Lompat ke isi

Yesus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
HerculeBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Mengubah: vec:Jesu
Munajad.MH (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(394 revisi perantara oleh 96 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{for|tokoh ini dalam sudut pandang [[Islam]]|Isa}}
{{disambiginfo}}
{{Status artikel|AP|28|4|2016}}{{Pp|small=yes}}
{{Redirect2|Isa Almasih|3=arti kata al-masih|4=Al-Masih|5=tokoh yang sama dari sudut pandang agama [[Islam]]|6=Isa}}
{{Yesus}}
'''Yesus''' (c. [[6 SM]]-[[4 SM]] — [[29]]-[[33]]) atau '''Yesus dari Nazaret''' adalah seorang [[tukang kayu]], [[kotbah|pengkhotbah]], [[guru]], [[rabi]], [[dokter|penyembuh]], pembuat [[mukjizat]], dan tokoh [[Yahudi]] yang berasal dari kota [[Nazaret]], [[Israel]].


{{Infobox person
Yesus di dalam [[Kekristenan]] juga dikenal dengan sebutan '''Yesus Kristus'''. Orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah [[Allah Anak|Anak Allah]], [[Tuhan]], [[Mesias]], dan [[Juru Selamat]] umat [[manusia]]. Sedangkan [[Agama Yahudi]] menolak anggapan bahwa Yesus adalah seorang [[Mesias]] yang telah [[nubuat|dinubuatkan]] dalam [[Tanakh|kitab suci mereka]].
|name = Yesus
|image = Spas vsederzhitel sinay.jpg
|caption = {{longitem |[[Kristus Pantokrator]] dari [[Biara Santa Katarina]] di [[Gunung Sinai]], abad ke-6 M}}
|birth_date = {{circa}} 4 SM<!--
-->{{efn|[[John P. Meier]] menulis bahwa tahun kelahiran Yesus adalah {{circa}} tahun&nbsp;7 atau 6&nbsp;SM.<ref name=Meier1991>{{cite book|last=Meier|first=John P.|title=A Marginal Jew: The roots of the problem and the person|year=1991|publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-14018-7|page=407}}</ref> <!--
-->[[Karl Rahner]] menyatakan bahwa konsensus di kalangan sejarawan adalah kr.&nbsp;tahun&nbsp;4&nbsp;SM.{{sfn|Rahner|2004|p=732}} <!--
-->[[E. P. Sanders]] juga cenderung setuju dengan kr.&nbsp;4&nbsp;SM, mengacu pada konsensus umum.{{sfn|Sanders|1993|pp=10–11}} <!--
-->[[Jack Finegan]] menggunakan studi dari tradisi Kristen awal untuk mendukung pendapat bahwa tahun kelahiran Yesus adalah kr.&nbsp;3 atau 2&nbsp;SM.<ref name=Finegan>{{cite book|first=Jack|last=Finegan|title=Handbook of Biblical Chronology, rev. ed.|url=https://archive.org/details/handbookbiblical00fine|year=1998|publisher=Hendrickson Publishers|isbn=978-1-56563-143-4|page=[https://archive.org/details/handbookbiblical00fine/page/319 319]}}</ref> <!--
-->}}
|birth_place = [[Betlehem]], [[Tetrarkhi Yudea]],<!--Note: No scholarly consensus for any more precise a location than Judea:--> [[Kekaisaran Romawi]]<ref>{{cite book |first=Raymond E. |last=Brown |title=The birth of the Messiah: a commentary on the infancy narratives in Matthew and Luke |url=https://archive.org/details/birthofmessiahco0000brow |year=1977 |isbn=978-0-385-05907-7 |publisher=Doubleday |page=[https://archive.org/details/birthofmessiahco0000brow/page/513 513]}}</ref>
|parents = <!--{{hlist}}, as footnote applies to -both- parents:-->{{hlist |[[Maria]] |[[Santo Yusuf|Yusuf]]{{efn|Menurut tradisi, kaum Kristen meyakini bahwa Maria mengandung putranya secara ajaib melalui Roh Kudus. Kaum Muslim meyakini bahwa ia mengandung putranya secara ajaib melalui perintah Allah. Dari pandangan-pandangan ini, Yusuf berperan sebagai ayah angkat.}}}}
|death_place = [[Yerusalem]], [[Provinsi Yudea|Yudea]], Kekaisaran Romawi
|death_date = 30–33 M{{efn|Sebagian besar akademisi memperkirakan tahun 30 atau 33 M sebagai tahun penyaliban Yesus.<ref name=Humphreys1992>{{cite journal |url=http://www.tyndalehouse.com/tynbul/library/TynBull_1992_43_2_06_Humphreys_DateChristsCrucifixion.pdf#page=9 |title=The Jewish Calendar, a Lunar Eclipse and the Date of Christ's Crucifixion |journal=Tyndale Bulletin |year=1992 |volume=43 |issue=2 |page=340 |first1=Colin J. |last1=Humphreys |first2=W. G. |last2=Waddington |access-date=2015-04-30 |archive-date=2018-09-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180930231450/http://www.tyndalehouse.com/tynbul/library/TynBull_1992_43_2_06_Humphreys_DateChristsCrucifixion.pdf#page=9 |dead-url=yes }}</ref>}} <br>(usia {{circa}} 33)
|death_cause = <!---Note: No (further) comments required here; the scholarly consensus that the cause of Jesus' death was crucifixion is given in the article text:--->[[Kematian Yesus|Penyaliban]]<!--
-->{{efn|[[James Dunn (teolog)|James Dunn]] menulis bahwa pembaptisan dan penyaliban Yesus disepakati hampir secara universal dan "menempati peringkat yang sedemikian tinggi pada skala yang 'hampir mustahil untuk diragukan atau disangkal' dalam fakta-fakta sejarah" sehingga sering kali menjadi titik awal bagi penelitian Yesus historis.{{sfn|Dunn|2003|p=339}} <!--
-->[[Bart Ehrman]] menyatakan bahwa penyaliban Yesus atas perintah Pontius Pilatus merupakan elemen yang paling pasti terkait Yesus.{{sfn|Ehrman|1999|p=101}} <!--
-->[[John Dominic Crossan]] dan Richard G. Watts menyatakan bahwa penyaliban Yesus jelas sebagaimana fakta sejarah lainnya.{{sfn|Crossan|Watts|1999|p=96}} <!--
-->Paul R. Eddy dan [[Gregory A. Boyd]] mengatakan bahwa konfirmasi tentang penyaliban Yesus dari kalangan non-Kristen sekarang telah "ditetapkan dengan tegas".{{sfn|Eddy|Boyd|2007|p=173}} <!--
-->}}
|home_town = [[Nazaret]]
}}
{{Yesus |right |width=22.0em<!--should match width of preceding infobox-->}}


'''Yesus''' ({{lang-el|Ἰησοῦς}}, {{transl|el|Iesous}}<!-- Only the Greek translation of the name should go to here. See talk page -->; {{circa}} 4 SM <!-- "By collating the gospel accounts with historical data and using various other methods, most scholars arrive at a date of birth between 6 and 4 BC for Jesus, though scholarly arguments for a date of birth between 7 and 2 BC have been made" in 'Chronology' section --> sampai 30–33 M; {{Lang-ar|يسوع}}; {{Lang-he|יֵשׁוּעַ}}), juga disebut sebagai '''Yesus dari Nazaret''' atau '''Yesus [[Kristus]]''',<!-- {{efn|[[Perjanjian Baru]] mencatat berbagai [[nama dan gelar Yesus]].}} --> adalah tokoh sentral [[Kekristenan]]. Menurut semua [[denominasi Kristen]], Yesus dipandang sebagai Allah Putra ([[Allah Anak]]). Namun, seluruh umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah [[Mesias]] (atau [[Kristus]]/[[Almasih]], semuanya secara harfiah berarti "Yang Diurapi") yang dinantikan dalam [[Perjanjian Lama]].
== Nama ==
Nama "Yesus" adalah [[alihaksara]] dari [[bahasa Latin]] ''Iesus'', yang berasal dari [[bahasa Yunani]] {{Polytonic|Ἰησοῦς}} (''{{lang|grc-Latn|Iēsoûs}}''), yang pada gilirannya juga merupakan [[Helenisasi]] dari [[bahasa Ibrani]] {{lang|he|יְהוֹשֻׁעַ}} (''Yĕhōšuă‘'', [[Yosua]]) atau [[bahasa Aram]] {{lang|he|יֵשׁוּעַ}} (''Yēšûă‘''), yang berarti "[[Yahweh]] menyelamatkan".<ref>[[Brown Driver Brigges]] Hebrew and English Lexicon; Hendrickson Publishers 1996 ISBN 1-56563-206-0.
</ref><ref>[http://www.studylight.org/dic/fbd/view.cgi?number=T2030 Fausset's Bible Dictionary]
</ref><ref>[http://www.newadvent.org/cathen/08374x.htm The catholic Encyclopedia]</ref>


Hampir semua akademisi setuju bahwa [[historisitas Yesus|Yesus ada secara historis]],{{efn|Dalam sebuah ulasan tahun 2011 tentang status keilmuan modern, [[Bart Ehrman]] menuliskan, "Dia tentu ada, karena hampir semua akademisi antikuitas yang kompeten menyetujuinya, baik dari kalangan Kristen ataupun non-Kristen."<ref>{{cite book|first=Bart|last=Ehrman|year=2011|title=Forged: writing in the name of God – Why the Bible's Authors Are Not Who We Think They Are|isbn=978-0-06-207863-6 |url=https://books.google.com/?id=MtOMO8i4GLoC |publisher=HarperCollins |page=285}}</ref> [[Richard A. Burridge]] menyatakan: "Ada yang berpendapat bahwa Yesus adalah suatu khayalan dari imajinasi Gereja, bahwa Yesus sama sekali tidak pernah ada. Saya harus mengatakan bahwa saya tidak tahu apa ada akademisi kritis yang dihormati yang mengatakan hal itu lagi."<ref>{{cite book|title=Jesus Now and Then|url=https://archive.org/details/jesusnowthen0000burr|first1= Richard A.|last1= Burridge |first2= Graham |last2= Gould|year=2004| isbn= 978-0-8028-0977-3 |page=[https://archive.org/details/jesusnowthen0000burr/page/34 34] |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing}}</ref> [[Robert M. Price]] tidak percaya bahwa Yesus ada, tetapi setuju bahwa perspektif ini bertentangan dengan pandangan kebanyakan akademisi.<ref>{{cite encyclopedia|first=Robert M. |last=Price |title=Jesus at the Vanishing Point|encyclopedia= The Historical Jesus: Five Views|editor-last1= Beilby|editor-last2= Eddy|year= 2009 |publisher= InterVarsity| isbn= 978-0-8308-7853-6 | editor-first= James K.|pages=55, 61 |url=https://books.google.com/books?id=O33P7xrFnLQC&pg=PA55#v=onepage&q&f=false |editor2-first= Paul R.}}</ref> [[James Dunn (teolog)|James Dunn]] menyebut teori-teori noneksistensi Yesus sebagai "suatu tesis yang sepenuhnya mati".<ref>{{cite encyclopedia|title=Paul's understanding of the death of Jesus|encyclopedia=Sacrifice and Redemption|first= Stephen W.|last= Sykes |year=2007| publisher= Cambridge University Press| isbn= 978-0-521-04460-8|pages=35–36}}</ref> [[Michael Grant (penulis)|Michael Grant]] (seorang ahli [[klasika]]) menulis pada tahun 1977, "Dalam beberapa tahun terakhir, 'tidak ada akademisi yang serius telah berkelana untuk mendalilkan nonhistorisitas Yesus' atau pada tingkat yang sangat sedikit, dan mereka belum berhasil melepaskan bukti yang jauh lebih kuat—yang memang sangat banyak—untuk sebaliknya."<ref name=Grant1977>{{cite book|first=Michael|last=Grant|title=Jesus: An Historian's Review of the Gospels|url=https://archive.org/details/jesushistoriansr00gran|publisher=Scribner's|year=1977|isbn=978-0-684-14889-2|page=[https://archive.org/details/jesushistoriansr00gran/page/200 200]}}</ref> [[Robert E. Van Voorst]] menyatakan bahwa para akademisi biblika dan sejarawan klasik menganggap teori-teori noneksistensi Yesus telah secara efektif disanggah.{{sfn|Van Voorst|2000|p=16}}}} dan para sejarawan menganggap [[Injil Sinoptik]] ([[Injil Matius|Matius]], [[Injil Markus|Markus]], dan [[Injil Lukas|Lukas]]) sebagai sumber terbaik untuk [[Pencarian akan Yesus historis|meneliti historisitas Yesus]].{{sfnm|1a1=Funk|1a2=Hoover|1y=1993|1p=3|2a1=Sanders|2y=1993|2p=73|3a1=Theissen|3a2=Merz|3y=1998|3p=25}} Kebanyakan akademisi sepakat Yesus adalah orang [[Galilea]], [[rabi]] [[Yahudi]] yang mewartakan pesannya [[tradisi Injil lisan|secara lisan]], [[pembaptisan Yesus|dibaptis]] oleh [[Yohanes Pembaptis]], dan [[penyaliban Yesus|disalibkan]] sesuai perintah [[Gubernur Romawi|Prefek Romawi]] [[Pontius Pilatus]].{{sfnm|1a1=Hezser|1y=1997|1p=59|2a1=Dunn|2y=2013|2pp=290–291|3a1=Levine|3y=2006|3p=4}} Menurut pandangan aliran utama saat ini, Yesus adalah seorang pewarta [[Apokaliptisisme|apokaliptik]] dan pendiri sebuah gerakan pembaruan di dalam [[Yudaisme]]. Setelah kematiannya, pengikutnya percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian, dan komunitas yang mereka bentuk kemudian menjadi Gereja Kristen.{{sfn|Sanders|1993|pp=11, 14}} [[Era kalender]] yang paling umum, disingkat "M" ([[Masehi]]) dalam bahasa Indonesia atau disingkat "AD" dari bahasa Latin "[[Anno Domini]]" ("dalam tahun Tuhan kita"), didasarkan pada kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus dirayakan setiap tahun pada 25 Desember (atau beragam tanggal pada bulan Januari di dalam beberapa gereja timur) sebagai [[Natal]].
Dalam [[Perjanjian Baru]], di {{Ayat|Lukas|1|31}} seorang malaikat memberitahu Maria untuk menamakan anaknya Yesus, dan dalam {{Ayat|Matius|1|21}} malaikat memberitahu Yusuf untuk menamakan anaknya Yesus. Dalam teologi Kristen, Pernyataan dalam Matius 1:21 "engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" mengasosiasikan atribut keselamatan dengan nama Yesus.


Umat Kristen percaya bahwa Yesus memiliki suatu "signifikansi yang unik" di dunia.<ref>{{cite book |title= Christianity: A Very Short Introduction|edition= |last= Woodhead|first= Linda |year= 2004|publisher= Oxford University Press |location= Oxford|isbn= |pages= n.p.}}</ref> Doktrin-doktrin Kristen mencakup keyakinan bahwa Yesus dikandung oleh [[Roh Kudus (Kekristenan)|Roh Kudus]], [[Kelahiran Yesus dari perawan|dilahirkan dari seorang perawan]] bernama [[Maria]], melakukan berbagai [[Mukjizat Yesus Kristus|mukjizat]], mendirikan [[Gereja]], mati karena penyaliban sebagai kurban untuk [[Penebusan Dosa|penebusan]], [[Kebangkitan Yesus|bangkit dari kematian]] dan [[Kenaikan Yesus Kristus|naik]] ke [[Surga (Kekristenan)|Surga]], serta akan [[Kedatangan Kedua Yesus Kristus|datang kembali ke bumi]].{{sfn|Grudem|1994|pp=568–603}} Sebagian besar [[Pandangan Kristen tentang Yesus|umat Kristen percaya bahwa Yesus]] memungkinkan manusia untuk [[Pendamaian dalam Kekristenan|didamaikan dengan Allah]]. [[Pengakuan Iman Nicea]] menegaskan bahwa Yesus akan [[Pengadilan Terakhir|menghakimi orang mati]] baik [[keadaan antara|sebelum]] atau [[tidur jiwa|setelah]] [[Kebangkitan orang mati#Pandangan dalam Kekristenan|kebangkitan tubuh]] mereka,<!-- <ref>{{cite web | first = James | last = Tabor | publisher = UNCC | url = https://clas-pages.uncc.edu/james-tabor/ancient-judaism/death-afterlife-future/ | title = What the Bible Says About Death, Afterlife, and the Future}}</ref> --> suatu peristiwa yang juga dikaitkan dengan [[Kedatangan Kedua Yesus Kristus|Kedatangan Kedua]] Yesus di dalam [[eskatologi Kristen]]; walaupun beberapa kalangan meyakini peranan Yesus sebagai juru selamat memiliki kepentingan yang lebih [[Injil Sosial|sosial]] atau [[Eksistensialisme Kristen|eksistensial]] daripada akhirat, dan beberapa teolog terkenal telah mengemukakan bahwa Yesus akan membawa suatu [[rekonsiliasi universal]].{{sfnm|1a1=Wilhelm|1y=1911|2a1=Metzger|2a2=Coogan|2y=1993|2p=649|3a1=Hoekema|3y=1994|3pp=88–89|4a1=Garrett|4y=2014|4p=766|5a1=Erickson|5y=2001|5p=95}}<ref>[[Richard Bauckham]], [http://www.theologicalstudies.org.uk/article_universalism_bauckham.html "Universalism: a historical survey"], ''[[Themelios]]'' 4.2 (September 1978): 47–54.</ref> Sebagian terbesar dari kalangan Kristen menyembah Yesus sebagai [[Inkarnasi (Kekristenan)|penjelmaan]] dari [[Allah Putra]], [[Hipostasis (filsafat dan agama)#Teologi Kristen|pribadi]] kedua dalam satu [[Trinitas|Trinitas Ilahi]]. Beberapa kelompok Kristen [[Nontrinitarianisme|menolak Trinitarianisme]], baik sebagian ataupun seluruhnya, karena mereka menganggapnya tidak selaras dengan kitab suci.
"Kristus" adalah gelar yang berasal dari [[bahasa Yunani]] {{Polytonic|Χριστός}} (''{{lang|grc-Latn|Christós}}''), yang berasal dari [[bahasa Ibrani]] מָשִׁיחַ ("[[Mesias]]", berarti "yang diurapi" atau "yang terpilih").<ref>{{CathEncy|wstitle=Origin of the Name of Jesus Christ}}</ref><ref name="Vine1940">{{Cite book|title= [[Vine's Expository Dictionary|Expository Dictionary of New Testament Words]]|last= Vine|first= W.E.|authorlink= William Edwy Vine|year= 1940|publisher= Fleming H. Revell Company|location= Old Tappan, New Jersey|isbn= None|page=}}</ref>


Dalam [[Pandangan Islam tentang Yesus|Islam]], Yesus (umumnya ditransliterasikan sebagai ''[[Isa (nama)|Isa]]'') dipandang sebagai [[Al-Masih]] (Mesias) dan salah satu [[Nabi Islam|Nabi]] [[Tuhan dalam Islam|Allah]] yang penting.<!-- <ref>{{cite web|url = http://www.usc.edu/org/cmje/religious-texts/quran/verses/004-qmt.php#004.157|title = Quran 3:46-158|date = |accessdate = |website = |publisher = |last = |first = }}</ref><ref name="CEI"/> --> Menurut umat [[Muslim]], Yesus merupakan salah seorang yang di utus oleh Tuhan kepada Kaum dan zaman tertentu, dengan membawa ([[Syariat|Syari`at]]) baru berupa Kitab suci namun masih memikiki Iman kepada Tuhan ([[Tauhid|Tawhid]]) yang sama dengan Nabi-nabi sebelumnya. Yesus dilahirkan dari seorang perawan, namun bukan Putra Allah. Bagi sebagian besar kalangan Muslim, Yesus [[#Islam|diselamatkan Tuhan dari dihukum salib atau tidak disalib]] dan Tuhan mengangkat Yesus ke sisinya <!--[[Memasuki Surga dalam keadaan hidup|diangkat ke Surga]](Ini adalah literatur Apologet kristen dan tak bisa dipertanggungjawabkan dalam Islam karena Yesus tidak termaktub memasuki surga baik alquran atau hadist sebelum Membantu al-Mahdi -->. [[Pandangan Yahudi tentang Yesus|Yudaisme menolak]] keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, dengan alasan bahwa kematian Yesus di kayu salib menandakan bahwa ia ditolak oleh Allah dan kebangkitannya adalah suatu legenda Kristen.<ref>{{Cite web|url = http://www.jewishencyclopedia.com/articles/8616-jesus-of-nazareth|title = Jesus of Nazareth|date = |access-date = |website = Jewish Encyclopedia|publisher = |last = Jacobs|first = Joseph|last2 = Kohler|first2 = Kaufmann|last3 = Gottheil|first3 = Richard|last4 = Krauss|first4 = Samuel}}</ref>
== Riwayat singkat ==
Walaupun masa kecilnya tidak diketahui (selain cerita kelahirannya dan kisah Yesus pada umur 12 tahun sedang mengajar di Bait Allah, Yerusalem), terdapat banyak informasi tentang tiga tahun terakhir hidupnya, khususnya minggu terakhir, dari keempat [[Injil]] di [[Alkitab]] serta tulisan-tulisan [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] dan murid-muridnya yang lain.


== Etimologi ==
Yesus dihukum mati di [[Yerusalem]] oleh gubernur [[Kerajaan Romawi]], [[Pontius Pilatus]], karena ditekan oleh massa yang gelap mata, dan dieksekusi dengan [[Salib|disalibkan]]. Yesus wafat dan dimakamkan, orang Kristen percaya bahwa Yesus [[bangkit]] kembali dari alam maut pada hari ketiga. Inilah [[Paskah]] bagi orang [[Kristen]].
{{further|Yesus (nama)|Nama Yesus Yang Tersuci|Nama Allah dalam Kekristenan|Yesua (nama)|Yasu|Isa (nama)}}
=== Yesus lahir ===
[[Berkas:JesusYeshua2-id.svg|jmpl|Transkripsi Ibrani, Yunani, dan Latin untuk nama Yesus.]]
[[Berkas:Giotto - Scrovegni - -18- - Adoration of the Magi.jpg|thumb|250px|Matius mengatakan bahwa orang-orang majus dari Timur datang membawa hadiah berharga bagi bayi Yesus. dilukis oleh [[Giotto]] pada [[1300]].]]
[[Injil Matius]] dan [[Injil Lukas|Lukas]] mengatakan bahwa sebelum kelahiran Yesus, baik [[Perawan Maria|Maria]] ibunya, dan tunangannya, [[Yusuf (suami Maria)|Yusuf]], tahu bahwa Yesus akan menjadi Mesias atau Raja yang dijanjikan kepada orang-orang Yahudi, dalam kitab-kitab Yahudi kuno.


Orang [[Yahudi]] biasa pada zaman Yesus <!--[[Nama Yahudi|-->hanya memiliki satu nama<!--]]-->, terkadang [[patronimik|dilengkapi dengan nama ayahnya]] atau kampung halamannya.<ref name=Britannica /> Dengan demikian, dalam [[Perjanjian Baru]], Yesus umumnya disebut sebagai "Yesus dari Nazaret" (mis. {{Alkitab|Markus 1:9}}) atau "Yesus orang Nazaret" (mis. {{Alkitab|Markus 10:47}}).{{efn|Artikel ini menggunakan kutipan-kutipan dari Alkitab versi [[Terjemahan Baru]].}} Para tetangga Yesus di Nazaret mengenalinya sebagai "tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon" ({{Alkitab|Markus 6:3}}), "anak tukang kayu" ({{Alkitab|Matius 13:55}}), atau "anak Yusuf" ({{Alkitab|Lukas 4:22}}). Dalam Injil Yohanes, Filipus menyebut Yesus sebagai "Yesus anak Yusuf dari Nazaret" ({{Alkitab|Yohanes 1:45}}).
Injil Lukas paling banyak menceritakan kisah ini. Pada waktu Yesus dilahirkan, [[Kekaisaran Romawi]] menguasai sebagian besar [[Eropa]], [[Inggris]], [[Timur Tengah]] dan [[Afrika Utara]]. Pemerintah ingin setiap keluarga untuk di[[sensus]] sehingga setiap orang harus kembali ke tempat dari mana mereka berasal. Yusuf berasal dari kota kecil [[Betlehem]], dekat [[Yerusalem]], jadi meskipun Maria akan segera melahirkan, mereka harus melakukan perjalanan, dengan ribuan orang lainnya.


Nama "Yesus" berasal dari nama [[bahasa Latin|Latin]] ''Iesus'', [[transliterasi]] dari nama [[bahasa Yunani|Yunani]] {{lang|grc|Ἰησοῦς}} (''{{lang|grc-Latn|Iesous}}'').<ref name="CE name">{{CathEncy | wstitle=Origin of the Name of Jesus Christ | first= Anthony J. |last= Maas}}</ref> Bentuk Yunani tersebut merupakan terjemahan dari nama [[bahasa Ibrani|Ibrani]] {{rtl-lang|arc|ישוע}} (''[[Yesua (nama)|Yeshua]]''; "Yesua" dalam bahasa Indonesia), suatu varian dari {{rtl-lang|arc|יהושע}} (''[[Yosua (nama)|Yehoshua]]''; "Yosua" dalam bahasa Indonesia) yang adalah nama sebelumnya.<ref>{{cite book | title =Wycliffe Bible Dictionary | publisher =Hendrickson Publishers | year =1975 | location =entry HEBREW LANGUAGE}}</ref><ref name=EhrmanDid29>{{cite book|last=Ehrman|first=Bart D.|title=Did Jesus Exist?: The Historical Argument for Jesus of Nazareth|year=2012|publisher=HarperOne|page=29|isbn=978-0-06-208994-6 |url =https://books.google.com/?id=hf5Rj8EtsPkC&printsec=frontcover&dq=did+jesus+exist+bart+ehrman#v=snippet&q=%22nearly%20anyone%20who%20lived%20in%20the%20first%20century%22&f=false}}</ref><ref>{{cite web|title=Joshua|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/joshua|publisher=Merriam-Webster|accessdate=August 4, 2013}}</ref> Nama ''Yesua'' tampaknya telah digunakan di Yudea pada waktu kelahiran Yesus.<ref>{{cite book|publisher=Westminster John Knox Press |isbn=978-0-664-23433-1 |title=Matthew |first=Douglas |last=Hare |year=2009 |page=11}}</ref> Karya-karya abad pertama dari sejarawan [[Yosefus|Flavius Yosefus]], yang menulis dalam [[bahasa Yunani Koine]], yaitu bahasa yang sama seperti yang digunakan dalam Perjanjian Baru,<ref>{{cite book| first= Cleon |last=Rogers |title=Topical Josephus |publisher= Zondervan |year=1999 |page= 12 |url=https://books.google.com/books?id=zo44-XeRBg4C&pg=PA12#v=onepage&q&f=false| isbn= 9780310230175}}</ref> menyebutkan setidaknya dua puluh orang berbeda dengan nama Yesus (yaitu Ἰησοῦς).{{sfn|Eddy|Boyd|2007|p=129}} [[Etimologi]] dari nama Yesus dalam konteks Perjanjian Baru pada umumnya disampaikan sebagai "[[Yahweh]] adalah keselamatan".{{sfn|France|2007|p=53}}
Ketika mereka tiba di Betlehem, setiap kamar telah penuh. Tidak ada tempat bagi mereka untuk tinggal kecuali di sebuah kandang binatang yang pada saat itu diyakini sebagai kandang domba. Bayi Yesus lahir di kandang, dilampin, dan dibaringkan di jerami di dalam [[palungan]]. Lukas memberitahu kita bahwa [[gembala]] yang mengurus domba di lereng bukit datang untuk melihat bayi itu, karena mendapat kabar dari para malaikat, lalu mereka pergi bernyanyi dan memuji Tuhan atas Raja dan Juruslamat yang baru lahir.


Sejak awal Kekristenan, umat Kristen telah lazim menyebut Yesus sebagai "Yesus Kristus".{{sfn|Doninger|1999|p=212}} Kata ''[[Kristus]]'' (''Christ'' dalam bahasa Inggris) berasal dari kata Yunani {{lang|grc|Χριστός}} (''Christos''),<ref name="CE name"/><ref>{{cite book|last=Heil|first=John P.|title=Philippians: Let Us Rejoice in Being Conformed to Christ|year=2010|publisher=Society of Biblical Lit|isbn=978-1-58983-482-8|page=66|url=https://books.google.com/books?id=i4u42_PsPNsC&pg=PA66#v=onepage&q&f=false}}</ref> yang adalah terjemahan dari kata Ibrani {{lang| he| מָשִׁיחַ}} (''{{unicode|Meshiakh}}''), artinya yang "[[Perminyakan (agama)|diurapi]]" dan biasanya ditransliterasi ke dalam bahasa Inggris sebagai "[[Mesias|Messiah]]" ("Mesias" dalam bahasa Indonesia).<ref>{{cite book|last=Gwynn|first=Murl E.|title=Conflict: Christianity's Love Vs. Islam's Submission|year=2011|publisher=iUniverse|isbn=978-1-4620-3484-0|page=92|url=https://books.google.com/books?id=7CGw_j-noWkC&pg=PA92#v=onepage&q&f=false}}</ref>{{sfn|Vine|1940|pp=274–275}} Umat Kristen menetapkan Yesus sebagai Kristus karena mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, [[Yesus dan nubuat mesianik|dinubuatkan]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] ({{Alkitab|Yohanes 4:25–26}}). Dalam penggunaan pasca penulisan Alkitab, ''Kristus'' menjadi dipandang sebagai sebuah nama—salah satu bagian dari "Yesus Kristus"—tetapi pada awalnya merupakan sebuah gelar.{{sfn|Pannenberg|1968|pp=30–31}}<ref>{{cite book|title=Theology of the New Testament| first=Rudolf K.|last= Bultmann |year=2007 |isbn= 1-932792-93-7 |page= 80 |publisher=Baylor University Press}}</ref> Istilah "Kristen" atau "Kristiani" (artinya "orang yang terikat kesetiaan kepada pribadi Kristus" atau cukup "pengikut Kristus" saja) telah digunakan sejak abad pertama.{{sfn|Mills|Bullard|1998|p=[https://books.google.com/books?id=goq0VWw9rGIC&lpg=PA142&pg=PA142#v=onepage&q=142%20allegiance&f=false 142]}}<ref>{{cite web|url=http://studybible.info/strongs/G5546 |title= G5546 Χριστιανός |publisher= Strong's Greek Lexicon |accessdate=July 22, 2013}}</ref>
Dalam Injil Matius diceritakan bahwa [[Orang Majus|orang-orang bijak dari Timur]] melihat bintang baru di langit dan datang untuk menemukan Yesus, karena mereka tahu bahwa Mesias itu akan lahir, dan bahwa bintang adalah tanda bahwa Yesus lahir untuk menjadi seorang Raja.


=== Pelayanan Yesus ===
== Laporan Injil kanonik ==
{{Main|Kronologi kehidupan Yesus|Kehidupan Yesus dalam Perjanjian Baru}}
Kedatangan Yesus di[[nubuat]]kan oleh [[Yohanes Pembaptis]], yang mem[[baptis]] Yesus di Sungai Yordan. Selama pembaptisan, Roh Allah, seperti seekor [[merpati]], datang pada Yesus, dan suara Allah terdengar. Menurut Alkitab, Roh membawa Yesus ke padang gurun di mana dia berpuasa selama 40 hari. Di sana, ia digoda Iblis. Kemudian Yesus pergi ke [[Galilea]], menetap di [[Kapernaum]], dan mulai memberitakan tentang [[Kerajaan Allah]], pada umur 30 tahun.
{{see also|Daftar nama tempat dalam Perjanjian Baru}}


Keempat [[Injil kanonik]] ([[Injil Markus|Markus]], [[Injil Matius|Matius]], [[Injil Lukas|Lukas]], dan [[Injil Yohanes|Yohanes]]) adalah satu-satunya sumber yang substansial terkait kehidupan dan pesan Yesus.<ref>Sanders, E. P. [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/303091/Jesus-Christ/ "Jesus Christ."] Encyclopedia Britannica Online. Retrieved 17 Dec 2015.</ref> Bagian-bagian lainnya dalam Perjanjian Baru, seperti [[surat-surat Paulus]], kemungkinan ditulis beberapa dekade sebelum Injil dan menyertakan berbagai referensi terkait peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Yesus, misalnya [[Perjamuan Terakhir]] dalam {{Alkitab|1 Korintus 11:23–26}}.{{sfn|Blomberg|2009|pp=441–442}}<ref name=Fahlbusch52 />{{sfn|Evans|2003|pp=465–477}} [[Kisah Para Rasul]] 10:37–38 dan 19:4 menyebutkan pelayanan awal Yesus yang didahului oleh Yohanes Pembaptis.<ref name="Bruce1988">{{cite book|title=The Book of the Acts|url=https://archive.org/details/bookofacts00bruc|first=Frederick F.|last= Bruce|year= 1988| isbn= 978-0-8028-2505-6 |page= [https://archive.org/details/bookofacts00bruc/page/362 362] |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing}}</ref>{{sfn|Rausch|2003|p=77}} {{Alkitab|Kisah Para Rasul 1:1–11}} lebih banyak menceritakan perihal [[Kenaikan Yesus]] (juga disebutkan dalam {{Alkitab|1 Timotius 3:16}}) daripada Injil kanonik.{{sfn|Evans|2003|pp=521–530}}
Umumnya pengajaran Yesus disampaikan dengan bercerita. Dia mengajarkan bahwa [[Allah]] sendiri adalah Raja sejati, dan bahwa orang harus mengasihi Allah dan mengasihi sesamanya seperti yang diperintahkan oleh [[Perjanjian Lama|Alkitab Ibrani]] kepada mereka. Yesus melakukan [[mukjizat]] yang menunjukkan tanda-tanda sebagai Utusan Allah, seperti memberi makan pada orang lapar, mengubah air menjadi [[anggur]] pada perkawinan di Kana, mnyembuhkan orang [[sakit]], dan membangkitkan orang mati. Ia juga mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan.
[[Berkas:Giotto Scrovegni 26 entry into Jerusalem detail.jpg|thumb|left|250px| Yesus menunggang keledai ke Yerusalem, yang disambut oleh kerumunan orang-orang yang menghamparkan jubah mereka dan ranting-ranting bagiNya. Giotto, [[1300]]]]
Yesus mempunyai dua belas orang, yang dikenal sebagai Dua Belas Rasul, yang dipilih dan dilatih untuk menyebarkan [[Injil]]. Dia mempunyai beberapa pengikut, termasuk beberapa perempuan, tapi karena adat Yahudi, para murid perempuan tidak bisa bepergian ke tempat yang jauh.


Beberapa kelompok [[Gnostisisme|Gnostik]] dan Kristen awal memiliki deskripsi tersendiri mengenai kehidupan dan ajaran Yesus yang tidak termasuk dalam Perjanjian Baru. Tulisan-tulisan ini meliputi [[Injil Tomas]], [[Injil Petrus]], dan [[Apokrifon Yakobus]], di antara [[Apokrifa Perjanjian Baru|banyak tulisan apokrif lainnya]]. Kebanyakan akademisi memandangnya sebagai laporan-laporan yang kurang dapat diandalkan dan dituliskan jauh di kemudian hari dibandingkan dengan Injil kanonik.{{sfn|Brown|1997|pp=835–840}}{{sfn|Chilton|Evans|1998|p= 482}}
Alkitab mengatakan Yesus menjadi terkenal. Dia pergi ke [[Yerusalem]], di mana banyak orang mengunjungi kota itu untuk merayakan [[Hari Sabat]]. Ketika mereka mendengar bahwa dia akan datang, mereka menyambutnya seolah-olah dia adalah seorang raja. Mereka pikir mungkin ia akan membebaskan mereka dari kekuasaan [[Kekaisaran Romawi|Romawi]], tapi Yesus pergi ke Yerusalem dengan menaiki seekor keledai muda, sebagai tanda bahwa Ia datang dalam damai.


=== Injil-Injil kanonik ===
Yesus melakukan banyak hal yang membuat iri dan kemarahan bagi para pemimpin agama [[Yahudi]]. Dia sering melakukan kritik terhadap kelakuan imam imam Yahudi. Sebagai contoh, kritiknya terhadap imam Yahudi yang senang mengenakan jubah panjang dan suka berjalan di pasar agar dihormati orang ,Yesus menyebut mereka sebagai keturunan Ular Beludak, Yesus juga mengusir orang orang yang berjual beli di bait Allah dan membalikkan meja meja penukarnya dan menyebut Imam Yahudi telah mengubah Bait Allah menjadi sarang penyamun dan menelan harta dengan do'a do'a yang panjang panjang. Disamping Yesus juga banyak melakukan penyembuhan.
{{See also|Injil|Harmoni Injil<!--|Keandalan historis Injil-->|Konsistensi internal Alkitab}}
[[Berkas:P. Chester Beatty I, folio 13-14, recto.jpg|jmpl|Sebuah [[papirus]] Yunani abad ke-3 berisikan [[Injil Lukas]]]]


Injil kanonik terdiri atas empat laporan, masing-masing ditulis oleh seorang penulis yang berbeda. Sampai abad ke-18, [[Injil Matius]] secara aklamasi diyakini sebagai Injil yang pertama kali ditulis. Menurut [[prioritas Markus]] yang muncul pada abad ke-19, yang pertama dituliskan adalah Injil Markus (ditulis tahun 60–75 M), diikuti oleh Injil Matius (65–85 M), Injil Lukas (65–95 M), dan Injil Yohanes (75–100 M).<ref>{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=l2sloGWzzV8C&pg=PA58#v=onepage&q&f=false | title=Can We Trust the Gospels?: Investigating the Reliability of Matthew, Mark, Luke, and John | publisher=Crossway | year=2007 | page=58 | isbn=978-1-4335-1978-9 |first= Mark D. |last= Roberts}}</ref> Di antara keempat laporan tersebut terdapat berbagai perbedaan konten dan urutan peristiwa.<ref>{{cite book|last=Humphreys|first=Colin J.|title=The Mystery of the Last Supper: Reconstructing the Final Days of Jesus|year=2011|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-49631-5|pages=7–8|url=https://books.google.com/books?id=BEy1BZRRAPQC&pg=PA7#v=onepage&q&f=false}}</ref><ref name=White>{{cite book |title=Scripting Jesus: The Gospels in Rewrite |first=L. Michael |last=White |year=2010 |publisher=HarperOne}}</ref>
=== Yesus mati ===
[[Berkas:Giotto - Scrovegni - -36- - Lamentation (The Mourning of Christ).jpg|thumb|250px|Ibu Yesus, teman, dan saudara-saudaraNya berkabung atas kematianNYA. oleh Giotto, 1300]]
Injil mengatakan bahwa para pemimpin [[Bait Allah]] marah dan ingin membunuhNya. Mereka mengatakan kepada [[Pemerintah]] [[Kekaisaran Romawi|Romawi]] bahwa Yesus ingin menjadi raja di negara ini dan mengambil alih kekuasaan. Gubernur Romawi berpikir bahwa Yesus harus dibebaskan. Namun Para pemimpin Yahudi berkata, "Jika Anda melakukannya, maka Anda bukan sahabat Kaisar!" ([[Kaisar]] adalah penguasa Romawi.)


Sesuai tradisi, penulisan Injil telah dikaitkan dengan [[Keempat Penginjil|empat penginjil]] yang memiliki hubungan dekat dengan Yesus:{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} Injil Markus ditulis oleh [[Yohanes Markus]], seorang kolega Petrus;<ref name = "May Metzger Mark"/> Injil Matius ditulis oleh salah seorang murid Yesus;{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} Injil Lukas ditulis oleh salah seorang rekan Paulus, orang yang disebutkan di dalam beberapa surat;{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} dan Injil Yohanes ditulis oleh murid Yesus lainnya,{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} yang kenyataannya merupakan bagian dari suatu kelompok dalam para murid, bersama dengan Petrus dan Yakobus saudara Yohanes.<ref>"John, St." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref>
Jadi Gubernur mem[[vonis]]Nya dengan hukuman mati, yakni dengan cara di[[salib]]kan. Ini adalah cara umum yang digunakan oleh orang-orang Romawi untuk menghukum mati pemberontak dan penjahat.


Tiga dari keempat laporan tersebut, yaitu Injil Matius, Injil Markus, dan Injil Lukas, dikenal sebagai [[Injil Sinoptik]], dinamakan demikian dari kata Yunani σύν (''syn'' "bersama") dan ὄψις (''opsis'' "pandangan").<ref name= Synoptic/><ref name=Synoptic2/><ref>{{OED|synoptic}}</ref> Ketiganya memiliki keserupaan dalam konten, penataan naratif, struktur paragraf dan bahasa.<ref name= Synoptic>{{cite book|title=New Testament Theology|first=Paul |last=Haffner|year=2008 |isbn= 978-88-902268-0-9 |page= 135}}</ref><ref name=Synoptic2>{{cite book|title=A Guide to the Gospels|first=W. Graham|last= Scroggie |year=1995 |isbn= 978-0-8254-9571-7 |page= 128 |publisher=[[Kregel Publications]]}}</ref> Sejumlah akademisi berpendapat bahwa sulit untuk menemukan hubungan literer langsung antara Injil-Injil Sinoptik dan Injil Yohanes.<ref name=Moloney3 >{{cite book|title=The Gospel of John|url=https://archive.org/details/gospelofjohn0004molo|first1=Francis J.|last1= Moloney |first2= Daniel J.|last2= Harrington |year=1998| isbn= 978-0-8146-5806-2 |page= [https://archive.org/details/gospelofjohn0004molo/page/3 3] |publisher=Liturgical Press}}</ref> Alur beberapa peristiwa (seperti [[pembaptisan Yesus]], [[Transfigurasi Kristus|transfigurasi]], penyaliban, dan interaksi dengan [[keduabelas rasul|para rasul]]) diceritakan dalam semua Injil Sinoptik, namun insiden seperti transfigurasi tidak tampak dalam Injil Yohanes, yang juga berbeda dalam hal-hal lainnya —misalnya [[Pembersihan Bait Allah]].<ref>{{cite book|last=Ladd|first=George E.|title=A Theology of the New Testament|year=1993|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing|isbn=978-0-8028-0680-2|page=251|url=https://books.google.com/books?id=eIdkM00EdlAC&pg=PA251#v=onepage&q&f=false}}</ref>
Jenazah Yesus dikuburkan dalam sebuah makam milik salah satu pengikutnya, yaitu [[Yusuf dari Arimatea]]. Dia dimakamkan terburu-buru, karena sebentar lagi hari [[Sabat]], karena tidak ada yang bisa bekerja, dimulai ketika matahari terbenam.


{| class="wikitable" style="font-size: 89%"
== Yesus bangkit dari kematian ==
|-
Pada hari sesudah hari sabat, pagi-pagi subuh, para wanita datang untuk mencuci tubuh dan meminyakiNya dengan [[ramuan]] dan [[minyak wangi]]. Tetapi Injil mengatakan bahwa mayat Yesus sudah lenyap, dan [[malaikat]] duduk di dekat kubur itu dan berkata "Dia telah [[kebangkitan Yesus|bangkit]] dari antara orang mati!".
! Yesus dalam Injil Sinoptik !! Yesus dalam Injil Yohanes
|-
| Dimulai dari pembaptisan Yesus atau kelahiran dari seorang perawan.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} || Dimulai dari kisah penciptaan, tidak ada cerita kelahiran.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}
|-
| Dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} || Diandaikan ada pembaptisan namun tidak disebutkan.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}
|-
| Mengajar dengan perumpamaan dan aforisme.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} || Mengajar dengan jalinan percakapan yang panjang.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}
|-
| Mengajar secara khusus mengenai Kerajaan Allah, sedikit tentang diri sendiri.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} || Mengajar secara khusus dan ekstensif tentang diri sendiri.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}
|-
| Berbicara bagi orang miskin dan tertindas.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} || Berbicara sedikit tentang orang miskin atau tertindas.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}
|-
| Mengusir setan.{{sfn|Witherington|1997|pp=113}}||Tidak mengusir setan.{{sfn|Witherington|1997|pp=113}}
|-
| Pelayanan publik berlangsung selama minimal satu tahun.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} || Pelayanan publik berlangsung selama tiga tahun.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}
|-
| Pembersihan Bait Allah terjadi saat akhir masa pelayanan.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} || Pembersihan Bait Allah terjadi saat awal masa pelayanan.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}
|-
| Yesus mengantar ke dalam suatu perjanjian baru melalui Perjamuan Terakhir.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} || Yesus membasuh kaki para murid.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}
|}


Kebanyakan akademisi sependapat bahwa, mengikuti apa yang dikenal sebagai "hipotesis Markus",<ref>Stoldt, Hans-Herbert, ''History and Criticism of the Marcan Hypothesis'', Hardcover, 302 pages, Mercer Univ Pr; First Edition (October 1980), ISBN 978-0-86554-002-6</ref> para penulis Injil Matius dan Injil Lukas menggunakan Injil Markus sebagai salah satu sumber rujukan untuk penulisan injil mereka. Injil Matius dan Injil Lukas juga memuat beberapa konten yang tidak ditemukan dalam Injil Markus. Untuk menjelaskan hal ini, banyak akademisi yang meyakini bahwa selain Injil Markus kedua penulis tersebut juga menggunakan sumber lain (umumnya disebut "[[sumber Q]]").{{sfn|Licona|2010|pp=210–21}}
Beberapa orang, seperti [[Tomas]] muridNya awalnya meragukan kebangkitan Yesus. Namun Alkitab mengatakan bahwa lebih dari 500 orang, termasuk Tomas, melihat Yesus yang hidup kembali. Ada banyak kisah dalam Injil tentang apa yang Yesus lakukan setelah Ia dibangkitkan. Akhirnya, [[Injil Lukas]] mengatakan bahwa Yesus membawa murid-muridNya ke sebuah bukit, di mana ia memberkati mereka dan menyuruh mereka untuk menyebarkan ajaran-Nya keseluruh dunia, dan kemudian awan turun, dan dia terangkat ke [[surga]].


Menurut suatu konsensus keilmuan umum, Injil Sinoptik, bukan Injil Yohanes, merupakan sumber utama informasi sejarah mengenai Yesus.{{sfn|Sanders|1993|p=71}}{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=17–62}}<ref name=Britannica /> Namun demikian tidak semua yang terkandung dalam Injil Perjanjian Baru dipandang dapat diandalkan secara historis.{{sfn|Sanders|1993|p=3}} Elemen-elemen yang keaslian historisnya diperdebatkan misalnya [[Kelahiran Yesus|Kelahiran]], [[Pembantaian Kanak-Kanak Suci]], [[Kebangkitan Yesus|Kebangkitan]], [[Kenaikan Yesus|Kenaikan]], beberapa [[mukjizat Yesus]], dan [[Pengadilan Yesus|pengadilan Mahkamah Agama]].{{sfn|Crossan|Watts|1999|p=108}}{{sfn|Dunn|2003|pp=779–781}}<ref>{{cite book |last=Funk |first=Robert W. | title=The acts of Jesus: the search for the authentic deeds of Jesus |url=https://archive.org/details/actsofjesuswhatd00robe |year=1998 |publisher=Harper |pages=[https://archive.org/details/actsofjesuswhatd00robe/page/449 449]–495 |isbn=978-0-06-062979-3}}</ref> Pandangan-pandangan mengenai Injil berkisar dari keberadaannya sebagai deskripsi-deskripsi [[Ineransi Alkitab|tanpa salah]] tentang kehidupan Yesus{{sfn|Grudem|1994|pp=90–91}} hingga ketersediaannya akan informasi historis yang sedikit tentang kehidupan Yesus selain yang mendasar.{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|pp=117–125}}{{sfn|Ehrman|1999|pp=22–23}}
== Ajaran ==
Tindakan dan perkataan Yesus yang dicatat dalam Injil merupakan ajaran dasar Kekristenan. Yesus mengajar di [[Galilea]] dan [[Yudea]], dengan pesan penyangkalan diri dan pengampunan dosa. Hukum utama yang Yesus ajarkan adalah [[hukum Kasih]], bahwa manusia harus mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.


Injil Sinoptik menekankan aspek-aspek berbeda mengenai Yesus. Dalam Injil Markus, Yesus adalah Putra Allah dengan mukjizat-mukjizat yang memperlihatkan adanya [[Kerajaan Allah]].<ref name="May Metzger Mark"/> Yesus ditampilkan sebagai seorang pembuat mukjizat yang tak kenal lelah, pelayan Allah sekaligus manusia.<ref name="ThompsonPortraits">Thompson, Frank Charles. The Thompson Chain-Reference Bible. Kirk bride Bible Co & Zondervan Bible Publishers. 1983. p. 1563–1564.</ref> Injil yang singkat ini mencatat beberapa perkataan atau ajaran Yesus.<ref name = "May Metzger Mark"/> Injil Matius menekankan bahwa Yesus merupakan pemenuhan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Lama, dan adalah Tuhan dari Gereja.<ref name = "May Metzger Matthew">May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. "Matthew" p. 1171–1212.</ref> Ia adalah Mesias yang meraja, disebut berulang kali sebagai "raja" dan "[[Garis Daud|Putra Daud]]."<ref name="ThompsonPortraits"/> Ciri penting dari Injil ini adalah kelima diskursus, kumpulan ajaran-ajaran terkait tema tertentu, termasuk [[Khotbah di Bukit]].<ref name = "May Metzger Matthew"/> Injil Lukas menyajikan Yesus sebagai juru selamat insani-ilahiah yang menunjukkan kasih sayang kepada yang membutuhkannya.<ref name = "May Metzger Luke">May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. "Luke" p. 1240-1285.</ref> Ia diperlihatkan sebagai teman orang-orang berdosa dan yang terkucilkan, datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka.<ref name="ThompsonPortraits"/> Injil ini memuat perumpamaan-perumpamaan favorit Yesus seperti [[Perumpamaan orang Samaria yang murah hati|Orang Samaria yang Baik Hati]] dan [[Perumpamaan anak yang hilang|Anak yang Hilang]].<ref name = "May Metzger Luke"/>
Ajarannya pada awalnya disebarkan oleh [[keduabelas rasul]] Yesus, dan setelah Yudas digantikan oleh Matias. Paulus, seorang [[Farisi]] yang mula-mula menganiaya pengikut Yesus, namun akhirnya bertobat dan menjadi pengabar Injil yang masyhur. Mula-mula ajarannya disebarkan di daerah Israel kepada kaum Yahudi, namun akhirnya juga kepada bangsa-bangsa lain bukan Yahudi, dimulai dari panglima Romawi, [[Kornelius]], hingga akhirnya merambah ke seluruh Asia Minor dan Afrika Utara, daratan Eropa Barat, Eropa Timur, Rusia, benua Amerika dan Australia, dan akhirnya ke Asia, sesuai dengan pesan terakhir Yesus untuk memberitakan Injil hingga ke ujung dunia.


Injil Sinoptik dan Injil Yohanes memiliki kesesuaian dalam hal garis besar utama kehidupan Yesus.<ref name="ODCCgospelJohn">"John, Gospel of." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> Yohanes Pembaptis mendahului Yesus, dikatakan bahwa pelayanan mereka sempat bersinggungan, dan Yohanes memberikan kesaksian perihal identitas Yesus.<ref name="ODCCgospelJohn"/> Yesus memberikan pengajaran dan melakukan berbagai mukjizat, paling tidak sebagian terjadi di Galilea.<ref name="ODCCgospelJohn"/> Ia kemudian mengunjungi Yerusalem di mana para pemimpin di sana menyalibkan Yesus, dan kemudian dimakamkan.<ref name="ODCCgospelJohn"/> Setelah itu makam Yesus ditemukan kosong pada hari Minggu, dan Yesus yang bangkit menampakkan diri kepada para pengikut-Nya.<ref name="ODCCgospelJohn"/>
== Kekristenan ==
{{utama|Kekristenan}}
[[Pandangan Kristen tentang Yesus]] berpusat pada keyakinan bahwa Yesus adalah [[Tuhan]], seorang [[Mesias]] yang kedatangan-Nya telah [[Nubuat Kemesiasan Yesus|dinubuatkan dalam Perjanjian Lama]], dan bahwa Ia [[Kebangkitan Yesus|bangkit]] pada hari ketiga setelah disalibkan. Umat Kristiani pada dasarnya percaya bahwa Yesus adalah "[[Anak Allah]]" (secara umum dapat diartikan bahwa Ia adalah [[Allah Anak]], oknum kedua dalam [[Tritunggal]]), yang datang ke dunia untuk menebus dosa umat manusia dan memulihkan hubungan manusia dengan [[Tuhan]] melalui pengorbanan-Nya. Umat Kristiani juga percaya bahwa Yesus [[Pandangan Kristen tentang Yesus|dilahirkan oleh seorang perawan]]Maria [[bunda Maria]], [[Mujizat Yesus Kristus|mujizat]] yang dilakukan Yesus, [[Kenaikan Yesus Kristus|kenaikan]] ke [[Surga]], dan [[Kedatangan Yesus Kristus Kedua Kali|kedatangan Yesus ke bumi untuk kedua kali]].


Prolog Injil Yohanes mengidentifikasi Yesus sebagi penjelmaan dari Firman ilahi ([[Logos (Kekristenan)|Logos]]).<ref name = MayMetzgerJohn>May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. "John" p. 1286-1318.</ref> Sebagai Firman, Yesus hadir dalam kekekalan bersama dengan Allah, beraktivitas dalam seluruh ciptaan, serta sumber kodrat rohani dan moral manusia.<ref name = MayMetzgerJohn/> Dengan prolog ini, penginjil tersebut menetapkan bahwa Yesus tidak hanya lebih besar daripada para nabi insani masa lampau tetapi lebih besar daripada semua nabi yang pernah ada. Dijelaskan bahwa Yesus tidak hanya berbicara tentang Firman Allah, tetapi Yesus adalah Firman Allah.{{sfn|Harris|1985|pp=302–310}} Dalam Injil Yohanes, Yesus mengungkapkan peran ilahi-Nya secara terbuka. Di sini Ia menyatakan diri sebagai Roti Hidup, Terang Dunia, Pokok Anggur Yang Benar, dan pernyataan lainnya.<ref name="ThompsonPortraits"/>
=== Hidup dan pengajaran seperti yang ditulis dalam Injil ===
{{Kristen}}{{Main|Garis waktu lengkap Yesus}}
Keempat [[Injil]] [[Kanon Alkitab|kanonik]], [[Injil Matius|Matius]], [[Injil Markus|Markus]], [[Injil Lukas|Lukas]], dan [[Injil Yohanes|Yohanes]], adalah sumber utama biografi kehidupan Yesus. Kitab Injil (terutama Matius) menceritakan kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus sebagai penggenapan atas [[Nubuat tentang Mesias menurut Kristen|nubuat yang tertulis di Perjanjian Lama]]. Contohnya, kelahiran dari perawan, pelarian ke Mesir, dan nama Immanuel ({{Ayat|Yesaya|7|14}}).<ref name="Christianity.com">{{cite web|url=http://Christianity.com/Christian%20Foundations/Jesus/11541169/|title="What the Old Testament Prophesied About the Messiah"|accessdate=2007-10-11}}</ref>


Secara umum, para penulis Perjanjian Baru kurang berminat dalam memberikan penyajian suatu kronologi yang mutlak tentang Yesus atau dalam menyelaraskan peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus dengan sejarah sekuler pada zaman itu.{{sfn|Rahner|2004|pp=730–731}} Sebagaimana dinyatakan dalam Yohanes 21:25, Injil tidak mengklaim ketersediaan suatu daftar lengkap perihal peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus.<ref>{{cite book|title=Christology: A Biblical, Historical, and Systematic Study of Jesus|url=https://archive.org/details/christologybibli00sjge|last=O'Collins|first=Gerald|year= 2009 |isbn= 978-0-19-955787-5 |pages= [https://archive.org/details/christologybibli00sjge/page/1 1]–3 |publisher=OUP Oxford}}</ref> Laporan-laporan tersebut utamanya ditulis sebagai dokumen teologis dalam konteks [[Gereja perdana|Kekristenan awal]], garis waktunya hanya merupakan salah satu pertimbangan sekunder.<ref name=Wiarda75 >{{cite book|title=Interpreting Gospel Narratives: Scenes, People, and Theology|first=Timothy |last=Wiarda |year=2010 |isbn= 978-0-8054-4843-6 |pages= 75–78 |publisher= B&H Publishing Group}}</ref> Salah satu perwujudan Injil sebagai dokumen teologis daripada sekadar kronik sejarah yaitu bahwa sekitar sepertiga isi laporan-laporan tersebut mengisahkan tujuh hari atau minggu terakhir kehidupan Yesus di [[Yerusalem]], yang disebut sebagai [[Kisah Sengsara (Kekristenan)|Kisah Sengsara]].<ref name=Turner613 >{{cite book|title=Matthew|url=https://archive.org/details/matthew0000turn|first=David L. |last=Turner|year= 2008| isbn= 978-0-8010-2684-3 |page= [https://archive.org/details/matthew0000turn/page/613 613] |publisher= Baker Academic}}</ref> Kendati Injil tidak menyediakan detail yang memadai untuk memenuhi tuntutan para sejarawan modern terkait berbagai kepastian penanggalan, namun dimungkinkan untuk memanfaatkannya sebagai gambaran umum kisah kehidupan Yesus.{{sfn|Sanders|1993|p=3}}{{sfn|Rahner|2004|pp=730–731}}<ref name=Wiarda75 />
=== Kesamaan dan perbedaan antara keempat Injil ===
Tiga dari empat injil, Matius, Markus, dan Lukas, dikenal sebagai [[injil sinoptik]] sebab ketiganya menampilkan banyak kesamaan dalam isi, penyusunan narasi, bahasa, dan struktur kalimat dan paragraf. Ketiga injil ini juga dianggap memiliki sudut pandang yang sama.<ref name="oed">{{OED|synoptic}}</ref> Injil kanonik keempat,Injil Yohanes, memiliki perbedaan dibandingkan ketiga injil terdahulu.


=== Genealogi dan kelahiran ===
Setiap Injil menggambarkan kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda.<ref name="Harris">[[Stephen L Harris|Harris, Stephen L.]], Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 1985.</ref><ref name="MisJ">[[Bart D. Ehrman|Ehrman, Bart D.]]. [[Misquoting Jesus]]: The Story Behind Who Changed the Bible and Why. HarperCollins, 2005. ISBN 978-0-06-073817-4</ref> Secara khusus, Injil Yohanes bukanlah suatu biografi Yesus tetapi sebuah penjelasan teologis mengenai Yesus dari segi KeTuhanan-Nya.<ref name="CC">[[Will Durant|Durant, Will]]. Caesar and Christ. New York: Simon and Schuster. 1972</ref>.
{{utama|Silsilah Yesus|Kelahiran Yesus}}
[[Berkas:Gerard van Honthorst - Adoration of the Shepherds (1622).jpg|jmpl|kiri|''Penyembahan Para Gembala'' karya [[Gerard van Honthorst]], 1622.]]


Injil Matius dan Injil Lukas menyajikan genealogi atau silsilah Yesus. Injil Matius menelusuri garis keturunan Yesus sampai kepada [[Abraham]], melalui [[Daud]]. Injil Lukas menelusuri garis keturunan Yesus melalui [[Adam]] sampai kepada Allah.<ref name=MaryBrown >{{cite book|title=Mary in the New Testament|first= Raymond E.|last= Brown|year= 1978 |isbn=978-0-8091-2168-7 |page= 163 |url=https://books.google.com/books?id=ML1mnUBwmhcC&pg=PA163#v=onepage&q&f=false |publisher=Paulist Press }}</ref> Daftar-daftar tersebut identik antara Abraham dan Daud, tetapi sangat berbeda mulai dari Daud sampai kepada Yesus. Para akademisi Kristen lazimnya (dimulai dengan sejarawan [[Eusebius]]<ref>Eusebius Pamphilius, ''Church history, Life of Constantine'' §VII.</ref>) telah mengemukakan berbagai teori yang berupaya menjelaskan perbedaan garis keturunan tersebut,<ref>R. T. France, ''The Gospel According to Matthew: An Introduction and Commentary'' (Eerdmans, 1985) page 71-72.</ref> misalnya bahwa laporan Injil Matius didasarkan pada garis keturunan Yusuf sedangkan Injil Lukas didasarkan pada garis keturunan Maria. Akademisi biblika modern seperti [[Marcus Borg]] dan [[John Dominic Crossan]] menganggap kedua silsilah tersebut sebagai invensi untuk menyesuaikan dengan konvensi sastra Yahudi.<ref>Marcus J. Borg, John Dominic Crossan, The First Christmas (HarperCollins, 2009) page 95.</ref>
Markus menjelaskan Yesus sebagai seseorang yang heroik, karismatik dan memiliki kekuasaan yang tinggi.<ref name="Harris"/> Matius menggambarkan Yesus khususnya sebagai pemenuhan nubuatan Yahudi.<ref name="Harris"/> Lukas menekankan perbuatan-perbuatan ajaib yang Yesus lakukan serta dukunganNya terhadap wanita dan kaum miskin.<ref name="Harris"/> Yohanes memandang kehidupan Yesus di bumi sebagai perwujudan Firman Tuhan.<ref name="Harris"/>


Injil Matius dan Injil Lukas mendeskripsikan kelahiran Yesus, khususnya bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan di [[Betlehem]] sebagai pemenuhan nubuat para nabi. Laporan dari Injil Lukas menekankan peristiwa-peristiwa sebelum kelahiran Yesus dan berpusat pada Maria, sementara Injil Matius kebanyakan mencakup peristiwa-peristiwa setelah kelahiran dan berpusat pada Yusuf.{{sfn|Mills|Bullard|1998|p=556}}<ref name="marsh37">{{cite book |title=Jesus and the Gospels |last=Marsh |first= Clive |author2=Moyise, Steve |year=2006 |isbn=978-0-567-04073-2 |page=37 |publisher=Clark International |url=https://books.google.com/books?id=ecHpPzDLkhcC&pg=PA37#v=onepage&q&f=false }}</ref>{{sfn|Morris|1992|page=26}} Kedua laporan tersebut menyatakan bahwa Yesus dilahirkan bagi [[Santo Yusuf|Yusuf]] dan [[Maria]], [[pertunangan|tunangannya]], di Betlehem, dan kedua laporan tersebut mendukung doktrin [[Kelahiran Yesus dari perawan|kelahiran dari perawan]] yang menyatakan bahwa Yesus dikandung secara ajaib dari [[Roh Kudus (Kekristenan)|Roh Kudus]] di dalam rahim Maria dan ia tetap seorang perawan.<ref name=Jeffrey>{{cite book |title=A Dictionary of biblical tradition in English literature |last=Jeffrey|first= David L. |year=1992 |isbn=978-0-85244-224-1 |pages=538–540 |publisher= Wm. B. Eerdmans Publishing |url=https://books.google.com/?id=7R0IGTSvIVIC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}</ref>{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=30–37}}<ref>{{cite book |title=Who's Who in the New Testament |url=https://archive.org/details/whoswhonewtestam00brow |last=Brownrigg |first= Ronald |year=2002 |isbn=978-0-415-26036-7 |pages=[https://archive.org/details/whoswhonewtestam00brow/page/96 96]–100 |publisher=Taylor & Francis}}</ref> Kelahiran dari perawan telah menjadi salah satu ajaran yang konsisten dalam keyakinan Kristen ortodoks, walaupun sejumlah teolog liberal mempertanyakannya selama 150 tahun terakhir ini.<ref>"Virgin Birth of Christ." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> Injil Matius berulang kali mengutip Perjanjian Lama untuk mendukung keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan untuk bangsa Yahudi.{{sfn|Harris|1985|pp=275}}
Injil Yohanes dimulai dengan suatu sajak yang memperkenalkan Yesus sebagai perwujudan Firman Allah, yang membentuk alam semesta ({{Alkitab|Yoh 1:1-5;9-14}}).<ref name="Harris John">[[Stephen L Harris|Harris, Stephen L.]], Understanding the Bible. [[Palo Alto]]: Mayfield. 1985. "John" p. 302-310</ref> Seluruh kehidupan Yesus di bumi adalah inkarnasi dari Firman Allah ({{Alkitab|Yoh 1:4}})<ref name = "Harris John"/>


Dalam Injil Matius, Yusuf mengalami kegundahan karena Maria, tunangannya, telah hamil ({{Alkitab|Matius 1:19–20}}), tetapi dalam [[Mimpi St. Yusuf|mimpi pertama Yusuf]] seorang malaikat meyakinkannya agar tidak takut untuk mengambil Maria sebagai istrinya karena anak yang dikandungnya dikandung dari Roh Kudus.<ref name=Talbert>{{cite book|title=Matthew|first= Charles H.|last= Talbert |year=2010 |isbn= 978-0-8010-3192-2|publisher=Baker Academic |url=https://books.google.com/?id=tbmoR2j0-sgC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|pages=29–30}}</ref> Dalam {{Alkitab|Matius 2:1–12}}, [[Orang-orang majus dari Timur|orang-orang Majus]] atau [[Magi]] dari Timur membawakan hadiah-hadiah bagi bayi Yesus yang dipandang sebagai [[INRI|Raja Orang Yahudi]]. Herodes mendengar perihal kelahiran Yesus, dan ia ingin membunuh Yesus sehingga memerintahkan [[Pembantaian Kanak-Kanak Suci|pembunuhan semua bayi laki-laki di Betlehem]]. Tetapi seorang malaikat memperingatkan Yusuf dalam mimpinya yang kedua, dan keluarga tersebut [[Pelarian ke Mesir|melarikan diri ke Mesir]] —untuk kemudian kembali dan menetap di [[Nazaret]].<ref name=Talbert/>{{sfn|Harris|1985|pp=272–285}}<ref>{{cite book|last=Schnackenburg |first= Rudolf |title=The Gospel of Matthew|year=2002| isbn= 978-0-8028-4438-5 |ref=harv |publisher=Wm.B. Eerdmans Publishing |url=https://books.google.com/books?id=pvR39Z9O01kC&pg=PA9#v=onepage&q&f=false|pages=9–11}}</ref>
=== Silsilah dan keluarga Yesus ===
{{Main|Silsilah Yesus Kristus}}
[[Berkas:France Chartres JesseTree c1145 a.JPG|left|150px|Tunas Isai]]
Dari keempat Injil, hanya Matius<ref>{{Ayat Alkitab|Matius|1|1|17}}</ref> dan Lukas<ref>{{Ayat Alkitab|Lukas|3|23|38}}</ref> yang menulis tentang silsilah Yesus. Silsilah Yesus dalam kedua Injil tersebut berbeda secara substansial,<ref>Joseph A. Fitzmyer, The Gospel According to Luke I-IX. Anchor Bible. Garden City: Doubleday, 1981, pp. 499-500; I. Howard Marshall, The Gospel of Luke (The New International Greek Testament Commentary). Grand Rapids: Eerdmans, 1978, p. 158;</ref> dan para penelaah kontemporer biasanya melihat silsilah ini sebagai konstruksi teologi.<ref>{{cite book|last=Bienert|first=Wolfgang E.|title=New Testament Apocrypha: Gospels and Related Writings|editor=Wilhelm Schneemelcher, Robert McLachlan Wilson|publisher=Westminster John Knox Press|year=2003|pages=487|chapter=The Relatives of Jesus|url=9780664227210}}</ref> Secara lebih spesifik, beberapa ahli mengemukakan bahwa Matius ingin menitikberatkan kelahiran bayi Yesus pada garis keturunan keluarga kerajaan (menyebutkan nama Salomo), sementara silsilah Yesus menurut Lukas lebih difokuskan pada garis keturunan imam (menyebutkan Lewi).<ref>[[Howard W. Clarke]], The Gospel of Matthew and Its Readers, [[Indiana University Press]], 2003, p.1</ref> Jika ditelusuri, kedua silsilah ini memiliki titik temu yaitu [[Daud|Raja Daud]] dan dari Daud dapat ditelusuri lagi hingga [[Abraham]]. Kedua daftar silsilah ini identik dalam menyebutkan silsilah sejak Abraham hingga Daud, namun berbeda dalam silsilah sejak Daud hingga Yusuf. Matius memulai dengan [[Salomo]] dan dilanjutkan dengan keturunan raja Yudea, hingga raja terakhir, [[Yekhonya]]. Setelah Yekhonya, garis keturunan raja terhenti ketika bangsa Israel ditaklukan oleh Kerajaan Babilonia. Dengan demikian, Matius menggambarkan Yesus sebagai keturunan raja [[Israel]]. Silsilah Yesus menurut Lukas lebih panjang dibandingkan menurut Matius; daftar ini menelusuri silsilah Yesus hingga [[Adam]] serta menyebutkan lebih banyak nama antara Daud dan Yesus.


Menurut {{Alkitab|Lukas 1:31–38}}, Maria mengetahui dari malaikat [[Gabriel]] bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang disebut Yesus melalui tindakan Roh Kudus.<ref name="marsh37"/><ref name=Jeffrey/> Pada waktu Maria akan melahirkan, ia dan Yusuf melakukan perjalanan dari Nazaret ke kampung halaman Yusuf di Betlehem untuk mendaftarkan diri dalam sensus yang diperintahkan oleh [[Augustus|Kaisar Agustus]]. Ketika berada di sana Maria melahirkan Yesus, dan karena mereka tidak mendapat tempat di rumah penginapan, ia menempatkan bayi yang baru dilahirkannya di dalam sebuah [[palungan]] ({{Alkitab|Lukas 2:1–7}}). Seorang [[Kabar gembira kepada para gembala|malaikat mengabarkan kelahiran itu kepada beberapa gembala]], selanjutnya mereka pergi ke Betlehem untuk melihat Yesus dan kemudian menyebarkan berita tersebut ({{Alkitab|Lukas 2:8–20}}). Setelah [[Yesus dipersembahkan di Bait Allah|mempersembahkan Yesus di Bait Allah]], Yusuf, Maria, dan Yesus kembali ke Nazaret.<ref name="marsh37"/><ref name=Jeffrey/>
<!-- Penggambaran karakter kebapakan Yusuf merupakan hasil dari diskusi panjang dan telah mencapai kesepakatan. Harap tidak mengubah tanpa membaca dan berdiskusi.--><!-- di mana? -->[[Santo Yusuf|Yusuf]], suami [[Maria]], muncul dalam penjelasan mengenai masa kecil Yesus. Namun demikian, Yusuf tidak disebutkan selama masa pelayanan Yesus.


=== Masa muda, pekerjaan, dan profesi ===
Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru seperti Matius, Markus, dan [[Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia|Galatia]] menceritakan mengenai relasi-relasi Yesus, termasuk kata-kata yang seringkali diterjemahkan sebagai "saudara laki-laki" dan "saudara perempuan".<ref>{{ayat|Matius|13|55|56}}, {{ayat|Markus|6|3}}, dan {{ayat|Galatia|1|19}}</ref> Lukas juga menyebutkan bahwa [[Elisabet]], ibu Yohanes Pembaptis, adalah "sepupu" atau "saudara" Maria <ref>{{ayat|Lukas|1|36}}</ref>, sehingga dengan demikian Yohanes adalah sepupu jauh Yesus.
{{Main|Kanak-kanak Yesus}}
{{See also|Kembalinya keluarga Yesus ke Nazaret|Tahun-tahun Yesus yang tidak diketahui}}
[[Berkas:Brooklyn Museum - Jesus Found in the Temple (Jesus retrouvé dans le temple) - James Tissot - overall.jpg|jmpl|lurus|Yesus dalam usia 12 tahun [[Yesus ditemukan di Bait Allah|ditemukan di Bait Allah]], lukisan karya James Tissot.]]


Rumah masa kecil Yesus diidentifikasi dalam Injil Lukas dan Injil Matius sebagai kota Nazaret di Galilea di mana Yesus tinggal bersama keluarga-Nya. Yusuf ditampilkan dalam deskripsi-deskripsi masa kanak-kanak Yesus, namun tidak disebutkan lagi setelahnya.<ref>{{cite book|title=Saint Joseph: His Life and His Role in the Church Today|url=https://archive.org/details/saintjosephhisli0000perr|first=Louise B.|last= Perrotta|year= 2000 |isbn= 978-0-87973-573-9 |pages= [https://archive.org/details/saintjosephhisli0000perr/page/21 21], 110–112 |publisher=Our Sunday Visitor Publishing }}</ref> Anggota keluarga Yesus yang lainnya—ibu-Nya, Maria, [[saudara-saudara Yesus|saudara-saudara-Nya]], [[Yakobus, saudara Yesus|Yakobus]], Yoses (atau Yusuf), Yudas, Simon, dan saudari-saudari yang tidak disebutkan namanya—tercatat dalam Injil dan sumber-sumber lain.<ref name="Aslan2013">{{cite book |title= Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth|url= https://archive.org/details/zealotlifetimeso0000asla|edition= |last= Aslan|first= Reza|authorlink= Reza Aslan|year= 2013|publisher= Random House |page= [https://archive.org/details/zealotlifetimeso0000asla/page/n756 756]}}</ref><ref>{{cite book |title= Antiquities of the Jews|edition= |last= Josephus|first= |year= 2012|publisher= Acheron Press |location= |isbn= |page= 21247}}</ref>
=== Masa pelayanan Yesus ===
{{Main|Pelayanan Yesus}}
Yesus Kristus diyakini sebagai Domba Allah, seperti Yohanes Pembaptis pernah nyatakan ({{Alkitab|Yohanes 1:29}}). Domba Paskah yang terakhir ini harus berumur satu tahun dan tidak bercela, seperti yang tertulis di Taurat ({{Alkitab|Keluaran 12:5}}). Tentunya bukan Yesus Kristus yang berumur satu tahun yang dimaksudkan sebagaimana domba paskah sebelumnya dipilih dan dikurbankan, tetapi Yesus Kristus baru dianggap sebagai orang pada umur 30 tahun menurut kebudayaan Timur. Yesus Kristus mulai pelayanannya pada umur 30 tahun, dan masa pelayanannya kepada anak-anak Israel berakhir pada umur 31 tahun. Meskipun demikian, kebanyakan Kristen meyakini bahwa masa pelayanan Yesus Kristus bukan satu tahun. Yesus melayani di bumi sepanjang tiga sampai tiga setengah tahun.


Menurut Stephen L. Harris, Injil Markus menyampaikan bahwa Yesus terlibat konflik dengan para tetangga dan kaum keluarga-Nya.{{sfn|Harris|1985|pp=270–272}} [[Saudara-saudara Yesus|Saudara-saudara]] dan ibu Yesus datang untuk menjemput Yesus (Markus 3:31–35) karena orang-orang mengatakan bahwa Ia sudah tidak waras (3:21). Yesus menanggapi bahwa mereka yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya yang sebenarnya. Dalam Injil Yohanes, Maria mengikuti Yesus sampai saat penyaliban, dan Yesus mengekspresikan kepedulian terhadap sang ibu (19:25–27).
=== Tujuan hidup Yesus ===
Markus mengatakan bahwa Yesus datang "untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" ({{Alkitab|Markus 10:45}}); Lukas mengatakan bahwa Ia dikirim untuk "memberitakan Injil Kerajaan Allah" ({{Alkitab|Lukas 4:43}}); dan Yohanes menuliskan bahwa Yesus datang agar "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal" ({{Alkitab|Yohanes 3:15}}).


Yesus disebut sebagai seorang τέκτων (''tekton'') dalam {{Alkitab|Markus 6:3}}, menurut tradisi dipahami sebagai tukang kayu tetapi dapat juga mencakup para pembuat benda dalam berbagai bahan, termasuk pembangun.<ref>{{cite book|last1=Liddell|first1=Henry G.|last2=Scott|first2=Robert|title=An Intermediate Greek–English Lexicon: The Seventh Edition of Liddell and Scott's Greek–English Lexicon |publisher=Clarendon Press|year=1889|page=797}}</ref>{{sfn|Dickson|2008| pp= 68–69}} Injil memperlihatkan bahwa Yesus dapat membaca, memparafrasakan, dan berdebat kitab suci, tetapi belum tentu berarti bahwa Yesus menerima pelatihan menulis secara formal.<ref name="literacy">{{cite encyclopedia|editor-last=Bockmuehl |editor-first= Markus N. A. |title=Context, family and formation |first=Craig A. |last= Evans|year=2001|encyclopedia= Cambridge companion to Jesus|publisher= Cambridge University Press |url=https://books.google.com/books?id=vSehrtQpcYcC&pg=PA14#v=onepage&q&f=false |isbn=978-0-521-79678-1|pages=14, 21}}</ref>
=== Kronologi kehidupan Yesus ===
{{Main|Kronologi Kehidupan Yesus}}
Ada dua sudut pandang, yaitu sudut pandang menurut [[Alkitab]] yang paling sering digunakan dan sudut pandang [[Titianus]], seorang sejarawan Yunani, yang jarang digunakan.


=== Pembaptisan dan pencobaan ===
Menurut sudut pandang Alkitab, kronologi kehidupan Yesus dibagi menjadi empat:
{{Main|Pembaptisan Yesus|Pencobaan Yesus}}
# Kelahiran Hingga Mulai Pelayanan
[[Berkas:Trevisani baptism christ.JPG|jmpl|lurus|Penggambaran oleh [[Francesco Trevisani]] mengenai pembaptisan Yesus, turunnya Roh Kudus dari Surga digambarkan sebagai seekor merpati.]]
# Pelayanan Selama 3,5 Tahun
# Minggu Terakhir Sebelum Penyaliban
# Pasca Kebangkitan Yesus


Laporan Injil Sinoptik seputar pembaptisan Yesus didahului dengan informasi mengenai Yohanes Pembaptis.{{sfn|Blomberg|2009|pp=224–229}}{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|pp=141–143}}{{sfn|McGrath|2006|pp=16–22}} Yohanes Pembaptis digambarkan menyerukan [[penitensi]] dan pertobatan demi pengampunan [[dosa]] serta mendorong untuk {{ber|derma}} kepada kaum miskin ({{Alkitab|Lukas 3:11}}) ketika ia membaptis orang-orang di daerah [[Sungai Yordan]] di sekitar [[Perea (wilayah)|Perea]], selain itu juga menubuatkan kedatangan seseorang "yang lebih berkuasa" daripada dia ({{Alkitab|Lukas 3:16}}).<ref name=EerRoger >{{cite book|title=Eerdmans commentary on the Bible|url=https://archive.org/details/eerdmanscommenta0000unse|first1=James D.G.|last1= Dunn|first2= John W. |last2=Rogerson|year= 2003 |isbn= 978-0-8028-3711-0 |page= [https://archive.org/details/eerdmanscommenta0000unse/page/1010 1010] |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing}}</ref><ref name="Zanzig">{{cite book|last=Zanzig|first=Thomas|title=Jesus of history, Christ of faith|year=2000|isbn=978-0-88489-530-5|page=118|url= https://books.google.com/books?id=QMyiWpV-dx8C&lpg=PA118&pg=PA118#v=onepage&q=118%20%22the%20Baptist%22&f=false |publisher=Saint Mary's Press }}</ref> Belakangan Yesus mengidentifikasi Yohanes Pembaptis sebagai Elia ({{Alkitab|Markus 9:13-14}}, {{Alkitab|Matius 11:14}}), seorang nabi yang diharapkan kedatangannya sebelum "hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu" ({{Alkitab|Maleakhi 4:5}}). Demikian juga Injil Lukas menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis memiliki roh dan kuasa Elia ({{Alkitab|Lukas 1:17}}).
=== Gelar Yesus ===
{{main|Gelar Yesus}}
Ada beberapa gelar atau istilah yang bisa kita ambil dari [[Alkitab]] baik itu dalam kitab [[Perjanjian Lama]] maupun kitab [[Perjanjian Baru]]. Yang paling sering disebut adalah [[Kristus]]/[[Mesias]], [[Juru Selamat]], Anak Allah, Anak Daud, dan Anak Domba Allah


Dalam Injil Markus, Yohanes membaptis Yesus dan setelah keluar dari sungai Yesus melihat Roh Kudus yang berbentuk seperti seekor burung merpati turun ke atas-Nya dan terdengar suara dari Surga yang menyatakan bahwa Yesus adalah Putra Allah (Markus 1:9–11). Ini merupakan salah satu dari dua peristiwa dalam Injil yang menuliskan adanya suara dari Surga yang menyebut Yesus "Putra" atau "Anak", peristiwa lainnya yaitu Transfigurasi.{{sfn|Lee|2004|pp=21–30}}<ref name="Nobbs"/> Roh tersebut kemudian mengantar Yesus ke padang gurun di mana Yesus dicobai oleh Iblis (Markus 1:12–13). Yesus kemudian memulai pelayanan setelah Yohanes ditangkap (Markus 1:14). Pembaptisan Yesus dalam Injil Matius dikisahkan serupa, di mana sebelum pembaptisan Yesus, Yohanes memprotes dengan mengatakan, "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu" (Matius 3:14). Yesus menanggapinya dengan permintaan untuk melaksanakan pembaptisan tersebut demi "menggenapkan seluruh kehendak Allah" (Matius 3:15). Injil Matius juga merinci ketiga godaan yang ditawarkan Iblis kepada Yesus di padang gurun (Matius 4:3–11). Dalam Injil Lukas, Roh Kudus turun seperti seekor burung merpati setelah semua orang di sana dibaptis dan Yesus sedang berdoa ({{Alkitab|Lukas 3:21–22}}). Yohanes secara implisit mengenali Yesus dari penjara setelah ia mengirim para pengikutnya untuk bertanya tentang Yesus (Lukas 7:18–23). Pembaptisan dan pencobaan yang dialami oleh Yesus berfungsi sebagai persiapan untuk melakukan pelayanan publik.<ref>{{cite book|last=Sheen|first=Fulton J.|title=Life of Christ|year=2008|publisher=Random House|isbn=978-0-385-52699-9|page=65|url=https://books.google.com/books?id=KyqQKohpVR4C&pg=PA65#v=onepage&q&f=false}}</ref>
== Murid-murid Yesus ==
{{Main|Keduabelas rasul}}
Semasa pelayanannya di bumi, Yesus memiliki ratusan, bahkan ribuan pengikut. Namun orang-orang yang disebutnya murid jumlahnya kurang dari seratus, yakni orang-orang yang benar-benar meninggalkan harta bendanya, mengikut, belajar dari Yesus, tidak hanya terpana oleh mujizat-mujizat yang diadakan oleh Yesus.


Injil Yohanes tidak menceritakan pembaptisan dan pencobaan yang dialami Yesus.<ref name="ODCC Jesus Christ">"Jesus Christ." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> Dalam Injil Yohanes, Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa ia melihat Roh yang turun ke atas Yesus ({{Alkitab|Yohanes 1:32}}).<ref name="Zanzig"/>{{sfn|Boring|Craddock|2004|p=[https://books.google.com/books?id=N0tLXRIiIe0C&lpg=PA292&pg=PA292#v=onepage&q=%22the%20baptist%22&f=false 292]}} Yohanes menyatakan di depan publik bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menjadi kurban, dan beberapa pengikut Yohanes menjadi pengikut Yesus.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=17–62}} Dalam Injil Yohanes, Yohanes menyangkal bahwa ia adalah Elia ({{Alkitab|Yohanes 1:21}}). Sebelum Yohanes dipenjarakan, Yesus juga turut membaptis orang-orang (Yohanes 3:22-24) dan membaptis lebih banyak orang daripada Yohanes (Yohanes 4:1).
Di dalam lingkaran pemuridan terluar, tidak pernah disebutkan tepat berapa total jumlah murid yang dimiliki oleh Yesus, namun di dalam {{Alkitab|Lukas 10:1}}, disebutkan bahwa Yesus pernah mengutus total 70 orang murid untuk mengusir setan-setan dan menyembuhkan penyakit dalam namaNya.


=== Pelayanan publik ===
Di dalam lingkaran pemuridan dalam, Yesus memiliki 12 orang murid, yang kemudian disebut rasul. Mereka adalah: [[Simon Petrus]], [[Andreas]], [[Yakobus]], [[Yohanes]], [[Filipus]], [[Bartolomeus]], [[Tomas]], [[Yakobus anak Alfeus]], [[Matius]], [[Simon orang Zelot]], [[Yudas Iskariot]], dan [[Yudas|Yudas anak Yakobus]]. Di antara keduabelas murid tersebut ada tiga orang murid yang lebih sering diajak oleh Yesus untuk menyaksikan dan belajar dari pelbagai mujizat yang diadakan oleh Yesus, yakni Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes. Dan, dari ketiga murid tersebut, Yohanes merupakan murid yang paling dikasihi Yesus ({{Alkitab|Yohanes 21:20}}).
{{utama|Pelayanan Yesus}}
[[Berkas:Bloch-SermonOnTheMount.jpg|jmpl|kiri|Sebuah lukisan abad ke-19 yang menggambarkan [[Khotbah di Bukit]], karya [[Carl Bloch]].]]


Injil Sinoptik menggambarkan dua lingkungan geografis yang berbeda dalam pelayanan Yesus. Yang pertama bertempat di utara Yudea di Galilea, di mana pelayanan Yesus mengalami suatu kesuksesan; dan yang kedua memperlihatkan ditolak dan dibunuhnya Yesus ketika mengadakan perjalanan ke Yerusalem. Secara khusus Yesus melarang mereka yang mengenali identitas-Nya untuk berbicara tentang hal itu, termasuk orang-orang yang disembuhkan Yesus dan setan-setan yang diusir-Nya.{{sfn|Harris|1985|pp=285–296}}
== Pandangan agama Islam tentang Yesus Kristus ==

{{Main|Nabi Islam|Pandangan agama Islam terhadap Yesus}}
Injil Yohanes menggambarkan pelayanan Yesus lebih banyak berlangsung di dan sekitar Yerusalem daripada di Galilea. Dalam Injil ini, identitas ilahi Yesus dinyatakan secara terbuka di hadapan publik dan segera diakui oleh mereka.{{sfn|Harris|1985|pp=302–310}}
Berbeda dengan Kristen, menurut ajaran Islam, Yesus Kristus disebut Nabi Isa Al Masih.

Para akademisi membagi pelayanan Yesus ke dalam beberapa tahap. Pelayanan di Galilea dimulai ketika Yesus kembali ke Galilea dari Gurun Yudea setelah penolakan atas semua godaan [[Iblis dalam Kekristenan|Setan]]. Yesus berkhotbah di seluruh Galilea dan {{Alkitab|Matius 4:18–20}} mengisahkan bahwa [[murid-murid pertama Yesus]], yang pada akhirnya membentuk inti dari [[Gereja perdana]], bertemu dengan Yesus dan mulai bepergian dengan-Nya.{{sfn|McGrath|2006|pp=16–22}}{{sfn|Redford|2007|pp=117–130}} Periode ini meliputi peristiwa Khotbah di Bukit, yaitu salah satu pengajaran utama Yesus,{{sfn|Redford|2007|pp=117–130}}<ref>{{cite book|title=The Sermon on the mount: a theological investigation|url=https://archive.org/details/sermononmountthe0000vaug|first=Carl G.|last= Vaught|year=2001 |publisher=Baylor University Press |isbn =978-0-918954-76-3 |pages= xi–xiv}}</ref> [[Yesus meredakan angin ribut|meredakan badai]], [[Yesus memberi makan lima ribu orang|memberi makan 5.000 orang]], [[Yesus berjalan di atas air|berjalan di atas air]], serta sejumlah mukjizat dan [[Perumpamaan Yesus|perumpamaan]].{{sfn|Redford|2007|pp=143–160}} Periode ini berakhir dengan [[Pengakuan Petrus]] dan peristiwa Transfigurasi.<ref>{{cite encyclopedia | title=Transfiguration, The | encyclopedia=The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Thought: Son of Man-Tremellius V11 |isbn= 978-1-4286-3189-2 | publisher=Funk & Wagnalls Company | year=1909 | url=https://books.google.com/books?id=js5-eDk13TcC&pg=PA493#v=onepage&q&f=false | page=493 | last=Nash | first=Henry S. | editor-first=Samuel M. | editor-last=Jackson}}</ref><ref name="Barton132">{{cite book|title=The Cambridge companion to the Gospels|first=Stephen C.|last= Barton |isbn= 978-0-521-80766-1 |pages= 132–133 |publisher=Cambridge University Press}}</ref>

Seiring perjalanan Yesus menuju Yerusalem, dalam pelayanan di [[Perea (wilayah)|Perea]], Yesus kembali ke daerah di mana Ia dibaptis, sekitar sepertiga perjalanan turun dari [[Danau Galilea]] di sepanjang Yordan ({{Alkitab|Yohanes 10:40–42}}).{{sfn|Cox|Easley|2007|p=137}}{{sfn|Redford|2007| pp= 211–229}} Periode pelayanan terakhir di Yerusalem dimulai dengan [[Yesus dielu-elukan di Yerusalem|masuknya Yesus]] ke kota tersebut pada hari [[Minggu Palma]].{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=155–170}} Dalam Injil Sinoptik, selama minggu tersebut Yesus mengusir para penukar uang dari Bait Allah dan [[Penawaran Yudas|Yudas melakukan tawar-menawar untuk mengkhianati Yesus]]. Periode ini berpuncak dalam Perjamuan Terakhir dan Amanat Perpisahan.{{sfn|Blomberg|2009|pp=224–229}}{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=155–170}}{{sfn|Redford|2007|pp=257–274}}

=== Para murid dan pengikut ===
[[Berkas:Brooklyn Museum - The Exhortation to the Apostles (Recommandation aux apôtres) - James Tissot.jpg|jmpl|ka|Yesus berbicara kepada 12 murid-Nya, sebagaimana digambarkan oleh James Tissot.]]

Menjelang awal pelayanan Yesus, Ia [[Penetapan Kedua Belas Rasul|menetapkan dua belas rasul]]. Dalam Injil Matius dan Markus, kendati Yesus hanya sekilas saja meminta mereka untuk bergabung dengan-Nya, empat rasul pertama Yesus yang adalah nelayan dideskripsikan segera menyetujui permintaan Yesus serta meninggalkan jala dan perahu mereka untuk melakukannya ({{Alkitab|Matius 4:18–22}}, {{Alkitab|Markus 1:16–20}}). Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa dua rasul pertama Yesus adalah murid-murid Yohanes Pembaptis. Saat itu Yohanes Pembaptis melihat Yesus dan menyebut-Nya [[Anak Domba Allah]]; kedua murid itu mendengarnya dan menjadi pengikut Yesus.{{sfn|Brown|1988|pp= 25–27}}{{sfn|Boring|Craddock|2004|pages= 292–293}} Terlepas dari Kedua Belas Rasul, bagian pembukaan [[Kotbah di Tempat Datar|Khotbah di Tempat Datar]] mengidentifikasi sekelompok besar orang sebagai murid-murid ({{Alkitab|Lukas 6:17}}). Dalam {{Alkitab|Lukas 10:1–16}} juga dikisahkan Yesus mengutus [[Tujuh puluh murid|tujuh puluh atau tujuh puluh dua pengikut-Nya]] secara berpasangan untuk mempersiapkan kota-kota yang akan dikunjungi Yesus. Mereka diperintahkan untuk menerima keramahtamahan pemilik rumah yang bersedia menampung mereka, menyembuhkan orang sakit, dan menyebarkan berita datangnya Kerajaan Allah.<ref>{{cite encyclopedia | title=The Gospel According to Luke | encyclopedia=New Collegeville Bible Commentary: New Testament | publisher=Liturgical Press | year=2009 | url=https://books.google.com/books?id=sdooTRyPMCwC&pg=PA255#v=onepage&q&f=false | page=255 | first=Michael F. | last=Patella | editor-first=Daniel | editor-last=Durken | isbn=978-0-8146-3260-4}}</ref>

Dalam Injil Markus, para murid pada saat itu masih bebal. Mereka belum memahami makna dari mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus (Markus 4:35–41, 6:52), perumpamaan-perumpamaan-Nya (Markus 4:13), atau arti "bangkit dari antara orang mati" (Markus 9:9–10). Ketika kemudian Yesus ditangkap, mereka berlari meninggalkan Yesus (lihat di bawah).{{sfn|Harris|1985|pp=285–296}}

=== Ajaran, khotbah, dan mukjizat ===
{{Main|Khotbah di Bukit|Perumpamaan Yesus|Mukjizat Yesus}}
{{See also|Kotbah di Tempat Datar|Lima Amanat Matius|Amanat Perpisahan|Kotbah di atas Bukit Zaitun}}
[[Berkas:Hoffman-ChristAndTheRichYoungRuler.jpg|jmpl|kiri|''[[Yesus dan pria muda yang kaya raya|Kristus dan Penguasa Muda yang Kaya]]'' karya [[Heinrich Hofmann (pelukis)|Heinrich Hofmann]], 1889]]

Dalam Injil Sinoptik, Yesus mengajarkan secara luas, sering kali dengan perumpamaan, mengenai Kerajaan Allah (atau, dalam Injil Matius, Kerajaan Surga).<ref name=ODCCKingdomOfGod>"Kingdom of God." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> Kerajaan itu dideskripsikan telah dekat ({{Alkitab|Markus 1:15}}) dan telah ada dalam pelayanan Yesus (Lukas 17:21). Yesus menjanjikan keikutsertaan dalam Kerajaan itu bagi mereka yang menerima pesan-Nya (Markus 10:13–27).<ref name=ODCCKingdomOfGod/> Yesus berbicara tentang "Anak Manusia" (atau "Putra Manusia"), sebagai seorang sosok apokaliptik yang akan datang untuk mengumpulkan orang-orang terpilih.<ref>'Jesus himself apparently anticipated the arrival of a heavenly figure whom he called "the Son of Man," who would come on clouds of glory and gather the elect.' Sanders, E. P. [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/303091/Jesus-Christ/ "Jesus Christ."] Encyclopedia Britannica Online. Retrieved 29 Dec 2015.</ref>

Yesus memanggil orang-orang untuk bertobat dari dosa mereka dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah.<ref name="Britannica">{{cite encyclopedia | url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/303091/Jesus-Christ |title=Jesus Christ | encyclopedia=Encyclopædia Britannica | accessdate=June 10, 2015| first1=Ed P.|last1=Sanders |first2= Jaroslav J.| last2= Pelikan}}</ref> Yesus mengatakan kepada para pengikut-Nya untuk berpegang teguh pada [[Halakha|hukum Yahudi]], kendati oleh beberapa kalangan Yesus sendiri dianggap melanggar hukum tersebut, misalnya mengenai [[Sabat]].<ref name=Britannica /> Ketika ditanya mengenai apa perintah terbesar, Yesus menjawab: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. ... Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" ({{Alkitab|Matius 22:37–39}}). Ajaran-ajaran etika yang lain dari Yesus misalnya mengasihi musuh, menjauhkan diri dari [[kebencian]] dan [[hawa nafsu]], serta [[Berilah pipimu yang lain juga|memberi pipi yang lain jika ditampar orang]] ({{Alkitab|Matius 5:21–44}}).<ref>{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=LlMVrmA-b-4C&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false | title=Kingdom Ethics: Following Jesus in Contemporary Context | publisher=InterVarsity Press | year=2003 | pages=102–103, 138–140, 197–198, 295–298 | isbn=978-0-8308-2668-1 | first1=Glen H. |last1=Stassen |first2= David P. |last2=Gushee}}</ref>

Injil Yohanes menyajikan ajaran-ajaran Yesus bukan hanya sebagai pewartaan-Nya sendiri, tetapi sebagai wahyu ilahi. Sebagai contoh, Yohanes Pembaptis dalam Yohanes 3:34 menyatakan: "Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas." Dalam Yohanes 7:16 Yesus mengatakan, "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." Ia menegaskan hal yang sama dalam Yohanes 14:10: "Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya."<ref name="autogenerated98"/><ref>{{cite book|title=The missions of Jesus and the disciples according to the Fourth Gospel|url=https://archive.org/details/missionsofjesusd0000kost| first=Andreas J.|last= Köstenberger|year= 1998| isbn= 978-0-8028-4255-8 |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing |pages= [https://archive.org/details/missionsofjesusd0000kost/page/108 108]–109}}</ref>

[[Berkas:Christ cleans leper man.jpg|jmpl|lurus|[[Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta]] – [[mosaik]] abad pertengahan dari [[Monreale#Katedral|Katedral Monreale]].]]

Dalam Injil, kira-kira tiga puluh perumpamaan merupakan sekitar sepertiga ajaran Yesus yang tercatat.<ref name="autogenerated98">{{cite book|first=Eric F.|last= Osborn|year= 1993 |title=The emergence of Christian theology|url=https://archive.org/details/emergencechristi00osbo_404| isbn= 978-0-521-43078-4 |page= [https://archive.org/details/emergencechristi00osbo_404/page/n115 98] |publisher=Cambridge University Press}}</ref><ref>{{cite book|first=J. Dwight|last= Pentecost|year= 1998 |title=The parables of Jesus: lessons in life from the Master Teacher| isbn= 978-0-8254-9715-5 |page= 10 |publisher=Kregel Publications}}</ref> Perumpamaan-perumpamaan tersebut diperlihatkan dalam khotbah-khotbah yang lebih panjang dan di bagian lain dalam rupa narasi.<ref>{{cite book|title=The Sermons of Jesus the Messiah|first= E. Keith|last= Howick|year= 2003 |publisher= WindRiver Publishing |isbn= 978-1-886249-02-8| pages= 7–9}}</ref> Perumpamaan Yesus sering kali mengandung simbolisme, dan biasanya mengaitkan dunia jasmani dengan [[kerohanian|rohani]].<ref>{{cite book|first=Friedrich G. |last= Lisco |year=1850 |title=The Parables of Jesus |publisher= Daniels and Smith Publishers| pages= 9–11 |url=https://books.google.com/books?id=OoIuAAAAYAAJ&pg=PA9#v=onepage&q&f=false }}</ref><ref>{{cite book|first=Ashton |last=Oxenden|year= 1864 |title=The parables of our Lord? |publisher=William Macintosh Publishers| page= 6 |url=https://books.google.com/books?id=5bUCAAAAQAAJ&pg=PA6#v=onepage&q&f=false}}</ref> Tema-tema umum dalam kisah-kisah ini misalnya kebaikan dan kemurahan hati Allah serta bahaya-bahaya pelanggaran.<ref>{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=dPdANFaNgagC&pg=448#v=onepage&q&f=false | title=Interpreting the Parables | publisher=InterVarsity Press | year=2012 | page= 448 | isbn=978-0-8308-3967-4 |first=Craig L. |last=Blomberg}}</ref> Beberapa perumpamaan Yesus, seperti [[Perumpamaan anak yang hilang|Anak yang Hilang]] (Lukas 15:11–32), relatif sederhana, sementara yang lainnya seperti [[Perumpamaan benih yang tumbuh|Benih yang Tumbuh]] (Markus 4:26–29) termasuk kompleks, mendalam, dan sulit dipahami.<ref>{{cite web | first=Madeleine I. |last=Boucher |url=http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/religion/jesus/parables.html | title=The Parables | publisher=BBC | accessdate=June 3, 2013}}</ref>

Dalam laporan-laporan Injil, Yesus memberikan porsi besar dalam pelayanan-Nya dengan melakukan berbagai mukjizat, terutama penyembuhan.{{sfn|Green|McKnight |Marshall|1992|p=299}} Mukjizat-mukjizat tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama: mukjizat penyembuhan dan mukjizat alam.{{sfn|Twelftree|1999|p=350}} Mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus yaitu menyembuhkan penyakit fisik, [[eksorsisme]] (pengusiran setan), dan membangkitkan orang mati.{{sfn|Green|McKnight|Marshall|1992|p=300}} Mukjizat alam memperlihatkan kuasa Yesus atas alam, misalnya [[Perkawinan di Kana|mengubah air menjadi anggur]], berjalan di atas air, dan meredakan badai. Yesus menyatakan bahwa mukjizat yang dilakukan-Nya berasal dari sumber ilahi. Sementara para lawan Yesus menuduh-Nya melakukan eksorsisme dengan kuasa [[Beelzebub|Beelzebul]], penghulu setan, Yesus menanggapi mereka dengan mengatakan bahwa Ia melakukan mukjizat dengan "Roh Allah" (Matius 12:28) atau "kuasa Allah" (Lukas 11:20).<ref name=Britannica /><ref>{{cite book|title=Zondervan King James Version Commentary: New Testament|year=2010|publisher=Zondervan|isbn=978-0-310-25150-7|page=100|url=https://books.google.com/books?id=Js9nFESO0VAC&pg=PA100#v=onepage&q&f=false | first1= Edward E.|last1= Hindson |first2= Daniel R.|last2= Mitchell}}</ref>

Dalam Injil Yohanes, mukjizat-mukjizat Yesus dideskripsikan sebagai "tanda-tanda", dilakukan untuk membuktikan misi dan keilahian Yesus.<ref name=Sign/><ref>{{cite book|last=Ehrman|first=Bart D.|title=Jesus, Interrupted: Revealing the Hidden Contradictions in the Bible (And Why We Don't Know About Them)|year=2009|publisher=HarperCollins|isbn=978-0-06-186328-8|page=84|url=https://books.google.com/books?id=QDiT3ytZ8FEC&pg=PA84#v=onepage&q&f=false}}</ref> Namun, dalam Injil Sinoptik, ketika diminta untuk memberikan tanda-tanda ajaib untuk membuktikan otoritas-Nya, Yesus menolak.<ref name=Sign>{{cite book|title=Introducing the New Testament: Its Literature and Theology|year=2001|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing|isbn=978-0-8028-3717-2|page=198|url=https://books.google.com/books?id=GP2VY68mp7AC&pg=PA198#v=onepage&q&f=false |first1= Paul J.|last1= Achtemeier |first2=Joel B. |last2=Green |first3= Marianne M.|last3= Thompson }}</ref> Dalam Injil Sinoptik juga dikisahkan bahwa orang banyak secara berkala menanggapi mukjizat-mukjizat Yesus dengan rasa kagum dan memaksa-Nya untuk menyembuhkan penyakit mereka. Dalam Injil Yohanes, Yesus tampak tidak tertekan oleh orang banyak tersebut, mereka sering menanggapi mukjizat Yesus dengan keyakinan dan iman.{{sfn|Twelftree|1999|p=236}} Satu karakteristik yang terlihat di antara semua mukjizat yang dilakukan Yesus dalam laporan-laporan Injil yaitu bahwa Yesus melakukannya dengan bebas dan tidak pernah meminta pembayaran materiil dalam bentuk apa pun.<ref>{{cite book|last=van der Loos|first=Hendrik|title=The Miracles Of Jesus|year=1965|publisher=Brill|page=197|url=https://books.google.com/books?id=n4geAAAAIAAJ&pg=PA197#v=onepage&q&f=false}}</ref> Episode-episode dalam Injil yang memuat deskripsi terkait mukjizat Yesus juga sering mencakup ajaran-ajaran, dan mukjizat itu sendiri mengandung elemen pengajaran.<ref name=WPent212 >{{cite book|title=The words and works of Jesus Christ|first=J. Dwight |last=Pentecost |year=1981 |isbn= 978-0-310-30940-6 |page= 212 |url=https://books.google.com/books?id=bh3M_AfgXZAC&pg=PA212#v=onepage&q&f=false |publisher=Zondervan }}</ref>{{sfn|Twelftree|1999 |p=95}} Banyak dari mukjizat yang dibuat Yesus mengajarkan pentingnya iman. Misalnya dalam peristiwa [[Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta|disembuhkannya sepuluh orang kusta]] dan [[Yairus|dibangkitkannya anak perempuan Yairus]] para penerima manfaat mukjizat-mukjizat tersebut diberitahu bahwa kesembuhan mereka terjadi karena iman mereka.{{sfn|Donahue|Harrington|2002|p= 182}}<ref>{{cite book|last=Lockyer|first= Herbert|year= 1988 |title=All the Miracles of the Bible|url=https://archive.org/details/allmiraclesofbib0000lock| isbn= 978-0-310-28101-6 |page= [https://archive.org/details/allmiraclesofbib0000lock/page/235 235] |publisher=Zondervan}}</ref>

=== Pemakluman sebagai Kristus dan peristiwa Transfigurasi ===
{{Main|Pengakuan Petrus|Transfigurasi Yesus}}
[[Berkas:Transfigurationbloch.jpg|jmpl|ka|[[Transfigurasi Yesus]], penggambaran oleh [[Carl Bloch]].]]

Di sekitar bagian tengah masing-masing ketiga Injil Sinoptik, dua episode yang berkaitan menandai suatu titik balik dalam kisah tersebut: Pengakuan [[Santo Petrus|Petrus]] dan Transfigurasi Yesus.<ref name="Barton132"/><ref name="KingsburyMark">{{cite book|title=The Christology of Mark's Gospel|url=https://archive.org/details/christologyofmar0000king|first= Jack D. |last= Kingsbury |year=1983 |isbn= 978-1-4514-1007-5 |publisher= Fortress Press|pages= [https://archive.org/details/christologyofmar0000king/page/91 91]–95}}</ref> Peristiwa-peristiwa ini menandai awal mula penyingkapan secara bertahap atas identitas Yesus kepada para murid-Nya dan nubuat Yesus terkait penderitaan dan kematian-Nya.{{sfn|Lee|2004|pp=21–30}}<ref name="Nobbs" /><ref name="Barton132" /> Kedua peristiwa ini tidak diceritakan di dalam Injil Yohanes.<ref name="ODCCgospelJohn"/>

Dalam Pengakuannya, Petrus berkata kepada Yesus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"<ref name="Karris">{{cite book|title=The Collegeville Bible Commentary: New Testament |first=Robert J.|last= Karris|year= 1992 |isbn= 978-0-8146-2211-7 |publisher=Liturgical Press |pages= 885–886}}</ref><ref>{{cite book|title=Who do you say that I am? Essays on Christology|url=https://archive.org/details/whodoyousaythati0000unse_i0j9|first1=Jack D.|last1= Kingsbury| first2=Mark A.|last2= Powell|first3= David R. |last3=Bauer |year=1999 |isbn= 978-0-664-25752-1 |publisher=Westminster John Knox Press |page= xvi}}</ref>{{sfn|Donahue|Harrington|2002|p= 336}} Yesus menegaskan bahwa pengakuan Petrus merupakan kebenaran yang diungkapkan secara ilahi.<ref name="OneTeacher">{{cite book|title=One teacher: Jesus' teaching role in Matthew's gospel |publisher= Walter de Gruyter|first= John Y. H.|last= Yieh |year=2004|isbn =978-3-11-018151-7| pages= 240–241|url=https://books.google.com/?id=g0-NaraCrAoC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}</ref>{{sfn|Pannenberg|1968|pp=53–54}}

Dalam peristiwa Transfigurasi ({{Alkitab|Matius 17:1–9}}, {{Alkitab|Markus 9:2–8}}, dan {{Alkitab|Lukas 9:28–36}}),{{sfn|Lee|2004|pp=21–30}}<ref name="Nobbs">{{cite book|title=The Content and the Setting of the Gospel Tradition|url=https://archive.org/details/contentsettingof0000unse|first1=Mark |last1=Harding|first2= Alanna |last2=Nobbs |year=2010 |isbn= 978-0-8028-3318-1 |pages= [https://archive.org/details/contentsettingof0000unse/page/281 281]–282 |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing}}</ref><ref name="Barton132"/> Yesus mengajak Petrus dan dua rasul lainnya ke atas suatu gunung yang tidak disebutkan namanya, di mana "Yesus berubah rupa di depan mata mereka, wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang."{{sfn|Lee|2004|pp=72–76}} Kemudian awan terang muncul menaungi mereka, dan terdengar suara dari awan tersebut yang mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia" ({{Alkitab|Matius 17:1–9}}).{{sfn|Lee|2004|pp=21–30}} Dalam [[2 Petrus]] 1:16-18, Petrus sendiri menegaskan bahwa ia menyaksikan Transfigurasi Yesus, dan menyatakan bahwa tradisi apostolik didasarkan pada kesaksian dari saksi mata.<ref>May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. p. 1481.</ref>

=== Pekan terakhir sebelum kematian ===
{{Main|Pekan Sengsara}}

Deskripsi pekan terakhir kehidupan Yesus (sebagian kalangan menyebutnya [[Pekan Sengsara]]) diceritakan dalam sekitar sepertiga narasi pada Injil Kanonik,<ref name=Turner613 /> dimulai dengan [[Yesus dielu-elukan di Yerusalem|masuknya Yesus ke Yerusalem]] dan berakhir dengan [[Penyaliban Yesus]].{{sfn|Blomberg|2009|pp=224–229}}{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=155–170}}

==== Aktivitas di Yerusalem ====
{{Main|Yesus dielu-elukan di Yerusalem|Pembersihan Bait Allah|Penawaran Yudas}}
[[Berkas:Gérôme - L'entrée du Christ à Jérusalem - cadre.jpg|jmpl|Sebuah lukisan yang menggambarkan masuknya Yesus ke Yerusalem, karya [[Jean-Léon Gérôme]], 1897.]]

Dalam Injil Sinoptik, pekan terakhir di Yerusalem adalah akhir dari perjalanan menjelajahi Perea dan [[Yudea]] yang Yesus awali di [[Galilea]].{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=155–170}} Yesus mengendarai seekor keledai muda untuk masuk ke Yerusalem, mencerminkan suatu nubuat dari [[Kitab Zakharia]] di mana tertulis bahwa seorang raja Yahudi yang rendah hati memasuki Yerusalem dengan cara demikian (Zakharia 9:9).<ref name = "May Metzger Mark"/> Orang-orang di sepanjang jalan menghamparkan jubah mereka dan ranting-ranting kecil dari pohon (dikenal sebagai daun palem) di depan Yesus dan menyanyikan bagian dari {{Alkitab|Mazmur 118:25–26}}.{{sfn|Boring|Craddock|2004|pages=256–258}}{{sfn|Majerník|Ponessa|Manhardt|2005|pp=133–134}}{{sfn|Evans|2003|pp=381–395}}

Selanjutnya Yesus mengusir para penukar uang dari Bait Allah, menuduh mereka telah mengubahnya menjadi sarang penyamun karena aktivitas komersial yang mereka lakukan. Yesus kemudian bernubuat tentang kehancuran yang akan datang, termasuk nabi-nabi palsu, peperangan, gempa bumi, penganiayaan terhadap orang-orang beriman, tampilnya seorang "pembinasa keji", dan berbagai kesengsaraan yang tak tertahankan (Markus 13:1–23). Kata Yesus, "Anak Manusia" akan mengutus para malaikat untuk mengumpulkan orang beriman dari seluruh bagian bumi (Markus 13:24–27). Menurut Stephen L. Harris, Yesus memperingatkan bahwa hal-hal ini akan terjadi pada masa hidup mereka yang mendengarnya (Markus 13:28–32).{{sfn|Harris|1985|pp=285–296}}

Dalam Injil Sinoptik juga dikisahkan bahwa Yesus terlibat konflik dengan para tua-tua Yahudi, misalnya pada saat mereka [[Kuasa Yesus dipertanyakan|mempertanyakan otoritas Yesus]], dan Ia mengkritik mereka serta menyebut mereka orang-orang munafik.{{sfn|Boring|Craddock|2004|pages=256–258}}{{sfn|Evans|2003|pp=381–395}} [[Yudas Iskariot]], salah seorang dari [[kedua belas rasul]], secara diam-diam melakukan tawar-menawar dengan tua-tua Yahudi, setuju untuk melakukan pengkhianatan dengan menyerahkan Yesus kepada mereka demi [[tiga puluh keping perak]].<ref name=Lockyer106 >{{cite book|title=All the Apostles of the Bible| first=Herbert |last=Lockyer |year=1988 |isbn= 978-0-310-28011-8 |publisher=Zondervan |pages= 106–111}}</ref><ref>{{cite book|title=The Synoptic Gospels and the Book of Acts|first=Doremus A. |last= Hayes |year=2009 |isbn= 978-1-313-53490-1 |page= 88 |publisher=HardPress}}</ref>

Injil Yohanes menceritakan dua perayaan lain di mana Yesus mengajar di Yerusalem sebelum Pekan Sengsara ({{Alkitab|Yohanes 7:1–10:42}}).{{sfn|Harris|1985|pp=270–272}} Yesus kembali dekat Yerusalem, di [[Betania (desa di Alkitab)|Betania]], di mana Ia [[Kebangkitan Lazarus|membangkitkan Lazarus dari kematian]] sehingga membuat ketegangan meningkat antara Yesus dan otoritas Yahudi.{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=155–170}} Pihak otoritas tersebut kemudian bersekongkol untuk membunuh Yesus ({{Alkitab|Yohanes 11}}).{{sfn|Harris|1985|pp=270–272}} Membangkitkan Lazarus dipandang sebagai tanda paling ampuh yang pernah dibuat Yesus.{{sfn|Harris|1985|pp=302–310}} Di Betania, Maria dari Betania meminyaki kaki Yesus dan menjadi pertanda penguburan Yesus.<ref name="5GJohn">[[Robert W. Funk|Funk, Robert W.]], Roy W. Hoover, and the [[Jesus Seminar]]. ''The five gospels.'' HarperSanFrancisco. 1993. "John" p. 401–470</ref> Yesus kemudian memasuki Yerusalem sebagai Mesias.{{sfn|Harris|1985|pp=270–272}} Orang banyak yang bersorak-sorai menyambut Yesus saat Ia memasuki Yerusalem menambah kebencian otoritas Yahudi.{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=155–170}} Dalam Injil Yohanes, peristiwa Yesus menyucikan Bait Allah dikisahkan terjadi saat kunjungan [[Paskah Yahudi]] yang sebelumnya di Yerusalem. Injil Yohanes selanjutnya menceritakan Perjamuan Malam Terakhir yang diadakan Yesus bersama dengan para murid.{{sfn|Harris|1985|pp=270–272}}

==== Perjamuan Terakhir ====
{{Main|Perjamuan Terakhir}}
{{see also|Yesus memprediksikan pengkhianatan terhadap-Nya|Petrus menyangkal Yesus|Perjamuan Terakhir dalam seni Kristen}}
[[Berkas:Última Cena - Juan de Juanes.jpg|jmpl|kiri|[[Perjamuan Terakhir]], digambarkan dalam lukisan abad ke-16 karya [[Vicente Juan Masip|Juan de Juanes]].]]

[[Perjamuan Terakhir]] merupakan terakhir kalinya Yesus bersantap bersama 12 rasul di Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Perjamuan Terakhir disebutkan dalam keempat Injil kanonik; [[Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus]] (11:23–26) juga menyebutkannya.<ref name=Fahlbusch52 >{{cite book|title=The Encyclopedia of Christianity|volume=4| first=Erwin |last=Fahlbusch|year= 2005| isbn= 978-0-8028-2416-5 |pages= 53–56 |url=https://books.google.com/books?id=C5V7oyy69zgC&pg=PA53#v=onepage&q&f=false |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing }}</ref>{{sfn|Evans|2003|pp=465–477}}{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=180–191}} Selagi bersantap, [[Yesus memprediksikan pengkhianatan terhadap-Nya|Yesus memprediksikan]] bahwa salah seorang rasul akan mengkhianati-Nya.{{sfn|Cox|Easley|2007|p=182}} Meskipun setiap rasul menyatakan diri tidak akan mengkhianati-Nya, Yesus menegaskan kembali bahwa yang akan berkhianat itu ada di antara mereka yang hadir. {{Alkitab|Matius 26:23–25}} dan {{Alkitab|Yohanes 13:26–27}} secara spesifik mengidentifikasi Yudas sebagai pengkhianat tersebut.<ref name=Fahlbusch52 />{{sfn|Evans|2003|pp=465–477}}{{sfn|Cox|Easley|2007|p=182}}

Dalam Injil Sinoptik, Yesus mengambil roti, memecah-mecahkannya, dan memberikannya kepada murid-murid, sambil mengatakan, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu." Yesus kemudian meminta mereka semua minum dari suatu cawan, dengan mengatakan, "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu" ({{Alkitab|Lukas 22:19–20}}).<ref name=Fahlbusch52 /><ref>{{cite book|publisher=Oxford University Press|title=Oxford Dictionary of the Christian Church|first1=F. L. |last1=Cross |first2= E. A. |last2=Livingstone|year= 2005| isbn= 978-0-19-280290-3|chapter=Eucharist}}</ref> [[Ordinansi (Kekristenan)|Ordinansi]] atau [[Sakramen]] [[Perjamuan Kudus]] (Ekaristi) Kristen didasarkan pada peristiwa-peristiwa ini.<ref>{{CathEncy| wstitle=The Blessed Eucharist as a Sacrament |first=Joseph |last=Pohle}}</ref> Meskipun Injil Yohanes tidak menyertakan deskripsi ritual roti dan anggur tersebut selama Perjamuan Terakhir, kebanyakan akademisi sepakat bahwa {{Alkitab|Yohanes 6:22–59}} memiliki karakter ekaristis dan menggemakan [[Asal mula Ekaristi#Narasi kelembagaan|narasi kelembagaannya]] dalam Injil Sinoptik dan dalam tulisan-tulisan Paulus tentang Perjamuan Terakhir.{{sfn|Freedman|2000|p=792}}

Dalam keempat Injil, Yesus memprediksi bahwa Petrus akan menyangkal telah mengenal-Nya sebanyak tiga kali sebelum [[ayam jantan]] berkokok keesokan paginya.<ref name="Denial">{{cite book|title=Peter: apostle for the whole church|first= Pheme |last=Perkins |publisher=Fortress Press |year=2000 |isbn= 978-1-4514-1598-8 |page= 85}}</ref><ref>{{cite book|title=The Gospel according to Matthew, Volume 1|first= Johann P.|last= Lange|year= 1865| publisher= Charles Scribner Co| page= 499}}</ref> Dalam Injil Lukas dan Yohanes, prediksi tersebut disampaikan selama Perjamuan Terakhir berlangsung ({{Alkitab|Lukas 22:34}}, {{Alkitab|Yohanes 22:34}}). Dalam Injil Matius dan Markus, prediksi tersebut disampaikan setelah Perjamuan Terakhir selesai; Yesus juga memprediksi bahwa semua murid akan lari meninggalkan Dia ({{Alkitab|Matius 26:31–34}}, {{Alkitab|Markus 14:27–30}}).{{sfn|Walvoord|Zuck|1983|pp=83–85}} Injil Yohanes merupakan satu-satunya laporan yang menyajikan peristiwa [[Pembasuhan kaki|Yesus membasuh kaki para murid]] setelah bersantap.{{sfn|Harris|1985|pp=272–285}} Injil Yohanes juga memuat suatu khotbah panjang Yesus untuk mempersiapkan para murid (sekarang tanpa Yudas) menghadapi kepergian Yesus. Bab 14–17 dari Injil Yohanes dikenal sebagai [[Amanat Perpisahan]] dan merupakan salah satu sumber konten [[Kristologi]]s yang penting.<ref name=Gail142 >{{cite book|title=John|url=https://archive.org/details/john0000oday|first1= Gail R.|last1= O'Day|first2= Susan |publisher=Westminster John Knox Press |last2=Hylen|year=2006 |isbn= 978-0-664-25260-1| pages= [https://archive.org/details/john0000oday/page/142 142]–168}}</ref><ref name=Herman546 >{{cite book|title=The Gospel according to John |url=https://archive.org/details/gospelaccordingt0000ridd |first=Herman |last=Ridderbos|year= 1997| isbn= 978-0-8028-0453-2|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing| pages= [https://archive.org/details/gospelaccordingt0000ridd/page/546 546]–576}}</ref>

==== Penderitaan di Taman Getsemani, pengkhianatan, dan penangkapan ====
{{Main|Penderitaan di Taman Getsemani|Ciuman Yudas|Penangkapan Yesus}}
[[Berkas:Caravaggio - Taking of Christ - Dublin - 2.jpg|jmpl|Penggambaran [[ciuman Yudas]] dan [[penangkapan Yesus]], lukisan abad ke-17 karya [[Caravaggio]].]]

Setelah Perjamuan Terakhir, Yesus pergi untuk berdoa, kemudian Yudas dan pihak otoritas Yahudi datang untuk menangkap Yesus.
* Dalam Injil Markus, Yesus dan para murid pergi ke [[Taman Getsemani]],{{sfn|Walvoord|Zuck|1983|pp=83–85}} di mana Yesus berdoa agar terhindar dari siksaan yang akan dialami-Nya kelak. Para murid tertidur pada saat mereka seharusnya berjaga (Markus 14:37–41). Kemudian Yudas datang dengan sekelompok orang bersenjata yang dikirim oleh para imam kepala, ahli kitab, dan tua-tua Yahudi.{{sfn|Harris|1985|pp=285–296}} Ia [[ciuman Yudas|mencium Yesus]] untuk mengidentifikasi diri-Nya kepada rombongan orang banyak tersebut, dan mereka lalu [[penangkapan Yesus|menangkap Yesus]].{{sfn|Walvoord|Zuck|1983|pp=83–85}} Dalam upaya untuk menghentikan mereka, salah seorang murid Yesus menggunakan pedang untuk memotong telinga salah seorang laki-laki dalam rombongan itu.{{sfn|Walvoord|Zuck|1983|pp=83–85}} Setelah penangkapan Yesus, para murid pergi bersembunyi, dan Petrus, ketika ditanya-tanya, tiga kali [[Petrus menyangkal Yesus|menyangkal]] kalau dirinya mengenal Yesus.{{sfn|Walvoord|Zuck|1983|pp=83–85}} Setelah penyangkalan ketiga, ia mendengar kokok ayam dan mengingat prediksi Yesus sebelumnya ketika Ia menatapnya. Petrus kemudian menangis dengan kesedihan mendalam.<ref name="Denial"/>
* Dalam Injil Matius, Yesus mengkritik serangan dengan pedang yang dilakukan oleh seorang murid, memerintahkan mereka untuk membiarkan diri-Nya ditangkap. Yesus mengatakan, "Barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang" ({{Alkitab|Matius 26:52}}).
* Dalam Injil Lukas, Yesus pergi ke [[Bukit Zaitun]] untuk berdoa,{{sfn|Walvoord|Zuck|1983|pp=83–85}} dan Yesus secara ajaib menyembuhkan telinga orang yang dipotong oleh seorang murid (Lukas 22:51).
* Dalam Injil Yohanes, Yesus tidak berdoa agar terhindar dari penyaliban-Nya,<ref name="ODCC Jesus">"Jesus." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> sebagaimana juga Injil ini hampir-hampir tidak menggambarkan Yesus memiliki kelemahan manusiawi seperti demikian.<ref name="ODCC Jesus"/> Orang-orang yang menangkap Yesus adalah para prajurit dan perwira Yahudi (Yohanes 18:3). Kisah ciuman pengkhianatan tidak diceritakan dalam Injil ini, sebagai gantinya Yesus menyatakan identitas diri-Nya; ketika Yesus melakukannya, para prajurit dan perwira tersebut jatuh ke tanah (Yohanes 18:4–7). Injil ini mengidentifikasi Petrus sebagai murid yang menggunakan pedang, dan Yesus menegurnya karena hal itu (Yohanes 18:10–11).

==== Pengadilan oleh Sanhedrin, Herodes, dan Pilatus ====
{{Main|Pengadilan Yesus|Pengadilan Pilatus|Yesus di Pengadilan Herodes|Mahkota duri}}
{{See also|INRI|Ecce homo}}

Setelah ditangkap, Yesus dibawa ke [[Sanhedrin]] (atau Mahkamah Agama), yaitu badan peradilan Yahudi.{{sfn|Brown|1997|p= 146}} Terdapat beberapa perbedaan detail seputar peradilan atas Yesus di dalam laporan-laporan Injil.<ref>{{cite book|last=Bromiley|first=Geoffrey W.|title=International Standard Bible Encyclopedia: E–J |isbn=978-0-8028-3782-0|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing|year=1988|pages=1050–1052|url=https://books.google.com/books?id=yklDk6Vv0l4C&pg=PA1050#v=onepage&q&f=false }}</ref> Dalam {{Alkitab|Matius 26:57}}, {{Alkitab|Markus 14:53}}, dan {{Alkitab|Lukas 22:54}}, Yesus dibawa ke rumah imam besar, [[Kayafas]], di mana [[Yesus diejek]] dan dipukuli pada malam itu. Keesokan paginya para imam kepala dan ahli kitab membawa Yesus keluar dari pengadilan mereka.{{sfn|Evans|2003|pp=487–500}}{{sfn|Blomberg|2009|pp=396–400}}<ref name=Holman608 >{{cite book|publisher=B&H Publishing Group |title=Holman Concise Bible Dictionary|year= 2011 |isbn= 978-0-8054-9548-5| pages= 608–609}}</ref> {{Alkitab|Yohanes 18:12–14}} menyatakan bahwa Yesus pertama kali dibawa kepada [[Hanas]], mertua Kayafas, dan selanjutnya kepada sang imam besar.{{sfn|Evans|2003|pp=487–500}}{{sfn|Blomberg|2009|pp=396–400}}<ref name=Holman608 />

[[Berkas:Ecce homo by Antonio Ciseri (1).jpg|jmpl|kiri|''Ecce homo!'' karya [[Antonio Ciseri]] tahun 1871, menggambarkan [[Pontius Pilatus]] sedang memperlihatkan Yesus kepada publik.]]

Selama persidangan Yesus sangat sedikit berbicara, tidak ada pembelaan diri, serta memberikan jawaban-jawaban secara tidak langsung dan hanya sesekali saja atas pertanyaan-pertanyaan para imam, menyebabkan seorang petugas menampar Yesus. Dalam {{Alkitab|Matius 26:62}}, ketidakacuhan Yesus membuat Kayafas bertanya kepada-Nya, "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"{{sfn|Evans|2003|pp=487–500}}{{sfn|Blomberg|2009|pp=396–400}}<ref name=Holman608 /> Dalam {{Alkitab|Markus 14:61}} imam besar lalu bertanya kepada Yesus, "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Yesus menjawab, "Akulah Dia", dan kemudian memprediksi akan datangnya [[Putra manusia (Kekristenan)|Putra Manusia]] (Anak Manusia).<ref name=Britannica /> Hal ini mengakibatkan Kayafas merobek jubahnya sendiri dalam kemarahan dan menuduh Yesus melakukan penghujatan. Dalam Injil Matius dan Lukas, jawaban Yesus lebih ambigu:<ref name=Britannica />{{sfn|Evans|2003|p=495}} dalam {{Alkitab|Matius 26:64}} Yesus menjawab, "Engkau telah mengatakannya", dan dalam {{Alkitab|Lukas 22:70}} Yesus menjawab, "Kamu sendiri mengatakan bahwa Akulah Anak Allah."{{sfn|Blomberg|2009|pp=396–398}}<ref>{{cite book|title=Luke's presentation of Jesus: a christology|url=https://archive.org/details/lukespresentatio0000otoo|first=Robert F.|last= O'Toole|year= 2004| isbn= 978-88-7653-625-0|page= [https://archive.org/details/lukespresentatio0000otoo/page/166 166] |publisher=Editrice Pontificio Istituto Biblico}}</ref>

Mereka membawa Yesus ke [[pengadilan Pilatus]], dan Pilatus tampak sangat enggan untuk menghukum Yesus; menurut Robert W. Funk, adalah tua-tua Yahudi yang harus disalahkan atas penyaliban Yesus.<ref name="ActJMark">[[Robert W. Funk|Funk, Robert W.]] and the [[Jesus Seminar]]. ''The acts of Jesus: the search for the authentic deeds of Jesus.'' HarperSanFrancisco. 1998. "Mark," p. 51-161</ref> [[Agustinus dari Hippo]] mengatakan bahwa Pilatus tidaklah bebas dari kesalahan, karena ia menggunakan kekuasaannya untuk mengeksekusi Yesus.<ref>{{cite book |title=John 11-21 |first=Joel C. |last=Elowsky |others=Volume 4, Part 2 of Ancient Christian Commentary on Scripture |publisher=InterVarsity Press |year=2007 |isbn=9780830810994 |page=303 |url=https://books.google.co.id/books?id=VQ4kVJYEKfwC}}</ref> Para tetua Yahudi meminta gubernur Romawi [[Pontius Pilatus]] untuk mengadili dan menghukum Yesus, menuduh-Nya mengklaim sebagai Raja orang Yahudi.<ref name=Holman608 /> Penggunaan kata "raja" dipandang sebagai pokok diskusi antara Yesus dan Pilatus. Dalam {{Alkitab|Yohanes 18:36}} Yesus menyatakan, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini", tetapi Yesus tidak membantah secara tegas sebutan Raja orang Yahudi.<ref>{{cite book|publisher=Twenty-Third Publications|title=The Names of Jesus|url=https://archive.org/details/namesofjesus0000binz|first= Stephen J.|last= Binz |year=2004 |isbn= 978-1-58595-315-8| pages= [https://archive.org/details/namesofjesus0000binz/page/81 81]–82}}</ref><ref>{{cite book|title=John|first= H. A.|last= Ironside |year=2006 |isbn= 978-0-8254-9619-6 |page= 454 |publisher=Kregel Academic}}</ref> Dalam {{Alkitab|Lukas 23:7–15}} Pilatus menyadari bahwa Yesus adalah orang Galilea, dan dengan demikian berada di bawah yurisdiksi [[Herodes Antipas]].{{sfn|Niswonger|1992|p=172}}{{sfn|Majerník|Ponessa|Manhardt|2005|p=181}} Pilatus mengirimkan Yesus kepada Herodes untuk diadili,{{sfn|Carter|2003|pp=120–121}} tetapi Yesus tidak mengatakan apapun dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan Herodes. Herodes dan prajuritnya mengejek Yesus, mengenakan sebuah jubah mahal pada Yesus untuk membuat-Nya terlihat seperti seorang raja, dan mengembalikan Yesus kepada Pilatus,{{sfn|Niswonger|1992|p=172}} yang kemudian memanggil para tetua Yahudi dan mengumumkan bahwa ia "tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya".{{sfn|Carter|2003|pp=120–121}}

Dengan pertimbangan kebiasaan [[Paskah Yahudi]] pada zaman itu, Pilatus mengizinkan seorang tahanan dipilih oleh orang banyak untuk dibebaskan. Ia memberikan mereka pilihan antara Yesus dan seorang pembunuh bernama [[Barabas]]. Karena bujukan para tetua Yahudi (Matius 27:20), massa memilih untuk melepaskan Barabas dan menyalibkan Yesus.{{sfn|Blomberg|2009| pp=400–401}} Pilatus menulis pada sebuah papan dengan bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani yang berbunyi "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi" (disingkat [[INRI]] dalam penggambaran-penggambaran) untuk ditempelkan di atas kayu salib Yesus (Yohanes 19:19–20),{{sfn|Brown|1988|p=93}} menyuruh orang untuk [[Yesus didera|mendera]] Yesus, dan mengirim Yesus untuk disalibkan. Para prajurit menempatkan [[Mahkota duri]] di kepala Yesus dan mengolok-olok-Nya sebagai Raja orang Yahudi. Mereka memukuli dan mengejek Yesus sebelum membawa-Nya ke [[Kalvari]],<ref name=Senior>{{cite book|title=The Passion of Jesus in the Gospel of Matthew|first= Donald |last=Senior |year=1985| isbn= 978-0-8146-5460-6 |publisher=Liturgical Press |page= 124}}</ref> yang juga disebut Golgota, untuk disalibkan.{{sfn|Evans|2003|pp=487–500}}<ref name=Holman608 />{{sfn|Blomberg|2009|p=402}}

==== Penyaliban dan pemakaman ====
{{Main |Penyaliban Yesus|Penguburan Yesus}}
{{See also|Tujuh Perkataan Salib|Kegelapan saat Penyaliban}}
[[Berkas:Pietro Perugino 040.jpg|jmpl|lurus|Penggambaran [[Penyaliban Yesus|Penyaliban]] oleh [[Pietro Perugino]] sebagai ''[[Stabat Mater (seni rupa)|Stabat Mater]]'', tahun 1482.]]

Penyaliban Yesus dideskripsikan dalam keempat Injil kanonik. Setelah proses persidangan, [[Yesus memanggul salib]] menuju Kalvari; menurut tradisi, rute yang dilalui Yesus selama memanggul salib dikenal sebagai [[Via Dolorosa]]. Ketiga Injil Sinoptik mengindikasikan bahwa [[Simon dari Kirene]] membantu Yesus setelah dipaksa oleh prajurit Romawi untuk melakukannya.{{sfn|Evans|2003|pp=509–520}}{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|pp=211–214}} Dalam {{Alkitab|Lukas 23:27–28}} Yesus mengatakan kepada para perempuan di antara orang banyak yang mengikuti-Nya agar tidak menangisi-Nya melainkan agar mereka menangisi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka.{{sfn|Evans|2003|pp=509–520}} Di Kalvari, Yesus ditawarkan semacam ramuan yang biasa ditawarkan sebagai obat penghilang rasa sakit. Menurut Injil Matius dan Markus, Yesus menolaknya.{{sfn|Evans|2003|pp=509–520}}{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|pp=211–214}}

Para prajurit kemudian menyalibkan Yesus dan [[Sortes (Roma kuno)|membuang undi]] atas pakaian Yesus. Di atas kepala Yesus di kayu salib terdapat inskripsi tulisan Pilatus, "Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi"; para prajurit dan orang-orang yang lewat di sana [[Yesus diejek|mengejek Yesus]] terkait hal tersebut. Yesus disalibkan di antara dua penyamun yang telah dinyatakan bersalah, [[Penyamun yang tidak bertobat|salah seorang di antaranya menghardik]] Yesus, sedangkan [[Dismas|seorang yang lainnya]] membela Yesus.{{sfn|Evans|2003|pp=509–520}}{{sfn|Doninger|1999|p=271}} Para prajurit Romawi mematahkan kaki kedua penyamun tersebut (suatu prosedur yang digunakan untuk mempercepat kematian dalam suatu penyaliban), tetapi mereka tidak mematahkan kaki Yesus karena saat itu Yesus telah menghadapi kematian-Nya. Dalam {{Alkitab|Yohanes 19:34}}, [[Santo Longinus|salah seorang prajurit]] menikam lambung Yesus dengan [[Tombak Suci|tombak]] sehingga darah dan air mengalir keluar.{{sfn|Doninger|1999|p=[https://books.google.com/books?id=ZP_f9icf2roC&pg=PA271#v=onepage&q=%22already%20dead%22%20%22blood%20and%20water%22&f=false 271]}} Dalam {{Alkitab|Matius 27:51–54}}, ketika Yesus menghadapi kematian-Nya, [[Kegelapan saat Penyaliban|tirai besar di Bait Allah terkoyak dan terjadi gempa bumi yang mengakibatkan makam-makam terbuka]]. Karena sangat ketakutan menyaksikan peristiwa-peristiwa tersebut, seorang [[centurion|perwira]] Romawi menyatakan bahwa Yesus adalah [[Anak Allah|Putra Allah]].{{sfn|Evans|2003|pp=509–520}}{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|pp=213–214}}

Pada hari yang sama, [[Yusuf dari Arimatea]], dengan izin Pilatus dan dengan bantuan [[Nikodemus]], [[penurunan dari salib|menurunkan jenazah Yesus dari kayu salib]], membungkus-Nya dengan kain bersih, dan membaringkan Yesus di dalam [[makam]]nya dari bukit batu yang dipahat.{{sfn|Evans|2003|pp=509–520}} Dalam {{Alkitab|Matius 27:62–66}}, pada hari berikutnya para imam kepala Yahudi meminta Pilatus supaya makam tersebut diamankan, dan atas izin Pilatus para imam tersebut menyegel batu besar yang menutupi pintu masuk makam serta menempatkan penjaga.{{sfn|Evans|2003|pp=509–520}}{{sfn|Morris|1992|page=727}}

=== Kebangkitan dan kenaikan ===
{{Main|Kebangkitan Yesus|Kemunculan Yesus setelah kebangkitan|Kenaikan Yesus}}
{{See also|Makam kosong|Amanat Agung|Kedatangan Kedua Yesus Kristus|Kebangkitan Yesus dalam seni rupa Kristen|Kenaikan Yesus dalam seni rupa Kristen}}
[[Berkas:IVANOV YAV HRISTA MARI1.jpg|ka|jmpl|Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena setelah [[Kebangkitan Yesus|kebangkitan-Nya dari antara orang mati]], digambarkan oleh [[Alexander Andreyevich Ivanov]].]]

Dalam keempat Injil, [[Maria Magdalena]] pergi mengunjungi makam Yesus pada hari Minggu pagi dan terkejut karena menemukan makam tersebut kosong. Ia kemudian mengetahui bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Kendati Yesus telah memberitahukannya, para murid saat itu belum memahami bahwa Yesus akan bangkit kembali.{{sfn|Harris|1985|pp= 308–309}} Setelah peristiwa penemuan makam kosong, Yesus melakukan serangkaian penampakan kepada para murid.{{sfn|Evans|2003|pp=521–530}}

* Dalam Injil Markus, Salome dan seorang Maria lainnya ada bersama Maria Magdalena saat mengunjungi makam Yesus (Markus 16:1). Seorang pemuda berjubah putih (seorang malaikat) mengatakan kepada mereka bahwa Yesus akan menemui para murid di Galilea, sebagaimana telah dikatakan oleh Yesus kepada mereka (merujuk pada Markus 14:28).<ref name = "May Metzger Mark">May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. "Mark" p. 1213-1239</ref> Tidak lama setelah kisah tersebut, Injil Markus berakhir.{{sfn|Harris|1985|pp=285–296}}
* Dalam Injil Matius, terjadi gempa bumi ketika para perempuan itu mengunjungi makam, dan seorang malaikat Tuhan turun dari surga sehingga membuat para penjaga sangat ketakutan.{{sfn|Harris|1985|pp= 308–309 }} Yesus menampakkan diri kepada kesebelas murid yang tersisa di Galilea dan [[Amanat Agung|mengutus mereka]] untuk membaptis semua bangsa dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.{{sfn|Harris|1985|pp=272–285}}
* Dalam Injil Lukas, Maria Magdalena dan para perempuan lainnya bertemu dengan dua orang malaikat, dan kesebelas murid tidak mempercayai cerita mereka (Lukas 24:1–12).{{sfn|Harris|1985|pp= 308–309 }} Yesus menampakkan diri pada hari yang sama kepada para murid di Yerusalem (Lukas 24:13–43). Meskipun Yesus memperlihatkan diri dan menghilang secara misterius, Yesus juga makan dan membiarkan mereka menyentuh-Nya untuk membuktikan bahwa Ia bukan hantu. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk mewartakan ajaran-Nya kepada semua bangsa ({{Alkitab|Lukas 24:47}}).{{sfn|Harris|1985|pp=297–301}}
* Dalam Injil Yohanes, Maria Magdalena pada awalnya sendirian, namun Petrus dan murid yang dikasihi Yesus datang dan mengunjungi makam juga. Yesus lalu menampakkan diri kepada Maria di makam kosong tersebut.{{sfn|Harris|1985|pp= 308–309 }} Selanjutnya Yesus menampakkan diri kepada para murid, mengembuskan napas kepada mereka, dan memberi mereka kuasa untuk mengampuni maupun menahan dosa orang.{{sfn|Harris|1985|pp=302–310}} Dalam kunjungan kedua, Yesus membuktikan kepada seorang murid yang ragu-ragu ("[[Tomas yang ragu-ragu]]") bahwa Ia berwujud daging dan darah.{{sfn|Harris|1985|pp=302–310}} Peristiwa [[Yesus memberikan hasil tangkapan 153 ekor ikan|penangkapan 153 ekor ikan]] merupakan suatu mukjizat di Laut Galilea, di mana setelah itu Yesus membesarkan hati Petrus untuk melayani para pengikut-Nya.{{sfn|Evans|2003|pp=521–530}}{{sfn|Cox|Easley|2007|pp=216–226}}

Kenaikan Yesus ke Surga dideskripsikan dalam {{Alkitab|Lukas 24:50-53}}, {{Alkitab|Kisah Para Rasul 1:1–11}}, dan disebutkan dalam {{Alkitab|1 Timotius 3:16}}. Dalam Kisah Para Rasul, empat puluh hari setelah Kebangkitan, "terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka." {{Alkitab|1 Petrus 3:22}} menyatakan bahwa Yesus telah "duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke surga."{{sfn|Evans|2003|pp=521–530}}

Kisah Para Rasul mendeskripsikan beberapa penampakan Yesus dalam berbagai visiun atau penglihatan setelah Kenaikan Yesus. {{Alkitab|Kisah Para Rasul 7:55}} mendeskripsikan suatu penglihatan yang dialami oleh [[Stefanus]] sesaat menjelang kematiannya.<ref>{{cite book|title=''The Acts of the Apostles'' |last=Frederick F.|first= Bruce| isbn= 978-0-8028-0966-7|year=1990|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing |url=https://books.google.com/?id=2lN0ibbLOHEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false | page= 210}}</ref> Dalam perjalanan menuju [[Damaskus]], [[konversi Rasul Paulus|Rasul Paulus mengonversikan diri]] ke dalam Kekristenan setelah melihat cahaya yang menyilaukan dan mendengar suara yang mengatakan, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu" ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 9:5}}).<ref name=HarringtonActs /> Dalam {{Alkitab|Kisah Para Rasul 9:10–18}}, Yesus memerintahkan [[Ananias dari Damsyik|Ananias dari Damaskus]] untuk menyembuhkan Paulus. Peristiwa ini merupakan percakapan terakhir dengan Yesus yang dilaporkan dalam Alkitab sampai [[Kitab Wahyu]],<ref name=HarringtonActs >{{cite book|title=The Acts of the Apostles |url=https://archive.org/details/actsofapostles0000john |publisher=Liturgical Press |first1=Luke T.|last1= Johnson| first2=Daniel J.|last2= Harrington|year= 1992| isbn= 978-0-8146-5807-9| pages= [https://archive.org/details/actsofapostles0000john/page/164 164]–167}}</ref> di mana [[Kepengarangan karya-karya Yohanes#Kitab Wahyu|seorang laki-laki bernama Yohanes]] dikisahkan menerima wahyu dari Yesus mengenai [[Eskatologi Kristen|hari-hari terakhir]],<ref>{{CathEncy |wstitle=Apocalypse |last=Van den Biesen |first= Christian}}</ref> ketika Yesus diprediksi kembali dalam kemenangan (Wahyu 19:11–21).

== Kesejarahan ==
{{Main|Yesus sebagai tokoh dalam sejarah|Pencarian akan Yesus historis}}
{{see also|Kritik teks (Alkitab)}}

Sebelum [[Abad Pencerahan]], laporan-laporan Injil biasanya dipandang sebagai catatan sejarah yang akurat, tetapi sejak saat itu para akademisi mengangkat pertanyaan-pertanyaan mengenai keandalan Injil serta menarik suatu perbedaan antara Yesus yang dideskripsikan di dalam Injil dan Yesus dalam sejarah.{{sfn|Levine|2006|p=5}} Sejak abad ke-18, tiga pencarian keilmuan yang terpisah atas Yesus historis telah berlangsung, masing-masing memiliki karakteristik berbeda dan didasarkan pada kriteria penelitian berbeda, yang sering kali dikembangkan selama pencarian yang menerapkannya.{{sfn|Witherington|1997|pp=9–13}}{{sfn|Powell|1998|pp=19–23}} Meskipun terdapat kesepakatan keilmuan tentang keberadaan Yesus,<ref>In a 2011 review of the state of modern scholarship, [[Bart Ehrman]] (who is a secular agnostic) wrote: "He certainly existed, as virtually every competent scholar of antiquity, Christian or non-Christian, agrees" B. Ehrman, 2011 ''Forged : writing in the name of God'' ISBN 978-0-06-207863-6. page 285</ref><ref>[[Michael Grant (author)|Michael Grant]] (a [[classicist]]) states that "In recent years, 'no serious scholar has ventured to postulate the non historicity of Jesus' or at any rate very few, and they have not succeeded in disposing of the much stronger, indeed very abundant, evidence to the contrary." in ''Jesus: An Historian's Review of the Gospels'' by Michael Grant 2004 ISBN 1-898799-88-1 page 200</ref> dan suatu konsensus dasar tentang garis besar umum kehidupannya,<ref>[[Amy-Jill Levine]] in ''The Historical Jesus in Context'' edited by Amy-Jill Levine et al. Princeton University Press ISBN 978-0-691-00992-6 page 4: "There is a consensus of sorts on a basic outline of Jesus' life. Most scholars agree that Jesus was baptized by John, debated with fellow Jews on how best to live according to God's will, engaged in healings and exorcisms, taught in parables, gathered male and female followers in Galilee, went to Jerusalem, and was crucified by Roman soldiers during the governorship of Pontius Pilate"</ref> potret Yesus yang dibangun dalam pencarian-pencarian tersebut sering berbeda satu sama lain serta dari citra yang digambarkan dalam laporan-laporan Injil.<ref>''The Quest for the Plausible Jesus: The Question of Criteria'' by Gerd Theissen and Dagmar Winter (Aug 30, 2002) ISBN 0-664-22537-3 page 5</ref><ref>''Jesus Research: An International Perspective (Princeton-Prague Symposia Series on the Historical Jesus)'' by James H. Charlesworth and Petr Pokorny (Sep 15, 2009) ISBN 0-8028-6353-1 pages 1-2</ref>

Pendekatan-pendekatan untuk rekonstruksi sejarah tentang kehidupan Yesus bervariasi dari pendekatan-pendekatan "maksimalis" abad ke-19 yang menerima laporan-laporan Injil sebagai bukti tepercaya sejauh memungkinkan, sampai dengan pendekatan-pendekatan "minimalis" abad ke-20 yang nyaris tidak menerima satu pun mengenai Yesus sebagai sejarah.<ref>{{cite book|title=The Historical Jesus of the Gospels|first= Craig S.|last= Keener |year= 2012 | isbn= 978-0-8028-6292-1 |publisher=William B. Eerdmans Publishing |page= 163}}</ref> Pada tahun 1950-an, seiring dengan kecepatan laju [[pencarian akan Yesus historis|pencarian kedua akan Yesus historis]], pendekatan-pendekatan minimalis memudar, dan pada abad ke-21, minimalis seperti Price termasuk dalam kaum minoritas yang sangat kecil.{{sfn|Chilton|Evans|1998|p= 27}}{{sfn|Evans|2012|pp=4–5}} Meskipun keyakinan bahwa Injil tidak dapat salah (ineransi) tidak dapat didukung secara historis, banyak akademisi sejak tahun 1980-an berpandangan bahwa, di luar beberapa fakta yang dianggap pasti secara historis, elemen-elemen tertentu lainnya dari kehidupan Yesus "besar kemungkinan terjadi secara historis".{{sfn|Chilton|Evans|1998|p= 27}}<ref>{{cite book|title=Jesus in Contemporary Scholarship|first= Marcus J.| last=Borg |year= 1994| isbn= 978-1-56338-094-5 |publisher=Continuum|pages= 4–6}}</ref>{{sfn|Theissen|Winter|2002|pp=142–143}} Penelitian keilmuan modern mengenai Yesus historis dengan demikian berfokus pada identifikasi elemen-elemen yang paling besar kemungkinannya.<ref>{{cite book|title=John, Jesus, and History, Volume 1: Critical Appraisals of Critical Views|first1= Paul N.|last1= Anderson|first2= Felix |last2=Just |first3= Tom|last3= Thatcher |year= 2007| isbn= 978-1-58983-293-0 |url=https://books.google.com/?id=ryybidJYMAQC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |publisher=Society of Biblical Lit|page= 131}}</ref>{{sfn|Meier|2006|p=124}}

=== Yudea dan Galilea pada abad ke-1 ===
[[Berkas:Palestine in the time of Jesus.jpg|jmpl|[[Yudea]], [[Galilea]], dan daerah sekitarnya pada zaman Yesus.]]

Pada tahun 6 M, Yudea, [[Edom|Idumea]], dan Samaria mengalami transformasi dari [[negara klien|kerajaan klien]] Kekaisaran Romawi menjadi provinsi kekaisaran. Seorang prefek Romawi, bukannya seorang raja klien, memerintah daratan tersebut. Sang prefek memerintah dari Kaisarea, membiarkan Yerusalem dikelola oleh imam besar. Sebagai pengecualian, sang prefek datang ke Yerusalem pada saat festival-festival keagamaan, yang terkadang antusiasme patriotik dan keagamaan menginspirasi terjadinya kerusuhan atau pemberontakan. Tanah milik kaum non-Yahudi mengelilingi Yudea dan Galilea yang adalah wilayah Yahudi, tetapi praktik dan hukum Romawi memungkinkan kaum Yahudi untuk tetap terpisah secara hukum dan kultural. Galilea merupakan daerah yang makmur, dan kemiskinan relatif terbatas sehingga tidak mengancam tatanan sosial. Agama Yahudi dipandang tidak biasa dalam hal kaum Yahudi hanya mengakui satu Allah, mereka menganggap diri sebagai pilihan Allah, dan mereka menginginkan bangsa-bangsa lain untuk menerima Allah mereka sebagai satu-satunya Allah. Kaum Yahudi mendasarkan iman dan praktik keagamaan mereka pada [[Taurat]], yaitu lima kitab yang dikatakan diberikan oleh Allah kepada [[Musa]]. Tiga kelompok keagamaan terkemuka mereka adalah [[Farisi]], [[Eseni]], dan [[Saduki]]. Ketiga kelompok ini hanya mewakili sebagian kecil populasi Yahudi. Kebanyakan orang Yahudi menantikan waktu saat Allah akan membebaskan mereka dari para penguasa pagan, kemungkinan melalui perang melawan bangsa Romawi.<ref name = "Britannica150916">Sanders, E.P. "[http://www.britannica.com/biography/Jesus-Christ Jesus Christ]." Encyclopedia Britannica Online. Retrieved September 16, 2015.</ref>

=== Sumber-sumber ===
{{See also|Tulisan Yosefus tentang Yesus|Tulisan Tasitus tentang Kristus}}
{{multiple image
| footer = Sebuah edisi tahun 1640 dari karya [[Yosefus]], seorang sejarawan [[Sejarah orang Yahudi di Kekaisaran Romawi#Orang Yahudi di Roma dan orang Romawi di Yerusalem|Yahudi-Romawi]] abad ke-1 yang menyebutkan mengenai Yesus.{{sfn|Blomberg|2009|pp=431–436}}
| align = right

| image1 = Josephusbust.jpg
| width1 = 144
| caption1 =
| alt1=

| image2 = WorksJosephus1640TP.jpg
| width2 = 150
| caption2 =
| alt2=
}}

Para sejarawan menghadapi suatu tantangan yang berat ketika mereka menganalisis Injil kanonik.{{sfn|Harris|1985|p=263}} Injil tidak dipandang sebagai [[biografi]] dalam pengertian masa kini; para penulis Injil menjelaskan signifikansi teologis Yesus dan menceritakan kembali pelayanan Yesus kepada publik tanpa mencantumkan banyak detail mengenai kehidupannya.{{sfn|Harris|1985|p=263}} Peristiwa-peristiwa supranatural yang berkaitan dengan kematian dan kebangkitan Yesus menjadikan tantangan tersebut lebih sulit lagi.{{sfn|Harris|1985|p=263}} Para akademisi menggunakan sejumlah kriteria, seperti [[Kritik teks (Alkitab)#Beberapa pengesahan|kriteria beberapa pengesahan]], [[Kritik teks (Alkitab)#Koherensi|kriteria koherensi]], dan [[Kritik teks (Alkitab)#Ketidaksamaan|kriteria ketidaksamaan]], untuk menilai historisitas setiap peristiwa.{{sfn|Rausch|2003|pp=36–37}} Historisitas suatu peristiwa juga tergantung pada keandalan sumber rujukan; pada hakikatnya Injil merupakan catatan kehidupan Yesus yang tidak independen ataupun konsisten. Injil Markus, yang kemungkinan besar merupakan Injil yang paling awal ditulis, selama beberapa dekade telah dipandang sebagai yang paling akurat secara historis.<ref>{{cite book|title=John, Jesus, and History, Volume 2|year=2007|publisher=Society of Biblical Lit|isbn=978-1-58983-293-0|page=291|url=https://books.google.com/books?id=ryybidJYMAQC&pg=PA291#v=onepage&q&f=false |first1= Paul N.|last1= Anderson|first2= Felix |last2=Just |first3= Tom|last3= Thatcher}}</ref> Injil Yohanes, Injil yang terakhir ditulis, cukup berbeda dengan Injil Sinoptik, dan dengan demikian secara umum dianggap kurang dapat diandalkan. Namun saat ini semakin banyak akademisi yang juga mengakui bahwa Injil Yohanes dapat saja mengandung suatu inti dari materi yang lebih lama dengan nilai sejarah sebagaimana tradisi Injil Sinoptik, atau bahkan lebih darinya.<ref>{{cite book|title=John, Jesus, and History, Volume 2|year=2007|publisher=Society of Biblical Lit|isbn=978-1-58983-293-0|page=292|url=https://books.google.com/books?id=ryybidJYMAQC&pg=PA291#v=onepage&q&f=false |first1= Paul N.|last1= Anderson|first2= Felix |last2=Just |first3= Tom|last3= Thatcher}}</ref>

[[Injil Tomas]], suatu Injil nonkanonik, merupakan salah satu saksi independen atas banyak aforisme dan perumpamaan Yesus.<ref name="5GThomas">[[Robert W. Funk|Funk, Robert W.]], Roy W. Hoover, and the [[Jesus Seminar]]. ''The five gospels.'' HarperSanFrancisco. 1993. "The Gospel of Thomas," p 471-532.</ref> Sebagai contoh, Injil Tomas mengonfirmasikan bahwa Yesus memberkati kaum miskin dan bahwa ekspresi ini tersebar luas secara independen sebelum dikombinasikan dengan ekspresi-ekspresi serupa dalam [[dokumen Q]].<ref name = "5GThomas"/> Teks Kristen nonkanonik tertentu lainnya mungkin juga memiliki nilai sejarah.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=17–62}}
Sumber-sumber non-Kristen yang digunakan untuk membangun keberadaan Yesus secara historis misalnya karya-karya sejarawan abad pertama seperti [[Yosefus]] dan [[Tacitus|Tasitus]].<ref>{{cite encyclopedia|editor-last=Bockmuehl |editor-first= Markus N. A. |title=Sources and methods |first=Christopher |last=Tuckett |year=2001|encyclopedia= Cambridge Companion to Jesus|publisher= Cambridge University Press|isbn=978-0-521-79678-1|pages=123–4|quote=All this does at least render highly implausible any far-fetched theories that even Jesus’ very existence was a Christian invention. The fact that Jesus existed, that he was crucified under Pontius Pilate (for whatever reason) and that he had a band of followers who continued to support his cause, seems to be part of the bedrock of historical tradition. If nothing else, the non-Christian evidence can provide us with certainty on that score.}}</ref>{{sfn|Blomberg|2009|pp=431–436}}{{sfn|Van Voorst|2000|pp=39–53}} [[Louis Feldman]], seorang sejarawan yang mengkhususkan diri dalam karya-karya Yosefus, menyatakan bahwa "sedikit orang yang meragukan keaslian" referensi Yosefus tentang Yesus dalam ''[[Antiquitates Iudaicae]]'' [[s:en:The Antiquities of the Jews/Book XX#Chapter 9|buku 20]], dan hanya dibantah oleh sejumlah kecil akademisi.{{sfn|Van Voorst|2000| p= 83}}<ref>{{cite book |last= Maier|first= Paul L.|year=1995|title= Josephus, the essential works: a condensation of Jewish antiquities and The Jewish war| isbn= 978-0-8254-3260-6 |page= 285 |url= https://books.google.com/books?id=c2Tu1Yp3n0EC&pg=PA285#v=onepage&q&f=false}}</ref> Tasitus menyebut [[Kristus]] dan eksekusinya oleh Pilatus dalam [[s:en:The Annals (Tacitus)/Book 15#44|buku 15]] karyanya yang berjudul ''[[Annales]]''. Para akademisi umumnya menganggap referensi Tasitus mengenai eksekusi Yesus adalah otentik, dan sebagai suatu sumber Romawi yang independen memiliki nilai historis.<ref>{{cite book|title=Jesus and His Contemporaries: Comparative Studies|first=Craig A.|last= Evans |year=2001 |isbn =978-0-391-04118-9| page= 42 |url=https://books.google.com/books?id=DRcQ2bkLxc8C&pg=PA42#v=onepage&q&f=false |publisher= Brill}}</ref>

Sumber-sumber non-Kristen dipandang berharga dalam dua hal. Pertama-tama, sumber-sumber tersebut memperlihatkan kalau pihak-pihak netral ataupun seterunya tidak pernah menunjukkan keraguan bahwa Yesus benar-benar ada. Kedua, sumber-sumber tersebut menyajikan suatu gambaran kasar mengenai Yesus yang kompatibel dengan yang ditemukan dalam sumber-sumber Kristen: bahwa Yesus adalah seorang guru<ref>{{Cite journal|last=Tafonao|first=Talizaro|date=2020-04-30|title=Yesus Sebagai Guru Teladan dalam Masyarkat Berdasarkan Perspektif Injil Matius|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/kt/article/view/8390|journal=Khazanah Theologia|volume=2|issue=1|pages=52–60|doi=10.15575/kt.v2i1.8390|issn=2715-9701}}</ref>, memiliki reputasi sebagai seorang pembuat mukjizat, memiliki [[Saudara-saudara Yesus|saudara]] bernama [[Yakobus, saudara Yesus|Yakobus]], dan mengalami kematian yang kejam.{{sfn|Theissen|Merz|1998}}

[[Arkeologi]] membantu para akademisi untuk lebih memahami dunia sosial Yesus.{{sfn|Reed|2002|p=18}} Penelitian arkeologis belakangan ini, misalnya, menunjukkan bahwa [[Kapernaum]]—sebuah kota penting dalam pelayanan Yesus—adalah kota yang miskin dan kecil, bahkan tidak terdapat satu pun ruang terbuka publik (forum) atau [[agora]].<ref name=Gowler>{{cite book |title=What are they saying about the historical Jesus?|url=https://archive.org/details/whataretheysayin00gowl_961|first=David B. |last=Gowler |year=2007| isbn= 978-0-8091-4445-7|publisher=Paulist Press| page= [https://archive.org/details/whataretheysayin00gowl_961/page/102 102]}}</ref><ref>{{cite encyclopedia|encyclopedia=Jesus and archaeology |editor-first= James H.|editor-last= Charlesworth |year=2006 |isbn= 978-0-8028-4880-2 |page= 127 |url=https://books.google.com/books?id=QoIS7VApH6cC&pg=PA127#v=onepage&q&f=false |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing|title=Jesus and Archaeology }}</ref> Penemuan arkeologis ini bergema baik dengan pandangan keilmuan bahwa Yesus menganjurkan saling berbagi di antara kaum miskin di daerah Galilea tersebut.<ref name=Gowler/>

=== Kronologi ===
{{Main|Kronologi kehidupan Yesus}}
{{See also|Anno Domini}}

Sebagian besar akademisi sepakat bahwa Yesus adalah seorang Yahudi [[Galilea]], lahir sekitar awal abad pertama, meninggal antara tahun 30 dan 36 M di [[Provinsi Yudea|Yudea]].{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|p=114}}{{sfn|Maier|1989|p=124}} Konsensus keilmuan yang umum adalah bahwa Yesus hidup pada zaman yang sama dengan [[Yohanes Pembaptis]] dan disalibkan oleh gubernur Romawi bernama [[Pontius Pilatus]] yang menjabat dari tahun 26 sampai 36 M.{{sfn|Levine|2006|p=4}}

Injil memberikan beberapa petunjuk mengenai tahun kelahiran Yesus. {{Alkitab|Matius 2:1}} menghubungkan kelahiran Yesus dengan pemerintahan [[Herodes Agung]] yang meninggal dunia sekitar tahun 4 SM, dan {{Alkitab|Lukas 1:5}} menyebutkan bahwa Herodes berada di atas takhta sesaat sebelum kelahiran Yesus,{{sfn|Maier|1989|pp=115–118}}{{sfn|Niswonger|1992|pp=121–122}} kendati Injil ini juga menghubungkan kelahiran Yesus dengan [[Sensus Kirenius]] yang diadakan sepuluh tahun kemudian.{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|pp=137–138}}{{sfn|Niswonger|1992|pp=122–124}} {{Alkitab|Lukas 3:23}} menyatakan bahwa Yesus "berumur kira-kira tiga puluh tahun" saat mengawali [[pelayanan Yesus|pelayanan]], yang menurut {{Alkitab|Kisah Para Rasul 10:37–38}} didahului dengan pelayanan Yohanes yang tercatat dalam {{Alkitab|Lukas 3:1–2}} telah dimulai pada tahun ke-15 pemerintahan [[Tiberius]] (28 atau 29 M).{{sfn|Niswonger|1992|pp=121–122}}<ref name="Vermes2006">{{cite book | first = Géza | last = Vermes | title = The Nativity: History and Legend | publisher = Random House Digital | year = 2010|pages=81–82 |url = https://books.google.com/books?id=a9EiEU_Yz_kC&pg=PA81#v=onepage&q&f=false |isbn=978-0-307-49918-9}}</ref> Dengan menyatukan laporan-laporan Injil dan data sejarah serta menggunakan berbagai metode lainnya, sebagian besar akademisi menyimpulkan tahun kelahiran Yesus antara tahun 6 dan 4 SM,<ref name="Vermes2006"/>{{sfn|Dunn|2003|p=324}} tetapi beberapa kalangan mengajukan perkiraan dalam kisaran yang lebih luas.{{efn|Sebagai contoh, John P. Meier menyatakan bahwa tahun kelahiran Yesus {{circa}} 7/6 SM,<ref name=Meier1991/> sementara Finegan merasa {{circa}} 3/2 SM lebih tepat.<ref name=Finegan/>}}

Tahun-tahun pelayanan Yesus diperhitungkan menggunakan beberapa pendekatan berbeda.{{sfn|Köstenberger |Kellum|Quarles|2009|p=140}}{{sfn|Freedman|2000|p=249}} Salah satu pendekatan menerapkan referensi dalam {{Alkitab|Lukas 3:1–2}}, {{Alkitab|Kisah Para Rasul 10:37–38}}, dan tahun pemerintahan Tiberius yang telah diketahui secara luas, sehingga menghasilkan perkiraan tahun 28–29 M sebagai awal pelayanan Yesus.{{sfn|Maier|1989|pp=120–121}} Pendekatan lainnya menggunakan pernyataan tentang bait dalam {{Alkitab|Yohanes 2:13–20}}, yang menyatakan bahwa [[Bait Allah (Yerusalem)|bait di Yerusalem]] memasuki tahun ke-46 pembangunannya pada awal pelayanan Yesus, bersama-sama dengan [[wikisource:en:The Antiquities of the Jews/Book XV|pernyataan Yosefus]] bahwa pembangunan kembali bait tersebut dimulai oleh Herodes pada tahun ke-18 pemerintahannya, sehingga menghasilkan perkiraan tahun 27–29 M.{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|p=140}}{{sfn|Maier|1989|p=123}} Suatu metode lanjutan menggunakan tahun [[Wafatnya St. Yohanes Pembaptis|kematian Yohanes Pembaptis]] dan perkawinan [[Herodes Antipas]] dengan [[Herodias]], yang didasarkan pada tulisan-tulisan Yosefus, serta menghubungkannya dengan {{Alkitab|Matius 14:4}} dan {{Alkitab|Markus 6:18}}.<ref>{{cite encyclopedia|first=Craig |last=Evans|year= 2006| url=https://books.google.com/books?id=wMbEyeDSQQgC&pg=PA55#v=onepage&q&f=false |title=Josephus on John the Baptist| encyclopedia=The Historical Jesus in Context |editor-last1=Levine|editor-last2=Allison|editor-first3=John D.|editor-last3=Crossan|publisher=Princeton University Press| isbn= 978-0-691-00992-6 |pages=55–58| editor-first=Amy-Jill| editor2-first=Dale C.}}</ref><ref>{{cite book|title=Herodias: at home in that fox's den|url=https://archive.org/details/herodiasathomein0000gill|first= Florence M.|last= Gillman |year=2003| isbn= 978-0-8146-5108-7| pages=[https://archive.org/details/herodiasathomein0000gill/page/25 25]–30 |publisher= Liturgical Press}}</ref> Mengingat bahwa kebanyakan akademisi menarikhkan 28–35 M sebagai tahun perkawinan Herodes dengan Herodias, maka dihasilkan perkiraan tahun 28–29 M.{{sfn|Freedman|2000|p=249}}

Sejumlah pendekatan telah digunakan untuk memperkirakan tahun [[penyaliban Yesus]]. Kebanyakan akademisi sepakat bahwa kematian Yesus terjadi antara tahun 30 dan 33 M.<ref name=Humphreys1992/>{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|p=398}} Injil menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi selama pemerintahan Pilatus, gubernur Romawi di Yudea dari tahun 26 sampai 36 M.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=81–83}}<ref>{{cite book|last=Green |first=Joel B. |title=The gospel of Luke: New International Commentary on the New Testament Series |year= 1997 |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing |isbn= 978-0-8028-2315-1 |page=168 |url=https://books.google.com/?id=wzRVN2S8cVgC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false }}</ref>{{sfn|Carter|2003|pp=44–45}} Tahun [[Konversi Rasul Paulus|konversi Paulus]] (diperkirakan tahun 33–36 M) berfungsi sebagai batas atas untuk penetapan tahun Penyaliban. Tahun konversi dan pelayanan Paulus dapat ditentukan dengan menganalisis surat-surat Paulus dan Kisah Para Rasul.{{sfn|Köstenberger|Kellum |Quarles |2009|p=398–400}}<ref>{{cite book|first=Paul|last=Barnett|title=Jesus & the Rise of Early Christianity: A History of New Testament Times|year=2002 |isbn=978-0-8308-2699-5 |url=https://books.google.com/books?id=NlFYY_iVt9cC&pg=PA21#v=onepage&q&f=false |publisher=InterVarsity Press |page=21}}</ref> Para astronom sejak [[Isaac Newton]] telah berupaya untuk memperkirakan tahun Penyaliban dengan menganalisis pergerakan bulan dan menghitung tahun historis [[Paskah Yahudi]], suatu perayaan yang didasarkan pada [[kalender Yahudi]] [[Kalender suryacandra|suryacandra]]. Berdasarkan metode ini, tarikh yang paling banyak diterima adalah 7 April, 30 M, dan 3 April, 33 M (keduanya menurut [[kalender Julian]]).<ref>{{cite journal |last=Pratt |first=J. P. |year=1991 |title=Newton's Date for the Crucifixion |journal=Journal of the Royal Astronomical Society |volume=32 |pages=301–304 |url=http://www.johnpratt.com/items/docs/newton.html |bibcode=1991QJRAS..32..301P }}</ref>

=== Historisitas peristiwa-peristiwa ===
{{Main|Historisitas Yesus}}
{{see also|Latar belakang sejarah Perjanjian Baru|Sejarah orang Yahudi di Kekaisaran Romawi|Kritik sejarah (Alkitab)|Kritik teks|Keandalan historis Injil}}
{{multiple image
| footer = [[Tasitus]], seorang sejarawan dan senator Romawi, menulis tentang penyaliban Kristus (Yesus) dalam ''[[s:en:The Annals (Tacitus)/Book 15#44|Annales]]'' yang berisi sejarah Kekaisaran Romawi pada abad pertama.
| align = right

| image1 = Wien- Parlament-Tacitus.jpg
| width1 = 150
| caption1 =
| alt1=A white statue of a man

| image2 = MII.png
| width2 = 152
| caption2 =
| alt2=An apparently old document
}}
Para sejarawan telah mencapai konsensus tertentu seputar dasar-dasar kehidupan Yesus.<ref name=White/>

==== Keluarga ====
Yesus adalah orang Yahudi dan dilahirkan dalam keluarga Maria dan Yusuf. Ia dibesarkan di Nazaret di Galilea.<ref>Sanders, E.P. [http://www.britannica.com/biography/Jesus-Christ#toc223005 Jesus Christ]. Encyclopedia Britannica Online. Retrieved September 20, 2015.</ref> Kebanyakan akademisi modern, seperti [[E. P. Sanders]] dan [[Géza Vermes]], umumnya menganggap Yusuf sebagai ayah Yesus.<ref name="Vermes 1981 283">{{cite book |title= Jesus the Jew: A Historian's Reading of the Gospels|edition= |last= Vermes|first= Geza|year= 1981|publisher= First Fortress|location= Philadelphia|isbn= 0-8006-1443-7|page= 283}}</ref><ref>{{cite book |title= The Historical Figure of Jesus|edition= |last= Sanders|first= E. P.|year= 1995|publisher= Penguin|location= London|isbn= 978-0-140-14499-4|page= 333}}</ref> Mereka menyatakan bahwa doktrin kelahiran Yesus dari perawan berasal dari pengembangan teologis, bukan peristiwa sejarah.<ref name="Vermes 1981 283"/> Para akademisi lainnya memandang bahwa kelahiran dari perawan dapat dibuktikan oleh dua injil berbeda kendati terdapat variasi detail.<ref>Bromiley, Geoffrey (1995) ''International Standard Bible Encyclopedia'', Eerdmans Publishing, ISBN 978-0-8028-3784-4, p. 991.</ref><ref>Craig S. Keener, ''[https://books.google.com/books?id=8C2Y_HaL5W0C&pg=PA83#v=onepage&q=Keener%20infancy%20independent%20attestation&f=false The Gospel of Matthew]'' (Eerdmans 2009 ISBN 978-0-8028-6498-7), p. 83</ref><ref>Donald A. Hagner, ''Matthew 1-13'' (Paternoster Press 1993 ISBN 978-0-8499-0232-1), pp. 14-15, cited in the preceding</ref><ref>Millard Erickson, ''[https://books.google.com/books?id=0PbBz6-XcssC&pg=PA761#v=onepage&q=Erickson%20stronger%20%20claim%20historicity&f=false Christian Theology]'' (Baker Academic 1998 ISBN 978-0-8010-2182-4), p. 761</ref><ref>Fritz Allhoff, Scott C. Lowe, ''[https://books.google.com/books?id=2hYEngEACAAJ Christmas{{snd}} Philosophy for Everyone: Better Than a Lump of Coal]'' (Wiley-Blackwell 2010 ISBN 978-1-4443-3090-8), p. 28</ref> Dalam pandangan ini, [[F. Dale Bruner]] mengatakan bahwa kelahiran dan konsepsi dari perawan merupakan suatu tradisi yang sesuai dengan [[Kritik teks (Alkitab)#Beberapa pengesahan|kriteria beberapa pengesahan]] karena laporan dari Injil Matius dan Lukas berfungsi sebagai dua kesaksian yang independen dari tradisi tersebut.<ref>Frederick Dale Bruner, ''[https://books.google.com/books?id=5jZlfg1yxIEC&pg=PA41#v=onepage&q=Bruner%20%22two%20independent%20literary%22%60&f=false Matthew: The Christbook]'' (Eerdmans 2004 ISBN 978-0-8028-1118-9), p. 41</ref>

==== Baptisan dan Yohanes Pembaptis ====
Sebagian besar akademisi modern memandang pembaptisan Yesus sebagai suatu fakta sejarah yang definitif, dan juga penyalibannya.{{sfn|Dunn|2003|p=339}} [[James Dunn (teolog)|James D.G. Dunn]] menyatakan bahwa kedua peristiwa itu "mendapatkan persetujuan yang nyaris universal" dan "diberikan peringkat yang sedemikian tinggi dengan skala yang 'hampir tidak mungkin untuk diragukan atau ditolak' sebagai fakta sejarah" sehingga sering menjadi titik awal penelitian tentang Yesus historis.{{sfn|Dunn|2003|p=339}} Para akademisi mengemukakan [[kriteria permaluan]], dengan mengatakan bahwa kaum Kristen awal tidak akan menciptakan suatu peristiwa baptisan yang dapat mengisyaratkan bahwa Yesus berbuat dosa dan ingin bertobat.{{sfn|Powell|1998|p=47}}<ref>{{cite book|last=Murphy|first=Catherine|title=John the Baptist: Prophet of Purity for a New Age|year=2003|publisher=Liturgical Press|isbn=978-0-8146-5933-5|pages=29–30|url=https://books.google.com/books?id=so_G78SBXAoC&pg=PA29#v=onepage&q&f=false}}</ref>

Pelayanan Yohanes merupakan salah satu dari banyak gerakan pembaruan yang berupaya untuk memperkuat Yudaisme dalam menghadapi tekanan pengaruh Helenistik.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=144-147}} Gerakan yang dilakukannya dipandang tidak biasa karena menentang kepemimpinan Yahudi, bukan pendudukan Romawi.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=144-147}} Ia adalah orang pertama dari banyak nabi abad ke-1 yang membesarkan harapan akan campur tangan ilahi.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=144-147}} Yesus dianggap terinspirasi oleh Yohanes dan mengambil alih banyak elemen pengajarannya.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=235}} Namun pengajaran Yesus lebih menekankan rahmat dan pengampunan daripada penghakiman.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=235}}

==== Pelayanan di Galilea ====
Sebagian besar akademisi berpendapat bahwa Yesus hidup di Galilea dan Yudea serta tidak berkhotbah atau belajar di tempat lain.<ref name=Dunn303>{{cite encyclopedia|title=The Spirit-Filled Experience of Jesus|url=https://books.google.com/books?id=37uJRUF6btAC&pg=PA303#v=onepage&q&f=false|first=Marcus J. |last=Borg |encyclopedia=The Historical Jesus in Recent Research|editor-last1= Dunn |editor2-last=McKnight|year= 2006 |isbn= 978-1-57506-100-9 |page= 303|editor-first=James D.G. |publisher= Eisenbrauns |editor2-first=Scot}}</ref> Mereka sepakat bahwa Yesus berdebat dengan otoritas Yahudi mengenai subjek Allah, melakukan beberapa penyembuhan, mengajar dengan berbagai perumpamaan, dan mengumpulkan pengikut.{{sfn|Levine|2006|p=4}} Perumpamaan Yesus mengenai Kerajaan Allah menggunakan penggambaran orisinal dan mencolok, sebagai contoh, menyamakannya dengan sebuah biji sesawi atau ragi.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}} Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus sesuai dengan konteks sosial pada zaman itu, namun ia mendefinisikannya secara berbeda. Pertama, Yesus mengaitkannya dengan iman dari mereka yang disembuhkan. Kedua, ia menghubungkannya dengan nubuat akhir zaman.{{sfn|Theissen|Merz|1998|p=310}} Penyembuhan-penyembuhan yang dilakukan Yesus telah lama dipandang benar secara harfiah dan terkadang dianggap sebagai penipuan, tetapi saat ini suatu pemahaman mengenai terapi [[psikosomatik]] mengarahkan lebih banyak orang untuk percaya bahwa penyembuhan iman adalah mungkin.<ref>[http://www.encyclopedia.com/topic/Jesus_(persons_in_the_Bible).aspx#1 "Jesus of Nazareth."] Encyclopedia of World Biography. 2004. Retrieved 29 Dec 2015.</ref> Para kritikus Yahudi menganggap pelayanan Yesus dipenuhi skandal karena ia berpesta dengan orang-orang berdosa, bergaul akrab dengan kaum perempuan, dan mengizinkan para pengikutnya untuk memetik gandum pada hari Sabat.{{sfn|Funk|Hoover|1993|p=3}}

Yesus adalah seorang [[eksorsisme|pengusir setan]], sebagaimana ditunjukkan oleh [[Graham Twelftree]].{{sfn|Witherington|1997|pp=113}} Kisah-kisah mengenai Yesus mengusir setan terdapat dalam tradisi-tradisi paling awal dan bukan penambahan oleh para penulis di kemudian hari.{{sfn|Witherington|1997|pp=113}}{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=298}}

==== Peranan ====
Yesus mengajarkan bahwa seorang sosok apokaliptik, yaitu "Putra Manusia" ("Anak Manusia"), akan segera datang dalam awan-awan kemuliaan untuk mengumpulkan orang-orang yang terpilih, atau orang-orang pilihan (Markus 13:24-27, Matius 24:29-31, Lukas 21:25-28).<ref name="Britannica15022016"/> Ia menyebut dirinya sendiri sebagai seorang "[[putra manusia]]" dalam pengertian sehari-hari "seorang pribadi", tetapi para sejarawan tidak tahu apakah Yesus juga merujuk pada dirinya sendiri ketika ia menyebut "Putra Manusia" surgawi.<ref name="Britannica15022016"/> Paulus dan kaum Kristen awal lainnya menafsirkan "Putra Manusia" sebagai Yesus yang telah bangkit.<ref name="Britannica15022016"/>

Gelar Kristus, atau Mesias, menunjukkan bahwa para pengikut Yesus meyakininya sebagai pewaris takhta Raja Daud yang diurapi, yang diharapkan beberapa kalangan Yahudi untuk menyelamatkan Israel.<ref name="Britannica15022016">Sanders, E. P. [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/303091/Jesus-Christ/ "Jesus Christ."] Encyclopedia Britannica Online. Retrieved 15 February 2016.</ref> Injil merujuk Yesus bukan hanya sebagai seorang Mesias tetapi dalam bentuk mutlak sebagai "Mesias", atau dipersamakan dengan "Kristus".<ref name = "ODCCMessiah">"Messiah." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> Dalam Yudaisme awal, bentuk mutlak gelar ini tidak ditemukan, tetapi hanya terdapat frasa seperti "Mesiasnya".<ref name = "ODCCMessiah"/> Tradisi tersebut dianggap cukup ambigu sehingga memberikan ruang untuk perdebatan mengenai apakah Yesus mendefinisikan peran [[eskatologi]]snya sebagai Mesias yang dimaksud.<ref name = "ODCCMessiah"/> Tradisi mesianik Yahudi meliputi berbagai bentuk yang berbeda, beberapa di antaranya berfokus pada seorang sosok Mesias dan yang lainnya tidak.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=533-540}} Berdasarkan pada tradisi Kristen, Gerd Theissen melanjutkan dengan hipotesis bahwa Yesus melihat dirinya sendiri dalam hal-hal mesianik tetapi tidak mengklaim gelar "Mesias".{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=533-540}} Bart Ehrman berpendapat bahwa Yesus menganggap dirinya sebagai Mesias, walaupun dalam arti bahwa ia akan menjadi raja tatanan politik baru yang akan dimulai oleh Allah,<ref>Ehrman, Bart. [http://ehrmanblog.org/judas-and-the-messianic-secret/ "Judas and the Messianic Secret"]. The Bart Ehrman Blog. Retrieved 15 February 2016</ref> bukan dalam pengertian yang dipegang oleh kebanyakan orang saat ini tentang istilah tersebut.<ref>Ehrman, Bart. [http://ehrmanblog.org/jesus-claim-to-be-the-messiah/ "Jesus' Claim to be the Messiah"]. The Bart Ehrman Blog. Retrieved 15 February 2016.</ref>

==== Penyaliban ====
Sebagian besar akademisi menganggap penyaliban Yesus adalah faktual{{sfn|Dunn|2003|p=339}} karena kaum Kristen awal tidak akan menciptakan kematian yang menyakitkan untuk pemimpin mereka.{{sfn|Meier|2006|pp=126–128}} Sangat mungkin bahwa para pemimpin keimaman besar Saduki dari Bait Allah menjadikan Yesus dieksekusi karena alasan-alasan politik daripada karena pengajarannya.<ref name="ODCC Jesus Christ"/> Mereka mungkin telah menganggap Yesus sebagai suatu ancaman terhadap stabilitas, terutama setelah ia menyebabkan suatu gangguan di Bait Allah.<ref name="ODCC Jesus Christ"/><ref>E. P. Sanders considers this explanation to be "likely." Sanders, E. P. The historical figure of Jesus. Penguin, 1993, pages 269-273</ref><ref>Theissen and Merz state that the Temple elites sought to avoid unrest. Theissen, Gerd and Annette Merz. The historical Jesus: a comprehensive guide. Fortress Press. 1998. translated from German (1996 edition). p. 466</ref> Faktor-faktor lain, sebagai contoh masuknya Yesus ke Yerusalem, mungkin juga berkontribusi terhadap keputusan ini.{{sfn|Sanders|1993|pp=269-273}} Pilatus kemungkinan besar melihat penyebutan Kerajaan Allah oleh Yesus sebagai suatu ancaman terhadap otoritas Romawi dan karenanya bekerja sama dengan para elite Bait Allah untuk mengeksekusi Yesus.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=465–466}}

==== Pasca penyaliban ====
[[Berkas:The Resurrection Beaufort arms in border (f. 131) Cropped.jpg|jmpl|lurus|Kebangkitan Kristus, salinan abad ke-16 dari ''La Passion de Nostre Seigneur'']]

Setelah kematian Yesus, para pengikutnya mengatakan bahwa ia bangkit dari kematian, walaupun rincian yang tepat mengenai pengalaman mereka tidak jelas. Referensi tertulis yang paling awal mengenai [[kebangkitan Yesus]] adalah 1 Korintus 15, diperkirakan ditulis pada pertengahan tahun 50-an M.<ref>{{cite book|last1=Chilton|first1=Bruce|authorlink=Bruce Chilton|title=The Routledge Encyclopedia of the Historical Jesus|chapter=Simon, Peter|date=2014|page=573|url=https://books.google.com/books?id=StasAgAAQBAJ&pg=PA573&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|accessdate=7 February 2016}}</ref> Surat Paulus kepada jemaat di Roma dimulai dengan beberapa baris yang bercirikan sebagai suatu [[kredo]] pra-penulisan surat-surat Paulus.<ref name="Ehrman_2014_7">Ehrman, Bart. How Jesus became God. HarperOne. ISBN 978-0-06-177818-6. Chapter 7.</ref> Kalimat tersebut merujuk pada kebangkitan Yesus, dan pernyataan puitis ini mungkin berasal dari tahun 30-an.<ref name = "Ehrman_2014_7"/>

Beberapa dari mereka yang mengklaim menyaksikan kebangkitan Yesus kemudian kematian-Nya karena keyakinan mereka.{{sfn|Sanders|1993}} Menurut [[E. P. Sanders]], laporan-laporan Injil saling bertentangan sehingga, menurutnya, memberi kesan adanya persaingan di antara mereka yang mengklaim telah melihat Yesus untuk pertama kalinya sehingga bukan suatu penipuan yang disengaja.{{sfn|Sanders|1993|pp=276-281}} Di sisi lain, [[L. Michael White]] mengemukakan bahwa inkonsistensi dalam Injil mencerminkan perbedaan-perbedaan dalam agenda para penulisnya.<ref name=White/> Para pengikut Yesus membentuk suatu komunitas untuk menantikan kembalinya dan pendirian kerajaannya.{{sfn|Sanders|1993|p=11}}

=== Potret Yesus ===
{{Main|Yesus sebagai tokoh dalam sejarah}}

Penelitian modern seputar Yesus historis belum menghasilkan suatu gambaran seragam mengenai Yesus sebagai figur historis, sebagian dikarenakan adanya beragam tradisi akademik yang direpresentasikan oleh para akademisi.{{sfn|Theissen|Winter|2002|pp=4–5}} Mengingat kelangkaan sumber-sumber sejarah, umumnya masing-masing akademisi mengalami kesulitan untuk membangun suatu potret Yesus yang dapat dianggap valid secara historis selain daripada elemen-elemen dasar kehidupannya.{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|pp=117–125}}{{sfn|Ehrman|1999|pp=22–23}} Potret Yesus yang dibangun dalam pencarian-pencarian ini sering kali berbeda satu sama lain, dan dari gambaran yang terlukis dalam Injil.{{sfn|Theissen|Winter|2002|p=5}}<ref>{{cite encyclopedia |title=Historical Jesus, Quest of the| encyclopedia = Oxford Dictionary of the Christian Church|page= 775 |isbn=978-0-19-280290-3 |publisher=Oxford University Press}}</ref>

Keilmuan kontemporer, yang merepresentasikan "pencarian ketiga", menempatkan Yesus secara tegas dalam tradisi Yahudi. Para akademisi terkemuka dalam "pencarian ketiga" ini misalnya [[E. P. Sanders]], [[Geza Vermes]], [[Gerd Theissen]], Christoph Burchard, dan [[John Dominic Crossan]]. Menurut E. P. Sanders, Yesus dipandang sebagai pendiri suatu "gerakan pembaruan dalam Yudaisme". Keilmuan ini mengisyaratkan suatu kesinambungan antara kehidupan Yesus sebagai figur karismatik yang berkelana dan gaya hidup yang sama diteruskan oleh para pengikutnya setelah kematiannya. Kriteria utama yang digunakan untuk membedakan detail historis dalam "pencarian ketiga" adalah kriteria kemasukakalan secara historis, relatif terhadap konteks Yahudi Yesus dan pengaruhnya pada Kekristenan. Ketidaksepakatan utama dalam penelitian kontemporer yaitu mengenai apokaliptik. Sebagian besar akademisi menyimpulkan bahwa Yesus adalah seorang pengkhotbah apokaliptik, sama seperti Yohanes Pembaptis dan Rasul Paulus. Sebaliknya, beberapa akademisi terkemuka Amerika Utara, seperti [[Burton L. Mack]] dan John Dominic Crossan, mengadvokasi seorang Yesus yang non eskatologis, seseorang yang lebih menyerupai seorang bijak yang [[Sinisme|Sinis]] daripada seorang pengkhotbah apokaliptik.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=1–15}} Selain menggambarkan Yesus sebagai seorang [[apokaliptisisme|nabi apokaliptik]], seorang penyembuh yang karismatik atau seorang [[sinisisme|filsuf sinis]], beberapa akademisi menggambarkan Yesus sebagai Mesias sejati atau seorang nabi perubahan sosial yang egaliter.<ref name=CambHist23>{{cite book|title=The Cambridge History of Christianity| volume= 1 |first1= Margaret M.|last1= Mitchell |first2= Frances M. |last2=Young |year= 2006| isbn= 978-0-521-81239-9|publisher=Cambridge University Press| page= 23 |url=https://books.google.com/books?id=6UTfmw_zStsC&pg=PA23#v=onepage&q&f=false }}</ref>{{sfn|Köstenberger|Kellum|Quarles|2009|pp=124–125}} Namun, atribut-atribut yang dideskripsikan dalam potret-potret tersebut terkadang tumpang tindih, dan para akademisi yang berbeda pendapat dalam beberapa atribut terkadang sependapat dalam yang lainnya.<ref>{{cite encyclopedia | title=Why Study the Historical Jesus? | encyclopedia=Handbook for the Study of the Historical Jesus | publisher=Brill | year=2011 | first=Colin | last=Brown | page=1416 | url=https://books.google.com/books?id=LuKMmVu0tpMC&pg=PA1416#v=onepage&q&f=false | isbn=978-90-04-16372-0 | editor1-first=Tom | editor1-last=Holmen | editor2-first=Stanley E. | editor2-last=Porter }}</ref>

Sejak abad ke-18, para akademisi kadang-kadang mengemukakan bahwa Yesus adalah seorang mesias nasional yang politis, tetapi bukti atas potret ini dipandang tidak signifikan.<ref name="ODCC Jesus Christ"/> Demikian pula, pengemukaan bahwa Yesus adalah seorang [[Zelot]] tidak sesuai dengan strata tradisi Injil Sinoptik yang paling awal.<ref name="ODCC Jesus Christ"/>

=== Bahasa, etnis, dan penampilan ===
{{further|Bahasa Aram Yesus|Ras dan penampilan Yesus}}
<!--This section used to be larger, and due to WP:LENGTH limits was trimmed. Adding more material here will run into WP:LENGTH issues again-->
[[Berkas:CompositeJesus.JPG|jmpl|lurus|Representasi etnis Yesus telah dipengaruhi oleh berbagai lingkungan budaya.{{sfn|Houlden|2006|pp=63–99}}<ref name=Erricker44 />]]

Yesus dibesarkan di Galilea dan banyak dari pelayanannya dilakukan di sana.{{sfn|Green|McKnight|Marshall|1992|p=442}} Bahasa yang digunakan di Galilea dan Yudea selama abad pertama Masehi meliputi [[bahasa Aram Palestina Yahudi]], [[bahasa Ibrani|Ibrani]], dan [[bahasa Yunani Koine|Yunani Koine]], dengan didominasi bahasa Aram.<ref name=BarrLang >{{cite journal|first=James|last= Barr|title=Which language did Jesus speak| journal=Bulletin of the John Rylands University Library of Manchester|year= 1970|volume= 53|issue=1| pages= 9–29 |url=https://www.escholar.manchester.ac.uk/uk-ac-man-scw:1m2973}}</ref><ref name=Porter110 >{{cite book|title=Handbook to exegesis of the New Testament|url=https://archive.org/details/handbooktoexeges00port|first=Stanley E.|last= Porter|year= 1997| isbn= 978-90-04-09921-0 |publisher=Brill |pages= [https://archive.org/details/handbooktoexeges00port/page/n110 110]–112}}</ref> Terdapat konsensus kuat bahwa Yesus menyampaikan sebagian besar ajarannya dalam bahasa Aram.{{sfn|Dunn|2003|pp=313–315}}

Sebagian besar akademisi modern bersepakat bahwa Yesus adalah seorang [[Yahudi]] dari [[Palestina]] abad pertama,{{sfn|Ehrman|1999|p= 96}}<ref name="Celebrating sacraments">{{cite book|last=Stoutzenberger|first=Joseph|title=Celebrating sacraments|year=2000|publisher=St Mary's Press|page=286}}</ref><ref name="The religious world of Jesus: an introduction to Second Temple Palestinian Judaism">{{cite book|last=Murphy|first=Frederick|title=The religious world of Jesus: an introduction to Second Temple Palestinian Judaism|url=https://archive.org/details/religiousworldof0000murp|year=1991|publisher=Abingdon Press|page=[https://archive.org/details/religiousworldof0000murp/page/311 311]}}</ref> ''[[Ioudaios]]'' dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru{{efn|Dalam Perjanjian Baru, Yesus dideskripsikan sebagai orang Yahudi / Yudea (''[[Ioudaios]]'' sebagaimana ditulis dalam bahasa Yunani Koine) pada tiga peristiwa: oleh orang-orang Majus dalam Matius 2, yang menyebut Yesus sebagai "Raja orang Yahudi" (''basileus ton ioudaion''); oleh [[perempuan Samaria di sumur Yakub]] dan Yesus sendiri dalam Yohanes 4; dan (dalam keempat Injil) selama [[Kisah Sengsara (Kekristenan)|Kisah Sengsara]], yang juga menggunakan frasa "Raja orang Yahudi".<ref>{{cite journal|first=John |last=Elliott|journal= Journal for the Study of the Historical Jesus |year=2007|volume= 5|issue= 119|title=Jesus the Israelite Was Neither a 'Jew' nor a 'Christian': On Correcting Misleading Nomenclature|page=119|doi=10.1177/1476869007079741}}</ref>}} adalah sebuah istilah yang dalam konteks saat itu dapat merujuk pada agama ([[Yudaisme Bait Kedua]]), etnis (dari [[Yudea]]), atau keduanya.<ref>See for example:
* {{cite book|title=Judeans and Jews: Four Faces of Dichotomy in Ancient Jewish History|author=Daniel R. Schwartz|publisher=University of Toronto Press|year=2014|isbn=9781442648395|url=https://books.google.co.uk/books?id=o0NRBQAAQBAJ}}
* {{cite book|first=Rabbi Joshua|last=Garroway|chapter=Ioudaios''|editors=Amy-Jill Levine, Marc Z. Brettler|url=https://books.google.co.uk/books?id=DZRJ5zXUI2QC&lpg=PA524&pg=PA524|title=The Jewish Annotated New Testament|publisher=Oxford University Press|date=2011|isbn=9780195297706|pages=524–526}}
* {{cite journal|url=http://cbi.sagepub.com/content/9/1/98.full.pdf+html|first=David M.|last=Miller|title=The Meaning of ''Ioudaios'' and its Relationship to Other Group Labels in Ancient ‘Judaism'|journal=Currents in Biblical Research|volume=9|issue=1|date=2010|pages=98–126|access-date=2016-04-11|archive-date=2013-02-01|archive-url=https://archive.today/20130201163629/http://cbi.sagepub.com/content/9/1/98.full.pdf+html|dead-url=yes}}
* {{cite journal|first=Steve|last=Mason|title=Jews, Judaeans, Judaizing, Judaism: Problems of Categorization in Ancient History|journal=Journal for the Study of Judaism|volume=38|date=2007|pages=457–512|url=http://www.stevemason.eu/resources/SMason-JSJ-2007-Jews-Judaism.pdf|doi=10.1163/156851507X193108|access-date=2016-04-11|archive-date=2015-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20150325062826/http://www.stevemason.eu/resources/SMason-JSJ-2007-Jews-Judaism.pdf|dead-url=yes}}</ref> Dalam sebuah tinjauan mengenai status keilmuan modern, [[Amy-Jill Levine]] menuliskan bahwa keseluruhan pertanyaan tentang etnis adalah "penuh dengan kesulitan", dan "melampaui pengakuan bahwa 'Yesus adalah Yahudi', jarang terjadi keilmuan membahas apa artinya menjadi 'Yahudi'".{{sfn|Levine|2006|p=10}}

Perjanjian Baru tidak memberikan uraian terkait penampilan fisik Yesus sebelum kematiannya—secara umum tidak memedulikan penampilan rasial dan tidak menyinggung ciri-ciri dari orang yang disebutkannya.<ref>{{cite encyclopedia|first=Robin M. |last=Jensen |title=Jesus in Christian art|encyclopedia=The Blackwell Companion to Jesus|editor-first=Delbert|editor-last= Burkett|year= 2010 |isbn= 978-1-4443-5175-0 |pages= 477–502 |publisher=John Wiley & Sons}}</ref><ref name=Perkinson30 >{{cite book|title=The likeness of the king: a prehistory of portraiture in late medieval France|url=https://archive.org/details/likenessofkingpr0000perk|first= Stephen |last=Perkinson |year=2009 |isbn= 978-0-226-65879-7 |publisher=University of Chicago Press |page= [https://archive.org/details/likenessofkingpr0000perk/page/30 30]}}</ref><ref name=Kidd48 >{{cite book|title=The forging of races: race and scripture in the Protestant Atlantic world|url=https://archive.org/details/forgingracesrace00kidd|first= Colin|last= Kidd|year= 2006| isbn =978-1-139-45753-8 |publisher=Cambridge University Press |pages= [https://archive.org/details/forgingracesrace00kidd/page/48 48]–51}}</ref> Yesus mungkin tampak seperti seorang Yahudi tipikal pada zamannya dan menurut beberapa akademisi cenderung memiliki penampilan kekar karena [[ketunawismaan Yesus|gaya hidupnya yang asketis dan senantiasa mengembara]].<ref>{{cite news|last=Gibson|first=David|title=What Did Jesus Really Look Like?|url=http://www.nytimes.com/2004/02/21/arts/what-did-jesus-really-look-like.html?pagewanted=all&src=pm|newspaper=New York Times|date=February 21, 2004}}</ref>

=== Teori mitos Kristus ===
{{Main|Teori mitos Yesus}}

[[Teori mitos Yesus|Teori mitos Kristus]] adalah hipotesis bahwa Yesus dari Nazaret tidak pernah ada; atau seandainya pun Yesus ada, ia tidak ada kaitannya dengan [[Kekristenan]] dan laporan-laporan dalam [[Injil]].<ref>[[Bart Ehrman]], ''Did Jesus Exist?'' Harper Collins, 2012, p. 12, ""In simpler terms, the historical Jesus did not exist . Or if he did, he had virtually nothing to do with the founding of Christianity." further quoting as authoritative the fuller definition provided by [[Earl Doherty]] in ''Jesus: Neither God Nor Man.'' Age of Reason, 2009, pp. vii-viii: it is "the theory that no historical Jesus worthy of the name existed, that Christianity began with a belief in a spiritual, mythical figure, that the Gospels are essentially allegory and fiction, and that no single identifiable person lay at the root of the Galilean preaching tradition."</ref> [[Bruno Bauer]] (1809–1882) mengemukakan bahwa Injil pertama adalah sebuah karya sastra yang menghasilkan sejarah, bukan mendeskripsikannya.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=90}} Menurut [[Albert Kalthoff]] (1850–1906), suatu gerakan sosial menghasilkan Yesus ketika berhadapan dengan harapan-harapan mesianis Yahudi.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=90}} [[Arthur Drews]] (1865–1935) melihat Yesus sebagai bentuk konkret dari suatu mitos yang telah ada sebelum Kekristenan.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=90}} Terlepas dari argumen-argumen yang dikemukakan oleh para penulis yang mempertanyakan keberadaan seorang [[Yesus sebagai tokoh dalam sejarah|Yesus historis]], tetap ada suatu konsensus kuat dalam [[Kritik sejarah (Alkitab)|keilmuan biblika kritis-historis]] bahwa seorang Yesus historis memang pernah hidup di daerah itu dan dalam periode waktu tersebut.<ref name="DunnPaul35">[[James D. G. Dunn]] "Paul's understanding of the death of Jesus" in ''Sacrifice and Redemption'' edited by S. W. Sykes (December 3, 2007) Cambridge University Press ISBN 0-521-04460-X pages 35-36</ref><ref name="Then' 2004 page 34">''Jesus Now and Then'' by Richard A. Burridge and Graham Gould (April 1, 2004) ISBN 0-8028-0977-4 page 34</ref><ref name="Jesus' page 200">''Jesus'' by Michael Grant 2004 ISBN 1-898799-88-1 page 200</ref><ref name="Jesus' page 145">''The Gospels and Jesus'' by [[Graham Stanton]], 1989 ISBN 0-19-213241-5 Oxford University Press, page 145</ref><ref name="voorst16">[[Robert E. Van Voorst]] ''Jesus Outside the New Testament: An Introduction to the Ancient Evidence'' Eerdmans Publishing, 2000. ISBN 0-8028-4368-9 page 16</ref><ref>{{cite book | title=Did Jesus Exist?:The Historical Argument for Jesus of Nazareth | publisher=[[HarperCollins]], USA | year=2012 | isbn=978-0-06-220460-8}}</ref><ref>B. Ehrman, 2011 ''Forged : writing in the name of God'' ISBN 978-0-06-207863-6. page 285</ref>

== Pandangan ==
{{Main|Perspektif keagamaan tentang Yesus}}

Terlepas dari para murid dan pengikut Yesus, orang-orang Yahudi pada zaman tersebut umumnya menolak Yesus sebagai Mesias, sebagaimana juga sebagian besar orang Yahudi masa kini. Para teolog Kristen, [[konsili ekumenis]], dan kalangan lainnya telah banyak menghasilkan tulisan ekstensif mengenai Yesus selama berabad-abad. Berbagai [[denominasi Kristen|aliran]] dan [[skisma#Kekristenan|skisma]] Kristen sering kali didefinisikan atau dicirikan melalui deskripsi mereka tentang Yesus. Sementara kalangan [[Maniisme|Manikean]], Gnostik, Muslim, Baha'i, dan lainnya memberikan tempat penting bagi Yesus di dalam agama mereka.<ref>{{cite encyclopedia|editor-last=Bockmuehl |editor-first= Markus N. A. |title=The quest for the real Jesus |first=Francis |last= Watson|year=2001|encyclopedia= Cambridge companion to Jesus|publisher= Cambridge University Press |url=https://books.google.com/books?id=vSehrtQpcYcC&pg=PA156#v=onepage&q&f=false |isbn=978-0-521-79678-1|pages=156–157}}</ref><ref>{{cite book|title=The historical Christ and the Jesus of faith|url=https://archive.org/details/historicalchrist0000evan|first= C. Stephen|last= Evans |year=1996|publisher= Oxford University Press| isbn= 978-0-19-152042-6 |page= v}}</ref><ref>{{cite book|title=The Blackwell Companion to Jesus|last= Delbert|first= Burkett|year= 2010| isbn= 978-1-4443-5175-0 |page= 1 |publisher=John Wiley & Sons}}</ref> Yesus juga memiliki para pencela atau pengkritik, baik dahulu maupun sekarang.

=== Kristen ===
{{Main|Pandangan Kristen tentang Yesus|Kristus|Kristologi}}
[[Berkas:Shield-Trinity-Scutum-Fidei-English.svg|jmpl|ka|[[Trinitas]] adalah keyakinan dalam Kekristenan bahwa Allah adalah satu Allah dalam tiga pribadi: [[Allah Bapa]], [[Allah Putra]] ([[Pandangan Kristen tentang Yesus|Yesus]]), dan [[Roh Kudus (Kekristenan)|Allah Roh Kudus]].]]
[[Berkas:Christ with beard.jpg|jmpl|ka|Yesus digambarkan dengan huruf-huruf [[Alfa dan Omega]] di dalam katakomba Roma dari abad ke-4.]]

Yesus adalah figur utama dalam Kekristenan.{{sfn|McGrath|2006|pp=4–6}} Pandangan-pandangan Kristen tentang Yesus bervariasi, namun dimungkinkan untuk meringkas keyakinan-keyakinan kunci yang dipegang oleh denominasi-denominasi besar, sebagaimana dinyatakan dalam teks-teks pengakuan iman atau [[katekismus]] mereka.<ref>{{cite book|last=Jackson|first= Gregory L. |title= Catholic, Lutheran, Protestant: a doctrinal comparison|year= 1993 |isbn= 978-0-615-16635-3| pages= 11–17 |publisher=Christian News}}</ref><ref>{{cite book|title=The Orthodox Church: An Introduction to Its History, Doctrine|first= John A.|last= McGuckin |year=2010| pages= 6–7 |isbn=978-1-4443-9383-5 |publisher=John Wiley & Sons }}</ref><ref>{{cite book|title=Basic Christian doctrine|url=https://archive.org/details/isbn_9780664251925|last=Leith|first=John H.|year= 1993 |isbn= 978-0-664-25192-5 |pages= [https://archive.org/details/isbn_9780664251925/page/1 1]–2 |publisher=Westminster John Knox Press}}</ref> Pandangan-pandangan Kristen tentang Yesus berasal dari berbagai sumber, termasuk Injil kanonik dan surat-surat Perjanjian Baru seperti surat-surat Paulus dan [[Sastra Yohanes|tulisan-tulisan Yohanes]]. Semua dokumen ini menguraikan keyakinan-keyakinan kunci yang dipegang oleh umat Kristen mengenai Yesus, termasuk kehidupan duniawi, kemanusiaan, dan keilahian-Nya, dan bahwa Ia adalah Kristus dan Putra Allah.<ref>{{cite book|last=Schreiner|first=Thomas R.|title=New Testament Theology: Magnifying God in Christ|year=2008|publisher=Baker Academic|isbn=978-0-8010-2680-5|pages=23–37|url=https://books.google.com/books?id=elw8xkVeTTUC&pg=PA23#v=onepage&q&f=false}}</ref> Kendati banyak keyakinan bersama di antara mereka, tidak semua [[denominasi Kristen]] sependapat atas semua doktrin; terdapat [[Skisma Timur–Barat|perbedaan-perbedaan besar maupun kecil]] seputar ajaran-ajaran dan keyakinan-keyakinan tersebut sepanjang sejarah Kekristenan selama berabad-abad.<ref>{{cite encyclopedia|title=Great Schism| encyclopedia = Oxford Dictionary of the Christian Church |publisher= Oxford University Press |year=2005 |isbn= 978-0-19-280290-3}}</ref>

Perjanjian Baru menyatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah dasar dari iman Kristen (1 Korintus 15:12–20).<ref>{{cite encyclopedia | url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/137622/The-Letter-of-Paul-to-the-Corinthians | title=The Letter of Paul to the Corinthians | encyclopedia=Encyclopædia Britannica | accessdate=June 26, 2013}}</ref> Umat Kristen percaya bahwa melalui kematian-Nya [[Kurban#Kekristenan|sebagai kurban]] dan kebangkitan-Nya, manusia dapat didamaikan dengan Allah serta karenanya ditawarkan [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] dan janji akan [[Kehidupan kekal (Kekristenan)|kehidupan kekal]].<ref name = "Oxford Companion">{{cite book|title=Oxford Companion to the Bible|first1=Bruce M.|last1= Metzger|first2= Michael D.|last2= Coogan| page= 649| publisher=Oxford University Press| url=https://books.google.com/?id=Y2KGVuym5OUC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|isbn=978-0-19-974391-9|year=1993}}</ref> Mengingat perkataan Yohanes Pembaptis pada hari setelah pembaptisan Yesus, doktrin-doktrin ini terkadang menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah, yang disalibkan untuk memenuhi peran-Nya sebagai pelayan atau hamba Allah.<ref>{{cite book|title=The Christology of the New Testament|first= Oscar |last=Cullmann |year=1959 |isbn= 978-0-664-24351-7| page= 79 |publisher=Westminster John Knox Press}}</ref><ref>{{cite book|title=The Christology of Anselm of Canterbury|first= Dániel|last= Deme|year= 2004| isbn= 978-0-7546-3779-0 |publisher=Ashgate Publishing |pages= 199–200}}</ref> Dengan demikian Yesus dilihat sebagai [[Adam yang akhir|Adam baru dan terakhir]], yang ketaatan-Nya bertolak belakang dengan [[kejatuhan manusia|ketidaktaatan Adam]].<ref>{{cite book|title=Systematic Theology| volume= 2|first= Wolfhart |last=Pannenberg |authorlink=Wolfhart Pannenberg |year=2004 |isbn=978-0-567-08466-8 |pages= 297–303 |publisher=Continuum}}</ref> Umat Kristen memandang Yesus sebagai seorang panutan, umat beriman Kristiani yang berfokus pada Allah diminta untuk meniru-Nya.{{sfn|McGrath|2006|pp=4–6}}

Kebanyakan kalangan Kristen percaya bahwa Yesus adalah manusia sekaligus Putra Allah. Terdapat [[Kristologi#Kontroversi pasca-Apostolik|perdebatan teologis]] terkait kodrat Yesus,{{efn|Setelah [[Zaman Apostolik]], terdapat perdebatan sengit dan sering kali dipolitisasi dalam [[Pusat awal Kekristenan|Gereja mula-mula]] seputar banyak isu terkait. [[Kristologi]] merupakan fokus utama perdebatan ini, dan dibahas dalam masing-masing dari [[tujuh Konsili Ekumenis pertama]].}} beberapa kalangan Kristen awal memandang Yesus sebagai subordinat Bapa, dan kalangan lainnya memandang Yesus lebih sebagai salah satu aspek dari Bapa daripada pribadi yang berbeda.<ref name=Britannica /><ref name="ReferenceA">"Antitrinitarianism." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> Gereja menyelesaikan isu-isu tersebut dalam konsili-konsili kuno, yang menetapkan Tritunggal Mahakudus, dengan pengakuan bahwa Yesus adalah sepenuhnya manusia sekaligus sepenuhnya Allah.<ref name=Britannica /> Kalangan Kristen [[Tritunggal|Trinitarian]] pada umumnya meyakini bahwa Yesus adalah [[Logos (Kekristenan)|Logos]], [[Inkarnasi (Kekristenan)|penjelmaan Allah]], dan [[Allah Putra]], yang sepenuhnya ilahi sekaligus sepenuhnya manusia. Namun, doktrin Tritunggal atau Trinitas [[Anti-Tritunggal|tidak diterima secara universal]] dalam semua kalangan Kristen.<ref>{{cite encyclopedia|title=Antitrinitarianism| url=http://www.gameo.org/encyclopedia/contents/A597.html| last=Friedmann|first=Robert| encyclopedia=Global Anabaptist Mennonite Encyclopedia |accessdate=October 24, 2012}}</ref><ref>{{CathEncy|wstitle=Blessed Trinity|first=George H. |last= Joyce}}</ref> Seiring dengan Reformasi Protestan, kalangan Kristen seperti [[Michael Servetus]] dan kaum [[Socinianisme|Socinian]] mulai mempertanyakan pengakuan-pengakuan iman kuno yang menetapkan dua kodrat Yesus.<ref name=Britannica /> Kelompok Kristen nontrinitarian meliputi [[Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir]],<ref>{{citation |title= Mormonism 101: What is Mormonism |url= http://www.mormonnewsroom.org/article/mormonism-101 |work= MormonNewsroom.org |publisher= [[LDS Church]] |accessdate= October 21, 2014 }}</ref> [[Unitarianisme|Unitarian]],<ref name="ReferenceA"/> dan [[Saksi-Saksi Yehuwa]].

Umat Kristen tidak hanya menjunjung tinggi figur Yesus, tetapi juga Nama-Nya. Devosi kepada [[Nama Yesus Yang Tersuci]] dapat ditelusuri kembali ke masa awal Kekristenan.<ref>{{cite book|title=Outlines of dogmatic theology | volume=2 |first= Sylvester |last=Hunter|year= 2010| isbn= 978-1-177-95809-7 |page= 443 |publisher=Nabu Press}}</ref>{{sfn|Houlden|2006|p=426}} Devosi dan perayaan ini terdapat dalam [[Kekristenan Timur]] maupun [[Kekristenan Barat|Barat]].{{sfn|Houlden|2006|p=426}}

Pada abad ke-20, kelompok-kelompok Protestan menjadi terbagi-bagi secara nyata dalam hal seberapa jauh mereka mendukung penelitian kritis dan historis terkait pribadi Yesus. Denominasi-denominasi Protestan mengizinkan sejumlah penyelidikan tersebut tetapi berbeda dalam hal seberapa jauh penyelidikan tersebut dapat dilakukan. Gereja Katolik Roma memberikan batasan-batasan yang jelas, dan para akademisi Katolik telah terlibat dalam studi kritis yang cukup signifikan di dalam batasan-batasan tersebut.<ref name=Britannica />

=== Yahudi ===
{{Main|Pandangan Yahudi tentang Yesus}}
{{see also|Yesus dalam Talmud}}

[[Yudaisme]] arus utama menolak gagasan bahwa Yesus adalah Allah, atau seorang perantara dengan Allah, ataupun bagian dari Trinitas.<ref>{{cite web|last=Kessler|first=Ed|title=Jesus the Jew|url=http://www.bbc.co.uk/thepassion/articles/jesus_the_jew.shtml |publisher=BBC |accessdate=June 18, 2013}}</ref> Mereka berkeyakinan bahwa Yesus bukanlah [[Mesias dalam Yudaisme|Mesias]], dengan alasan bahwa Yesus tidak memenuhi [[Mesias|nubuat Mesianik]] yang tertulis di dalam [[Tanakh]] dan juga tidak memenuhi kualifikasi personal Mesias.<ref>{{cite book |first=Asher |last=Norman |title= Twenty-six reasons why Jews don't believe in Jesus |url=https://books.google.com/books?id=tx5qrKz6dRMC&pg=PA59#v=onepage&q&f=false |publisher= Feldheim Publishers |year=2007 |isbn=978-0-9771937-0-7 |pages=59–70}}</ref> Menurut tradisi Yahudi, tidak ada nabi lagi setelah [[Maleakhi]],<ref>{{cite web |last= Simmons |first= Shraga |url= http://www.aish.com/jewishissues/jewishsociety/Why_Jews_Dont_Believe_In_Jesus.asp |title= Why Jews Do not Believe in Jesus |date= March 6, 2004 |publisher= Aish.com |access-date= 2016-04-12 |archive-date= 2006-03-16 |archive-url= https://web.archive.org/web/20060316040138/http://www.aish.com/jewishissues/jewishsociety/Why_Jews_Dont_Believe_In_Jesus.asp |dead-url= yes }}</ref> yang menyampaikan nubuat-nubuatnya pada abad ke-5 SM.<ref>{{cite encyclopedia | title=MALACHI, BOOK OF | encyclopedia=Jewish Encyclopedia | accessdate=July 3, 2013 |url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/10321-malachi-book-of}}</ref>

Kritik Yahudi seputar Yesus telah ada sejak dahulu. Talmud, yang ditulis dan disusun dari abad ke-3 hingga ke-5 M,<ref>{{cite encyclopedia | title=TALMUD | encyclopedia=Jewish Encyclopedia | accessdate=July 3, 2013 |url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/14213-talmud}}</ref> memuat [[Yesus dalam Talmud|kisah-kisah]] yang sejak abad pertengahan telah dianggap sebagai laporan-laporan yang memfitnah Yesus.<ref>[https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/judaica/ejud_0002_0011_0_10113.html Jesus<!-- Judul yang dihasilkan bot -->]</ref> Mayoritas sejarawan masa kini menganggap materi ini tidak memberikan satu pun informasi mengenai Yesus historis.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=74–75}} ''[[Mishneh Torah]]'', suatu karya [[Halakha|hukum Yahudi]] dari abad ke-12 yang ditulis oleh [[Moshe ben Maimon]], menyatakan bahwa Yesus adalah suatu "batu sandungan" yang membuat "mayoritas dunia ini berbuat salah dan melayani seorang Allah selain Tuhan".<ref>{{cite book|last=Jeffrey|first=Grant R.|title=Heaven: The Mystery of Angels|year=2009|publisher=Random House Digital|isbn=978-0-307-50940-6|page=108|url=https://books.google.com/books?id=xCW8fjiE-DYC&pg=PA108#v=onepage&q&f=false}}</ref>

=== Islam ===
{{Main|Isa}}
[[Berkas:Jesus Name in Arabic.gif|jmpl|kiri|Nama ''Yesus putra Maria'' ditulis dalam [[kaligrafi Islam]] diikuti dengan [[Damai besertamu]]]]
Sebagai salah satu figur penting dalam Islam, Yesus (umumnya ditransliterasi sebagai ''[[Isa|ʾĪsā]]'') dipandang sebagai salah seorang [[Nabi Islam|utusan]] [[Tuhan dalam Islam|Tuhan]] (''Rasul Allāh'') dan Mesias (''[[al-Masih]]'') yang diutus untuk membimbing [[Suku Israel|kaum Israel]] (''[[Bani Israil|Banī Isrāʾīl]]'') dengan suatu [[syariat]] berupa kitab suci baru, yaitu ''[[Injil dalam Islam|Injil]]''.<ref name="CEI"/><ref>{{cite book|title=The Oxford Dictionary of Islam|year=2003|first=John L. |last=Esposito |page= 158|publisher=Oxford University Press| url=https://books.google.com/books?id=E324pQEEQQcC&pg=PA159#v=onepage&q&f=false |isbn=978-0-19-975726-8}}</ref> Sebagaimana kitab-kitab Tuhan yang lain, Muslim menganggap kitab-kitab injil dalam Perjanjian Baru tidak autentik, serta meyakini bahwa sebagian pesan asli Yesus [[Tahrif|telah diubah atau hilang]] dan bahwa [[Muhammad]] didatangkan<!--harus pakai imbuhan "di-kan" untuk memperjelas posisi Pihak ke tiga yakni tuhan (PENTING)--> kemudian untuk memulihkannya.<ref>{{cite encyclopedia|editor-last=Bockmuehl |editor-first= Markus N. A. |title=Quests for the historical Jesus |first=James C. |last=Paget |year=2001|encyclopedia= Cambridge companion to Jesus|publisher= Cambridge University Press |url=https://books.google.com/books?id=vSehrtQpcYcC&pg=PA183#v=onepage&q&f=false |isbn=978-0-521-79678-1|page=183}}</ref> Meyakini kenabian Yesus (dan semua [[Nabi Islam|utusan Allah]] yang lain) adalah salah satu syarat untuk menjadi seorang [[Muslim]].<ref>{{cite AV media | title=The Muslim Jesus | publisher=ITV Productions | date=August 19, 2007 | people=Ashraf, Irshad (Director) | medium=Television production}}</ref> [[Pandangan Islam tentang Yesus|Al-Qur'an menyebutkan nama Yesus]] sebanyak 25 kali—lebih sering daripada Muhammad<ref>{{cite web |url=http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t125/e1196|title= Jesus, Son of Mary|publisher= Oxford Islamic Studies Online |accessdate=July 3, 2013}}</ref><ref>{{cite book|last=Aboul-Enein|first=Youssef H.|title=Militant Islamist Ideology: Understanding the Global Threat|year=2010|publisher=Naval Institute Press|isbn=978-1-61251-015-6|page=20|url=https://books.google.com/books?id=tX3suVDTJz0C&pg=PA20#v=onepage&q&f=false}}</ref>— dan menekankan bahwa Yesus adalah seorang manusia fana yang, sebagaimana semua nabi lainnya, telah dipilih secara ilahiah untuk menyebarluaskan wahyu dari Tuhan.<ref name="comparative"/> Al-Qur'an mengakui [[kelahiran Yesus dari perawan]], namun Yesus tidak dianggap sebagai penjelmaan Allah ataupun putra Allah. Teks-teks keislaman menekankan [[monoteisme]] ketat (''[[Tauhid|Tauḥīd]]'') dan melarang keyakinan adanya sekutu bagi Tuhan, praktik pemberhalaan, atau menyederajatkan Tuhan dengan ciptaannya, yang dalam doktrin Islam disebut ''[[Syirik]]''.<ref>{{cite book|last=George|first=Timothy|title=Is the Father of Jesus the God of Muhammad?: Understanding the Differences Between Christianity and Islam|year=2002|publisher=Zondervan|isbn=978-0-310-24748-7|pages=150–151|url=https://books.google.com/books?id=A5uVfN5xT3YC&pg=PA150#v=onepage&q&f=false}}</ref> [[Al-Qur'an]] ({{qref|19|30-34}} dan {{qref|19|30-34}}) menyatakan bahwa Yesus sendiri tidak pernah mengklaim ketuhanan atau keilahian melainkan Kerasulan (seorang Utusan) yang menyembah kepada Tuhan,<ref name=Morgan/> dan mengestimasi bahwa saat [[Yaumul Qiyamah|Pengadilan Terakhir]], Yesus akan menyangkal pernah membuat klaim seperti itu ({{qref|5|116|b=yl}}).<ref>{{cite book|title=Understanding Islam: Basic Principles|year=2000|publisher=Garnet & Ithaca Press|isbn=978-1-85964-134-7|pages=71–73|url=https://books.google.com/books?id=dxFh1vETHYgC&pg=PA71#v=onepage&q&f=false}}</ref> Yesus dianggap sebagai seorang Muslim yang beriman pada kepercayaan (''[[Tauhid|Tauḥīd]]'') yang sama dengan [[Nabi Islam|Nabi-nabi lainnya]] namun dengan ketentuan kebijakan Tuhan (''[[Syariat|Syarīʿat]]'') yang berbeda.<!-- pernyataan berikut berasal dari sumber Caner yang kosong (tanpa halaman): "dan diyakini telah mengajarkan bahwa para pengikutnya harus mengambil "jalan yang lurus", seperti yang diperintahkan oleh Tuhan."!--><ref>{{cite book|last=Shedinger|first=Robert F.|title=Was Jesus a Muslim?: Questioning Categories in the Study of Religion|year=2009|publisher=Fortress Press|isbn=978-1-4514-1727-2|page=ix|url=https://books.google.com/?id=bSI9Fe9TCz8C&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}</ref><!--<ref>{{cite book|last1=Caner|first1=Emir F.|first2=Ergun M.|last2= Caner |title=More Than a Prophet: An Insider's Response to Muslim Beliefs About Jesus and Christianity|year=2003|publisher=Kregel Publications|isbn=978-0-8254-9682-0|page=114|url=https://books.google.com/books?id=MkcooJC8Q9EC&pg=PA114#v=onepage&q&f=false}}</ref>-->

Al-Qur'an {{qref|19|17}} menguraikan kisah yang menyebutkan seorang malaikat yang menyamar dengan wujud manusia sempurna memberikan kabar gembira kepada Maria ([[Maryam]]) bahwa ia akan melahirkan Yesus sementara ia tetap seorang perawan. Kelahiran dari perawan disebut sebagai suatu mukjizat yang terjadi karena kehendak Tuhan.<ref name=RobB32/><ref name=Peters23/> Al-Qur'an ({{qref|21|91}} dan {{qref|66|12}}) menyatakan bahwa Allah meniupkan [[Roh Kudus (Islam)|Roh-Nya]] ke Maria sementara ia tetap suci.<ref>{{cite book|title=Islam: A Guide for Jews and Christians|first= F. E.|last= Peters |year=2003 |publisher=Princeton University Press |isbn= 978-0-691-11553-5|page= 23 |url=https://books.google.com/books?id=DRDwRPIQ1vUC&pg=PA23#v=onepage&q&f=false }}</ref> Yesus disebut "Roh ciptaan Allah" karena ia terlahir melalui perbuatan dari Roh,<ref name="cite quran|32|9|style=>{{cite quran|32|9|style=ref}}</ref><ref name=RobB32>{{cite book|title=Christianity, Islam, and the West|first= Robert A.|last= Burns|year= 2011| isbn= 978-0-7618-5560-6 |page= 32 |url=https://books.google.com/books?id=akWUGyN7fwEC&pg=PA32#v=onepage&q&f=false |publisher=University Press of America}}</ref> tetapi keyakinan tersebut tidak diartikan sebagai [[Pra-keberadaan Yesus|pra eksistensinya]]<ref>{{cite book|last=Cooper|first=Anne| first2=Elsie A. |last2= Maxwell |title=Ishmael My Brother: A Christian Introduction To Islam|year=2003|publisher=Monarch Books|isbn=978-0-8254-6223-8|page=59|url=https://books.google.com/books?id=X4J-p1E1OkwC&pg=PA59#v=onepage&q&f=false}}</ref> sebagaimana konsep Islam tentang jiwa (''[[Roh (Islam)|Rūḥ]]'') atas setiap makhluk hidup di pra kelahiran.<ref>{{cite web |url=https://blog.petrieflom.law.harvard.edu/2017/12/08/islam-and-the-beginning-of-human-life/|title= Islam and the Beginning of Human Life|publisher= Harvard Law Petrie Flow Center |accessdate=March 29, 2024}}</ref>

Untuk mendukung pelayanannya kepada orang-orang Yahudi, Yesus diberikan kemampuan untuk melakukan [[mukjizat]] dengan izin Tuhan dan bukan dengan kuasanya sendiri.<ref name=Morgan>{{cite book|last=Morgan|first=Diane|title=Essential Islam: A Comprehensive Guide to Belief and Practice|year=2010|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-0-313-36025-1|pages=45–46|url=https://books.google.com/books?id=U94S6N2zECAC&pg=PA45#v=onepage&q&f=false}}</ref><!--{{sfn|Ankerberg|Caner |2009|p=19}}--> Melalui pelayanannya, Yesus dipandang sebagai seorang [[Pendahulu (agama)|pendahulu]] Muhammad berdasarkan masa kelahiran.<ref name="comparative">{{cite book|title=Comparative Religious Ethics: A Narrative Approach|url=https://archive.org/details/comparativerelig0000fasc|first1=Darrell J.|last1= Fasching |first2= Dell |last2=deChant|year=2001| pages= [https://archive.org/details/comparativerelig0000fasc/page/241 241], 274–275 |isbn=978-0-631-20125-0 |publisher=John Wiley & Sons }}</ref> Menurut Al-Qur'an, Yesus diselamatkan Tuhan dari hukuman penyaliban dan seseorang yang diserupakan dengannya menggantikannya di salib,<ref>[http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=4&verse=157 The Quranic Arabic Corpus - Translation<!-- Judul yang dihasilkan bot -->]</ref><ref>[http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=3&verse=54 The Quranic Arabic Corpus - Translation<!-- Judul yang dihasilkan bot -->]</ref> sementara Allah mengangkat Yesus ke sisinya berdasarkan redaksi Al-Qur'an {{qref|3|55}}<ref>[http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=3&verse=55 The Quranic Arabic Corpus - Translation<!-- Judul yang dihasilkan bot -->]</ref> Para ulama berbeda pendapat sebagian menganggap Yesus diangkat secara jasmani, secara rohani dan sebagian lagi menganggap secara majasi berupa diangkatkannya status kemuliaannya.<ref name="cite quran|4|157|style=ref">{{cite quran|4|157|style=ref}}</ref> Bagi Muslim, kenaikan tersebut lebih merupakan suatu peristiwa besar dalam kehidupan Yesus daripada penyaliban.<ref name=Khalidi>{{Cite book| publisher = Harvard University Press| isbn = 9780674004771| last = Khalidi| first = Tarif| title = The Muslim Jesus: Sayings and Stories in Islamic Literature| url = https://archive.org/details/muslimjesussayin00| year = 2001|page=[https://archive.org/details/muslimjesussayin00/page/12 12]}}</ref> Muslim meyakini bahwa Yesus akan kembali ke bumi pada [[Akhir zaman#Islam|akhir zaman]] untuk membunuh [[Antikristus]] (''[[Dajal|ad-Dajjal]]'') di kota [[Lod]].<ref name="CEI">{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=D7tu12gt4JYC&pg=PA270#v=onepage&q&f=false | title=Concise Encyclopedia of Islam | publisher=Rowman & Littlefield | last=Glassé | first=Cyril | year=2008 | pages=270–271 | isbn=978-0-7425-6296-7}}</ref><ref>{{cite paper|author=Beattie, Hugh|title=The Mahdi and the end-times in Islam. In: Prophecy in the New Millennium| version=1|publisher=Routledge|date=2016|url=https://www.taylorfrancis.com/chapters/edit/10.4324/9781315602585-9/mahdi-end-times-islam-hugh-beattie|format=PDF|accessdate=March 30 2024}}</ref>

Muslim [[Ahmadiyah]] memiliki beberapa [[Yesus dalam Ahmadiyyah|pandangan berbeda]] mengenai Yesus. Kaum Ahmadi meyakini bahwa Yesus adalah seorang manusia fana yang selamat dari penyalibannya dan meninggal dunia secara wajar pada usia 120 tahun di [[Kashmir]], India dan dikuburkan di [[Roza Bal]].<ref name=Melton55>{{cite book|title=Religions of the World: A Comprehensive Encyclopedia of Beliefs and Practices| isbn= 978-1-59884-203-6| publisher= ABC-CLIO |page= 55 |url=https://books.google.com/books?id=v2yiyLLOj88C&pg=PA55#v=onepage&q&f=false}}</ref>

=== Bahá'í ===
Ajaran-ajaran [[Baha'i]] memandang Yesus sebagai [[manifestasi Allah]], suatu konsep Bahá'í tentang para nabi<ref name="stockman">{{cite journal | title = Jesus Christ in the Bahá'í Writings | first = Robert | last = Stockman | journal = Bahá'í Studies Review | volume = 2 | issue = 1 | year = 1992 | url = http://bahai-library.com/stockman_jesus_bahai_writings}}</ref>—perantara antara Allah dengan manusia, berfungsi sebagai utusan serta mencerminkan kualitas dan sifat Allah.<ref name="manifestation">{{cite journal | first = Juan | last = Cole | title = The Concept of Manifestation in the Bahá'í Writings| year = 1982 | journal = Bahá'í Studies | volume = 9 | pages = 1–38 | url = http://bahai-library.com/cole_concept_manifestation}}</ref> Konsep Bahá'í menekankan kualitas-kualitas bersama kemanusiaan dan keilahian;<ref name="manifestation"/> karena itu mirip dengan konsep Kristen mengenai penjelmaan (inkarnasi).<ref name="stockman"/> Pemikiran Bahá'í menerima Yesus sebagai Putra Allah.<ref name="Smith-jesus"/> Dalam pemikiran Bahá'í, Yesus adalah penjelmaan sempurna dari sifat-sifat Allah, tetapi ajaran-ajaran Bahá'í menolak gagasan bahwa "esensi yang tak terlukiskan" dari Keilahian terkandung di dalam suatu tubuh tunggal manusia karena keyakinan-keyakinan mereka berkenaan "[[omnipresen|kemahahadiran]] dan [[Transendensi (agama)#Bahá'í|transendensi]] esensi Allah".<ref name="stockman"/>

[[Bahá'u'lláh]], pendiri Kepercayaan Bahá'í, menuliskan bahwa karena setiap perwujudan atau manifestasi Allah memiliki sifat-sifat ilahi yang sama maka dapat dipandang sebagai "kembalinya" secara rohani semua manifestasi Allah yang sebelumnya, dan timbulnya setiap manifestasi baru Allah meresmikan suatu agama yang menggantikan agama sebelumnya. Konsep tersebut dikenal sebagai [[Wahyu progresif (Bahá'í)|wahyu progresif]].<ref name="manifestation"/> Kaum Bahá'í meyakini bahwa rencana Allah terungkap secara bertahap melalui proses ini seiring dengan kematangan umat manusia, dan bahwa beberapa manifestasi sampai pada pemenuhan spesifik dari misi-misi yang sebelumnya. Dengan demikian, kaum Bahá'í meyakini bahwa Bahá'u'lláh adalah kembalinya Kristus sebagaimana dijanjikannya.<ref name="psmith128">{{cite book |last = Smith |first = Peter |year = 2008 |title = An Introduction to the Baha'i Faith |publisher = Cambridge University Press |url = https://books.google.com/books?id=z7zdDFTzNr0C&pg=PA128#v=onepage&q&f=false |isbn = 978-0-521-86251-6 | page = 128}}</ref> Ajaran-ajaran Bahá'í mengonfirmasi banyak aspek mengenai Yesus, namun tidak semua, seperti yang digambarkan dalam kitab-kitab injil. Kaum Bahá'í percaya akan kelahiran dari perawan dan Penyaliban,<ref name=Lepart118>{{cite book | title = In the Glory of the Father: The Bahai Faith and Christianity | first = Brian D. | last = Lepard | year = 2008 | publisher = Bahai Publishing | isbn = 978-1-931847-34-6 | page = 118 |url=https://books.google.com/books?id=v2ob2Tw2k3MC&pg=PA118#v=onepage&q&f=false }}</ref><ref name=Cole>{{cite journal|last=Cole|first=Juan R. I.|title=Behold the Man: Baha'u'llah on the Life of Jesus|journal=Journal of the American Academy of Religion |year=1997|volume=65|issue=1|pages=51, 56, 60}}</ref> tetapi melihat Kebangkitan dan mukjizat-mukjizat Yesus sebagai hal simbolis.<ref name="Smith-jesus">{{cite encyclopedia |last= Smith |first= Peter |encyclopedia= A concise encyclopedia of the Bahá'í Faith |title= peace |year= 2000 |publisher=Oneworld Publications |isbn= 978-1-85168-184-6 |page= 214}}</ref><ref name=Cole/>

=== Lain-lain ===
{{see also|Kritik tentang Yesus}}
[[Berkas:Jesus Image on a Manichaean Temple Banner.jpg|jmpl|200px|Gambar Yesus bertakhta pada sebuah panji kuil [[Maniisme|Manikean]] dari [[Qocho]] pada sekitar abad ke-10.]]
Dalam [[Gnostisisme]] Kristen (sekarang merupakan gerakan keagamaan yang telah hampir punah),<ref>{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=DhpKxQT8n74C&pg=PA27#v=onepage&q&f=false | title=The Oxford Illustrated History of Christianity | publisher=Oxford University Press | year=2001 | page=27 | isbn=978-0-19-285439-1| first=John |last=McManners}}</ref> Yesus diutus dari alam ilahi dan memberikan pengetahuan rahasia ([[gnosis]]) yang diperlukan untuk keselamatan. Sebagian besar kaum Gnostik percaya bahwa Yesus adalah seorang manusia yang dirasuki oleh roh "Kristus" pada saat pembaptisannya. Roh tersebut meninggalkan tubuh Yesus pada saat penyaliban, namun bergabung dengannya lagi ketika ia dibangkitkan dari kematian. Namun beberapa kaum Gnostik merupakan [[doketisme|doketis]] yang mempercayai bahwa Yesus tidak memiliki tubuh jasmani, tetapi hanya tampak seolah-olah memilikinya.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/?id=URdACxKubDIC&pg=PA124#v=onepage&q&f=false |last=Ehrman |first= Bart D.|title= Lost Christianities: The Battles For Scripture And The Faiths We Never Knew |publisher=Oxford University Press |year=2003 |pages=124–125| isbn=978-0-19-518249-1}}</ref> [[Maniisme|Manikeisme]], salah satu sekte Gnostik, menganggap Yesus sebagai seorang nabi, di samping mengagumi [[Buddha Gautama]] dan [[Zoroaster]].<ref>{{cite book |last=Bevan|first=A. A.|year=1930|title=Manichaeism|work=Encyclopaedia of Religion and Ethics|volume=8|editor-last=Hastings |editor-first=James |isbn=978-0-7661-3666-3 |publisher=Kessinger Publishing}}</ref><ref>{{cite book|title=Augustine of Hippo: A Biography|url=https://archive.org/details/augustineofhippo00brow_0| first= Peter R. L.|last= Brown|year= 2000| isbn= 978-0-520-22757-6| page =[https://archive.org/details/augustineofhippo00brow_0/page/43 43] |publisher=University of California Press}}</ref>

Beberapa penganut [[Hindu]] menganggap Yesus sebagai [[awatara]] atau seorang [[sadhu]] serta menekankan kemiripan antara ajaran-ajaran [[Kresna]] dan Yesus.<ref>{{cite web | url=http://www.bbc.co.uk/religion/religions/hinduism/beliefs/jesus_1.shtml | title=Jesus in Hinduism | publisher=BBC | date=24 Maret 2009 |first=Shaunaka |last=Rishi Das}}</ref><ref>{{cite web | url=https://secure.uwf.edu/govt/pdf/facforum/goel-religioustolerancehinduism.pdf | title=RELIGIOUS TOLERANCE AND HINDUISM | publisher=University of West Florida | accessdate=June 4, 2013 |first=Madan |last= Lal Goel}}</ref> [[Paramahansa Yogananda]], seorang [[Guru (agama dharma)|guru]] India, mengajarkan bahwa Yesus adalah reinkarnasi dari [[Elisa]] dan seorang murid dari [[Yohanes Pembaptis]], reinkarnasi dari [[Elia]].<ref>{{cite book|first=Paramahansa |last=Yogananda|title=Autobiography of a Yogi |publisher= Diamond Pocket Books |year= 2008| isbn= 978-81-902562-0-9 |url=https://books.google.com/books?id=xsIi4ePN4hYC&pg=PA319#v=onepage&q&f=false}}</ref> Beberapa kaum [[Buddhis]], termasuk [[Tenzin Gyatso, Dalai Lama ke-14]], memandang Yesus sebagai seorang [[bodisatwa]] yang mendedikasikan hidupnya untuk kesejahteraan masyarakat.<ref>{{cite web|last=Beverley|first= James A.|url= http://www.christianitytoday.com/ct/2001/june11/15.64.html?paging=off |title=Hollywood's Idol|publisher= Christianity Today| date=11 Juni 2011}}</ref> Para penganut agama [[Cao Đài]] memuja Yesus sebagai seorang pengajar agama besar.{{sfn|Janet|2012|p=3}} Ia disingkapkan pada saat komunikasi dengan Sosok-Sosok Ilahi sebagai roh dari Sosok Tertinggi mereka (Allah Bapa) bersama dengan pengajar dan pendiri agama besar lainnya seperti Buddha Gautama, [[Laozi]], dan [[Kong Hu Cu (filsuf)|Kong Hu Cu]].{{sfn|Janet|2012|p=9}} Gerakan [[Zaman Baru]] memiliki berbagai pandangan mengenai Yesus.<ref name="other views" /> Kaum [[Teosofi]]s, yang merupakan asal mula banyak ajaran Zaman Baru,<ref>{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=-vt8nTsS3XUC&pg=PA56#v=onepage&q&f=false | title=New Age and neopagan religions in America | publisher=Columbia University Press | year=2004 | page=56 | isbn=978-0-231-12402-7 |first=Sarah M. |last=Pike}}</ref> menyebut Yesus sebagai [[Master Yesus]] dan percaya bahwa Kristus, setelah [[reinkarnasi|berbagai inkarnasi]], merasuki tubuh Yesus.<ref>{{cite book|title=A Treatise on Cosmic Fire|first1=Alice|last1=Bailey|first2=Djwhal|last2=Khul|isbn=978-0-85330-117-2|publisher=Lucis Publishing Company|pages=678, 1150, 1193 |year=2005 |url=https://books.google.com/?id=3FAZi674omIC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}</ref> [[Yesus dalam Scientology|Kaum Scientologis mengakui]] Yesus (bersama dengan figur keagamaan lainnya seperti Zoroaster, [[Muhammad]], dan Buddha) sebagai bagian dari "warisan keagamaan" mereka.<ref name="other views">{{cite book | last =Hutson | first =Steven | title =What They Never Taught You in Sunday School: A Fresh Look at Following Jesus | publisher =City Boy Enterprises | year =2006 | page =57 | isbn = 978-1-59886-300-0 |url=https://books.google.com/books?id=sVnT_hSpSBAC&pg=PA57#v=onepage&q&f=false }}</ref><ref>{{cite web | url=http://www.scientology.org/faq/scientology-beliefs/religious-figures-of-the-past.html | title=What Is Scientology's View of Moses, Jesus, Muhammad, The Buddha and Other Religious Figures of the Past? | publisher=Church of Scientology International | accessdate=13 Juni 2013}}</ref> Kaum [[Ateis]] menyangkal keilahian Yesus, namun tidak semuanya memegang pandangan negatif terhadapnya; [[Richard Dawkins]], contohnya, menyebut Yesus sebagai "seorang guru moral besar",<ref>{{cite web | url=http://www.theblaze.com/stories/2011/10/25/richard-dawkins-jesus-would-have-been-an-atheist-if-he-had-known-what-we-know-today/ | title=Richard Dawkins: 'Jesus Would Have Been an Atheist if He Had Known What We Know Today' | publisher=TheBlaze | date=25 Oktober 2011 | first=Billy | last=Hallowell | access-date=2016-04-21 | archive-date=2017-06-29 | archive-url=https://web.archive.org/web/20170629234013/http://www.theblaze.com/stories/2011/10/25/richard-dawkins-jesus-would-have-been-an-atheist-if-he-had-known-what-we-know-today/ | dead-url=yes }}</ref> sementara menyatakan dalam bukunya ''[[The God Delusion]]'' bahwa Yesus patut dipuji karena ia tidak memberikan ajaran-ajaran etikanya dari ayat-ayat kitab suci.<ref>{{cite web |url= https://books.google.de/books?id=yq1xDpicghkC&pg=PA284&lpg=PA284&dq=Jesus+was+not+content+to+derive+his+ethics+from+the+scriptures+of+his+upbringing.+He+explicitly+departed+from+them&source=bl&ots=1icKZ9HaDS&sig=nxegX38T-71JaTFET-7G1WMFdMA&hl=en&sa=X&ei=dVmMVMSJKoiYPNr-gIAP&ved=0CDYQ6AEwBA#v=onepage&q=Jesus%20was%20not%20content%20to%20derive%20his%20ethics%20from%20the%20scriptures%20of%20his%20upbringing.%20He%20explicitly%20departed%20from%20them&f=false|title= The God Delusion|author= Richard Dawkins |page=284 |publisher= Houghton Mifflin Harcourt|accessdate= December 13, 2014}}</ref>

Yesus juga memiliki para penentang, baik di masa lalu maupun saat ini. Kritikus-kritikus awal Yesus dan Kekristenan meliputi [[Celsus]] pada abad kedua dan [[Porfirio]] pada abad ketiga.<ref>{{cite book|editor-last=Chadwick|editor-first= Henry |title=Contra Celsum| publisher=Cambridge University Press |year=1980| page= xxviii| url=https://books.google.com/?id=wsKLIV3TpOYC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|isbn=978-0-521-29576-5}}</ref><ref>{{cite book|first=J.|last= Stevenson |publisher=SPCK |title= A New Eusebius: Documents illustrating the history of the Church to AD 337|url=https://archive.org/details/neweusebiusdocum0000unse|year=1987|editor-first= W. H. C.|editor-last= Frend| page= [https://archive.org/details/neweusebiusdocum0000unse/page/257 257]| isbn= 978-0-281-04268-5}}</ref> Pada abad ke-19, [[Nietzsche]] sangat mengkritik Yesus, yang ajaran-ajarannya ia anggap sebagai "antikodrat" dalam perlakuan mereka terhadap topik-topik seperti seksualitas.<ref>{{cite book|first=Friedrich |last=Nietzsche|year= 2010|title= Twilight of the Idols, Morality as Anti-nature |isbn=978-1-4209-3717-6 |publisher=Digireads.com Publishing}}</ref> Kritikus modern lainnya yang terkenal misalnya [[Sita Ram Goel]], [[Christopher Hitchens]], [[Bertrand Russell]], dan [[Dayananda Saraswati]]. Pada abad ke-20, Russell menulis dalam ''[[Why I Am Not a Christian]]'' bahwa Yesus "tidak begitu bijaksana sebagaimana beberapa tokoh lainnya, dan tentu saja Ia tidaklah bijaksana secara superlatif".<ref>{{cite book|last=Russell|first= Bertrand|title= Why I am Not a Christian: And Other Essays on Religion and Related Subjects|url=https://archive.org/details/whyiamnotchristi00russ|year= 2004| publisher =Routledge Classics| page= [https://archive.org/details/whyiamnotchristi00russ/page/13 13] |isbn=978-0-671-20323-8}}</ref> Russell menyebut sifat pendendam Yesus merupakan suatu cacat dalam karakter moralnya dalam hal Yesus menurut Injil meyakini adanya hukuman kekal di neraka, yang Russell rasakan tidak ada satupun orang yang "benar-benar humanis secara mendalam dapat mempercayainya".<ref name="Routledge">{{cite book|url=http://readfwd.com/download/Russell-Bertrand-Why-I-Am-Not-a-Christian.epub|title=Russell on Religion: Selections from the Writings of Bertrand Russell |page=86 |publisher=Routledge |year=1999}}</ref> Russell juga mengemukakan pengulangan sikap "amarah balas dendam terhadap orang-orang yang tidak mau mendengarkan khotbah-Nya" yang ia rasakan "mengurangi keunggulan superlatif".<ref name="Routledge"/>

== Penggambaran ==
{{Main|Yesus dalam karya seni}}
[[Berkas:Christ Healing the Paralytic - Dura-Europos circa 232.jpg|jmpl|lurus|Yesus menyembuhkan orang lumpuh dalam salah satu penggambaran Yesus yang pertama diketahui dari [[Dura-Europos]] pada abad ke-2.|alt=Sebuah lukisan tembok kuno yang menggambarkan Yesus]]

Beberapa penggambaran yang paling awal mengenai Yesus di [[gereja Dura-Europos]] secara tegas ditarikhkan sebelum tahun 256.<ref>{{cite encyclopedia |editor-last1=Attridge |editor-first2= Gohei |editor-last2= Hata |encyclopedia=Eusebius, Christianity, and Judaism |publisher= Wayne State University Press |year= 1992 |pages=283–284 |url =https://books.google.com/books?id=jVyzbHAJ_hAC&pg=PA283#v=onepage&q&f=false |first=Joseph |last=Gutmann |title=Early Christian and Jewish Art |isbn=0814323618|editor-first=Harold W.}}</ref> Setelah itu, kendati kekurangan referensi kitab suci ataupun catatan sejarah, sejumlah besar penggambaran Yesus muncul pada dua milenium terakhir yang sering kali dipengaruhi oleh latar belakang budaya, keadaan politik, dan konteks teologis.{{sfn|Houlden|2006|pp=63–99}}<ref name=Erricker44 >{{cite book|title=Teaching Christianity: a world religions approach|url=https://archive.org/details/teachingchristia0000unse|first= Clive|last= Erricker|year= 1987 |isbn= 978-0-7188-2634-5 |page= [https://archive.org/details/teachingchristia0000unse/page/44 44] |publisher=James Clarke & Co}}</ref><ref name="Perkinson30"/> Sebagaimana dalam [[seni rupa gereja perdana|seni rupa Kekristenan awal]] lainnya, penggambaran-penggambaran paling awal berasal dari akhir abad kedua atau awal abad ketiga, dan gambar-gambar yang masih ada hingga sekarang utamanya ditemukan di [[Katakomba Roma]].<ref>{{cite book|title=The New Westminster Dictionary of Church History|first= Robert |last=Benedetto|year= 2006| isbn= 978-0-664-22416-5 |pages= 51–53 |publisher=Westminster John Knox Press}}</ref>

Penggambaran Yesus dalam rupa gambar sangat [[Anikonisme dalam Kekristenan|kontroversial]] pada masa Gereja perdana.<ref name= phschaff>{{cite book | last= Schaff | first= Phillip| title= History of the Christian Church,8 volumes, 3rd edition | publisher= Hendrickson Publishers | location= Massachusetts | date= 1 Juli 2006 |url= https://books.google.com/books?id=NV8sAAAAYAAJ&pg=PA381#v=onepage&q&f=false | ISBN= 9781565631960}}</ref><ref name=Irenaeus1>Philip Schaff commenting on Irenaeus, wrote, 'This censure of images as a Gnostic peculiarity, and as a heathenish corruption, should be noted'. Footnote 300 on Contr. Her. .I.XXV.6. ANF</ref><ref name="Elvira36">[[Synod of Elvira]], 'Pictures are not to be placed in churches, so that they do not become objects of worship and adoration', AD 306, Canon 36</ref> Sejak abad ke-5 dan seterusnya, ikon-ikon bercat dalam bentuk datar menjadi populer dalam [[Kekristenan Timur|Gereja Timur]].<ref name = "Icons"/> [[Ikonoklasme Bizantium]] menjadi penghalang perkembangannya di dunia Timur, namun pada abad kesembilan seni rupa tersebut diizinkan kembali.{{sfn|Houlden|2006|pp=63–99}} [[Transfigurasi Yesus dalam seni Kristen|Transfigurasi]] merupakan salah satu tema utama dalam seni rupa Kristen Timur, dan setiap rahib [[Ortodoks Timur]] yang telah terlatih dalam melukis [[ikon (Kristen Timur)|ikon]] harus dapat membuktikan keahliannya dengan cara melukis suatu ikon yang menggambarkan peristiwa tersebut.<ref>{{cite book|title=The image of God the Father in Orthodox theology and iconography|first= Steven|last= Bigham|year= 1995 |isbn= 978-1-879038-15-8 |publisher=St Vladimir's Seminary Press |pages= 226–227}}</ref> Ikon-ikon menerima tanda-tanda penghormatan eksternal, seperti ciuman dan sujud, serta dipandang sebagai saluran rahmat ilahi yang memiliki kuasa.<ref name = "Icons">"Icons." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref>

Sebelum Reformasi Protestan, [[crucifix]] (umumnya disebut "salib" saja) merupakan hal umum dalam Kekristenan Barat.<ref name = "Crucifix">"Crucifix." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> Crucifix merupakan suatu model salib yang terdapat tubuh Yesus tersalib,<ref name = "Crucifix"/> menjadi ornamen utama altar pada abad ke-13 yang penggunaannya telah nyaris universal di dalam bangunan-bangunan gereja Katolik Roma sampai masa sekarang.<ref name = "Crucifix"/>

Yesus ditampilkan sebagai seorang bayi dalam sebuah palungan (tempat pakan ternak) di kandang atau gua Natal yang menggambarkan adegan Kelahiran.<ref name="EB16032015"/> Ia biasanya disandingkan dengan Maria, Yusuf, berbagai hewan, para gembala, para malaikat, dan orang-orang Majus.<ref name="EB16032015"/> [[Fransiskus dari Asisi]] (1181/82–1226) dianggap sebagai orang yang mempopulerkan gua Natal, meskipun ia kemungkinan tidak memprakarsainya.<ref name="EB16032015"/> Gua Natal mencapai puncak ketenarannya pada abad ke-17 dan ke-18 di selatan Eropa.<ref name="EB16032015">"Creche." Encyclopædia Britannica Online. Diakses pada 16 Maret 2015.</ref>

[[Abad Renaisans|Masa Renaisans]] melahirkan sejumlah seniman yang berfokus pada penggambaran Yesus; [[Fra Angelico]] dan seniman lainnya mengikuti [[Giotto]] dalam hal pengembangan sistematis gambar-gambar yang tidak memiliki banyak detail.{{sfn|Houlden|2006|pp=63–99}}

[[Reformasi Protestan]] membawa pembaruan [[anikonisme dalam Kekristenan|perlawanan terhadap penggambaran]], namun pelarangan secara total sangatlah jarang, dan keberatan Protestan terhadap gambar-gambar cenderung menurun sejak abad ke-16. Meskipun gambar-gambar besar umumnya dihindari, beberapa kalangan Protestan saat ini berkeberatan atas ilustrasi-ilustrasi buku yang menggambarkan Yesus.<ref>{{cite book|title=Reformation and the Visual Arts|first= Sergiusz|last= Michalski |year= 1993| isbn= 978-1-134-92102-7 |publisher=Routledge |page= 195}}</ref><ref>{{cite book|title=Light from the Christian East: An Introduction to the Orthodox Tradition|first= James R.|last= Payton|year= 2007| isbn= 978-0-8308-2594-3 |publisher=InterVarsity Press |pages= 178–179}}</ref> Penggunaan penggambaran Yesus dianjurkan oleh para pemimpin denominasi seperti [[Anglikan]] dan Katolik<ref name=RWilliams83>{{cite book|title=The Dwelling of the Light: Praying with Icons of Christ |last=Williams|first=Rowan|year= 2003 |isbn= 978-0-8028-2778-4|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing| page= 83}}</ref><ref>{{cite web |first=Karol J.|last= Wojtyła |url=http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/audiences/1997/documents/hf_jp-ii_aud_29101997_en.html|publisher= Vatican Publishing House |title= General audience 29 October 1997|accessdate=20 April 2013}}</ref><ref>{{cite web| url=http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/audiences/2009/documents/hf_ben-xvi_aud_20090506_en.html|publisher= Vatican Publishing House |title= General audience 6 May 2009|accessdate=20 April 2013 |first=Joseph A. |last= Ratzinger}}</ref> serta merupakan suatu elemen utama dalam tradisi Ortodoks Timur.{{sfn|Doninger|1999|p=231}}<ref>{{cite book|title=The Orthodox Christian World|first= Augustine|last= Casiday|year= 2012 |isbn= 978-0-415-45516-9| page= 447 |publisher=Routledge}}</ref>

== Relikui terkait ==
{{Main|Relikui yang berhubungan dengan Yesus Kristus}}
[[File:Shroud of Turin 001.jpg|thumb|[[Kain Kafan Turin]], Italia, adalah peninggalan Yesus yang diklaim paling terkenal dan salah satu artefak yang paling banyak dipelajari dalam sejarah manusia.<ref>{{cite journal |last=Ball |first=P. |title=Material witness: Shrouded in mystery |doi=10.1038/nmat2170 |journal=Nature Materials |volume=7 |issue=5 |page=349 |year=2008 |pmid=18432204 |bibcode=2008NatMa...7..349B |doi-access=free }}</ref>]]
Penghancuran total yang terjadi saat [[Pengepungan Yerusalem (70)|pengepungan Yerusalem]] oleh bangsa Romawi pada tahun 70 Masehi menyebabkan langkanya peninggalan dari Yudea abad pertama dan nyaris tidak ada catatan langsung yang terselamatkan mengenai sejarah Yudaisme dari paruh akhir abad pertama sampai abad kedua.{{sfn|Levine|2006|p=24-25}}<ref name="Koester382">[[Helmut Koester]] ''Introduction to the New Testament'', Vol. 1: History, Culture, and Religion of the Hellenistic Age. Berlin: [[de Gruyter Press]], 1995 p 382</ref>{{efn|Tulisan [[Flavius Josephus]] (sekitar 5 tahun kemudian, {{circa}} 75 Masehi) dalam ''[[The Jewish War]]'' (Buku VII 1.1) menyatakan bahwa Yerusalem telah diratakan hingga "tidak meninggalkan apapun yang dapat membuat orang-orang yang datang ke sana meyakini bahwa tempat tersebut pernah dihuni."<ref>Flavius Josephus, ''The Jewish War'' Book VII, section 1.1"</ref> Dan ketika yang masih tersisa dari reruntuhan Yerusalem dijadikan pemukiman Romawi [[Aelia Capitolina]], tidak ada orang Yahudi yang diijinkan untuk menjejakkan kaki di sana.<ref name=Koester382/>}} [[Margaret M. Mitchell]] menuliskan bahwa meskipun [[Eusebius]] melaporkan (''[[Sejarah Gereja (Eusebius)|Sejarah Gereja]]'' III 5.3) kalau kaum Kristen awal meninggalkan Yerusalem menuju [[Pella, Yordania|Pella]] sesaat sebelum Yerusalem akhirnya diisolasi, perlu diakui bahwa tidak ada peninggalan Kristen tangan pertama dari Gereja Yerusalem awal yang terselamatkan.<ref>[[Margaret M. Mitchell]] "The Cambridge History of Christianity, Volume 1: Origins to Constantine" Cambridge University Press 2006 p 298</ref> Namun, sepanjang sejarah Kekristenan, sejumlah [[relikui]] yang dikaitkan dengan Yesus telah diklaim meskipun terdapat keraguan-keraguan atasnya. [[Erasmus]], seorang teolog Katolik abad ke-16, menulis secara sinis mengenai maraknya relikui-relikui dan sejumlah bangunan kayu yang diklaim terbuat dari [[Salib Sejati|salib yang digunakan dalam Penyaliban]].{{sfn|Dillenberger|1999|p=5}} Demikian pula, sementara para ahli memperdebatkan apakah Yesus disalibkan dengan tiga atau empat paku, setidaknya tiga puluh [[Paku (relikui)|paku suci]] tetap dihormati di seluruh Eropa sebagai relikui.<ref>{{CathEncy|wstitle =Holy Nails|title=Holy Nails|first= Herbert|last=Thurston}}</ref>

Beberapa relikui, seperti peninggalan yang diklaim sebagai [[mahkota duri|Mahkota Duri]], hanya dikunjungi peziarah dalam jumlah sedang, sedangkan [[Kain Kafan dari Torino|Kain Kafan Turin]] (yang dikaitkan dengan [[devosi Katolik]] yang telah disetujui terhadap [[Wajah Kudus Yesus]]) telah dikunjungi oleh jutaan peziarah,<ref>{{cite news|last=Delaney|first=Sarah|title=Shroud exposition closes with more than 2 million visits|url=http://www.catholicnews.com/data/stories/cns/1002157.htm|agency=Catholic News Service|date=24 Mei 2010|access-date=2016-04-21|archive-date=2010-06-08|archive-url=http://webarchive.loc.gov/all/20100608223917/http://www.catholicnews.com/data/stories/cns/1002157.htm|dead-url=yes}}</ref> termasuk [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Yohanes Paulus II]] dan [[Paus Benediktus XVI|Benediktus XVI]].<ref>{{cite web |last=Wojtyła |first=Karol J.|title=Pope John Paul II's address in Turin Cathedral|url=http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/travels/documents/hf_jp-ii_spe_24051998_sindone_en.html|publisher=Vatican Publishing House|date=24 Mei 1998}}</ref><ref>{{cite news|last=Squires|first=Nick|title=Pope Benedict says Shroud of Turin authentic burial robe of Jesus|url=http://www.csmonitor.com/World/Europe/2010/0503/Pope-Benedict-says-Shroud-of-Turin-authentic-burial-robe-of-Jesus|newspaper=Christian Science Monitor|date=3 Mei 2010}}</ref> Tidak ada konsensus keilmuan yang mendukung keaslian relikui apapun yang dikaitkan dengan Yesus.<ref>{{cite book|last=Nickell|first=Joe|title=Relics of the Christ|year=2007|publisher=University Press of Kentucky|isbn=978-0-8131-3731-5|page=191|url=https://books.google.com/?id=J-m_mblG-A8C&pg=PT210&dq=most+scholars+jesus+relics+authentic#v=snippet&q=not%20a%20single%2C%20reliably%20authenticated%20relic%20of%20Jesus%20exists&f=false}}</ref>{{efn|Kesimpulan-kesimpulan mengenai Kain Kafan Turin masih terpolarisasi.<ref>Habermas, Gary R. "Shroud of Turin." ''The Encyclopedia of Christian Civilization'' (2011). {{DOI|10.1002/9780470670606.wbecc1257}}</ref> Menurut mantan editor ''[[Nature (jurnal)|Nature]]'' [[Philip Ball]], "Adalah adil untuk mengatakan bahwa, terlepas dari beragam pengujian pada tahun 1988 yang tampaknya definitif, status Kain Kafan Turin menjadi lebih suram daripada sebelumnya. Selain itu, sifat gambar dan bagaimana terbentuknya pada kain tersebut masih sangat membingungkan".<ref>{{Cite journal | last1 = Ball | first1 = P. | title = Material witness: Shrouded in mystery | doi = 10.1038/nmat2170 | journal = Nature Materials | volume = 7 | issue = 5 | page = 349 | year = 2008 | pmid = 18432204 }}</ref>}}
<!--== Ketuhanan Yesus ==
Semasa hidup-Nya, orang-orang di sekitarnya sering merasa takjub atas keberadaan Yesus di tengah-tengah mereka. Kebanyakan orang Yahudi pada masa itu memandang-Nya sebagai seorang guru (= [[rabbi]]), yang mampu membuat [[mujizat Yesus|mukjizat]] terutama menyembuhkan penyakit seketika itu juga, membuat orang [[buta]] dapat melihat, orang [[tuli]] dapat mendengar, orang [[bisu]] dapat berbicara, mengusir [[roh jahat]], bahkan [[kebangkitan|membangkitkan]] orang [[mati]], namun juga memberi makan yang berlimpah hanya dari beberapa potong roti dan ikan (menguasai materi), menenangkan angin dan ombak besar di danau (menguasai alam), dan yang tidak segan membela kaum lemah yang terhina (para pelacur, pemungut pajak, orang non-Yahudi). Namun, hal yang menimbulkan diskusi dan tentangan keras dari banyak orang adalah klaim mengenai "'''Ketuhanan Yesus'''" atau "'''Keilahian Yesus'''", bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Allah sendiri.<ref>Lihat [[Pengadilan Yesus]] mengenai protes dan tuduhan menghujat Allah.</ref>

Yesus tidak secara langsung menyatakan tentang keilahian-Nya pada permulaan masa pelayanan-Nya (mengajar, menyembuhkan orang). Titik baliknya terjadi pada waktu Yesus menanyai murid-murid-Nya menurut mereka siapakah Dia itu. [[Simon Petrus]], salah seorang murid-Nya yang pada akhirnya menjadi penyebar kekristenan yang pertama, mengatakan: "Engkaulah [[Mesias]], [[Anak Allah]] yang hidup"<ref>{{Alkitab|Matius 16:16}}</ref> Dengan menyatakan Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah, para murid mengakui bahwa Yesus bukan seorang manusia biasa. Dalam [[Alkitab Ibrani]], kata "Mesias" merupakan sosok yang penting yang menduduki jabatan sebagai pemimpin agung (baik sebagai raja maupun pemimpin ritual). Istilah "Anak Allah" sudah merupakan suatu pengakuan yang serius, karena orang Yahudi merupakan satu-satunya bangsa yang memegang ajaran bahwa [[monoteisme|Allah itu Esa]].<ref>{{Alkitab|Ulangan 6:4}}</ref> Pada hari [[kebangkitan Yesus|Yesus bangkit dari kematian]], kembali murid-murid-Nya menghadapi dilema, bagaimana menilai peristiwa pada [[Paskah|hari itu]], sampai muncul pengakuan yang tak terduga dan luar biasa dari murid-Nya yang paling [[skeptis]], yaitu [[Tomas]]. Ketika akhirnya Tomas melihat sendiri Yesus yang sudah bangkit, karena pada waktu sebelumnya ia tidak hadir sewaktu Yesus muncul, Tomas mengucapkan kata-kata yang tabu bagi orang Yahudi untuk diucapkan bagi seorang manusia. Tomas berkata kepada Yesus: "Ya [[Adonai|Tuhan]]ku dan [[Elohim|Allah]]ku!"<ref>[[Yohanes 20#Ayat 28|Yohanes 20:28]]</ref>

Sejak itu murid-murid mulai menyadari bahwa Yesus Kristus sendiri, meskipun tidak pernah dicatat secara eksplisit menuntut orang untuk mengakui-Nya sebagai Allah, tidak pernah risih menerima penghormatan sebagai Allah, bahkan Ia sudah berulang kali menyatakan secara halus bahwa Dia dan "Bapa-Nya" (sebutan untuk [[Allah Bapa|Allah Pencipta]]) adalah satu.<ref>Lihat [[Yohanes 14]], [[Yohanes 15|15]], [[Yohanes 16|16]], [[Yohanes 17|17]]</ref> Setelah peristiwa [[Pentakosta]] (hari kelima puluh setelah kebangkitan Yesus), maka murid-murid menjadi berani menyampaikan [[Injil]] kepada semua orang, bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruselamat bagi seluruh umat manusia. Ketika diadili oleh para pemimpin agama Yahudi, [[Simon Petrus]] dengan berani mengatakan bahwa:
:''"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."''<ref>{{Alkitab|Kisah Para Rasul 4:12}}</ref>
Tersirat dalam pengakuan tersebut bahwa penyelamat umat manusia (menurut konsep Alkitab Ibrani) adalah Allah sendiri, maka sampailah para murid-murid itu pada pengakuan bahwa Yesus Kristus itu adalah Allah sendiri.<ref>[[Yohanes 1#Ayat 1|Yohanes 1:1]]</ref><ref name=carpenter>Josh McDowell. More Than A Carpenter. Tyndale Hose Publishers. Wheaton, Illinois. 1977</ref>

=== "''Lord, Liar, or Lunatic?''" ===
Dalam salah satu tulisannya, [[Josh McDowell]], seorang [[apologetik]] yang saat itu baru berpindah menganut [[kekristenan]] setelah bertahun-tahun sebagai [[ateis]] berusaha mencari jalan menghancurkan ajaran [[Kristen]], mengemukakan pilihan-pilihan pemikiran orang terhadap Yesus. Apakah Yesus ini "Lord" (Tuhan Allah), "Liar" (Pembohong), atau "Lunatic" (Orang gila)?<ref name=carpenter/> Menurutnya, bagaimana orang mengakui Yesus itu sangat penting bagi Yesus sendiri, karena Yesus tidak pernah bermaksud memberi alternatif. Pilihannya adalah:<ref name=carpenter/>
* Yesus adalah Allah ("''Lord''"; Tuhan)
* Yesus adalah manusia
** Ia sadar bahwa Ia manusia biasa, tetapi sengaja mengaku bahwa Ia adalah Tuhan ("''Liar''"; Pembohong)
** Ia tidak sadar bahwa Ia bukan Tuhan tetapi merasa bahwa Ia adalah Tuhan ("''Lunatic''"; orang gila)<ref name=carpenter/>

[[C.S. Lewis]], seorang profesor di [[Cambridge University]] dan sebelumnya adalah [[agnostik]], mengerti persoalan ini dengan jelas, dalam tulisannya: "Saya berusaha di sini untuk mencegah siapa pun mengatakan hal yang amat bodoh yang sering dikatakan orang tentang Dia: 'Aku siap untuk menerima Yesus sebagai guru moral yang agung, tetapi aku tidak menerima klaim-Nya sebagai Allah.' Itu adalah satu hal yang tidak boleh kita katakan. Seseorang yang hanya manusia biasa dan mengatakan perkataan yang diucapkan oleh Yesus bukanlah seorang guru moral yang agung. Bisa jadi Ia adalah seorang gila - sama derajatnya seperti orang yang mengatakan dirinya adalah sebutir telur rebus - atau Ia adalah Iblis dari Neraka. Engkau harus menentukan pilihan. Apakah orang ini adalah ({{lang-en|was, and is,}}) Anak Allah: atau seorang gila atau lebih buruk dari itu." Lewis menambahkan: "Engkau dapat membungkam-Nya sebagai seorang yang bodoh, engkau dapat meludahi-Nya dan membunuh-Nya sebagai suatu roh jahat (''demon''); atau engkau dapat bersujud di kaki-Nya dan menyebut-Nya Tuhan dan Allah. Namun janganlah kita memunculkan omong kosong yang menghina apa pun mengenai Dia hanyalah seorang guru moral yang agung. Ia tidak membiarkan itu terbuka untuk kita. Ia tidak bermaksud demikian."<ref>C.S. Lewis. ''Mere Christianity''. New York:The MacMillan Company, 1960. halaman 40-41</ref>

==== Pembohong? ====
Pada waktu Yesus membuat klaim yang menunjukkan Ia adalah Allah, jika Ia bukan Allah maka berarti Ia adalah seorang pembohong. Jika Ia berbohong, maka Ia juga seorang [[munafik]], karena Ia menyuruh orang lain untuk jujur, dengan risiko apa pun, sedangkan Ia sendiri mengajarkan kebohongan besar. Terlebih lagi, jika Ia berbohong, maka Ia adalah [[roh jahat]], karena menyuruh orang mempercayakan nasib kekalnya pada diri-Nya (sebagai Juruselamat mereka); suatu kekejian yang tak terkatakan. Terakhir, jika Ia berbohong, Ia adalah orang bodoh, karena kebohongan itu membawa kematian-Nya di kayu salib, tanpa keuntungan apa-apa.<ref name=carpenter/>

Jika Ia pembohong, bagaimana orang bisa menilai-Nya sebagai guru moral yang agung? Pandangan tentang Yesus seperti ini bertentangan dengan apa yang diketahui umum baik mengenai hidup-Nya maupun perubahan-perubahan yang dihasilkan oleh ajaran dan teladan-Nya. Peter Schaf, seorang sejarawan terkenal, menulis "... bagaimana mungkin Ia adalah seorang yang bersemangat, atau seorang gila yang tidak pernah kehilangan sedikit pun keseimbangan pikiran-Nya, yang melewati dengan anggun semua kesulitan dan penganiayaan, seperti matahari di atas awan, yang selalu memberi jawaban paling bijaksana terhadap pertanyaan yang menyesatkan, yang dengan tenang dan sengaja meramalkan Kematian-Nya di atas salib, kebangkitan-Nya dari kematian pada hari ketiga, pencurahan Roh Kudus, pendirian gereja, kehancuran Yerusalem - ramalan-ramalan yang tergenapi secara harfiah? Suatu karakter yang sedemikian orisinil, komplit, konsisten sepenuhnya, sempurna, manusiawi tetapi jauh di atas semua kebesaran manusia, tidaklah dapat merupakan suatu kepalsuan atau khayalan... Diperlukan lebih dari seorang Yesus untuk menciptakan sesosok Yesus."<ref>Philip Schaff. ''History of the Christian Church'' Grand Rapids: Williams B. Eerdmans Publishing Co. 1962.</ref>

Jika Yesus ingin orang mengikuti-Nya dan percaya bahwa Ia adalah Allah, mengapa Ia harus pergi ke orang [[Yahudi]], yang penduduknya sedikit dan fanatik mengikuti satu Allah saja? Mengapa tidak ke [[Mesir kuno|Mesir]] atau [[Yunani kuno|Yunani]] yang menerima banyak ilah dan pengajaran-pengajaran? Seseorang yang hidup seperti Yesus hidup, mengajar seperti Yesus mengajar dan mati seperti Yesus mati tidak dapat menjadi seorang pembohong. Alternatif apa lagi selain itu?<ref name=carpenter/><ref>Dalam bukunya "Evidence that Demands a Verdict" ("Bukti yang menuntut keputusan"), Josh McDowell memberi judul salah satu bab yang membicarakan hal ini: "If Jesus is not God, he deserves an Oscar" ("Jika Yesus bukan Allah, Ia patut menerima hadiah [[Oscar]]" (untuk akting terbaik)</ref>

==== Orang gila? ====
Kalau Yesus bukan pembohong, mungkinkah bahwa Ia mengira diri-Nya Allah tetapi sebenarnya tidak? Seseorang yang mengatakan diri-Nya Allah, khususnya dalam masyarakat berbudaya monoteistik kuat seperti orang Yahudi, dan kemudian mengatakan kepada orang-orang itu bahwa nasib masa depan mereka tergantung pada kepercayaan mereka kepada-Nya, bukanlah khayalan ringan, melainkan bisa dikatakan kegilaan dalam arti yang paling jelas. Apakah Yesus seseorang yang demikian?

Orang-orang yang mengaku dirinya Allah, seperti yang ditemui pada masa sekarang orang-orang yang menganggap diri mereka [[Napoleon]], adalah orang yang tidak sadar dan menipu dirinya sendiri, perlu dimasukkan tahanan agar tidak melukai diri sendiri maupun orang lain. Namun dalam diri Yesus kita tidak melihat kelainan atau ketidakseimbangan semacam itu yang biasanya menyertai orang tidak waras. Sikap dan pembawaan-Nya tentunya menakjubkan jika ia sebenarnya [[gila]].<ref name=carpenter/>

Clark H. Pinnock bertanya: "Apakah Ia terperdaya sendiri (''deluded") oleh kebesaran-Nya, seorang [[paranoid]], seorang penipu yang tidak sengaja melakukannya, seorang ''[[skizofrenia|skizofrenik]]''? Keahlian dan kedalaman pengajaran-Nya dalam hal ini hanya dapat mendukung keutuhan kesehatan mental-Nya. Kita ingin menjadi sewaras Dia"<ref>Clark H. Pinnock. ''Set Forth Your Case''. New Jersey:The Craig Press, 1967</ref> Psikiater J.T. Fisher menyatakan: "Jika Anda harus merangkum keseluruhan artikel otoritatif yang pernah ditulis oleh psikolog dan psikiater yang paling berkualitas dalam topik kesehatan mental - jika Anda menggabungkannya dan memurnikannya dan membuang hal-hal yang berlebihan atau tidak perlu - ...jika Anda dapat mempunyai ikhtisar pengetahuan ilmiah murni yang tidak terkontaminasi dari para pemikir besar yang pernah ada, maka Anda mungkin akan mendapatkan kumpulan yang agak kaku dan tidak lengkap dari [[Khotbah di Bukit]]. Dan itu pun masih tidak sebanding. Selama hampir dua ribu tahun dunia Kristen telah memegang di tangan suatu jawaban lengkap terhadap angan-angan yang tidak putus-putusnya dan hampa. Di sini ...terletak cetak biru untuk kehidupan manusia yang sukses dengan optimisme, kesehatan mental dan kepuasan."<ref>J.T. Fisher, dan L.S. Hawley. ''A Few Buttons Missing''. Philadelphia: Lippincott, 1951</ref>

Jikalau Yesus bukan pembohong dan bukan orang gila, alternatif apa yang tersisa, selain daripada bahwa Ia mengatakan hal sebenarnya?<ref name=carpenter/>

==== Tuhan? ====
Alternatif selain "Pembohong" dan "Orang gila" hanyalah bahwa Yesus adalah [[Kristus]], [[Anak Allah]], sebagaimana yang Ia klaim. Masalah dari tiga pilihan ini bukanlah yang mana yang mungkin benar, karena ketiga-tiganya jelas bisa benar, tetapi pertanyaan sebenarnya adalah: "Mana yang lebih mungkin?" Apapun keputusan Anda tentang siapa Yesus Kristus bukanlah suatu latihan intelektual yang sia-sia, melainkan Anda harus memilih untuk hidup Anda sendiri. Rasul [[Yohanes]] menulis:
:''Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.''<ref>[[Yohanes 20#Ayat 31|Yohanes 20:31]]</ref>

Bukti-bukti jelas menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Sejumlah orang menolak bukti yang jelas ini karena implikasi moral yang terkait. Mereka tidak bersedia menghadapi tanggung jawab atau implikasi pemanggilan-Nya sebagai Tuhan.<ref name=carpenter/>

=== Siapa mau mati untuk suatu Kebohongan ===
Salah satu implikasi yang mencengangkan dari kepercayaan akan Keilahian Yesus adalah transformasi murid-murid terdekat Yesus. Jikalau mereka berkomplot untuk mengarang cerita bahwa Yesus adalah Allah, tentunya mereka mempunyai tujuan manusiawi tertentu. Itu ditunjukkan sebelum [[kematian Yesus]] bahwa para murid bertengkar untuk menentukan siapa yang terbesar di antara mereka, atau siapa yang boleh duduk di sebelah kiri dan kanan Yesus sewaktu Ia bertahta kelak. Namun, mereka semua kabur menghilang pada waktu [[Penangkapan Yesus|Yesus ditangkap]] dan hidup dalam ketakutan sampai hari [[Pentakosta]].<ref>[[Kisah Para Rasul 1]] [[Kisah Para Rasul 2|dan 2]]</ref> Setelah peristiwa pencurahan [[Roh Kudus]], para rasul itu dengan berani memberitakan [[Injil]] yang berdasarkan "Ketuhanan Yesus", bahkan sampai akhir hayat yang mengenaskan atau yang paling keji bagi manusia.<ref name=carpenter/>


== Interpretasi berbagai artis akan sosok Yesus ==
== Interpretasi berbagai artis akan sosok Yesus ==
{{main|Yesus dalam karya seni}}
{{main|Yesus dalam karya seni}}
{{commonscat|Jesus Christ|Yesus Kristus}}
{{commonscat|Jesus Christ|Yesus Kristus}}
Kehidupan dan pelayanan [[Yesus]] telah menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mendorongnya untuk mengungkapkannya dalam berbagai bentuk seni, mulai dari seni lukis, seni pahat, hingga seni kontemporer seperti film layar lebar. Karya seni yang mula-mula berkembang di lingkungan Gereja adalah pembuatan [[ikon]] orang-orang suci. Seni ikon ini berkembang sampai sekarang, khususnya di kalangan [[Gereja Ortodoks]].
Kehidupan dan pelayanan Yesus telah menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mendorongnya untuk mengungkapkannya dalam berbagai bentuk seni, mulai dari seni lukis, seni pahat, hingga seni kontemporer seperti film layar lebar. Karya seni yang mula-mula berkembang di lingkungan Gereja adalah pembuatan [[ikon]] orang-orang suci. Seni ikon ini berkembang sampai sekarang, khususnya di kalangan [[Gereja Ortodoks]].{{citation needed}}


Di barat, kehidupan Yesus diungkapkan dalam berbagai film, misalnya [[King of Kings]], [[The Robe]], [[Jesus Christ Superstar]], [[Jesus of Nazareth]], [[Jesus of Monteral]], [[The Last Temptation of Christ]], [[The Gospel of John]], [[The Passion of the Christ]], dll. Sebagian dari film-film ini, seperti "Superstar" dan "The Last Temptation" dianggap kontroversial karena memberikan penggambaran dan penafsiran yang berbeda dari yang lazim diterima khalayak. Sementara itu, "The Passion" dianggap kontroversial karena beberapa bagiannya dianggap memberikan tafsiran yang agak sensitif terhadap peranan orang [[Yahudi]] dalam kematian Yesus, sementara penggambaran siksaan yang dialami Yesus dianggap terlalu berlebihan.
Di barat, kehidupan Yesus diungkapkan dalam berbagai film, misalnya "''[[:en:King of Kings|King of Kings]]''", "''[[:en:The Robe|The Robe]]''", "''[[:en:Jesus Christ Superstar|Jesus Christ Superstar]]''", "''[[:en:Jesus of Nazareth|Jesus of Nazareth]]''", "''[[:en:Jesus of Monteral|Jesus of Monteral]]''", "''[[:en:The Last Temptation of Christ|The Last Temptation of Christ]]''", "''[[:en:The Gospel of John|The Gospel of John]]''", "''[[The Passion of the Christ]]''", dan lain-lain.-->
<!--Lihat pula: [[en:Category:Artistic portrayals of Jesus]]-->


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Daftar buku tentang Yesus]]
{{Commonscat|Life and teachings of Jesus|Kehidupan dan pengajaran Yesus}}
* [[Daftar orang yang mengaku sebagai Yesus]]
* [[Isa]]
* [[Daftar orang yang dianggap sebagai tuhan]]
* [[Kristus]]/[[Mesias]]
* [[Daftar pendiri tradisi keagamaan]]
* [[Kristen]]
* [[Alkitab]]


== Catatan ==
== Referensi dan pranala luar ==
{{GambarLuar
|align=right
|width=300px
|image1={{id}}[http://www.ylsa.org/next/map.php?map=indo7 Peta interaktif Yerusalem pada zaman Yesus]
|image2={{id}}[http://www.ylsa.org/next/map.php?map=indo8 Peta interaktif pelayanan Yesus]
}}
{{reflist}}
* {{en}} [http://www.youtube.com/watch?v=kkclXDF5y8k&feature=related Makam Yesus di India menurut Ahmadiyah Qadiani]


{{notelist|30em}}

== Referensi ==
{{Reflist|30em}}

== Daftar pustaka ==
{{refbegin|30em}}
<!--* {{cite book|last1=Ankerberg|first1=John |authorlink1=John Ankerberg| first2=Emir |last2=Caner |title=The Truth about Islam and Jesus|year=2009|publisher=Harvest House Publishers|isbn=978-0-7369-3663-7|page=19|url=https://books.google.com/?id=-XgH1R2AhbgC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}-->
* {{cite book|first=Craig L.|last=Blomberg|authorlink=Craig Blomberg|title=Jesus and the Gospels: An Introduction and Survey|year=2009|isbn= 978-0-8054-4482-7| url=https://books.google.com/?id=U5rIPC1UgsgC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv |publisher=B&H Publishing Group}}
* {{cite book|title=The people's New Testament commentary|first1= M. Eugene |last1=Boring|first2= Fred B. |last2=Craddock |authorlink2=Fred Craddock |year=2004 |isbn= 978-0-664-22754-8|publisher=Westminster John Knox Press|url=https://books.google.com/?id=N0tLXRIiIe0C&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
* {{cite book|title=The Gospel and Epistles of John: A Concise Commentary|first=Raymond E. |last=Brown |authorlink=Raymond E. Brown |year=1988 |isbn= 978-0-8146-1283-5 |ref=harv |publisher=Liturgical Press |url=https://books.google.com/?id=JIM0Q0bjgYkC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|last=Brown|first= Raymond E.|title= An Introduction to the New Testament|url=https://archive.org/details/introductiontone00brow_0|publisher= Doubleday |year=1997| isbn= 978-0-385-24767-2|ref=harv}}
* {{cite book|last=Carter|first=Warren|authorlink=Warren Carter|title=Pontius Pilate: portraits of a Roman governor|year=2003|isbn=978-0-8146-5113-1|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=mvhHcXKK0UEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |publisher= Liturgical Press}}
* {{cite book|title=Studying the Historical Jesus: Evaluations of the State of Current Research |first1= Bruce|last1= Chilton |authorlink1=Bruce Chilton |first2= Craig A.|last2= Evans |authorlink2=Craig A. Evans |year= 1998| isbn= 978-90-04-11142-4 |publisher=Brill |ref=harv |url= https://books.google.com/?id=AJM9grxOjjMC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|first1=Steven L.|last1=Cox|first2=Kendell H|last2=Easley|year=2007|title=Harmony of the Gospels|isbn=978-0-8054-9444-0 |url=https://books.google.com/?id=QjmwuFUksOQC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false | ref=harv |publisher=B&H Publishing Group}}
* {{cite book|first1=John D.|last1=Crossan|authorlink1=John Dominic Crossan|first2=Richard G.|last2=Watts|title=Who Is Jesus?: Answers to Your Questions About the Historical Jesus|publisher=Westminster John Knox Press| year=1999|isbn=978-0-664-25842-9|ref=harv |url=https://books.google.com/books?id=XNkKf5htZq4C&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}} Crossan is a prominent figure in contemporary historical Jesus research, particularly in advancing the unorthodox view that Jesus was more of a Cynic sage than an apocalyptic prophet.{{sfn|Theissen|Merz|1998}}
* {{cite book|last=Dickson|first= John |authorlink= John Dickson (author) |title=Jesus: A Short Life|url=https://archive.org/details/jesusshortlife0000dick_v0i4|publisher= Kregel Publications|year= 2008| isbn= 978-0-8254-7802-4|ref=harv}}
* {{cite book|last=Dillenberger|first=John|authorlink=John Dillenberger|title=Images and Relics : Theological Perceptions and Visual Images in Sixteenth-Century Europe: Theological Perceptions and Visual Images in Sixteenth-Century Europe|url=https://archive.org/details/imagesrelicstheo0000dill|publisher=Oxford University Press|year=1999|isbn=978-0-19-976146-3|ref=harv}}
* {{cite book|first1=John R. |last1=Donahue|first2= Daniel J.|last2= Harrington|authorlink2=Daniel J. Harrington|title= The Gospel of Mark|publisher =Liturgical Press| year= 2002| url=https://books.google.com/?id=xZAIsUZOwSQC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |isbn =978-0-8146-5804-8|ref=harv}}
* {{cite book|last=Doninger|first= Wendy |year=1999 |title=Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions|publisher=Merriam-Webster | url=https://books.google.com/?id=ZP_f9icf2roC| isbn=978-0-87779-044-0 |ref=harv}}
* {{cite book|first=James D.G.|last=Dunn|title=Jesus Remembered|year=2003|isbn=978-0-8028-3931-2 |ref=harv |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing| url=https://books.google.com/?id=G4qpnvoautgC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|first = James D. G. |last = Dunn |title= The Oral Gospel Tradition |url = https://archive.org/details/oralgospeltradit0000dunn |publisher= Wm. B. Eerdmans Publishing |year = 2013 | pages= [https://archive.org/details/oralgospeltradit0000dunn/page/290 290]–291}}
* {{cite book|last1=Eddy|first1=Paul R.|last2=Boyd|first2=Gregory A.|authorlink2=Greg Boyd (theologian)|year=2007|title=The Jesus legend: a case for the historical reliability of the synoptic Jesus tradition|publisher=Baker Academic|isbn=978-0-8010-3114-4|url=https://books.google.com/?id=U26_85NmwPUC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
* {{cite book| title =The Concise Dictionary of Christian Theology |publisher = Baker Books |year = 2001 |first= Millard J. |last= Erickson | page= 95}}
* {{cite book|title=Jesus: Apocalyptic Prophet of the New Millennium|first= Bart |last=Ehrman |authorlink=Bart D. Ehrman |year=1999| isbn= 978-0-19-983943-8 |publisher=Oxford University Press|url=https://books.google.com/?id=c9K_6NN3llcC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
* {{cite book|last=Evans|first=Craig A.|author-link=Craig A. Evans|year=2003|title=The Bible Knowledge Background Commentary: Matthew-Luke| isbn= 978-0-7814-3868-1 |publisher=David C. Cook|url=https://books.google.com/?id=iZC-tdB35bAC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|ref=harv}}
* {{cite book|last=Evans|first=Craig A.|year=2005|title=The Bible Knowledge Background Commentary: John's Gospel, Hebrews-Revelation|isbn= 978-0-7814-4228-2|publisher=David C. Cook|url=https://books.google.com/?id=UzWD61mgp7EC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|ref=harv}}
* {{cite book|first=Craig A.|last= Evans|url=https://books.google.com/?id=87x8TqW6MJQC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Jesus and His World: The Archaeological Evidence |year=2012|publisher=Westminster John Knox Press|isbn=978-0-664-23413-3|ref=harv}}
* {{cite book|title=The Gospel of Matthew|first=R. T. |last= France | authorlink=R. T. France |year= 2007 |isbn=978-0-8028-2501-8 |ref=harv |url=https://books.google.com/?id=0ruP6J_XPCEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |publisher= Wm. B. Eerdmans Publishing}}
* {{Cite book|first=David N.|last=Freedman|authorlink=David Noel Freedman|title=Eerdmans Dictionary of the Bible|year=2000|publisher=Amsterdam University Press |isbn=978-0-8028-2400-4 |ref=harv |url=https://books.google.com/?id=P9sYIRXZZ2MC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|first1=Robert W.| last1= Funk |first2= Roy W.|last2= Hoover |title = The Five Gospels |publisher= Harper |year= 1993 }}
* {{cite book|title = Systematic Theology, Volume 2, Second Edition: Biblical, Historical, and Evangelical | first= James L. |last= Garrett |publisher= Wipf and Stock Publishers |year= 2014 | url = https://books.google.com/books?id=WZEhBQAAQBAJ&lpg=PA766&dq=resurrection%20before%20after%20second%20coming&pg=PA766#v=onepage&q&f=false |page= 766}}
* {{cite book|first1=Joel B. |last1=Green |first2=Scot |last2=McKnight |first3= I. Howard |last3=Marshall|authorlink1= Joel B. Green|authorlink2= Scot McKnight|authorlink3= I. Howard Marshall|title= Dictionary of Jesus and the Gospels |url=https://books.google.com/?id=9ntwNm-tOogC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |publisher=InterVarsity Press| year=1992 | page=442|isbn=978-0-8308-1777-1 |ref=harv}}
* {{cite book |title= Systematic Theology: An Introduction to Biblical Doctrine |last= Grudem |first= Wayne | authorlink= Wayne Grudem |year= 1994 |publisher= Zondervan |location= Grand Rapids, MI |isbn= 978-0-310-28670-7| url=https://books.google.com/?id=wzRVN2S8cVgC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
* {{cite book|first=Stephen L.|last= Harris |title= Understanding the Bible |url=https://archive.org/details/understandingbib0000harr_w2l8| publisher= Mayfield |year= 1985|ref=harv}}
* {{cite book |first = Catherine |last = Hezser |title = The Social Structure of the Rabbinic Movement in Roman Palestine |year = 1997 | url = https://books.google.com/books?id=bKMkEVSvCoUC&pg=PA59#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|last=Houlden|first=J. Leslie|title=Jesus: the complete guide|year=2006|isbn=978-0-8264-8011-8|ref=harv |publisher= Continuum |url= https://books.google.com/?id=Ey8mZKV_jfkC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book| last = Hoekema|first= Anthony A. |year=1994 |title= The Bible and the Future | publisher= Eerdmans Publishing }}
* {{cite book|first1=Andreas J.|last1=Köstenberger|first2=L. Scott|last2=Kellum|first3=Charles L|last3=Quarles|title=The Cradle, the Cross, and the Crown: An Introduction to the New Testament|year=2009|isbn=978-0-8054-4365-3 |url=https://books.google.com/?id=g-MG9sFLAz0C&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false| ref=harv |publisher=B&H Publishing Group}}
* {{cite book|title=Transfiguration |first=Dorothy A. |last=Lee |authorlink=Dorothy Lee (theologian) |year=2004 |isbn= 978-0-8264-7595-4|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=cYWwEefwCegC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |publisher=Continuum}}
* {{cite encyclopedia|title=Introduction|first=Amy-Jill |last=Levine|authorlink=Amy-Jill Levine|encyclopedia=The Historical Jesus in Context |editor-last1=Levine|editor-last2=Allison|editor-first3=John D.|editor-last3=Crossan|publisher=Princeton Univ Press| isbn= 978-0-691-00992-6|year=2006|ref=harv|editor1-first=Amy-Jill| editor2-first=Dale C.|editor2-link=Dale Allison}}
* {{cite book | url=https://books.google.com/books?id=rv8xNoRBtxMC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false | title=The Resurrection of Jesus: A New Historiographical Approach | publisher=InterVarsity Press | year=2010 | isbn=978-0-8308-2719-0 |first=Michael R.|last= Licona |ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|first=Paul L.|last=Maier|authorlink=Paul L. Maier|title=The Date of the Nativity and Chronology of Jesus|encyclopedia=Chronos, kairos, Christos: nativity and chronological studies |editor-last1=Finegan |editor-first2=Jerry |editor-last2=Vardaman| editor-first3=Edwin M.|editor-last3=Yamauchi|year=1989|isbn=978-0-931464-50-8|ref=harv |url=https://books.google.com/books?id=UCBBY_O88uYC&pg=PA113#v=onepage&q&f=false |publisher=Eisenbrauns |editor-first=Jack |editor1-link=Jack Finegan|editor3-link=Edwin M. Yamauchi}}
* {{cite book|title=The Synoptics: Matthew, Mark, Luke|first1= Ján|last1= Majerník|first2= Joseph|last2= Ponessa|first3= Laurie W. |last3=Manhardt|year= 2005 |isbn= 978-1-931018-31-9|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=cqP5xHXGYPQC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |publisher=Emmaus Road Publishing}}
* {{cite book | url=https://books.google.com/books?id=v26doW8jIyYC&pg=PA4#v=onepage&q&f=false | title=Christianity: An Introduction | publisher=John Wiley & Sons | last=McGrath | first=Alister E. | authorlink=Alister McGrath | year=2006 | pages=4–6 | isbn=978-1-4051-0899-7 |ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|last=Meier|first=John P.|authorlink=John P. Meier|title=How do we decide what comes from Jesus|encyclopedia=The Historical Jesus in Recent Research|editor-last1= Dunn |editor-last2=McKnight|year= 2006 |isbn= 978-1-57506-100-9 |url=https://books.google.com/?id=37uJRUF6btAC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv|editor1-first=James D.G. |publisher=Eisenbrauns |editor2-first=Scot}}
* {{cite book|last1=Mills|first1=Watson E.|last2=Bullard|first2=Roger A.|year=1998|title=Mercer dictionary of the Bible|publisher=Mercer University Press| isbn= 978-0-86554-373-7|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=goq0VWw9rGIC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|last=Morris|first= Leon|authorlink=Leon Morris|year=1992|title= The Gospel according to Matthew|publisher= Wm. B. Eerdmans Publishing |isbn= 978-0-85111-338-8|url=https://books.google.com/?id=-pwaSKcHyEEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
* {{cite book|last=Niswonger|first=Richard L.|title=New Testament History|year=1992|isbn=978-0-310-31201-7|ref=harv |publisher= Zondervan |url= https://books.google.com/?id=uyAXaNnz9sUC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|last=Pannenberg|first=Wolfhart |authorlink=Wolfhart Pannenberg |url=https://books.google.com/?id=zWfvlpURwiIC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |title=Jesus—God and Man|year=1968|isbn=978-0-334-00783-8|publisher=S.C.M. Press |ref=harv}}
* {{cite book|last=Powell |first=Mark A.| authorlink=Mark Allan Powell | title=Jesus as a Figure in History: How Modern Historians View the Man from Galilee |year= 1998 | isbn= 978-0-664-25703-3|url=https://books.google.com/?id=IJP4DRCVaUMC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv |publisher=Westminster John Knox Press}}
* {{cite book|last=Rahner|first=Karl|authorlink=Karl Rahner|title=Encyclopedia of theology: a concise Sacramentum mundi|year=2004|isbn=978-0-86012-006-3 |publisher= Continuum|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=WtnR-6_PlJAC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|title=Who is Jesus?: an introduction to Christology|first=Thomas P.|last= Rausch |authorlink=Thomas Rausch |year=2003 |publisher=Liturgical Press |isbn= 978-0-8146-5078-3 |url=https://books.google.com/?id=8OJCa6euw5gC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
* {{cite book|last=Redford|first=Douglas|title=The Life and Ministry of Jesus: The Gospels|year=2007|isbn=978-0-7847-1900-8|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=dDMQz5BVFbEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |publisher=Standard Publishing}}
* {{cite book|title=Archaeology and the Galilean Jesus: a re-examination of the evidence|first=Jonathan L.|last= Reed |year=2002 |isbn= 978-1-56338-394-6|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=Xrav1ge-A_sC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |publisher=Continuum}}
* {{cite book|last=Sanders|first=Ed P. | authorlink=E. P. Sanders |title=The Historical Figure of Jesus|url=https://archive.org/details/historicalfigure0000sand|publisher=Allen Lane Penguin Press|year=1993|isbn=978-0-7139-9059-1|ref=harv}} Sanders is a prominent scholar in contemporary historical Jesus research, particularly for contributing to the mainstream view that Jesus founded a renewal movement within Judaism.{{sfn|Theissen|Merz|1998}}
* {{cite book|last=Stanton|first=Graham|authorlink=Graham Stanton|title=The Gospels and Jesus|isbn=978-0-521-00802-0|publisher=Oxford University Press |year=2002|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=A7wNGMrAiD0C&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|last1=Theissen|first1=Gerd|authorlink1=Gerd Theissen|last2=Merz|first2=Annette|authorlink2=Annette Merz|year=1998|title=The Historical Jesus : a Comprehensive Guide |isbn=978-1-4514-0863-8|publisher=Fortress Press|ref=harv |url=https://books.google.com/?id=3ZU97DQMH6UC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|title=The Quest for the Plausible Jesus: The Question of Criteria|first1= Gerd |last1=Theissen|first2= Dagmar|last2= Winter |year=2002| isbn= 978-0-664-22537-7|ref=harv |publisher= Westminster John Knox Press |url=https://books.google.com/?id=qB5ulgKx4OUC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
* {{cite book|first=Graham H. |last=Twelftree |authorlink=Graham Twelftree |title= Jesus the miracle worker: a historical & theological study| isbn= 978-0-8308-1596-8 |url =https://books.google.com/books?id=DitVtGWdYeYC&pg=PA95#v=onepage&q&f=false|year=1999 |publisher =InterVarsity Press |ref= harv}}
* {{cite book|last=Van Voorst|first=Robert E|year=2000|title=Jesus Outside the New Testament: An Introduction to the Ancient Evidence|publisher=Eerdmans Publishing|isbn=978-0-8028-4368-5| url=https://books.google.com/?id=lwzliMSRGGkC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
* {{cite book|title=Expository Dictionary of New Testament Words|last= Vine | first= William E. | authorlink= William Edwy Vine |year= 1940|publisher= Fleming H. Revell Company|ref=harv |isbn= 978-0-916441-31-9}}
* {{cite book |title= Jesus the Jew: A Historian's Reading of the Gospels|edition= |last= Vermes|first= Geza|authorlink1= Geza Vermes|year= 1981|publisher= First Fortress|location= Philadelphia|isbn= 0-8006-1443-7}}
* {{cite book |title= The Authentic Gospel of Jesus|url= https://archive.org/details/authenticgospelo00verm|edition= |last= Vermes|first= Geza|authorlink1= Geza Vermes|year= 2003|publisher= Penguin|location= London|isbn= 014100360X}}
* {{cite book|title=The Bible Knowledge Commentary: New Testament| first1=John F. |last1=Walvoord | authorlink1=John Walvoord|first2= Roy B.|last2= Zuck|year= 1983 |isbn= 978-0-88207-812-0|publisher=David C. Cook|url=https://books.google.com/?id=DP4UiA4gQNMC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia |last=Wilhelm |first=Joseph |title=The Nicene Creed |encyclopedia=The Catholic Encyclopedia |volume=11 |publisher=Robert Appleton Company |date=1911 |url=http://www.newadvent.org/cathen/11049a.htm }}
* {{cite book|title=The Jesus Quest: The Third Search for the Jew of Nazareth|first= Ben|last= Witherington |author-link=Ben Witherington III|year= 1997| isbn= 978-0-8308-1544-9 |ref=harv |publisher=InterVarsity Press |url=https://books.google.com/?id=IE_T3Xh2fyUC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false}}
{{refend}}

== Pranala luar ==
* [http://www.ylsa.org/next/map.php?map=indo8 Peta interaktif pelayanan Yesus]
* {{dmoz|Society/Religion_and_Spirituality/Christianity/Jesus_Christ/}}
* {{la}}{{en}} [http://www.latinvulgate.com/christverse.aspx Perkataan Lengkap Yesus Kristus]
* {{worldcat id|id=lccn-n79-84784}}

{{Yesus footer}}
{{Navboxes|list=
{{Peristiwa utama dalam kehidupan Yesus}}
{{Natal}}
{{Paskah}}
{{Tokoh Perjanjian Baru}}
{{Tokoh Perjanjian Baru}}
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
{{Kekristenan}}
}}


{{Subject bar|portal1=Kristen|portal2=Islam|portal3=Agama|commons=yes|commons-search=ישוע|wikt=yes|q=yes|s=yes|s-search=Author:Jesus of Nazareth|b=yes|v=yes|d=yes|d-search=Q302}}
[[Kategori:Yesus| ]]
[[Kategori:Tuhan dalam Kekristenan]]
[[Kategori:Kelahiran abad ke-1]]
[[Kategori:Kematian abad ke-1]]


{{Link FA|af}}
{{Authority control}}
{{Link FA|ar}}
{{artikel pilihan}}
{{Link FA|de}}
{{Link FA|es}}
{{Link FA|hr}}
{{Link FA|pt}}


[[Kategori:Yesus| ]]
[[ab:Иесуа Қьырста]]
[[Kategori:Kelahiran 0-an SM]]
[[ace:Isa]]
[[Kategori:Kematian 30-an]]
[[af:Jesus van Nasaret]]
[[Kategori:Orang yang dieksekusi dengan penyaliban]]
[[als:Jesus Christus]]
[[Kategori:Orang yang dieksekusi oleh Kekaisaran Romawi]]
[[am:ኢየሱስ]]
[[Kategori:Tokoh Yudea]]
[[an:Chesús de Nazaret]]
[[Kategori:Apokaliptisis]]
[[ang:Iesus]]
[[ar:يسوع]]
[[Kategori:Mesianisme]]
[[Kategori:Nabi Kristen]]
[[arc:ܝܫܘܥ]]
[[arz:يسوع]]
[[Kategori:Nabi Islam]]
[[Kategori:Tuhan dalam Kekristenan]]
[[ast:Xesús]]
[[az:İsa Məsih]]
[[Kategori:Rabi]]
[[ba:Ғайса]]
[[Kategori:Tukang kayu]]
[[Kategori:Kata dan frasa Yunani]]
[[bat-smg:Jiezos Krėstos]]
[[Kategori:Tokoh tunawisma]]
[[bcl:Hesukristo]]
[[be:Ісус Хрыстос]]
[[be-x-old:Ісус Хрыстос]]
[[bg:Исус Христос]]
[[bi:Jisas Kraes]]
[[bm:Yesu Krista]]
[[bn:যিশু]]
[[bo:ཡེ་ཤུ།]]
[[br:Jezuz Nazaret]]
[[bs:Isus]]
[[bxr:Иисус Христос]]
[[ca:Jesús de Natzaret]]
[[cbk-zam:Jesus]]
[[cdo:Ià-sŭ]]
[[ceb:Jesus]]
[[co:Gesù Cristu]]
[[cs:Ježíš Kristus]]
[[cu:Їисъ Хрїстъ]]
[[cv:Иисус Христос]]
[[cy:Iesu]]
[[da:Jesus]]
[[de:Jesus von Nazaret]]
[[dsb:Jezus Kristus]]
[[dv:އީސާގެފާނު]]
[[ee:Yesu]]
[[el:Ιησούς Χριστός]]
[[eml:Gesü]]
[[en:Jesus]]
[[eo:Jesuo Kristo]]
[[es:Jesús de Nazaret]]
[[et:Jeesus]]
[[eu:Jesus Nazaretekoa]]
[[ext:Jesucristu]]
[[fa:عیسی]]
[[fi:Jeesus]]
[[fiu-vro:Jeesus]]
[[fj:Jisu Karisito]]
[[fo:Jesus]]
[[fr:Jésus de Nazareth]]
[[fur:Jesus]]
[[fy:Jezus Kristus]]
[[ga:Íosa Críost]]
[[gan:耶穌]]
[[gd:Ìosa Chrìosd]]
[[gl:Xesús de Nazareth]]
[[got:𐌹𐌴𐍃𐌿𐍃 𐍇𐍂𐌹𐍃𐍄𐌿𐍃/Iesus Xristus]]
[[ha:Isa Almasihu]]
[[hak:Yâ-sû]]
[[he:ישו]]
[[hi:ईसा मसीह]]
[[hif:Jesus]]
[[hr:Isus]]
[[hsb:Jězus]]
[[ht:Jezi]]
[[hu:Jézus]]
[[hy:Հիսուս]]
[[ia:Jesus Christo]]
[[ig:Jisọs Kraịst]]
[[ilo:Jesus]]
[[is:Jesús]]
[[it:Gesù]]
[[iu:ᐱᐅᓕᑦᓯᔨ/piulitsiji]]
[[ja:イエス・キリスト]]
[[jbo:iesus]]
[[jv:Yesus Kristus]]
[[ka:იესო ქრისტე]]
[[kab:Ɛisa]]
[[kg:Yesu]]
[[kk:Иса Мәсіх]]
[[kl:Jiisusi-Kristus]]
[[kn:ಯೇಸು ಕ್ರಿಸ್ತ]]
[[ko:예수]]
[[ksh:Jesus Christus]]
[[ku:Îsa]]
[[kv:Исус Кристос]]
[[kw:Yesu Krist]]
[[la:Iesus]]
[[lad:Yeshu]]
[[lb:Jesus vun Nazaret]]
[[lbe:Эса идавс]]
[[lg:Jesu Kristo]]
[[li:Zjezus Christus]]
[[lij:Gesû Cristo]]
[[lmo:Gesü de Nazaret]]
[[lo:ພະເຍຊູ]]
[[lt:Jėzus Kristus]]
[[lv:Jēzus Kristus]]
[[mg:Jesoa]]
[[mhr:Исус Христос]]
[[mi:Ihu Karaiti]]
[[mk:Исус Христос]]
[[ml:യേശു]]
[[mn:Есүс Христ]]
[[mr:येशू ख्रिस्त]]
[[ms:Yesus Kristus]]
[[mt:Ġesù]]
[[mwl:Jasus]]
[[my:ခရစ်တော်၊ ယေရှု]]
[[na:Jesu Kristo]]
[[nah:Yeshua Christós]]
[[nap:Gèsù]]
[[nds:Jesus Christus]]
[[nds-nl:Jezus Christus]]
[[nl:Jezus (traditioneel-christelijk)]]
[[nn:Jesus]]
[[no:Jesus Kristus]]
[[nrm:Jésus-Chrît]]
[[nv:Doodaatsaahii (Jíísas)]]
[[ny:Yesu Kristu]]
[[oc:Jèsus]]
[[os:Йесо Чырысти]]
[[pa:ਈਸਾ ਮਸੀਹ]]
[[pap:Hesus]]
[[pdc:Yeesus Grischdus]]
[[pih:Jesus]]
[[pl:Jezus Chrystus]]
[[pms:Gesù ëd Nàsaret]]
[[pnb:یسوع]]
[[ps:عیسی]]
[[pt:Jesus]]
[[qu:Jesus]]
[[rm:Jesus da Nazaret]]
[[rn:Yezu Kirisitu]]
[[ro:Isus din Nazaret]]
[[ru:Иисус Христос]]
[[rue:Ісус Хрістос]]
[[rw:Yezu Kirisitu]]
[[sah:Исус]]
[[sc:Gesùs]]
[[scn:Gesù Cristu]]
[[sco:Jesus Christ]]
[[sh:Isus]]
[[si:ජේසුස් තුමා]]
[[simple:Jesus]]
[[sk:Ježiš Kristus]]
[[sl:Jezus Kristus]]
[[sm:Iesu Keriso]]
[[so:Ciise]]
[[sq:Jezusi]]
[[sr:Исус]]
[[srn:Jesus Christus]]
[[ss:Bukhristu]]
[[sv:Jesus]]
[[sw:Yesu]]
[[szl:Jezus Kristus]]
[[ta:இயேசு கிறித்து]]
[[te:యేసు]]
[[tg:Исо]]
[[th:พระเยซู]]
[[tk:Isa Pygamber]]
[[tl:Hesus]]
[[to:Sīsū Kalaisi]]
[[tpi:Jisas]]
[[tr:İsa]]
[[tt:Ğaysa]]
[[tum:Yesu Khristu]]
[[tw:Yesu Kristo]]
[[ty:Iesu Mesia]]
[[ug:ئەيسا مەسىھ]]
[[uk:Ісус Христос]]
[[ur:عیسیٰ علیہ السلام]]
[[uz:Iso Masih]]
[[vec:Jesu]]
[[vi:Giê-su]]
[[vls:Jezus van Nazareth]]
[[war:Hesus]]
[[wo:Yéesu-kristaa]]
[[wuu:耶稣]]
[[xh:UYesu Kristu]]
[[yi:יעזוס]]
[[yo:Jésù]]
[[za:Yesu]]
[[zh:耶稣]]
[[zh-min-nan:Iâ-so͘]]
[[zh-yue:耶穌]]

Revisi per 7 Mei 2024 23.46

Simbol artikel pilihan
Artikel ini telah dinilai sebagai artikel pilihan pada 28 April 2016 (Pembicaraan artikel)

Yesus
Lahirca 4 SM[a]
Betlehem, Tetrarkhi Yudea, Kekaisaran Romawi[5]
Meninggal30–33 M[b]
(usia ca 33)
Yerusalem, Yudea, Kekaisaran Romawi
Sebab meninggalPenyaliban[c]
Kota asalNazaret
Orang tua
IMDB: nm1832670 Musicbrainz: bde40933-e89b-4f10-8e52-faa040c4cae4 Discogs: 823412 Find a Grave: 6017 Modifica els identificadors a Wikidata

Yesus (bahasa Yunani: Ἰησοῦς, Iesous; ca 4 SM sampai 30–33 M; bahasa Arab: يسوع; bahasa Ibrani: יֵשׁוּעַ‎), juga disebut sebagai Yesus dari Nazaret atau Yesus Kristus, adalah tokoh sentral Kekristenan. Menurut semua denominasi Kristen, Yesus dipandang sebagai Allah Putra (Allah Anak). Namun, seluruh umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias (atau Kristus/Almasih, semuanya secara harfiah berarti "Yang Diurapi") yang dinantikan dalam Perjanjian Lama.

Hampir semua akademisi setuju bahwa Yesus ada secara historis,[e] dan para sejarawan menganggap Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) sebagai sumber terbaik untuk meneliti historisitas Yesus.[17] Kebanyakan akademisi sepakat Yesus adalah orang Galilea, rabi Yahudi yang mewartakan pesannya secara lisan, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan disalibkan sesuai perintah Prefek Romawi Pontius Pilatus.[18] Menurut pandangan aliran utama saat ini, Yesus adalah seorang pewarta apokaliptik dan pendiri sebuah gerakan pembaruan di dalam Yudaisme. Setelah kematiannya, pengikutnya percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian, dan komunitas yang mereka bentuk kemudian menjadi Gereja Kristen.[19] Era kalender yang paling umum, disingkat "M" (Masehi) dalam bahasa Indonesia atau disingkat "AD" dari bahasa Latin "Anno Domini" ("dalam tahun Tuhan kita"), didasarkan pada kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus dirayakan setiap tahun pada 25 Desember (atau beragam tanggal pada bulan Januari di dalam beberapa gereja timur) sebagai Natal.

Umat Kristen percaya bahwa Yesus memiliki suatu "signifikansi yang unik" di dunia.[20] Doktrin-doktrin Kristen mencakup keyakinan bahwa Yesus dikandung oleh Roh Kudus, dilahirkan dari seorang perawan bernama Maria, melakukan berbagai mukjizat, mendirikan Gereja, mati karena penyaliban sebagai kurban untuk penebusan, bangkit dari kematian dan naik ke Surga, serta akan datang kembali ke bumi.[21] Sebagian besar umat Kristen percaya bahwa Yesus memungkinkan manusia untuk didamaikan dengan Allah. Pengakuan Iman Nicea menegaskan bahwa Yesus akan menghakimi orang mati baik sebelum atau setelah kebangkitan tubuh mereka, suatu peristiwa yang juga dikaitkan dengan Kedatangan Kedua Yesus di dalam eskatologi Kristen; walaupun beberapa kalangan meyakini peranan Yesus sebagai juru selamat memiliki kepentingan yang lebih sosial atau eksistensial daripada akhirat, dan beberapa teolog terkenal telah mengemukakan bahwa Yesus akan membawa suatu rekonsiliasi universal.[22][23] Sebagian terbesar dari kalangan Kristen menyembah Yesus sebagai penjelmaan dari Allah Putra, pribadi kedua dalam satu Trinitas Ilahi. Beberapa kelompok Kristen menolak Trinitarianisme, baik sebagian ataupun seluruhnya, karena mereka menganggapnya tidak selaras dengan kitab suci.

Dalam Islam, Yesus (umumnya ditransliterasikan sebagai Isa) dipandang sebagai Al-Masih (Mesias) dan salah satu Nabi Allah yang penting. Menurut umat Muslim, Yesus merupakan salah seorang yang di utus oleh Tuhan kepada Kaum dan zaman tertentu, dengan membawa (Syari`at) baru berupa Kitab suci namun masih memikiki Iman kepada Tuhan (Tawhid) yang sama dengan Nabi-nabi sebelumnya. Yesus dilahirkan dari seorang perawan, namun bukan Putra Allah. Bagi sebagian besar kalangan Muslim, Yesus diselamatkan Tuhan dari dihukum salib atau tidak disalib dan Tuhan mengangkat Yesus ke sisinya . Yudaisme menolak keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, dengan alasan bahwa kematian Yesus di kayu salib menandakan bahwa ia ditolak oleh Allah dan kebangkitannya adalah suatu legenda Kristen.[24]

Etimologi

Transkripsi Ibrani, Yunani, dan Latin untuk nama Yesus.

Orang Yahudi biasa pada zaman Yesus hanya memiliki satu nama, terkadang dilengkapi dengan nama ayahnya atau kampung halamannya.[25] Dengan demikian, dalam Perjanjian Baru, Yesus umumnya disebut sebagai "Yesus dari Nazaret" (mis. Markus 1:9) atau "Yesus orang Nazaret" (mis. Markus 10:47).[f] Para tetangga Yesus di Nazaret mengenalinya sebagai "tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon" (Markus 6:3), "anak tukang kayu" (Matius 13:55), atau "anak Yusuf" (Lukas 4:22). Dalam Injil Yohanes, Filipus menyebut Yesus sebagai "Yesus anak Yusuf dari Nazaret" (Yohanes 1:45).

Nama "Yesus" berasal dari nama Latin Iesus, transliterasi dari nama Yunani Ἰησοῦς (Iesous).[26] Bentuk Yunani tersebut merupakan terjemahan dari nama Ibrani ישוע (Yeshua; "Yesua" dalam bahasa Indonesia), suatu varian dari יהושע (Yehoshua; "Yosua" dalam bahasa Indonesia) yang adalah nama sebelumnya.[27][28][29] Nama Yesua tampaknya telah digunakan di Yudea pada waktu kelahiran Yesus.[30] Karya-karya abad pertama dari sejarawan Flavius Yosefus, yang menulis dalam bahasa Yunani Koine, yaitu bahasa yang sama seperti yang digunakan dalam Perjanjian Baru,[31] menyebutkan setidaknya dua puluh orang berbeda dengan nama Yesus (yaitu Ἰησοῦς).[32] Etimologi dari nama Yesus dalam konteks Perjanjian Baru pada umumnya disampaikan sebagai "Yahweh adalah keselamatan".[33]

Sejak awal Kekristenan, umat Kristen telah lazim menyebut Yesus sebagai "Yesus Kristus".[34] Kata Kristus (Christ dalam bahasa Inggris) berasal dari kata Yunani Χριστός (Christos),[26][35] yang adalah terjemahan dari kata Ibrani מָשִׁיחַ (Meshiakh), artinya yang "diurapi" dan biasanya ditransliterasi ke dalam bahasa Inggris sebagai "Messiah" ("Mesias" dalam bahasa Indonesia).[36][37] Umat Kristen menetapkan Yesus sebagai Kristus karena mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, dinubuatkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama (Yohanes 4:25–26). Dalam penggunaan pasca penulisan Alkitab, Kristus menjadi dipandang sebagai sebuah nama—salah satu bagian dari "Yesus Kristus"—tetapi pada awalnya merupakan sebuah gelar.[38][39] Istilah "Kristen" atau "Kristiani" (artinya "orang yang terikat kesetiaan kepada pribadi Kristus" atau cukup "pengikut Kristus" saja) telah digunakan sejak abad pertama.[40][41]

Laporan Injil kanonik

Keempat Injil kanonik (Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes) adalah satu-satunya sumber yang substansial terkait kehidupan dan pesan Yesus.[42] Bagian-bagian lainnya dalam Perjanjian Baru, seperti surat-surat Paulus, kemungkinan ditulis beberapa dekade sebelum Injil dan menyertakan berbagai referensi terkait peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Yesus, misalnya Perjamuan Terakhir dalam 1 Korintus 11:23–26.[43][44][45] Kisah Para Rasul 10:37–38 dan 19:4 menyebutkan pelayanan awal Yesus yang didahului oleh Yohanes Pembaptis.[46][47] Kisah Para Rasul 1:1–11 lebih banyak menceritakan perihal Kenaikan Yesus (juga disebutkan dalam 1 Timotius 3:16) daripada Injil kanonik.[48]

Beberapa kelompok Gnostik dan Kristen awal memiliki deskripsi tersendiri mengenai kehidupan dan ajaran Yesus yang tidak termasuk dalam Perjanjian Baru. Tulisan-tulisan ini meliputi Injil Tomas, Injil Petrus, dan Apokrifon Yakobus, di antara banyak tulisan apokrif lainnya. Kebanyakan akademisi memandangnya sebagai laporan-laporan yang kurang dapat diandalkan dan dituliskan jauh di kemudian hari dibandingkan dengan Injil kanonik.[49][50]

Injil-Injil kanonik

Sebuah papirus Yunani abad ke-3 berisikan Injil Lukas

Injil kanonik terdiri atas empat laporan, masing-masing ditulis oleh seorang penulis yang berbeda. Sampai abad ke-18, Injil Matius secara aklamasi diyakini sebagai Injil yang pertama kali ditulis. Menurut prioritas Markus yang muncul pada abad ke-19, yang pertama dituliskan adalah Injil Markus (ditulis tahun 60–75 M), diikuti oleh Injil Matius (65–85 M), Injil Lukas (65–95 M), dan Injil Yohanes (75–100 M).[51] Di antara keempat laporan tersebut terdapat berbagai perbedaan konten dan urutan peristiwa.[52][53]

Sesuai tradisi, penulisan Injil telah dikaitkan dengan empat penginjil yang memiliki hubungan dekat dengan Yesus:[54] Injil Markus ditulis oleh Yohanes Markus, seorang kolega Petrus;[55] Injil Matius ditulis oleh salah seorang murid Yesus;[54] Injil Lukas ditulis oleh salah seorang rekan Paulus, orang yang disebutkan di dalam beberapa surat;[54] dan Injil Yohanes ditulis oleh murid Yesus lainnya,[54] yang kenyataannya merupakan bagian dari suatu kelompok dalam para murid, bersama dengan Petrus dan Yakobus saudara Yohanes.[56]

Tiga dari keempat laporan tersebut, yaitu Injil Matius, Injil Markus, dan Injil Lukas, dikenal sebagai Injil Sinoptik, dinamakan demikian dari kata Yunani σύν (syn "bersama") dan ὄψις (opsis "pandangan").[57][58][59] Ketiganya memiliki keserupaan dalam konten, penataan naratif, struktur paragraf dan bahasa.[57][58] Sejumlah akademisi berpendapat bahwa sulit untuk menemukan hubungan literer langsung antara Injil-Injil Sinoptik dan Injil Yohanes.[60] Alur beberapa peristiwa (seperti pembaptisan Yesus, transfigurasi, penyaliban, dan interaksi dengan para rasul) diceritakan dalam semua Injil Sinoptik, namun insiden seperti transfigurasi tidak tampak dalam Injil Yohanes, yang juga berbeda dalam hal-hal lainnya —misalnya Pembersihan Bait Allah.[61]

Yesus dalam Injil Sinoptik Yesus dalam Injil Yohanes
Dimulai dari pembaptisan Yesus atau kelahiran dari seorang perawan.[54] Dimulai dari kisah penciptaan, tidak ada cerita kelahiran.[54]
Dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.[54] Diandaikan ada pembaptisan namun tidak disebutkan.[54]
Mengajar dengan perumpamaan dan aforisme.[54] Mengajar dengan jalinan percakapan yang panjang.[54]
Mengajar secara khusus mengenai Kerajaan Allah, sedikit tentang diri sendiri.[54] Mengajar secara khusus dan ekstensif tentang diri sendiri.[54]
Berbicara bagi orang miskin dan tertindas.[54] Berbicara sedikit tentang orang miskin atau tertindas.[54]
Mengusir setan.[62] Tidak mengusir setan.[62]
Pelayanan publik berlangsung selama minimal satu tahun.[54] Pelayanan publik berlangsung selama tiga tahun.[54]
Pembersihan Bait Allah terjadi saat akhir masa pelayanan.[54] Pembersihan Bait Allah terjadi saat awal masa pelayanan.[54]
Yesus mengantar ke dalam suatu perjanjian baru melalui Perjamuan Terakhir.[54] Yesus membasuh kaki para murid.[54]

Kebanyakan akademisi sependapat bahwa, mengikuti apa yang dikenal sebagai "hipotesis Markus",[63] para penulis Injil Matius dan Injil Lukas menggunakan Injil Markus sebagai salah satu sumber rujukan untuk penulisan injil mereka. Injil Matius dan Injil Lukas juga memuat beberapa konten yang tidak ditemukan dalam Injil Markus. Untuk menjelaskan hal ini, banyak akademisi yang meyakini bahwa selain Injil Markus kedua penulis tersebut juga menggunakan sumber lain (umumnya disebut "sumber Q").[64]

Menurut suatu konsensus keilmuan umum, Injil Sinoptik, bukan Injil Yohanes, merupakan sumber utama informasi sejarah mengenai Yesus.[65][66][25] Namun demikian tidak semua yang terkandung dalam Injil Perjanjian Baru dipandang dapat diandalkan secara historis.[67] Elemen-elemen yang keaslian historisnya diperdebatkan misalnya Kelahiran, Pembantaian Kanak-Kanak Suci, Kebangkitan, Kenaikan, beberapa mukjizat Yesus, dan pengadilan Mahkamah Agama.[68][69][70] Pandangan-pandangan mengenai Injil berkisar dari keberadaannya sebagai deskripsi-deskripsi tanpa salah tentang kehidupan Yesus[71] hingga ketersediaannya akan informasi historis yang sedikit tentang kehidupan Yesus selain yang mendasar.[72][73]

Injil Sinoptik menekankan aspek-aspek berbeda mengenai Yesus. Dalam Injil Markus, Yesus adalah Putra Allah dengan mukjizat-mukjizat yang memperlihatkan adanya Kerajaan Allah.[55] Yesus ditampilkan sebagai seorang pembuat mukjizat yang tak kenal lelah, pelayan Allah sekaligus manusia.[74] Injil yang singkat ini mencatat beberapa perkataan atau ajaran Yesus.[55] Injil Matius menekankan bahwa Yesus merupakan pemenuhan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Lama, dan adalah Tuhan dari Gereja.[75] Ia adalah Mesias yang meraja, disebut berulang kali sebagai "raja" dan "Putra Daud."[74] Ciri penting dari Injil ini adalah kelima diskursus, kumpulan ajaran-ajaran terkait tema tertentu, termasuk Khotbah di Bukit.[75] Injil Lukas menyajikan Yesus sebagai juru selamat insani-ilahiah yang menunjukkan kasih sayang kepada yang membutuhkannya.[76] Ia diperlihatkan sebagai teman orang-orang berdosa dan yang terkucilkan, datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka.[74] Injil ini memuat perumpamaan-perumpamaan favorit Yesus seperti Orang Samaria yang Baik Hati dan Anak yang Hilang.[76]

Injil Sinoptik dan Injil Yohanes memiliki kesesuaian dalam hal garis besar utama kehidupan Yesus.[77] Yohanes Pembaptis mendahului Yesus, dikatakan bahwa pelayanan mereka sempat bersinggungan, dan Yohanes memberikan kesaksian perihal identitas Yesus.[77] Yesus memberikan pengajaran dan melakukan berbagai mukjizat, paling tidak sebagian terjadi di Galilea.[77] Ia kemudian mengunjungi Yerusalem di mana para pemimpin di sana menyalibkan Yesus, dan kemudian dimakamkan.[77] Setelah itu makam Yesus ditemukan kosong pada hari Minggu, dan Yesus yang bangkit menampakkan diri kepada para pengikut-Nya.[77]

Prolog Injil Yohanes mengidentifikasi Yesus sebagi penjelmaan dari Firman ilahi (Logos).[78] Sebagai Firman, Yesus hadir dalam kekekalan bersama dengan Allah, beraktivitas dalam seluruh ciptaan, serta sumber kodrat rohani dan moral manusia.[78] Dengan prolog ini, penginjil tersebut menetapkan bahwa Yesus tidak hanya lebih besar daripada para nabi insani masa lampau tetapi lebih besar daripada semua nabi yang pernah ada. Dijelaskan bahwa Yesus tidak hanya berbicara tentang Firman Allah, tetapi Yesus adalah Firman Allah.[79] Dalam Injil Yohanes, Yesus mengungkapkan peran ilahi-Nya secara terbuka. Di sini Ia menyatakan diri sebagai Roti Hidup, Terang Dunia, Pokok Anggur Yang Benar, dan pernyataan lainnya.[74]

Secara umum, para penulis Perjanjian Baru kurang berminat dalam memberikan penyajian suatu kronologi yang mutlak tentang Yesus atau dalam menyelaraskan peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus dengan sejarah sekuler pada zaman itu.[80] Sebagaimana dinyatakan dalam Yohanes 21:25, Injil tidak mengklaim ketersediaan suatu daftar lengkap perihal peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus.[81] Laporan-laporan tersebut utamanya ditulis sebagai dokumen teologis dalam konteks Kekristenan awal, garis waktunya hanya merupakan salah satu pertimbangan sekunder.[82] Salah satu perwujudan Injil sebagai dokumen teologis daripada sekadar kronik sejarah yaitu bahwa sekitar sepertiga isi laporan-laporan tersebut mengisahkan tujuh hari atau minggu terakhir kehidupan Yesus di Yerusalem, yang disebut sebagai Kisah Sengsara.[83] Kendati Injil tidak menyediakan detail yang memadai untuk memenuhi tuntutan para sejarawan modern terkait berbagai kepastian penanggalan, namun dimungkinkan untuk memanfaatkannya sebagai gambaran umum kisah kehidupan Yesus.[67][80][82]

Genealogi dan kelahiran

Penyembahan Para Gembala karya Gerard van Honthorst, 1622.

Injil Matius dan Injil Lukas menyajikan genealogi atau silsilah Yesus. Injil Matius menelusuri garis keturunan Yesus sampai kepada Abraham, melalui Daud. Injil Lukas menelusuri garis keturunan Yesus melalui Adam sampai kepada Allah.[84] Daftar-daftar tersebut identik antara Abraham dan Daud, tetapi sangat berbeda mulai dari Daud sampai kepada Yesus. Para akademisi Kristen lazimnya (dimulai dengan sejarawan Eusebius[85]) telah mengemukakan berbagai teori yang berupaya menjelaskan perbedaan garis keturunan tersebut,[86] misalnya bahwa laporan Injil Matius didasarkan pada garis keturunan Yusuf sedangkan Injil Lukas didasarkan pada garis keturunan Maria. Akademisi biblika modern seperti Marcus Borg dan John Dominic Crossan menganggap kedua silsilah tersebut sebagai invensi untuk menyesuaikan dengan konvensi sastra Yahudi.[87]

Injil Matius dan Injil Lukas mendeskripsikan kelahiran Yesus, khususnya bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan di Betlehem sebagai pemenuhan nubuat para nabi. Laporan dari Injil Lukas menekankan peristiwa-peristiwa sebelum kelahiran Yesus dan berpusat pada Maria, sementara Injil Matius kebanyakan mencakup peristiwa-peristiwa setelah kelahiran dan berpusat pada Yusuf.[88][89][90] Kedua laporan tersebut menyatakan bahwa Yesus dilahirkan bagi Yusuf dan Maria, tunangannya, di Betlehem, dan kedua laporan tersebut mendukung doktrin kelahiran dari perawan yang menyatakan bahwa Yesus dikandung secara ajaib dari Roh Kudus di dalam rahim Maria dan ia tetap seorang perawan.[91][92][93] Kelahiran dari perawan telah menjadi salah satu ajaran yang konsisten dalam keyakinan Kristen ortodoks, walaupun sejumlah teolog liberal mempertanyakannya selama 150 tahun terakhir ini.[94] Injil Matius berulang kali mengutip Perjanjian Lama untuk mendukung keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan untuk bangsa Yahudi.[95]

Dalam Injil Matius, Yusuf mengalami kegundahan karena Maria, tunangannya, telah hamil (Matius 1:19–20), tetapi dalam mimpi pertama Yusuf seorang malaikat meyakinkannya agar tidak takut untuk mengambil Maria sebagai istrinya karena anak yang dikandungnya dikandung dari Roh Kudus.[96] Dalam Matius 2:1–12, orang-orang Majus atau Magi dari Timur membawakan hadiah-hadiah bagi bayi Yesus yang dipandang sebagai Raja Orang Yahudi. Herodes mendengar perihal kelahiran Yesus, dan ia ingin membunuh Yesus sehingga memerintahkan pembunuhan semua bayi laki-laki di Betlehem. Tetapi seorang malaikat memperingatkan Yusuf dalam mimpinya yang kedua, dan keluarga tersebut melarikan diri ke Mesir —untuk kemudian kembali dan menetap di Nazaret.[96][97][98]

Menurut Lukas 1:31–38, Maria mengetahui dari malaikat Gabriel bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang disebut Yesus melalui tindakan Roh Kudus.[89][91] Pada waktu Maria akan melahirkan, ia dan Yusuf melakukan perjalanan dari Nazaret ke kampung halaman Yusuf di Betlehem untuk mendaftarkan diri dalam sensus yang diperintahkan oleh Kaisar Agustus. Ketika berada di sana Maria melahirkan Yesus, dan karena mereka tidak mendapat tempat di rumah penginapan, ia menempatkan bayi yang baru dilahirkannya di dalam sebuah palungan (Lukas 2:1–7). Seorang malaikat mengabarkan kelahiran itu kepada beberapa gembala, selanjutnya mereka pergi ke Betlehem untuk melihat Yesus dan kemudian menyebarkan berita tersebut (Lukas 2:8–20). Setelah mempersembahkan Yesus di Bait Allah, Yusuf, Maria, dan Yesus kembali ke Nazaret.[89][91]

Masa muda, pekerjaan, dan profesi

Yesus dalam usia 12 tahun ditemukan di Bait Allah, lukisan karya James Tissot.

Rumah masa kecil Yesus diidentifikasi dalam Injil Lukas dan Injil Matius sebagai kota Nazaret di Galilea di mana Yesus tinggal bersama keluarga-Nya. Yusuf ditampilkan dalam deskripsi-deskripsi masa kanak-kanak Yesus, namun tidak disebutkan lagi setelahnya.[99] Anggota keluarga Yesus yang lainnya—ibu-Nya, Maria, saudara-saudara-Nya, Yakobus, Yoses (atau Yusuf), Yudas, Simon, dan saudari-saudari yang tidak disebutkan namanya—tercatat dalam Injil dan sumber-sumber lain.[100][101]

Menurut Stephen L. Harris, Injil Markus menyampaikan bahwa Yesus terlibat konflik dengan para tetangga dan kaum keluarga-Nya.[102] Saudara-saudara dan ibu Yesus datang untuk menjemput Yesus (Markus 3:31–35) karena orang-orang mengatakan bahwa Ia sudah tidak waras (3:21). Yesus menanggapi bahwa mereka yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya yang sebenarnya. Dalam Injil Yohanes, Maria mengikuti Yesus sampai saat penyaliban, dan Yesus mengekspresikan kepedulian terhadap sang ibu (19:25–27).

Yesus disebut sebagai seorang τέκτων (tekton) dalam Markus 6:3, menurut tradisi dipahami sebagai tukang kayu tetapi dapat juga mencakup para pembuat benda dalam berbagai bahan, termasuk pembangun.[103][104] Injil memperlihatkan bahwa Yesus dapat membaca, memparafrasakan, dan berdebat kitab suci, tetapi belum tentu berarti bahwa Yesus menerima pelatihan menulis secara formal.[105]

Pembaptisan dan pencobaan

Penggambaran oleh Francesco Trevisani mengenai pembaptisan Yesus, turunnya Roh Kudus dari Surga digambarkan sebagai seekor merpati.

Laporan Injil Sinoptik seputar pembaptisan Yesus didahului dengan informasi mengenai Yohanes Pembaptis.[106][107][108] Yohanes Pembaptis digambarkan menyerukan penitensi dan pertobatan demi pengampunan dosa serta mendorong untuk berderma kepada kaum miskin (Lukas 3:11) ketika ia membaptis orang-orang di daerah Sungai Yordan di sekitar Perea, selain itu juga menubuatkan kedatangan seseorang "yang lebih berkuasa" daripada dia (Lukas 3:16).[109][110] Belakangan Yesus mengidentifikasi Yohanes Pembaptis sebagai Elia (Markus 9:13–14, Matius 11:14), seorang nabi yang diharapkan kedatangannya sebelum "hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu" (Maleakhi 4:5). Demikian juga Injil Lukas menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis memiliki roh dan kuasa Elia (Lukas 1:17).

Dalam Injil Markus, Yohanes membaptis Yesus dan setelah keluar dari sungai Yesus melihat Roh Kudus yang berbentuk seperti seekor burung merpati turun ke atas-Nya dan terdengar suara dari Surga yang menyatakan bahwa Yesus adalah Putra Allah (Markus 1:9–11). Ini merupakan salah satu dari dua peristiwa dalam Injil yang menuliskan adanya suara dari Surga yang menyebut Yesus "Putra" atau "Anak", peristiwa lainnya yaitu Transfigurasi.[111][112] Roh tersebut kemudian mengantar Yesus ke padang gurun di mana Yesus dicobai oleh Iblis (Markus 1:12–13). Yesus kemudian memulai pelayanan setelah Yohanes ditangkap (Markus 1:14). Pembaptisan Yesus dalam Injil Matius dikisahkan serupa, di mana sebelum pembaptisan Yesus, Yohanes memprotes dengan mengatakan, "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu" (Matius 3:14). Yesus menanggapinya dengan permintaan untuk melaksanakan pembaptisan tersebut demi "menggenapkan seluruh kehendak Allah" (Matius 3:15). Injil Matius juga merinci ketiga godaan yang ditawarkan Iblis kepada Yesus di padang gurun (Matius 4:3–11). Dalam Injil Lukas, Roh Kudus turun seperti seekor burung merpati setelah semua orang di sana dibaptis dan Yesus sedang berdoa (Lukas 3:21–22). Yohanes secara implisit mengenali Yesus dari penjara setelah ia mengirim para pengikutnya untuk bertanya tentang Yesus (Lukas 7:18–23). Pembaptisan dan pencobaan yang dialami oleh Yesus berfungsi sebagai persiapan untuk melakukan pelayanan publik.[113]

Injil Yohanes tidak menceritakan pembaptisan dan pencobaan yang dialami Yesus.[114] Dalam Injil Yohanes, Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa ia melihat Roh yang turun ke atas Yesus (Yohanes 1:32).[110][115] Yohanes menyatakan di depan publik bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menjadi kurban, dan beberapa pengikut Yohanes menjadi pengikut Yesus.[66] Dalam Injil Yohanes, Yohanes menyangkal bahwa ia adalah Elia (Yohanes 1:21). Sebelum Yohanes dipenjarakan, Yesus juga turut membaptis orang-orang (Yohanes 3:22-24) dan membaptis lebih banyak orang daripada Yohanes (Yohanes 4:1).

Pelayanan publik

Sebuah lukisan abad ke-19 yang menggambarkan Khotbah di Bukit, karya Carl Bloch.

Injil Sinoptik menggambarkan dua lingkungan geografis yang berbeda dalam pelayanan Yesus. Yang pertama bertempat di utara Yudea di Galilea, di mana pelayanan Yesus mengalami suatu kesuksesan; dan yang kedua memperlihatkan ditolak dan dibunuhnya Yesus ketika mengadakan perjalanan ke Yerusalem. Secara khusus Yesus melarang mereka yang mengenali identitas-Nya untuk berbicara tentang hal itu, termasuk orang-orang yang disembuhkan Yesus dan setan-setan yang diusir-Nya.[116]

Injil Yohanes menggambarkan pelayanan Yesus lebih banyak berlangsung di dan sekitar Yerusalem daripada di Galilea. Dalam Injil ini, identitas ilahi Yesus dinyatakan secara terbuka di hadapan publik dan segera diakui oleh mereka.[79]

Para akademisi membagi pelayanan Yesus ke dalam beberapa tahap. Pelayanan di Galilea dimulai ketika Yesus kembali ke Galilea dari Gurun Yudea setelah penolakan atas semua godaan Setan. Yesus berkhotbah di seluruh Galilea dan Matius 4:18–20 mengisahkan bahwa murid-murid pertama Yesus, yang pada akhirnya membentuk inti dari Gereja perdana, bertemu dengan Yesus dan mulai bepergian dengan-Nya.[108][117] Periode ini meliputi peristiwa Khotbah di Bukit, yaitu salah satu pengajaran utama Yesus,[117][118] meredakan badai, memberi makan 5.000 orang, berjalan di atas air, serta sejumlah mukjizat dan perumpamaan.[119] Periode ini berakhir dengan Pengakuan Petrus dan peristiwa Transfigurasi.[120][121]

Seiring perjalanan Yesus menuju Yerusalem, dalam pelayanan di Perea, Yesus kembali ke daerah di mana Ia dibaptis, sekitar sepertiga perjalanan turun dari Danau Galilea di sepanjang Yordan (Yohanes 10:40–42).[122][123] Periode pelayanan terakhir di Yerusalem dimulai dengan masuknya Yesus ke kota tersebut pada hari Minggu Palma.[124] Dalam Injil Sinoptik, selama minggu tersebut Yesus mengusir para penukar uang dari Bait Allah dan Yudas melakukan tawar-menawar untuk mengkhianati Yesus. Periode ini berpuncak dalam Perjamuan Terakhir dan Amanat Perpisahan.[106][124][125]

Para murid dan pengikut

Yesus berbicara kepada 12 murid-Nya, sebagaimana digambarkan oleh James Tissot.

Menjelang awal pelayanan Yesus, Ia menetapkan dua belas rasul. Dalam Injil Matius dan Markus, kendati Yesus hanya sekilas saja meminta mereka untuk bergabung dengan-Nya, empat rasul pertama Yesus yang adalah nelayan dideskripsikan segera menyetujui permintaan Yesus serta meninggalkan jala dan perahu mereka untuk melakukannya (Matius 4:18–22, Markus 1:16–20). Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa dua rasul pertama Yesus adalah murid-murid Yohanes Pembaptis. Saat itu Yohanes Pembaptis melihat Yesus dan menyebut-Nya Anak Domba Allah; kedua murid itu mendengarnya dan menjadi pengikut Yesus.[126][127] Terlepas dari Kedua Belas Rasul, bagian pembukaan Khotbah di Tempat Datar mengidentifikasi sekelompok besar orang sebagai murid-murid (Lukas 6:17). Dalam Lukas 10:1–16 juga dikisahkan Yesus mengutus tujuh puluh atau tujuh puluh dua pengikut-Nya secara berpasangan untuk mempersiapkan kota-kota yang akan dikunjungi Yesus. Mereka diperintahkan untuk menerima keramahtamahan pemilik rumah yang bersedia menampung mereka, menyembuhkan orang sakit, dan menyebarkan berita datangnya Kerajaan Allah.[128]

Dalam Injil Markus, para murid pada saat itu masih bebal. Mereka belum memahami makna dari mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus (Markus 4:35–41, 6:52), perumpamaan-perumpamaan-Nya (Markus 4:13), atau arti "bangkit dari antara orang mati" (Markus 9:9–10). Ketika kemudian Yesus ditangkap, mereka berlari meninggalkan Yesus (lihat di bawah).[116]

Ajaran, khotbah, dan mukjizat

Kristus dan Penguasa Muda yang Kaya karya Heinrich Hofmann, 1889

Dalam Injil Sinoptik, Yesus mengajarkan secara luas, sering kali dengan perumpamaan, mengenai Kerajaan Allah (atau, dalam Injil Matius, Kerajaan Surga).[129] Kerajaan itu dideskripsikan telah dekat (Markus 1:15) dan telah ada dalam pelayanan Yesus (Lukas 17:21). Yesus menjanjikan keikutsertaan dalam Kerajaan itu bagi mereka yang menerima pesan-Nya (Markus 10:13–27).[129] Yesus berbicara tentang "Anak Manusia" (atau "Putra Manusia"), sebagai seorang sosok apokaliptik yang akan datang untuk mengumpulkan orang-orang terpilih.[130]

Yesus memanggil orang-orang untuk bertobat dari dosa mereka dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah.[25] Yesus mengatakan kepada para pengikut-Nya untuk berpegang teguh pada hukum Yahudi, kendati oleh beberapa kalangan Yesus sendiri dianggap melanggar hukum tersebut, misalnya mengenai Sabat.[25] Ketika ditanya mengenai apa perintah terbesar, Yesus menjawab: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. ... Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Matius 22:37–39). Ajaran-ajaran etika yang lain dari Yesus misalnya mengasihi musuh, menjauhkan diri dari kebencian dan hawa nafsu, serta memberi pipi yang lain jika ditampar orang (Matius 5:21–44).[131]

Injil Yohanes menyajikan ajaran-ajaran Yesus bukan hanya sebagai pewartaan-Nya sendiri, tetapi sebagai wahyu ilahi. Sebagai contoh, Yohanes Pembaptis dalam Yohanes 3:34 menyatakan: "Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas." Dalam Yohanes 7:16 Yesus mengatakan, "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." Ia menegaskan hal yang sama dalam Yohanes 14:10: "Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya."[132][133]

Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kustamosaik abad pertengahan dari Katedral Monreale.

Dalam Injil, kira-kira tiga puluh perumpamaan merupakan sekitar sepertiga ajaran Yesus yang tercatat.[132][134] Perumpamaan-perumpamaan tersebut diperlihatkan dalam khotbah-khotbah yang lebih panjang dan di bagian lain dalam rupa narasi.[135] Perumpamaan Yesus sering kali mengandung simbolisme, dan biasanya mengaitkan dunia jasmani dengan rohani.[136][137] Tema-tema umum dalam kisah-kisah ini misalnya kebaikan dan kemurahan hati Allah serta bahaya-bahaya pelanggaran.[138] Beberapa perumpamaan Yesus, seperti Anak yang Hilang (Lukas 15:11–32), relatif sederhana, sementara yang lainnya seperti Benih yang Tumbuh (Markus 4:26–29) termasuk kompleks, mendalam, dan sulit dipahami.[139]

Dalam laporan-laporan Injil, Yesus memberikan porsi besar dalam pelayanan-Nya dengan melakukan berbagai mukjizat, terutama penyembuhan.[140] Mukjizat-mukjizat tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama: mukjizat penyembuhan dan mukjizat alam.[141] Mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus yaitu menyembuhkan penyakit fisik, eksorsisme (pengusiran setan), dan membangkitkan orang mati.[142] Mukjizat alam memperlihatkan kuasa Yesus atas alam, misalnya mengubah air menjadi anggur, berjalan di atas air, dan meredakan badai. Yesus menyatakan bahwa mukjizat yang dilakukan-Nya berasal dari sumber ilahi. Sementara para lawan Yesus menuduh-Nya melakukan eksorsisme dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan, Yesus menanggapi mereka dengan mengatakan bahwa Ia melakukan mukjizat dengan "Roh Allah" (Matius 12:28) atau "kuasa Allah" (Lukas 11:20).[25][143]

Dalam Injil Yohanes, mukjizat-mukjizat Yesus dideskripsikan sebagai "tanda-tanda", dilakukan untuk membuktikan misi dan keilahian Yesus.[144][145] Namun, dalam Injil Sinoptik, ketika diminta untuk memberikan tanda-tanda ajaib untuk membuktikan otoritas-Nya, Yesus menolak.[144] Dalam Injil Sinoptik juga dikisahkan bahwa orang banyak secara berkala menanggapi mukjizat-mukjizat Yesus dengan rasa kagum dan memaksa-Nya untuk menyembuhkan penyakit mereka. Dalam Injil Yohanes, Yesus tampak tidak tertekan oleh orang banyak tersebut, mereka sering menanggapi mukjizat Yesus dengan keyakinan dan iman.[146] Satu karakteristik yang terlihat di antara semua mukjizat yang dilakukan Yesus dalam laporan-laporan Injil yaitu bahwa Yesus melakukannya dengan bebas dan tidak pernah meminta pembayaran materiil dalam bentuk apa pun.[147] Episode-episode dalam Injil yang memuat deskripsi terkait mukjizat Yesus juga sering mencakup ajaran-ajaran, dan mukjizat itu sendiri mengandung elemen pengajaran.[148][149] Banyak dari mukjizat yang dibuat Yesus mengajarkan pentingnya iman. Misalnya dalam peristiwa disembuhkannya sepuluh orang kusta dan dibangkitkannya anak perempuan Yairus para penerima manfaat mukjizat-mukjizat tersebut diberitahu bahwa kesembuhan mereka terjadi karena iman mereka.[150][151]

Pemakluman sebagai Kristus dan peristiwa Transfigurasi

Transfigurasi Yesus, penggambaran oleh Carl Bloch.

Di sekitar bagian tengah masing-masing ketiga Injil Sinoptik, dua episode yang berkaitan menandai suatu titik balik dalam kisah tersebut: Pengakuan Petrus dan Transfigurasi Yesus.[121][152] Peristiwa-peristiwa ini menandai awal mula penyingkapan secara bertahap atas identitas Yesus kepada para murid-Nya dan nubuat Yesus terkait penderitaan dan kematian-Nya.[111][112][121] Kedua peristiwa ini tidak diceritakan di dalam Injil Yohanes.[77]

Dalam Pengakuannya, Petrus berkata kepada Yesus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"[153][154][155] Yesus menegaskan bahwa pengakuan Petrus merupakan kebenaran yang diungkapkan secara ilahi.[156][157]

Dalam peristiwa Transfigurasi (Matius 17:1–9, Markus 9:2–8, dan Lukas 9:28–36),[111][112][121] Yesus mengajak Petrus dan dua rasul lainnya ke atas suatu gunung yang tidak disebutkan namanya, di mana "Yesus berubah rupa di depan mata mereka, wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang."[158] Kemudian awan terang muncul menaungi mereka, dan terdengar suara dari awan tersebut yang mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia" (Matius 17:1–9).[111] Dalam 2 Petrus 1:16-18, Petrus sendiri menegaskan bahwa ia menyaksikan Transfigurasi Yesus, dan menyatakan bahwa tradisi apostolik didasarkan pada kesaksian dari saksi mata.[159]

Pekan terakhir sebelum kematian

Deskripsi pekan terakhir kehidupan Yesus (sebagian kalangan menyebutnya Pekan Sengsara) diceritakan dalam sekitar sepertiga narasi pada Injil Kanonik,[83] dimulai dengan masuknya Yesus ke Yerusalem dan berakhir dengan Penyaliban Yesus.[106][124]

Aktivitas di Yerusalem

Sebuah lukisan yang menggambarkan masuknya Yesus ke Yerusalem, karya Jean-Léon Gérôme, 1897.

Dalam Injil Sinoptik, pekan terakhir di Yerusalem adalah akhir dari perjalanan menjelajahi Perea dan Yudea yang Yesus awali di Galilea.[124] Yesus mengendarai seekor keledai muda untuk masuk ke Yerusalem, mencerminkan suatu nubuat dari Kitab Zakharia di mana tertulis bahwa seorang raja Yahudi yang rendah hati memasuki Yerusalem dengan cara demikian (Zakharia 9:9).[55] Orang-orang di sepanjang jalan menghamparkan jubah mereka dan ranting-ranting kecil dari pohon (dikenal sebagai daun palem) di depan Yesus dan menyanyikan bagian dari Mazmur 118:25–26.[160][161][162]

Selanjutnya Yesus mengusir para penukar uang dari Bait Allah, menuduh mereka telah mengubahnya menjadi sarang penyamun karena aktivitas komersial yang mereka lakukan. Yesus kemudian bernubuat tentang kehancuran yang akan datang, termasuk nabi-nabi palsu, peperangan, gempa bumi, penganiayaan terhadap orang-orang beriman, tampilnya seorang "pembinasa keji", dan berbagai kesengsaraan yang tak tertahankan (Markus 13:1–23). Kata Yesus, "Anak Manusia" akan mengutus para malaikat untuk mengumpulkan orang beriman dari seluruh bagian bumi (Markus 13:24–27). Menurut Stephen L. Harris, Yesus memperingatkan bahwa hal-hal ini akan terjadi pada masa hidup mereka yang mendengarnya (Markus 13:28–32).[116]

Dalam Injil Sinoptik juga dikisahkan bahwa Yesus terlibat konflik dengan para tua-tua Yahudi, misalnya pada saat mereka mempertanyakan otoritas Yesus, dan Ia mengkritik mereka serta menyebut mereka orang-orang munafik.[160][162] Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas rasul, secara diam-diam melakukan tawar-menawar dengan tua-tua Yahudi, setuju untuk melakukan pengkhianatan dengan menyerahkan Yesus kepada mereka demi tiga puluh keping perak.[163][164]

Injil Yohanes menceritakan dua perayaan lain di mana Yesus mengajar di Yerusalem sebelum Pekan Sengsara (Yohanes 7:1–10:42).[102] Yesus kembali dekat Yerusalem, di Betania, di mana Ia membangkitkan Lazarus dari kematian sehingga membuat ketegangan meningkat antara Yesus dan otoritas Yahudi.[124] Pihak otoritas tersebut kemudian bersekongkol untuk membunuh Yesus (Yohanes 11).[102] Membangkitkan Lazarus dipandang sebagai tanda paling ampuh yang pernah dibuat Yesus.[79] Di Betania, Maria dari Betania meminyaki kaki Yesus dan menjadi pertanda penguburan Yesus.[165] Yesus kemudian memasuki Yerusalem sebagai Mesias.[102] Orang banyak yang bersorak-sorai menyambut Yesus saat Ia memasuki Yerusalem menambah kebencian otoritas Yahudi.[124] Dalam Injil Yohanes, peristiwa Yesus menyucikan Bait Allah dikisahkan terjadi saat kunjungan Paskah Yahudi yang sebelumnya di Yerusalem. Injil Yohanes selanjutnya menceritakan Perjamuan Malam Terakhir yang diadakan Yesus bersama dengan para murid.[102]

Perjamuan Terakhir

Perjamuan Terakhir, digambarkan dalam lukisan abad ke-16 karya Juan de Juanes.

Perjamuan Terakhir merupakan terakhir kalinya Yesus bersantap bersama 12 rasul di Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Perjamuan Terakhir disebutkan dalam keempat Injil kanonik; Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus (11:23–26) juga menyebutkannya.[44][45][166] Selagi bersantap, Yesus memprediksikan bahwa salah seorang rasul akan mengkhianati-Nya.[167] Meskipun setiap rasul menyatakan diri tidak akan mengkhianati-Nya, Yesus menegaskan kembali bahwa yang akan berkhianat itu ada di antara mereka yang hadir. Matius 26:23–25 dan Yohanes 13:26–27 secara spesifik mengidentifikasi Yudas sebagai pengkhianat tersebut.[44][45][167]

Dalam Injil Sinoptik, Yesus mengambil roti, memecah-mecahkannya, dan memberikannya kepada murid-murid, sambil mengatakan, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu." Yesus kemudian meminta mereka semua minum dari suatu cawan, dengan mengatakan, "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu" (Lukas 22:19–20).[44][168] Ordinansi atau Sakramen Perjamuan Kudus (Ekaristi) Kristen didasarkan pada peristiwa-peristiwa ini.[169] Meskipun Injil Yohanes tidak menyertakan deskripsi ritual roti dan anggur tersebut selama Perjamuan Terakhir, kebanyakan akademisi sepakat bahwa Yohanes 6:22–59 memiliki karakter ekaristis dan menggemakan narasi kelembagaannya dalam Injil Sinoptik dan dalam tulisan-tulisan Paulus tentang Perjamuan Terakhir.[170]

Dalam keempat Injil, Yesus memprediksi bahwa Petrus akan menyangkal telah mengenal-Nya sebanyak tiga kali sebelum ayam jantan berkokok keesokan paginya.[171][172] Dalam Injil Lukas dan Yohanes, prediksi tersebut disampaikan selama Perjamuan Terakhir berlangsung (Lukas 22:34, Yohanes 22:34). Dalam Injil Matius dan Markus, prediksi tersebut disampaikan setelah Perjamuan Terakhir selesai; Yesus juga memprediksi bahwa semua murid akan lari meninggalkan Dia (Matius 26:31–34, Markus 14:27–30).[173] Injil Yohanes merupakan satu-satunya laporan yang menyajikan peristiwa Yesus membasuh kaki para murid setelah bersantap.[97] Injil Yohanes juga memuat suatu khotbah panjang Yesus untuk mempersiapkan para murid (sekarang tanpa Yudas) menghadapi kepergian Yesus. Bab 14–17 dari Injil Yohanes dikenal sebagai Amanat Perpisahan dan merupakan salah satu sumber konten Kristologis yang penting.[174][175]

Penderitaan di Taman Getsemani, pengkhianatan, dan penangkapan

Penggambaran ciuman Yudas dan penangkapan Yesus, lukisan abad ke-17 karya Caravaggio.

Setelah Perjamuan Terakhir, Yesus pergi untuk berdoa, kemudian Yudas dan pihak otoritas Yahudi datang untuk menangkap Yesus.

  • Dalam Injil Markus, Yesus dan para murid pergi ke Taman Getsemani,[173] di mana Yesus berdoa agar terhindar dari siksaan yang akan dialami-Nya kelak. Para murid tertidur pada saat mereka seharusnya berjaga (Markus 14:37–41). Kemudian Yudas datang dengan sekelompok orang bersenjata yang dikirim oleh para imam kepala, ahli kitab, dan tua-tua Yahudi.[116] Ia mencium Yesus untuk mengidentifikasi diri-Nya kepada rombongan orang banyak tersebut, dan mereka lalu menangkap Yesus.[173] Dalam upaya untuk menghentikan mereka, salah seorang murid Yesus menggunakan pedang untuk memotong telinga salah seorang laki-laki dalam rombongan itu.[173] Setelah penangkapan Yesus, para murid pergi bersembunyi, dan Petrus, ketika ditanya-tanya, tiga kali menyangkal kalau dirinya mengenal Yesus.[173] Setelah penyangkalan ketiga, ia mendengar kokok ayam dan mengingat prediksi Yesus sebelumnya ketika Ia menatapnya. Petrus kemudian menangis dengan kesedihan mendalam.[171]
  • Dalam Injil Matius, Yesus mengkritik serangan dengan pedang yang dilakukan oleh seorang murid, memerintahkan mereka untuk membiarkan diri-Nya ditangkap. Yesus mengatakan, "Barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang" (Matius 26:52).
  • Dalam Injil Lukas, Yesus pergi ke Bukit Zaitun untuk berdoa,[173] dan Yesus secara ajaib menyembuhkan telinga orang yang dipotong oleh seorang murid (Lukas 22:51).
  • Dalam Injil Yohanes, Yesus tidak berdoa agar terhindar dari penyaliban-Nya,[176] sebagaimana juga Injil ini hampir-hampir tidak menggambarkan Yesus memiliki kelemahan manusiawi seperti demikian.[176] Orang-orang yang menangkap Yesus adalah para prajurit dan perwira Yahudi (Yohanes 18:3). Kisah ciuman pengkhianatan tidak diceritakan dalam Injil ini, sebagai gantinya Yesus menyatakan identitas diri-Nya; ketika Yesus melakukannya, para prajurit dan perwira tersebut jatuh ke tanah (Yohanes 18:4–7). Injil ini mengidentifikasi Petrus sebagai murid yang menggunakan pedang, dan Yesus menegurnya karena hal itu (Yohanes 18:10–11).

Pengadilan oleh Sanhedrin, Herodes, dan Pilatus

Setelah ditangkap, Yesus dibawa ke Sanhedrin (atau Mahkamah Agama), yaitu badan peradilan Yahudi.[177] Terdapat beberapa perbedaan detail seputar peradilan atas Yesus di dalam laporan-laporan Injil.[178] Dalam Matius 26:57, Markus 14:53, dan Lukas 22:54, Yesus dibawa ke rumah imam besar, Kayafas, di mana Yesus diejek dan dipukuli pada malam itu. Keesokan paginya para imam kepala dan ahli kitab membawa Yesus keluar dari pengadilan mereka.[179][180][181] Yohanes 18:12–14 menyatakan bahwa Yesus pertama kali dibawa kepada Hanas, mertua Kayafas, dan selanjutnya kepada sang imam besar.[179][180][181]

Ecce homo! karya Antonio Ciseri tahun 1871, menggambarkan Pontius Pilatus sedang memperlihatkan Yesus kepada publik.

Selama persidangan Yesus sangat sedikit berbicara, tidak ada pembelaan diri, serta memberikan jawaban-jawaban secara tidak langsung dan hanya sesekali saja atas pertanyaan-pertanyaan para imam, menyebabkan seorang petugas menampar Yesus. Dalam Matius 26:62, ketidakacuhan Yesus membuat Kayafas bertanya kepada-Nya, "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"[179][180][181] Dalam Markus 14:61 imam besar lalu bertanya kepada Yesus, "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Yesus menjawab, "Akulah Dia", dan kemudian memprediksi akan datangnya Putra Manusia (Anak Manusia).[25] Hal ini mengakibatkan Kayafas merobek jubahnya sendiri dalam kemarahan dan menuduh Yesus melakukan penghujatan. Dalam Injil Matius dan Lukas, jawaban Yesus lebih ambigu:[25][182] dalam Matius 26:64 Yesus menjawab, "Engkau telah mengatakannya", dan dalam Lukas 22:70 Yesus menjawab, "Kamu sendiri mengatakan bahwa Akulah Anak Allah."[183][184]

Mereka membawa Yesus ke pengadilan Pilatus, dan Pilatus tampak sangat enggan untuk menghukum Yesus; menurut Robert W. Funk, adalah tua-tua Yahudi yang harus disalahkan atas penyaliban Yesus.[185] Agustinus dari Hippo mengatakan bahwa Pilatus tidaklah bebas dari kesalahan, karena ia menggunakan kekuasaannya untuk mengeksekusi Yesus.[186] Para tetua Yahudi meminta gubernur Romawi Pontius Pilatus untuk mengadili dan menghukum Yesus, menuduh-Nya mengklaim sebagai Raja orang Yahudi.[181] Penggunaan kata "raja" dipandang sebagai pokok diskusi antara Yesus dan Pilatus. Dalam Yohanes 18:36 Yesus menyatakan, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini", tetapi Yesus tidak membantah secara tegas sebutan Raja orang Yahudi.[187][188] Dalam Lukas 23:7–15 Pilatus menyadari bahwa Yesus adalah orang Galilea, dan dengan demikian berada di bawah yurisdiksi Herodes Antipas.[189][190] Pilatus mengirimkan Yesus kepada Herodes untuk diadili,[191] tetapi Yesus tidak mengatakan apapun dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan Herodes. Herodes dan prajuritnya mengejek Yesus, mengenakan sebuah jubah mahal pada Yesus untuk membuat-Nya terlihat seperti seorang raja, dan mengembalikan Yesus kepada Pilatus,[189] yang kemudian memanggil para tetua Yahudi dan mengumumkan bahwa ia "tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya".[191]

Dengan pertimbangan kebiasaan Paskah Yahudi pada zaman itu, Pilatus mengizinkan seorang tahanan dipilih oleh orang banyak untuk dibebaskan. Ia memberikan mereka pilihan antara Yesus dan seorang pembunuh bernama Barabas. Karena bujukan para tetua Yahudi (Matius 27:20), massa memilih untuk melepaskan Barabas dan menyalibkan Yesus.[192] Pilatus menulis pada sebuah papan dengan bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani yang berbunyi "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi" (disingkat INRI dalam penggambaran-penggambaran) untuk ditempelkan di atas kayu salib Yesus (Yohanes 19:19–20),[193] menyuruh orang untuk mendera Yesus, dan mengirim Yesus untuk disalibkan. Para prajurit menempatkan Mahkota duri di kepala Yesus dan mengolok-olok-Nya sebagai Raja orang Yahudi. Mereka memukuli dan mengejek Yesus sebelum membawa-Nya ke Kalvari,[194] yang juga disebut Golgota, untuk disalibkan.[179][181][195]

Penyaliban dan pemakaman

Penggambaran Penyaliban oleh Pietro Perugino sebagai Stabat Mater, tahun 1482.

Penyaliban Yesus dideskripsikan dalam keempat Injil kanonik. Setelah proses persidangan, Yesus memanggul salib menuju Kalvari; menurut tradisi, rute yang dilalui Yesus selama memanggul salib dikenal sebagai Via Dolorosa. Ketiga Injil Sinoptik mengindikasikan bahwa Simon dari Kirene membantu Yesus setelah dipaksa oleh prajurit Romawi untuk melakukannya.[196][197] Dalam Lukas 23:27–28 Yesus mengatakan kepada para perempuan di antara orang banyak yang mengikuti-Nya agar tidak menangisi-Nya melainkan agar mereka menangisi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka.[196] Di Kalvari, Yesus ditawarkan semacam ramuan yang biasa ditawarkan sebagai obat penghilang rasa sakit. Menurut Injil Matius dan Markus, Yesus menolaknya.[196][197]

Para prajurit kemudian menyalibkan Yesus dan membuang undi atas pakaian Yesus. Di atas kepala Yesus di kayu salib terdapat inskripsi tulisan Pilatus, "Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi"; para prajurit dan orang-orang yang lewat di sana mengejek Yesus terkait hal tersebut. Yesus disalibkan di antara dua penyamun yang telah dinyatakan bersalah, salah seorang di antaranya menghardik Yesus, sedangkan seorang yang lainnya membela Yesus.[196][198] Para prajurit Romawi mematahkan kaki kedua penyamun tersebut (suatu prosedur yang digunakan untuk mempercepat kematian dalam suatu penyaliban), tetapi mereka tidak mematahkan kaki Yesus karena saat itu Yesus telah menghadapi kematian-Nya. Dalam Yohanes 19:34, salah seorang prajurit menikam lambung Yesus dengan tombak sehingga darah dan air mengalir keluar.[199] Dalam Matius 27:51–54, ketika Yesus menghadapi kematian-Nya, tirai besar di Bait Allah terkoyak dan terjadi gempa bumi yang mengakibatkan makam-makam terbuka. Karena sangat ketakutan menyaksikan peristiwa-peristiwa tersebut, seorang perwira Romawi menyatakan bahwa Yesus adalah Putra Allah.[196][200]

Pada hari yang sama, Yusuf dari Arimatea, dengan izin Pilatus dan dengan bantuan Nikodemus, menurunkan jenazah Yesus dari kayu salib, membungkus-Nya dengan kain bersih, dan membaringkan Yesus di dalam makamnya dari bukit batu yang dipahat.[196] Dalam Matius 27:62–66, pada hari berikutnya para imam kepala Yahudi meminta Pilatus supaya makam tersebut diamankan, dan atas izin Pilatus para imam tersebut menyegel batu besar yang menutupi pintu masuk makam serta menempatkan penjaga.[196][201]

Kebangkitan dan kenaikan

Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena setelah kebangkitan-Nya dari antara orang mati, digambarkan oleh Alexander Andreyevich Ivanov.

Dalam keempat Injil, Maria Magdalena pergi mengunjungi makam Yesus pada hari Minggu pagi dan terkejut karena menemukan makam tersebut kosong. Ia kemudian mengetahui bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Kendati Yesus telah memberitahukannya, para murid saat itu belum memahami bahwa Yesus akan bangkit kembali.[202] Setelah peristiwa penemuan makam kosong, Yesus melakukan serangkaian penampakan kepada para murid.[48]

  • Dalam Injil Markus, Salome dan seorang Maria lainnya ada bersama Maria Magdalena saat mengunjungi makam Yesus (Markus 16:1). Seorang pemuda berjubah putih (seorang malaikat) mengatakan kepada mereka bahwa Yesus akan menemui para murid di Galilea, sebagaimana telah dikatakan oleh Yesus kepada mereka (merujuk pada Markus 14:28).[55] Tidak lama setelah kisah tersebut, Injil Markus berakhir.[116]
  • Dalam Injil Matius, terjadi gempa bumi ketika para perempuan itu mengunjungi makam, dan seorang malaikat Tuhan turun dari surga sehingga membuat para penjaga sangat ketakutan.[202] Yesus menampakkan diri kepada kesebelas murid yang tersisa di Galilea dan mengutus mereka untuk membaptis semua bangsa dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.[97]
  • Dalam Injil Lukas, Maria Magdalena dan para perempuan lainnya bertemu dengan dua orang malaikat, dan kesebelas murid tidak mempercayai cerita mereka (Lukas 24:1–12).[202] Yesus menampakkan diri pada hari yang sama kepada para murid di Yerusalem (Lukas 24:13–43). Meskipun Yesus memperlihatkan diri dan menghilang secara misterius, Yesus juga makan dan membiarkan mereka menyentuh-Nya untuk membuktikan bahwa Ia bukan hantu. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk mewartakan ajaran-Nya kepada semua bangsa (Lukas 24:47).[203]
  • Dalam Injil Yohanes, Maria Magdalena pada awalnya sendirian, namun Petrus dan murid yang dikasihi Yesus datang dan mengunjungi makam juga. Yesus lalu menampakkan diri kepada Maria di makam kosong tersebut.[202] Selanjutnya Yesus menampakkan diri kepada para murid, mengembuskan napas kepada mereka, dan memberi mereka kuasa untuk mengampuni maupun menahan dosa orang.[79] Dalam kunjungan kedua, Yesus membuktikan kepada seorang murid yang ragu-ragu ("Tomas yang ragu-ragu") bahwa Ia berwujud daging dan darah.[79] Peristiwa penangkapan 153 ekor ikan merupakan suatu mukjizat di Laut Galilea, di mana setelah itu Yesus membesarkan hati Petrus untuk melayani para pengikut-Nya.[48][204]

Kenaikan Yesus ke Surga dideskripsikan dalam Lukas 24:50–53, Kisah Para Rasul 1:1–11, dan disebutkan dalam 1 Timotius 3:16. Dalam Kisah Para Rasul, empat puluh hari setelah Kebangkitan, "terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka." 1 Petrus 3:22 menyatakan bahwa Yesus telah "duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke surga."[48]

Kisah Para Rasul mendeskripsikan beberapa penampakan Yesus dalam berbagai visiun atau penglihatan setelah Kenaikan Yesus. Kisah Para Rasul 7:55 mendeskripsikan suatu penglihatan yang dialami oleh Stefanus sesaat menjelang kematiannya.[205] Dalam perjalanan menuju Damaskus, Rasul Paulus mengonversikan diri ke dalam Kekristenan setelah melihat cahaya yang menyilaukan dan mendengar suara yang mengatakan, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu" (Kisah Para Rasul 9:5).[206] Dalam Kisah Para Rasul 9:10–18, Yesus memerintahkan Ananias dari Damaskus untuk menyembuhkan Paulus. Peristiwa ini merupakan percakapan terakhir dengan Yesus yang dilaporkan dalam Alkitab sampai Kitab Wahyu,[206] di mana seorang laki-laki bernama Yohanes dikisahkan menerima wahyu dari Yesus mengenai hari-hari terakhir,[207] ketika Yesus diprediksi kembali dalam kemenangan (Wahyu 19:11–21).

Kesejarahan

Sebelum Abad Pencerahan, laporan-laporan Injil biasanya dipandang sebagai catatan sejarah yang akurat, tetapi sejak saat itu para akademisi mengangkat pertanyaan-pertanyaan mengenai keandalan Injil serta menarik suatu perbedaan antara Yesus yang dideskripsikan di dalam Injil dan Yesus dalam sejarah.[208] Sejak abad ke-18, tiga pencarian keilmuan yang terpisah atas Yesus historis telah berlangsung, masing-masing memiliki karakteristik berbeda dan didasarkan pada kriteria penelitian berbeda, yang sering kali dikembangkan selama pencarian yang menerapkannya.[209][210] Meskipun terdapat kesepakatan keilmuan tentang keberadaan Yesus,[211][212] dan suatu konsensus dasar tentang garis besar umum kehidupannya,[213] potret Yesus yang dibangun dalam pencarian-pencarian tersebut sering berbeda satu sama lain serta dari citra yang digambarkan dalam laporan-laporan Injil.[214][215]

Pendekatan-pendekatan untuk rekonstruksi sejarah tentang kehidupan Yesus bervariasi dari pendekatan-pendekatan "maksimalis" abad ke-19 yang menerima laporan-laporan Injil sebagai bukti tepercaya sejauh memungkinkan, sampai dengan pendekatan-pendekatan "minimalis" abad ke-20 yang nyaris tidak menerima satu pun mengenai Yesus sebagai sejarah.[216] Pada tahun 1950-an, seiring dengan kecepatan laju pencarian kedua akan Yesus historis, pendekatan-pendekatan minimalis memudar, dan pada abad ke-21, minimalis seperti Price termasuk dalam kaum minoritas yang sangat kecil.[217][218] Meskipun keyakinan bahwa Injil tidak dapat salah (ineransi) tidak dapat didukung secara historis, banyak akademisi sejak tahun 1980-an berpandangan bahwa, di luar beberapa fakta yang dianggap pasti secara historis, elemen-elemen tertentu lainnya dari kehidupan Yesus "besar kemungkinan terjadi secara historis".[217][219][220] Penelitian keilmuan modern mengenai Yesus historis dengan demikian berfokus pada identifikasi elemen-elemen yang paling besar kemungkinannya.[221][222]

Yudea dan Galilea pada abad ke-1

Yudea, Galilea, dan daerah sekitarnya pada zaman Yesus.

Pada tahun 6 M, Yudea, Idumea, dan Samaria mengalami transformasi dari kerajaan klien Kekaisaran Romawi menjadi provinsi kekaisaran. Seorang prefek Romawi, bukannya seorang raja klien, memerintah daratan tersebut. Sang prefek memerintah dari Kaisarea, membiarkan Yerusalem dikelola oleh imam besar. Sebagai pengecualian, sang prefek datang ke Yerusalem pada saat festival-festival keagamaan, yang terkadang antusiasme patriotik dan keagamaan menginspirasi terjadinya kerusuhan atau pemberontakan. Tanah milik kaum non-Yahudi mengelilingi Yudea dan Galilea yang adalah wilayah Yahudi, tetapi praktik dan hukum Romawi memungkinkan kaum Yahudi untuk tetap terpisah secara hukum dan kultural. Galilea merupakan daerah yang makmur, dan kemiskinan relatif terbatas sehingga tidak mengancam tatanan sosial. Agama Yahudi dipandang tidak biasa dalam hal kaum Yahudi hanya mengakui satu Allah, mereka menganggap diri sebagai pilihan Allah, dan mereka menginginkan bangsa-bangsa lain untuk menerima Allah mereka sebagai satu-satunya Allah. Kaum Yahudi mendasarkan iman dan praktik keagamaan mereka pada Taurat, yaitu lima kitab yang dikatakan diberikan oleh Allah kepada Musa. Tiga kelompok keagamaan terkemuka mereka adalah Farisi, Eseni, dan Saduki. Ketiga kelompok ini hanya mewakili sebagian kecil populasi Yahudi. Kebanyakan orang Yahudi menantikan waktu saat Allah akan membebaskan mereka dari para penguasa pagan, kemungkinan melalui perang melawan bangsa Romawi.[223]

Sumber-sumber

Sebuah edisi tahun 1640 dari karya Yosefus, seorang sejarawan Yahudi-Romawi abad ke-1 yang menyebutkan mengenai Yesus.[224]

Para sejarawan menghadapi suatu tantangan yang berat ketika mereka menganalisis Injil kanonik.[225] Injil tidak dipandang sebagai biografi dalam pengertian masa kini; para penulis Injil menjelaskan signifikansi teologis Yesus dan menceritakan kembali pelayanan Yesus kepada publik tanpa mencantumkan banyak detail mengenai kehidupannya.[225] Peristiwa-peristiwa supranatural yang berkaitan dengan kematian dan kebangkitan Yesus menjadikan tantangan tersebut lebih sulit lagi.[225] Para akademisi menggunakan sejumlah kriteria, seperti kriteria beberapa pengesahan, kriteria koherensi, dan kriteria ketidaksamaan, untuk menilai historisitas setiap peristiwa.[226] Historisitas suatu peristiwa juga tergantung pada keandalan sumber rujukan; pada hakikatnya Injil merupakan catatan kehidupan Yesus yang tidak independen ataupun konsisten. Injil Markus, yang kemungkinan besar merupakan Injil yang paling awal ditulis, selama beberapa dekade telah dipandang sebagai yang paling akurat secara historis.[227] Injil Yohanes, Injil yang terakhir ditulis, cukup berbeda dengan Injil Sinoptik, dan dengan demikian secara umum dianggap kurang dapat diandalkan. Namun saat ini semakin banyak akademisi yang juga mengakui bahwa Injil Yohanes dapat saja mengandung suatu inti dari materi yang lebih lama dengan nilai sejarah sebagaimana tradisi Injil Sinoptik, atau bahkan lebih darinya.[228]

Injil Tomas, suatu Injil nonkanonik, merupakan salah satu saksi independen atas banyak aforisme dan perumpamaan Yesus.[229] Sebagai contoh, Injil Tomas mengonfirmasikan bahwa Yesus memberkati kaum miskin dan bahwa ekspresi ini tersebar luas secara independen sebelum dikombinasikan dengan ekspresi-ekspresi serupa dalam dokumen Q.[229] Teks Kristen nonkanonik tertentu lainnya mungkin juga memiliki nilai sejarah.[66]

Sumber-sumber non-Kristen yang digunakan untuk membangun keberadaan Yesus secara historis misalnya karya-karya sejarawan abad pertama seperti Yosefus dan Tasitus.[230][224][231] Louis Feldman, seorang sejarawan yang mengkhususkan diri dalam karya-karya Yosefus, menyatakan bahwa "sedikit orang yang meragukan keaslian" referensi Yosefus tentang Yesus dalam Antiquitates Iudaicae buku 20, dan hanya dibantah oleh sejumlah kecil akademisi.[232][233] Tasitus menyebut Kristus dan eksekusinya oleh Pilatus dalam buku 15 karyanya yang berjudul Annales. Para akademisi umumnya menganggap referensi Tasitus mengenai eksekusi Yesus adalah otentik, dan sebagai suatu sumber Romawi yang independen memiliki nilai historis.[234]

Sumber-sumber non-Kristen dipandang berharga dalam dua hal. Pertama-tama, sumber-sumber tersebut memperlihatkan kalau pihak-pihak netral ataupun seterunya tidak pernah menunjukkan keraguan bahwa Yesus benar-benar ada. Kedua, sumber-sumber tersebut menyajikan suatu gambaran kasar mengenai Yesus yang kompatibel dengan yang ditemukan dalam sumber-sumber Kristen: bahwa Yesus adalah seorang guru[235], memiliki reputasi sebagai seorang pembuat mukjizat, memiliki saudara bernama Yakobus, dan mengalami kematian yang kejam.[236]

Arkeologi membantu para akademisi untuk lebih memahami dunia sosial Yesus.[237] Penelitian arkeologis belakangan ini, misalnya, menunjukkan bahwa Kapernaum—sebuah kota penting dalam pelayanan Yesus—adalah kota yang miskin dan kecil, bahkan tidak terdapat satu pun ruang terbuka publik (forum) atau agora.[238][239] Penemuan arkeologis ini bergema baik dengan pandangan keilmuan bahwa Yesus menganjurkan saling berbagi di antara kaum miskin di daerah Galilea tersebut.[238]

Kronologi

Sebagian besar akademisi sepakat bahwa Yesus adalah seorang Yahudi Galilea, lahir sekitar awal abad pertama, meninggal antara tahun 30 dan 36 M di Yudea.[240][241] Konsensus keilmuan yang umum adalah bahwa Yesus hidup pada zaman yang sama dengan Yohanes Pembaptis dan disalibkan oleh gubernur Romawi bernama Pontius Pilatus yang menjabat dari tahun 26 sampai 36 M.[242]

Injil memberikan beberapa petunjuk mengenai tahun kelahiran Yesus. Matius 2:1 menghubungkan kelahiran Yesus dengan pemerintahan Herodes Agung yang meninggal dunia sekitar tahun 4 SM, dan Lukas 1:5 menyebutkan bahwa Herodes berada di atas takhta sesaat sebelum kelahiran Yesus,[243][244] kendati Injil ini juga menghubungkan kelahiran Yesus dengan Sensus Kirenius yang diadakan sepuluh tahun kemudian.[245][246] Lukas 3:23 menyatakan bahwa Yesus "berumur kira-kira tiga puluh tahun" saat mengawali pelayanan, yang menurut Kisah Para Rasul 10:37–38 didahului dengan pelayanan Yohanes yang tercatat dalam Lukas 3:1–2 telah dimulai pada tahun ke-15 pemerintahan Tiberius (28 atau 29 M).[244][247] Dengan menyatukan laporan-laporan Injil dan data sejarah serta menggunakan berbagai metode lainnya, sebagian besar akademisi menyimpulkan tahun kelahiran Yesus antara tahun 6 dan 4 SM,[247][248] tetapi beberapa kalangan mengajukan perkiraan dalam kisaran yang lebih luas.[g]

Tahun-tahun pelayanan Yesus diperhitungkan menggunakan beberapa pendekatan berbeda.[249][250] Salah satu pendekatan menerapkan referensi dalam Lukas 3:1–2, Kisah Para Rasul 10:37–38, dan tahun pemerintahan Tiberius yang telah diketahui secara luas, sehingga menghasilkan perkiraan tahun 28–29 M sebagai awal pelayanan Yesus.[251] Pendekatan lainnya menggunakan pernyataan tentang bait dalam Yohanes 2:13–20, yang menyatakan bahwa bait di Yerusalem memasuki tahun ke-46 pembangunannya pada awal pelayanan Yesus, bersama-sama dengan pernyataan Yosefus bahwa pembangunan kembali bait tersebut dimulai oleh Herodes pada tahun ke-18 pemerintahannya, sehingga menghasilkan perkiraan tahun 27–29 M.[249][252] Suatu metode lanjutan menggunakan tahun kematian Yohanes Pembaptis dan perkawinan Herodes Antipas dengan Herodias, yang didasarkan pada tulisan-tulisan Yosefus, serta menghubungkannya dengan Matius 14:4 dan Markus 6:18.[253][254] Mengingat bahwa kebanyakan akademisi menarikhkan 28–35 M sebagai tahun perkawinan Herodes dengan Herodias, maka dihasilkan perkiraan tahun 28–29 M.[250]

Sejumlah pendekatan telah digunakan untuk memperkirakan tahun penyaliban Yesus. Kebanyakan akademisi sepakat bahwa kematian Yesus terjadi antara tahun 30 dan 33 M.[6][255] Injil menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi selama pemerintahan Pilatus, gubernur Romawi di Yudea dari tahun 26 sampai 36 M.[256][257][258] Tahun konversi Paulus (diperkirakan tahun 33–36 M) berfungsi sebagai batas atas untuk penetapan tahun Penyaliban. Tahun konversi dan pelayanan Paulus dapat ditentukan dengan menganalisis surat-surat Paulus dan Kisah Para Rasul.[259][260] Para astronom sejak Isaac Newton telah berupaya untuk memperkirakan tahun Penyaliban dengan menganalisis pergerakan bulan dan menghitung tahun historis Paskah Yahudi, suatu perayaan yang didasarkan pada kalender Yahudi suryacandra. Berdasarkan metode ini, tarikh yang paling banyak diterima adalah 7 April, 30 M, dan 3 April, 33 M (keduanya menurut kalender Julian).[261]

Historisitas peristiwa-peristiwa

A white statue of a man
An apparently old document
Tasitus, seorang sejarawan dan senator Romawi, menulis tentang penyaliban Kristus (Yesus) dalam Annales yang berisi sejarah Kekaisaran Romawi pada abad pertama.

Para sejarawan telah mencapai konsensus tertentu seputar dasar-dasar kehidupan Yesus.[53]

Keluarga

Yesus adalah orang Yahudi dan dilahirkan dalam keluarga Maria dan Yusuf. Ia dibesarkan di Nazaret di Galilea.[262] Kebanyakan akademisi modern, seperti E. P. Sanders dan Géza Vermes, umumnya menganggap Yusuf sebagai ayah Yesus.[263][264] Mereka menyatakan bahwa doktrin kelahiran Yesus dari perawan berasal dari pengembangan teologis, bukan peristiwa sejarah.[263] Para akademisi lainnya memandang bahwa kelahiran dari perawan dapat dibuktikan oleh dua injil berbeda kendati terdapat variasi detail.[265][266][267][268][269] Dalam pandangan ini, F. Dale Bruner mengatakan bahwa kelahiran dan konsepsi dari perawan merupakan suatu tradisi yang sesuai dengan kriteria beberapa pengesahan karena laporan dari Injil Matius dan Lukas berfungsi sebagai dua kesaksian yang independen dari tradisi tersebut.[270]

Baptisan dan Yohanes Pembaptis

Sebagian besar akademisi modern memandang pembaptisan Yesus sebagai suatu fakta sejarah yang definitif, dan juga penyalibannya.[7] James D.G. Dunn menyatakan bahwa kedua peristiwa itu "mendapatkan persetujuan yang nyaris universal" dan "diberikan peringkat yang sedemikian tinggi dengan skala yang 'hampir tidak mungkin untuk diragukan atau ditolak' sebagai fakta sejarah" sehingga sering menjadi titik awal penelitian tentang Yesus historis.[7] Para akademisi mengemukakan kriteria permaluan, dengan mengatakan bahwa kaum Kristen awal tidak akan menciptakan suatu peristiwa baptisan yang dapat mengisyaratkan bahwa Yesus berbuat dosa dan ingin bertobat.[271][272]

Pelayanan Yohanes merupakan salah satu dari banyak gerakan pembaruan yang berupaya untuk memperkuat Yudaisme dalam menghadapi tekanan pengaruh Helenistik.[273] Gerakan yang dilakukannya dipandang tidak biasa karena menentang kepemimpinan Yahudi, bukan pendudukan Romawi.[273] Ia adalah orang pertama dari banyak nabi abad ke-1 yang membesarkan harapan akan campur tangan ilahi.[273] Yesus dianggap terinspirasi oleh Yohanes dan mengambil alih banyak elemen pengajarannya.[274] Namun pengajaran Yesus lebih menekankan rahmat dan pengampunan daripada penghakiman.[274]

Pelayanan di Galilea

Sebagian besar akademisi berpendapat bahwa Yesus hidup di Galilea dan Yudea serta tidak berkhotbah atau belajar di tempat lain.[275] Mereka sepakat bahwa Yesus berdebat dengan otoritas Yahudi mengenai subjek Allah, melakukan beberapa penyembuhan, mengajar dengan berbagai perumpamaan, dan mengumpulkan pengikut.[242] Perumpamaan Yesus mengenai Kerajaan Allah menggunakan penggambaran orisinal dan mencolok, sebagai contoh, menyamakannya dengan sebuah biji sesawi atau ragi.[54] Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus sesuai dengan konteks sosial pada zaman itu, namun ia mendefinisikannya secara berbeda. Pertama, Yesus mengaitkannya dengan iman dari mereka yang disembuhkan. Kedua, ia menghubungkannya dengan nubuat akhir zaman.[276] Penyembuhan-penyembuhan yang dilakukan Yesus telah lama dipandang benar secara harfiah dan terkadang dianggap sebagai penipuan, tetapi saat ini suatu pemahaman mengenai terapi psikosomatik mengarahkan lebih banyak orang untuk percaya bahwa penyembuhan iman adalah mungkin.[277] Para kritikus Yahudi menganggap pelayanan Yesus dipenuhi skandal karena ia berpesta dengan orang-orang berdosa, bergaul akrab dengan kaum perempuan, dan mengizinkan para pengikutnya untuk memetik gandum pada hari Sabat.[54]

Yesus adalah seorang pengusir setan, sebagaimana ditunjukkan oleh Graham Twelftree.[62] Kisah-kisah mengenai Yesus mengusir setan terdapat dalam tradisi-tradisi paling awal dan bukan penambahan oleh para penulis di kemudian hari.[62][278]

Peranan

Yesus mengajarkan bahwa seorang sosok apokaliptik, yaitu "Putra Manusia" ("Anak Manusia"), akan segera datang dalam awan-awan kemuliaan untuk mengumpulkan orang-orang yang terpilih, atau orang-orang pilihan (Markus 13:24-27, Matius 24:29-31, Lukas 21:25-28).[279] Ia menyebut dirinya sendiri sebagai seorang "putra manusia" dalam pengertian sehari-hari "seorang pribadi", tetapi para sejarawan tidak tahu apakah Yesus juga merujuk pada dirinya sendiri ketika ia menyebut "Putra Manusia" surgawi.[279] Paulus dan kaum Kristen awal lainnya menafsirkan "Putra Manusia" sebagai Yesus yang telah bangkit.[279]

Gelar Kristus, atau Mesias, menunjukkan bahwa para pengikut Yesus meyakininya sebagai pewaris takhta Raja Daud yang diurapi, yang diharapkan beberapa kalangan Yahudi untuk menyelamatkan Israel.[279] Injil merujuk Yesus bukan hanya sebagai seorang Mesias tetapi dalam bentuk mutlak sebagai "Mesias", atau dipersamakan dengan "Kristus".[280] Dalam Yudaisme awal, bentuk mutlak gelar ini tidak ditemukan, tetapi hanya terdapat frasa seperti "Mesiasnya".[280] Tradisi tersebut dianggap cukup ambigu sehingga memberikan ruang untuk perdebatan mengenai apakah Yesus mendefinisikan peran eskatologisnya sebagai Mesias yang dimaksud.[280] Tradisi mesianik Yahudi meliputi berbagai bentuk yang berbeda, beberapa di antaranya berfokus pada seorang sosok Mesias dan yang lainnya tidak.[281] Berdasarkan pada tradisi Kristen, Gerd Theissen melanjutkan dengan hipotesis bahwa Yesus melihat dirinya sendiri dalam hal-hal mesianik tetapi tidak mengklaim gelar "Mesias".[281] Bart Ehrman berpendapat bahwa Yesus menganggap dirinya sebagai Mesias, walaupun dalam arti bahwa ia akan menjadi raja tatanan politik baru yang akan dimulai oleh Allah,[282] bukan dalam pengertian yang dipegang oleh kebanyakan orang saat ini tentang istilah tersebut.[283]

Penyaliban

Sebagian besar akademisi menganggap penyaliban Yesus adalah faktual[7] karena kaum Kristen awal tidak akan menciptakan kematian yang menyakitkan untuk pemimpin mereka.[284] Sangat mungkin bahwa para pemimpin keimaman besar Saduki dari Bait Allah menjadikan Yesus dieksekusi karena alasan-alasan politik daripada karena pengajarannya.[114] Mereka mungkin telah menganggap Yesus sebagai suatu ancaman terhadap stabilitas, terutama setelah ia menyebabkan suatu gangguan di Bait Allah.[114][285][286] Faktor-faktor lain, sebagai contoh masuknya Yesus ke Yerusalem, mungkin juga berkontribusi terhadap keputusan ini.[287] Pilatus kemungkinan besar melihat penyebutan Kerajaan Allah oleh Yesus sebagai suatu ancaman terhadap otoritas Romawi dan karenanya bekerja sama dengan para elite Bait Allah untuk mengeksekusi Yesus.[288]

Pasca penyaliban

Kebangkitan Kristus, salinan abad ke-16 dari La Passion de Nostre Seigneur

Setelah kematian Yesus, para pengikutnya mengatakan bahwa ia bangkit dari kematian, walaupun rincian yang tepat mengenai pengalaman mereka tidak jelas. Referensi tertulis yang paling awal mengenai kebangkitan Yesus adalah 1 Korintus 15, diperkirakan ditulis pada pertengahan tahun 50-an M.[289] Surat Paulus kepada jemaat di Roma dimulai dengan beberapa baris yang bercirikan sebagai suatu kredo pra-penulisan surat-surat Paulus.[290] Kalimat tersebut merujuk pada kebangkitan Yesus, dan pernyataan puitis ini mungkin berasal dari tahun 30-an.[290]

Beberapa dari mereka yang mengklaim menyaksikan kebangkitan Yesus kemudian kematian-Nya karena keyakinan mereka.[291] Menurut E. P. Sanders, laporan-laporan Injil saling bertentangan sehingga, menurutnya, memberi kesan adanya persaingan di antara mereka yang mengklaim telah melihat Yesus untuk pertama kalinya sehingga bukan suatu penipuan yang disengaja.[292] Di sisi lain, L. Michael White mengemukakan bahwa inkonsistensi dalam Injil mencerminkan perbedaan-perbedaan dalam agenda para penulisnya.[53] Para pengikut Yesus membentuk suatu komunitas untuk menantikan kembalinya dan pendirian kerajaannya.[293]

Potret Yesus

Penelitian modern seputar Yesus historis belum menghasilkan suatu gambaran seragam mengenai Yesus sebagai figur historis, sebagian dikarenakan adanya beragam tradisi akademik yang direpresentasikan oleh para akademisi.[294] Mengingat kelangkaan sumber-sumber sejarah, umumnya masing-masing akademisi mengalami kesulitan untuk membangun suatu potret Yesus yang dapat dianggap valid secara historis selain daripada elemen-elemen dasar kehidupannya.[72][73] Potret Yesus yang dibangun dalam pencarian-pencarian ini sering kali berbeda satu sama lain, dan dari gambaran yang terlukis dalam Injil.[295][296]

Keilmuan kontemporer, yang merepresentasikan "pencarian ketiga", menempatkan Yesus secara tegas dalam tradisi Yahudi. Para akademisi terkemuka dalam "pencarian ketiga" ini misalnya E. P. Sanders, Geza Vermes, Gerd Theissen, Christoph Burchard, dan John Dominic Crossan. Menurut E. P. Sanders, Yesus dipandang sebagai pendiri suatu "gerakan pembaruan dalam Yudaisme". Keilmuan ini mengisyaratkan suatu kesinambungan antara kehidupan Yesus sebagai figur karismatik yang berkelana dan gaya hidup yang sama diteruskan oleh para pengikutnya setelah kematiannya. Kriteria utama yang digunakan untuk membedakan detail historis dalam "pencarian ketiga" adalah kriteria kemasukakalan secara historis, relatif terhadap konteks Yahudi Yesus dan pengaruhnya pada Kekristenan. Ketidaksepakatan utama dalam penelitian kontemporer yaitu mengenai apokaliptik. Sebagian besar akademisi menyimpulkan bahwa Yesus adalah seorang pengkhotbah apokaliptik, sama seperti Yohanes Pembaptis dan Rasul Paulus. Sebaliknya, beberapa akademisi terkemuka Amerika Utara, seperti Burton L. Mack dan John Dominic Crossan, mengadvokasi seorang Yesus yang non eskatologis, seseorang yang lebih menyerupai seorang bijak yang Sinis daripada seorang pengkhotbah apokaliptik.[297] Selain menggambarkan Yesus sebagai seorang nabi apokaliptik, seorang penyembuh yang karismatik atau seorang filsuf sinis, beberapa akademisi menggambarkan Yesus sebagai Mesias sejati atau seorang nabi perubahan sosial yang egaliter.[298][299] Namun, atribut-atribut yang dideskripsikan dalam potret-potret tersebut terkadang tumpang tindih, dan para akademisi yang berbeda pendapat dalam beberapa atribut terkadang sependapat dalam yang lainnya.[300]

Sejak abad ke-18, para akademisi kadang-kadang mengemukakan bahwa Yesus adalah seorang mesias nasional yang politis, tetapi bukti atas potret ini dipandang tidak signifikan.[114] Demikian pula, pengemukaan bahwa Yesus adalah seorang Zelot tidak sesuai dengan strata tradisi Injil Sinoptik yang paling awal.[114]

Bahasa, etnis, dan penampilan

Representasi etnis Yesus telah dipengaruhi oleh berbagai lingkungan budaya.[301][302]

Yesus dibesarkan di Galilea dan banyak dari pelayanannya dilakukan di sana.[303] Bahasa yang digunakan di Galilea dan Yudea selama abad pertama Masehi meliputi bahasa Aram Palestina Yahudi, Ibrani, dan Yunani Koine, dengan didominasi bahasa Aram.[304][305] Terdapat konsensus kuat bahwa Yesus menyampaikan sebagian besar ajarannya dalam bahasa Aram.[306]

Sebagian besar akademisi modern bersepakat bahwa Yesus adalah seorang Yahudi dari Palestina abad pertama,[307][308][309] Ioudaios dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru[h] adalah sebuah istilah yang dalam konteks saat itu dapat merujuk pada agama (Yudaisme Bait Kedua), etnis (dari Yudea), atau keduanya.[311] Dalam sebuah tinjauan mengenai status keilmuan modern, Amy-Jill Levine menuliskan bahwa keseluruhan pertanyaan tentang etnis adalah "penuh dengan kesulitan", dan "melampaui pengakuan bahwa 'Yesus adalah Yahudi', jarang terjadi keilmuan membahas apa artinya menjadi 'Yahudi'".[312]

Perjanjian Baru tidak memberikan uraian terkait penampilan fisik Yesus sebelum kematiannya—secara umum tidak memedulikan penampilan rasial dan tidak menyinggung ciri-ciri dari orang yang disebutkannya.[313][314][315] Yesus mungkin tampak seperti seorang Yahudi tipikal pada zamannya dan menurut beberapa akademisi cenderung memiliki penampilan kekar karena gaya hidupnya yang asketis dan senantiasa mengembara.[316]

Teori mitos Kristus

Teori mitos Kristus adalah hipotesis bahwa Yesus dari Nazaret tidak pernah ada; atau seandainya pun Yesus ada, ia tidak ada kaitannya dengan Kekristenan dan laporan-laporan dalam Injil.[317] Bruno Bauer (1809–1882) mengemukakan bahwa Injil pertama adalah sebuah karya sastra yang menghasilkan sejarah, bukan mendeskripsikannya.[318] Menurut Albert Kalthoff (1850–1906), suatu gerakan sosial menghasilkan Yesus ketika berhadapan dengan harapan-harapan mesianis Yahudi.[318] Arthur Drews (1865–1935) melihat Yesus sebagai bentuk konkret dari suatu mitos yang telah ada sebelum Kekristenan.[318] Terlepas dari argumen-argumen yang dikemukakan oleh para penulis yang mempertanyakan keberadaan seorang Yesus historis, tetap ada suatu konsensus kuat dalam keilmuan biblika kritis-historis bahwa seorang Yesus historis memang pernah hidup di daerah itu dan dalam periode waktu tersebut.[319][320][321][322][323][324][325]

Pandangan

Terlepas dari para murid dan pengikut Yesus, orang-orang Yahudi pada zaman tersebut umumnya menolak Yesus sebagai Mesias, sebagaimana juga sebagian besar orang Yahudi masa kini. Para teolog Kristen, konsili ekumenis, dan kalangan lainnya telah banyak menghasilkan tulisan ekstensif mengenai Yesus selama berabad-abad. Berbagai aliran dan skisma Kristen sering kali didefinisikan atau dicirikan melalui deskripsi mereka tentang Yesus. Sementara kalangan Manikean, Gnostik, Muslim, Baha'i, dan lainnya memberikan tempat penting bagi Yesus di dalam agama mereka.[326][327][328] Yesus juga memiliki para pencela atau pengkritik, baik dahulu maupun sekarang.

Kristen

Trinitas adalah keyakinan dalam Kekristenan bahwa Allah adalah satu Allah dalam tiga pribadi: Allah Bapa, Allah Putra (Yesus), dan Allah Roh Kudus.
Yesus digambarkan dengan huruf-huruf Alfa dan Omega di dalam katakomba Roma dari abad ke-4.

Yesus adalah figur utama dalam Kekristenan.[329] Pandangan-pandangan Kristen tentang Yesus bervariasi, namun dimungkinkan untuk meringkas keyakinan-keyakinan kunci yang dipegang oleh denominasi-denominasi besar, sebagaimana dinyatakan dalam teks-teks pengakuan iman atau katekismus mereka.[330][331][332] Pandangan-pandangan Kristen tentang Yesus berasal dari berbagai sumber, termasuk Injil kanonik dan surat-surat Perjanjian Baru seperti surat-surat Paulus dan tulisan-tulisan Yohanes. Semua dokumen ini menguraikan keyakinan-keyakinan kunci yang dipegang oleh umat Kristen mengenai Yesus, termasuk kehidupan duniawi, kemanusiaan, dan keilahian-Nya, dan bahwa Ia adalah Kristus dan Putra Allah.[333] Kendati banyak keyakinan bersama di antara mereka, tidak semua denominasi Kristen sependapat atas semua doktrin; terdapat perbedaan-perbedaan besar maupun kecil seputar ajaran-ajaran dan keyakinan-keyakinan tersebut sepanjang sejarah Kekristenan selama berabad-abad.[334]

Perjanjian Baru menyatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah dasar dari iman Kristen (1 Korintus 15:12–20).[335] Umat Kristen percaya bahwa melalui kematian-Nya sebagai kurban dan kebangkitan-Nya, manusia dapat didamaikan dengan Allah serta karenanya ditawarkan keselamatan dan janji akan kehidupan kekal.[336] Mengingat perkataan Yohanes Pembaptis pada hari setelah pembaptisan Yesus, doktrin-doktrin ini terkadang menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah, yang disalibkan untuk memenuhi peran-Nya sebagai pelayan atau hamba Allah.[337][338] Dengan demikian Yesus dilihat sebagai Adam baru dan terakhir, yang ketaatan-Nya bertolak belakang dengan ketidaktaatan Adam.[339] Umat Kristen memandang Yesus sebagai seorang panutan, umat beriman Kristiani yang berfokus pada Allah diminta untuk meniru-Nya.[329]

Kebanyakan kalangan Kristen percaya bahwa Yesus adalah manusia sekaligus Putra Allah. Terdapat perdebatan teologis terkait kodrat Yesus,[i] beberapa kalangan Kristen awal memandang Yesus sebagai subordinat Bapa, dan kalangan lainnya memandang Yesus lebih sebagai salah satu aspek dari Bapa daripada pribadi yang berbeda.[25][340] Gereja menyelesaikan isu-isu tersebut dalam konsili-konsili kuno, yang menetapkan Tritunggal Mahakudus, dengan pengakuan bahwa Yesus adalah sepenuhnya manusia sekaligus sepenuhnya Allah.[25] Kalangan Kristen Trinitarian pada umumnya meyakini bahwa Yesus adalah Logos, penjelmaan Allah, dan Allah Putra, yang sepenuhnya ilahi sekaligus sepenuhnya manusia. Namun, doktrin Tritunggal atau Trinitas tidak diterima secara universal dalam semua kalangan Kristen.[341][342] Seiring dengan Reformasi Protestan, kalangan Kristen seperti Michael Servetus dan kaum Socinian mulai mempertanyakan pengakuan-pengakuan iman kuno yang menetapkan dua kodrat Yesus.[25] Kelompok Kristen nontrinitarian meliputi Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir,[343] Unitarian,[340] dan Saksi-Saksi Yehuwa.

Umat Kristen tidak hanya menjunjung tinggi figur Yesus, tetapi juga Nama-Nya. Devosi kepada Nama Yesus Yang Tersuci dapat ditelusuri kembali ke masa awal Kekristenan.[344][345] Devosi dan perayaan ini terdapat dalam Kekristenan Timur maupun Barat.[345]

Pada abad ke-20, kelompok-kelompok Protestan menjadi terbagi-bagi secara nyata dalam hal seberapa jauh mereka mendukung penelitian kritis dan historis terkait pribadi Yesus. Denominasi-denominasi Protestan mengizinkan sejumlah penyelidikan tersebut tetapi berbeda dalam hal seberapa jauh penyelidikan tersebut dapat dilakukan. Gereja Katolik Roma memberikan batasan-batasan yang jelas, dan para akademisi Katolik telah terlibat dalam studi kritis yang cukup signifikan di dalam batasan-batasan tersebut.[25]

Yahudi

Yudaisme arus utama menolak gagasan bahwa Yesus adalah Allah, atau seorang perantara dengan Allah, ataupun bagian dari Trinitas.[346] Mereka berkeyakinan bahwa Yesus bukanlah Mesias, dengan alasan bahwa Yesus tidak memenuhi nubuat Mesianik yang tertulis di dalam Tanakh dan juga tidak memenuhi kualifikasi personal Mesias.[347] Menurut tradisi Yahudi, tidak ada nabi lagi setelah Maleakhi,[348] yang menyampaikan nubuat-nubuatnya pada abad ke-5 SM.[349]

Kritik Yahudi seputar Yesus telah ada sejak dahulu. Talmud, yang ditulis dan disusun dari abad ke-3 hingga ke-5 M,[350] memuat kisah-kisah yang sejak abad pertengahan telah dianggap sebagai laporan-laporan yang memfitnah Yesus.[351] Mayoritas sejarawan masa kini menganggap materi ini tidak memberikan satu pun informasi mengenai Yesus historis.[352] Mishneh Torah, suatu karya hukum Yahudi dari abad ke-12 yang ditulis oleh Moshe ben Maimon, menyatakan bahwa Yesus adalah suatu "batu sandungan" yang membuat "mayoritas dunia ini berbuat salah dan melayani seorang Allah selain Tuhan".[353]

Islam

Nama Yesus putra Maria ditulis dalam kaligrafi Islam diikuti dengan Damai besertamu

Sebagai salah satu figur penting dalam Islam, Yesus (umumnya ditransliterasi sebagai ʾĪsā) dipandang sebagai salah seorang utusan Tuhan (Rasul Allāh) dan Mesias (al-Masih) yang diutus untuk membimbing kaum Israel (Banī Isrāʾīl) dengan suatu syariat berupa kitab suci baru, yaitu Injil.[354][355] Sebagaimana kitab-kitab Tuhan yang lain, Muslim menganggap kitab-kitab injil dalam Perjanjian Baru tidak autentik, serta meyakini bahwa sebagian pesan asli Yesus telah diubah atau hilang dan bahwa Muhammad didatangkan kemudian untuk memulihkannya.[356] Meyakini kenabian Yesus (dan semua utusan Allah yang lain) adalah salah satu syarat untuk menjadi seorang Muslim.[357] Al-Qur'an menyebutkan nama Yesus sebanyak 25 kali—lebih sering daripada Muhammad[358][359]— dan menekankan bahwa Yesus adalah seorang manusia fana yang, sebagaimana semua nabi lainnya, telah dipilih secara ilahiah untuk menyebarluaskan wahyu dari Tuhan.[360] Al-Qur'an mengakui kelahiran Yesus dari perawan, namun Yesus tidak dianggap sebagai penjelmaan Allah ataupun putra Allah. Teks-teks keislaman menekankan monoteisme ketat (Tauḥīd) dan melarang keyakinan adanya sekutu bagi Tuhan, praktik pemberhalaan, atau menyederajatkan Tuhan dengan ciptaannya, yang dalam doktrin Islam disebut Syirik.[361] Al-Qur'an (19:30-34 dan 19:30-34) menyatakan bahwa Yesus sendiri tidak pernah mengklaim ketuhanan atau keilahian melainkan Kerasulan (seorang Utusan) yang menyembah kepada Tuhan,[362] dan mengestimasi bahwa saat Pengadilan Terakhir, Yesus akan menyangkal pernah membuat klaim seperti itu (Al-Qur'an 5:116).[363] Yesus dianggap sebagai seorang Muslim yang beriman pada kepercayaan (Tauḥīd) yang sama dengan Nabi-nabi lainnya namun dengan ketentuan kebijakan Tuhan (Syarīʿat) yang berbeda.[364]

Al-Qur'an 19:17 menguraikan kisah yang menyebutkan seorang malaikat yang menyamar dengan wujud manusia sempurna memberikan kabar gembira kepada Maria (Maryam) bahwa ia akan melahirkan Yesus sementara ia tetap seorang perawan. Kelahiran dari perawan disebut sebagai suatu mukjizat yang terjadi karena kehendak Tuhan.[365][366] Al-Qur'an (21:91 dan 66:12) menyatakan bahwa Allah meniupkan Roh-Nya ke Maria sementara ia tetap suci.[367] Yesus disebut "Roh ciptaan Allah" karena ia terlahir melalui perbuatan dari Roh,[368][365] tetapi keyakinan tersebut tidak diartikan sebagai pra eksistensinya[369] sebagaimana konsep Islam tentang jiwa (Rūḥ) atas setiap makhluk hidup di pra kelahiran.[370]

Untuk mendukung pelayanannya kepada orang-orang Yahudi, Yesus diberikan kemampuan untuk melakukan mukjizat dengan izin Tuhan dan bukan dengan kuasanya sendiri.[362] Melalui pelayanannya, Yesus dipandang sebagai seorang pendahulu Muhammad berdasarkan masa kelahiran.[360] Menurut Al-Qur'an, Yesus diselamatkan Tuhan dari hukuman penyaliban dan seseorang yang diserupakan dengannya menggantikannya di salib,[371][372] sementara Allah mengangkat Yesus ke sisinya berdasarkan redaksi Al-Qur'an 3:55[373] Para ulama berbeda pendapat sebagian menganggap Yesus diangkat secara jasmani, secara rohani dan sebagian lagi menganggap secara majasi berupa diangkatkannya status kemuliaannya.[374] Bagi Muslim, kenaikan tersebut lebih merupakan suatu peristiwa besar dalam kehidupan Yesus daripada penyaliban.[375] Muslim meyakini bahwa Yesus akan kembali ke bumi pada akhir zaman untuk membunuh Antikristus (ad-Dajjal) di kota Lod.[354][376]

Muslim Ahmadiyah memiliki beberapa pandangan berbeda mengenai Yesus. Kaum Ahmadi meyakini bahwa Yesus adalah seorang manusia fana yang selamat dari penyalibannya dan meninggal dunia secara wajar pada usia 120 tahun di Kashmir, India dan dikuburkan di Roza Bal.[377]

Bahá'í

Ajaran-ajaran Baha'i memandang Yesus sebagai manifestasi Allah, suatu konsep Bahá'í tentang para nabi[378]—perantara antara Allah dengan manusia, berfungsi sebagai utusan serta mencerminkan kualitas dan sifat Allah.[379] Konsep Bahá'í menekankan kualitas-kualitas bersama kemanusiaan dan keilahian;[379] karena itu mirip dengan konsep Kristen mengenai penjelmaan (inkarnasi).[378] Pemikiran Bahá'í menerima Yesus sebagai Putra Allah.[380] Dalam pemikiran Bahá'í, Yesus adalah penjelmaan sempurna dari sifat-sifat Allah, tetapi ajaran-ajaran Bahá'í menolak gagasan bahwa "esensi yang tak terlukiskan" dari Keilahian terkandung di dalam suatu tubuh tunggal manusia karena keyakinan-keyakinan mereka berkenaan "kemahahadiran dan transendensi esensi Allah".[378]

Bahá'u'lláh, pendiri Kepercayaan Bahá'í, menuliskan bahwa karena setiap perwujudan atau manifestasi Allah memiliki sifat-sifat ilahi yang sama maka dapat dipandang sebagai "kembalinya" secara rohani semua manifestasi Allah yang sebelumnya, dan timbulnya setiap manifestasi baru Allah meresmikan suatu agama yang menggantikan agama sebelumnya. Konsep tersebut dikenal sebagai wahyu progresif.[379] Kaum Bahá'í meyakini bahwa rencana Allah terungkap secara bertahap melalui proses ini seiring dengan kematangan umat manusia, dan bahwa beberapa manifestasi sampai pada pemenuhan spesifik dari misi-misi yang sebelumnya. Dengan demikian, kaum Bahá'í meyakini bahwa Bahá'u'lláh adalah kembalinya Kristus sebagaimana dijanjikannya.[381] Ajaran-ajaran Bahá'í mengonfirmasi banyak aspek mengenai Yesus, namun tidak semua, seperti yang digambarkan dalam kitab-kitab injil. Kaum Bahá'í percaya akan kelahiran dari perawan dan Penyaliban,[382][383] tetapi melihat Kebangkitan dan mukjizat-mukjizat Yesus sebagai hal simbolis.[380][383]

Lain-lain

Gambar Yesus bertakhta pada sebuah panji kuil Manikean dari Qocho pada sekitar abad ke-10.

Dalam Gnostisisme Kristen (sekarang merupakan gerakan keagamaan yang telah hampir punah),[384] Yesus diutus dari alam ilahi dan memberikan pengetahuan rahasia (gnosis) yang diperlukan untuk keselamatan. Sebagian besar kaum Gnostik percaya bahwa Yesus adalah seorang manusia yang dirasuki oleh roh "Kristus" pada saat pembaptisannya. Roh tersebut meninggalkan tubuh Yesus pada saat penyaliban, namun bergabung dengannya lagi ketika ia dibangkitkan dari kematian. Namun beberapa kaum Gnostik merupakan doketis yang mempercayai bahwa Yesus tidak memiliki tubuh jasmani, tetapi hanya tampak seolah-olah memilikinya.[385] Manikeisme, salah satu sekte Gnostik, menganggap Yesus sebagai seorang nabi, di samping mengagumi Buddha Gautama dan Zoroaster.[386][387]

Beberapa penganut Hindu menganggap Yesus sebagai awatara atau seorang sadhu serta menekankan kemiripan antara ajaran-ajaran Kresna dan Yesus.[388][389] Paramahansa Yogananda, seorang guru India, mengajarkan bahwa Yesus adalah reinkarnasi dari Elisa dan seorang murid dari Yohanes Pembaptis, reinkarnasi dari Elia.[390] Beberapa kaum Buddhis, termasuk Tenzin Gyatso, Dalai Lama ke-14, memandang Yesus sebagai seorang bodisatwa yang mendedikasikan hidupnya untuk kesejahteraan masyarakat.[391] Para penganut agama Cao Đài memuja Yesus sebagai seorang pengajar agama besar.[392] Ia disingkapkan pada saat komunikasi dengan Sosok-Sosok Ilahi sebagai roh dari Sosok Tertinggi mereka (Allah Bapa) bersama dengan pengajar dan pendiri agama besar lainnya seperti Buddha Gautama, Laozi, dan Kong Hu Cu.[393] Gerakan Zaman Baru memiliki berbagai pandangan mengenai Yesus.[394] Kaum Teosofis, yang merupakan asal mula banyak ajaran Zaman Baru,[395] menyebut Yesus sebagai Master Yesus dan percaya bahwa Kristus, setelah berbagai inkarnasi, merasuki tubuh Yesus.[396] Kaum Scientologis mengakui Yesus (bersama dengan figur keagamaan lainnya seperti Zoroaster, Muhammad, dan Buddha) sebagai bagian dari "warisan keagamaan" mereka.[394][397] Kaum Ateis menyangkal keilahian Yesus, namun tidak semuanya memegang pandangan negatif terhadapnya; Richard Dawkins, contohnya, menyebut Yesus sebagai "seorang guru moral besar",[398] sementara menyatakan dalam bukunya The God Delusion bahwa Yesus patut dipuji karena ia tidak memberikan ajaran-ajaran etikanya dari ayat-ayat kitab suci.[399]

Yesus juga memiliki para penentang, baik di masa lalu maupun saat ini. Kritikus-kritikus awal Yesus dan Kekristenan meliputi Celsus pada abad kedua dan Porfirio pada abad ketiga.[400][401] Pada abad ke-19, Nietzsche sangat mengkritik Yesus, yang ajaran-ajarannya ia anggap sebagai "antikodrat" dalam perlakuan mereka terhadap topik-topik seperti seksualitas.[402] Kritikus modern lainnya yang terkenal misalnya Sita Ram Goel, Christopher Hitchens, Bertrand Russell, dan Dayananda Saraswati. Pada abad ke-20, Russell menulis dalam Why I Am Not a Christian bahwa Yesus "tidak begitu bijaksana sebagaimana beberapa tokoh lainnya, dan tentu saja Ia tidaklah bijaksana secara superlatif".[403] Russell menyebut sifat pendendam Yesus merupakan suatu cacat dalam karakter moralnya dalam hal Yesus menurut Injil meyakini adanya hukuman kekal di neraka, yang Russell rasakan tidak ada satupun orang yang "benar-benar humanis secara mendalam dapat mempercayainya".[404] Russell juga mengemukakan pengulangan sikap "amarah balas dendam terhadap orang-orang yang tidak mau mendengarkan khotbah-Nya" yang ia rasakan "mengurangi keunggulan superlatif".[404]

Penggambaran

Sebuah lukisan tembok kuno yang menggambarkan Yesus
Yesus menyembuhkan orang lumpuh dalam salah satu penggambaran Yesus yang pertama diketahui dari Dura-Europos pada abad ke-2.

Beberapa penggambaran yang paling awal mengenai Yesus di gereja Dura-Europos secara tegas ditarikhkan sebelum tahun 256.[405] Setelah itu, kendati kekurangan referensi kitab suci ataupun catatan sejarah, sejumlah besar penggambaran Yesus muncul pada dua milenium terakhir yang sering kali dipengaruhi oleh latar belakang budaya, keadaan politik, dan konteks teologis.[301][302][314] Sebagaimana dalam seni rupa Kekristenan awal lainnya, penggambaran-penggambaran paling awal berasal dari akhir abad kedua atau awal abad ketiga, dan gambar-gambar yang masih ada hingga sekarang utamanya ditemukan di Katakomba Roma.[406]

Penggambaran Yesus dalam rupa gambar sangat kontroversial pada masa Gereja perdana.[407][408][409] Sejak abad ke-5 dan seterusnya, ikon-ikon bercat dalam bentuk datar menjadi populer dalam Gereja Timur.[410] Ikonoklasme Bizantium menjadi penghalang perkembangannya di dunia Timur, namun pada abad kesembilan seni rupa tersebut diizinkan kembali.[301] Transfigurasi merupakan salah satu tema utama dalam seni rupa Kristen Timur, dan setiap rahib Ortodoks Timur yang telah terlatih dalam melukis ikon harus dapat membuktikan keahliannya dengan cara melukis suatu ikon yang menggambarkan peristiwa tersebut.[411] Ikon-ikon menerima tanda-tanda penghormatan eksternal, seperti ciuman dan sujud, serta dipandang sebagai saluran rahmat ilahi yang memiliki kuasa.[410]

Sebelum Reformasi Protestan, crucifix (umumnya disebut "salib" saja) merupakan hal umum dalam Kekristenan Barat.[412] Crucifix merupakan suatu model salib yang terdapat tubuh Yesus tersalib,[412] menjadi ornamen utama altar pada abad ke-13 yang penggunaannya telah nyaris universal di dalam bangunan-bangunan gereja Katolik Roma sampai masa sekarang.[412]

Yesus ditampilkan sebagai seorang bayi dalam sebuah palungan (tempat pakan ternak) di kandang atau gua Natal yang menggambarkan adegan Kelahiran.[413] Ia biasanya disandingkan dengan Maria, Yusuf, berbagai hewan, para gembala, para malaikat, dan orang-orang Majus.[413] Fransiskus dari Asisi (1181/82–1226) dianggap sebagai orang yang mempopulerkan gua Natal, meskipun ia kemungkinan tidak memprakarsainya.[413] Gua Natal mencapai puncak ketenarannya pada abad ke-17 dan ke-18 di selatan Eropa.[413]

Masa Renaisans melahirkan sejumlah seniman yang berfokus pada penggambaran Yesus; Fra Angelico dan seniman lainnya mengikuti Giotto dalam hal pengembangan sistematis gambar-gambar yang tidak memiliki banyak detail.[301]

Reformasi Protestan membawa pembaruan perlawanan terhadap penggambaran, namun pelarangan secara total sangatlah jarang, dan keberatan Protestan terhadap gambar-gambar cenderung menurun sejak abad ke-16. Meskipun gambar-gambar besar umumnya dihindari, beberapa kalangan Protestan saat ini berkeberatan atas ilustrasi-ilustrasi buku yang menggambarkan Yesus.[414][415] Penggunaan penggambaran Yesus dianjurkan oleh para pemimpin denominasi seperti Anglikan dan Katolik[416][417][418] serta merupakan suatu elemen utama dalam tradisi Ortodoks Timur.[419][420]

Relikui terkait

Kain Kafan Turin, Italia, adalah peninggalan Yesus yang diklaim paling terkenal dan salah satu artefak yang paling banyak dipelajari dalam sejarah manusia.[421]

Penghancuran total yang terjadi saat pengepungan Yerusalem oleh bangsa Romawi pada tahun 70 Masehi menyebabkan langkanya peninggalan dari Yudea abad pertama dan nyaris tidak ada catatan langsung yang terselamatkan mengenai sejarah Yudaisme dari paruh akhir abad pertama sampai abad kedua.[422][423][j] Margaret M. Mitchell menuliskan bahwa meskipun Eusebius melaporkan (Sejarah Gereja III 5.3) kalau kaum Kristen awal meninggalkan Yerusalem menuju Pella sesaat sebelum Yerusalem akhirnya diisolasi, perlu diakui bahwa tidak ada peninggalan Kristen tangan pertama dari Gereja Yerusalem awal yang terselamatkan.[425] Namun, sepanjang sejarah Kekristenan, sejumlah relikui yang dikaitkan dengan Yesus telah diklaim meskipun terdapat keraguan-keraguan atasnya. Erasmus, seorang teolog Katolik abad ke-16, menulis secara sinis mengenai maraknya relikui-relikui dan sejumlah bangunan kayu yang diklaim terbuat dari salib yang digunakan dalam Penyaliban.[426] Demikian pula, sementara para ahli memperdebatkan apakah Yesus disalibkan dengan tiga atau empat paku, setidaknya tiga puluh paku suci tetap dihormati di seluruh Eropa sebagai relikui.[427]

Beberapa relikui, seperti peninggalan yang diklaim sebagai Mahkota Duri, hanya dikunjungi peziarah dalam jumlah sedang, sedangkan Kain Kafan Turin (yang dikaitkan dengan devosi Katolik yang telah disetujui terhadap Wajah Kudus Yesus) telah dikunjungi oleh jutaan peziarah,[428] termasuk Paus Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI.[429][430] Tidak ada konsensus keilmuan yang mendukung keaslian relikui apapun yang dikaitkan dengan Yesus.[431][k]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ John P. Meier menulis bahwa tahun kelahiran Yesus adalah ca tahun 7 atau 6 SM.[1] Karl Rahner menyatakan bahwa konsensus di kalangan sejarawan adalah kr. tahun 4 SM.[2] E. P. Sanders juga cenderung setuju dengan kr. 4 SM, mengacu pada konsensus umum.[3] Jack Finegan menggunakan studi dari tradisi Kristen awal untuk mendukung pendapat bahwa tahun kelahiran Yesus adalah kr. 3 atau 2 SM.[4]
  2. ^ Sebagian besar akademisi memperkirakan tahun 30 atau 33 M sebagai tahun penyaliban Yesus.[6]
  3. ^ James Dunn menulis bahwa pembaptisan dan penyaliban Yesus disepakati hampir secara universal dan "menempati peringkat yang sedemikian tinggi pada skala yang 'hampir mustahil untuk diragukan atau disangkal' dalam fakta-fakta sejarah" sehingga sering kali menjadi titik awal bagi penelitian Yesus historis.[7] Bart Ehrman menyatakan bahwa penyaliban Yesus atas perintah Pontius Pilatus merupakan elemen yang paling pasti terkait Yesus.[8] John Dominic Crossan dan Richard G. Watts menyatakan bahwa penyaliban Yesus jelas sebagaimana fakta sejarah lainnya.[9] Paul R. Eddy dan Gregory A. Boyd mengatakan bahwa konfirmasi tentang penyaliban Yesus dari kalangan non-Kristen sekarang telah "ditetapkan dengan tegas".[10]
  4. ^ Menurut tradisi, kaum Kristen meyakini bahwa Maria mengandung putranya secara ajaib melalui Roh Kudus. Kaum Muslim meyakini bahwa ia mengandung putranya secara ajaib melalui perintah Allah. Dari pandangan-pandangan ini, Yusuf berperan sebagai ayah angkat.
  5. ^ Dalam sebuah ulasan tahun 2011 tentang status keilmuan modern, Bart Ehrman menuliskan, "Dia tentu ada, karena hampir semua akademisi antikuitas yang kompeten menyetujuinya, baik dari kalangan Kristen ataupun non-Kristen."[11] Richard A. Burridge menyatakan: "Ada yang berpendapat bahwa Yesus adalah suatu khayalan dari imajinasi Gereja, bahwa Yesus sama sekali tidak pernah ada. Saya harus mengatakan bahwa saya tidak tahu apa ada akademisi kritis yang dihormati yang mengatakan hal itu lagi."[12] Robert M. Price tidak percaya bahwa Yesus ada, tetapi setuju bahwa perspektif ini bertentangan dengan pandangan kebanyakan akademisi.[13] James Dunn menyebut teori-teori noneksistensi Yesus sebagai "suatu tesis yang sepenuhnya mati".[14] Michael Grant (seorang ahli klasika) menulis pada tahun 1977, "Dalam beberapa tahun terakhir, 'tidak ada akademisi yang serius telah berkelana untuk mendalilkan nonhistorisitas Yesus' atau pada tingkat yang sangat sedikit, dan mereka belum berhasil melepaskan bukti yang jauh lebih kuat—yang memang sangat banyak—untuk sebaliknya."[15] Robert E. Van Voorst menyatakan bahwa para akademisi biblika dan sejarawan klasik menganggap teori-teori noneksistensi Yesus telah secara efektif disanggah.[16]
  6. ^ Artikel ini menggunakan kutipan-kutipan dari Alkitab versi Terjemahan Baru.
  7. ^ Sebagai contoh, John P. Meier menyatakan bahwa tahun kelahiran Yesus ca 7/6 SM,[1] sementara Finegan merasa ca 3/2 SM lebih tepat.[4]
  8. ^ Dalam Perjanjian Baru, Yesus dideskripsikan sebagai orang Yahudi / Yudea (Ioudaios sebagaimana ditulis dalam bahasa Yunani Koine) pada tiga peristiwa: oleh orang-orang Majus dalam Matius 2, yang menyebut Yesus sebagai "Raja orang Yahudi" (basileus ton ioudaion); oleh perempuan Samaria di sumur Yakub dan Yesus sendiri dalam Yohanes 4; dan (dalam keempat Injil) selama Kisah Sengsara, yang juga menggunakan frasa "Raja orang Yahudi".[310]
  9. ^ Setelah Zaman Apostolik, terdapat perdebatan sengit dan sering kali dipolitisasi dalam Gereja mula-mula seputar banyak isu terkait. Kristologi merupakan fokus utama perdebatan ini, dan dibahas dalam masing-masing dari tujuh Konsili Ekumenis pertama.
  10. ^ Tulisan Flavius Josephus (sekitar 5 tahun kemudian, ca 75 Masehi) dalam The Jewish War (Buku VII 1.1) menyatakan bahwa Yerusalem telah diratakan hingga "tidak meninggalkan apapun yang dapat membuat orang-orang yang datang ke sana meyakini bahwa tempat tersebut pernah dihuni."[424] Dan ketika yang masih tersisa dari reruntuhan Yerusalem dijadikan pemukiman Romawi Aelia Capitolina, tidak ada orang Yahudi yang diijinkan untuk menjejakkan kaki di sana.[423]
  11. ^ Kesimpulan-kesimpulan mengenai Kain Kafan Turin masih terpolarisasi.[432] Menurut mantan editor Nature Philip Ball, "Adalah adil untuk mengatakan bahwa, terlepas dari beragam pengujian pada tahun 1988 yang tampaknya definitif, status Kain Kafan Turin menjadi lebih suram daripada sebelumnya. Selain itu, sifat gambar dan bagaimana terbentuknya pada kain tersebut masih sangat membingungkan".[433]

Referensi

  1. ^ a b Meier, John P. (1991). A Marginal Jew: The roots of the problem and the person. Yale University Press. hlm. 407. ISBN 978-0-300-14018-7. 
  2. ^ Rahner 2004, hlm. 732.
  3. ^ Sanders 1993, hlm. 10–11.
  4. ^ a b Finegan, Jack (1998). Handbook of Biblical Chronology, rev. ed. Hendrickson Publishers. hlm. 319. ISBN 978-1-56563-143-4. 
  5. ^ Brown, Raymond E. (1977). The birth of the Messiah: a commentary on the infancy narratives in Matthew and Luke. Doubleday. hlm. 513. ISBN 978-0-385-05907-7. 
  6. ^ a b Humphreys, Colin J.; Waddington, W. G. (1992). "The Jewish Calendar, a Lunar Eclipse and the Date of Christ's Crucifixion" (PDF). Tyndale Bulletin. 43 (2): 340. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-09-30. Diakses tanggal 2015-04-30. 
  7. ^ a b c d Dunn 2003, hlm. 339.
  8. ^ Ehrman 1999, hlm. 101.
  9. ^ Crossan & Watts 1999, hlm. 96.
  10. ^ Eddy & Boyd 2007, hlm. 173.
  11. ^ Ehrman, Bart (2011). Forged: writing in the name of God – Why the Bible's Authors Are Not Who We Think They Are. HarperCollins. hlm. 285. ISBN 978-0-06-207863-6. 
  12. ^ Burridge, Richard A.; Gould, Graham (2004). Jesus Now and Then. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 34. ISBN 978-0-8028-0977-3. 
  13. ^ Price, Robert M. (2009). "Jesus at the Vanishing Point". Dalam Beilby, James K.; Eddy, Paul R. The Historical Jesus: Five Views. InterVarsity. hlm. 55, 61. ISBN 978-0-8308-7853-6. 
  14. ^ Sykes, Stephen W. (2007). "Paul's understanding of the death of Jesus". Sacrifice and Redemption. Cambridge University Press. hlm. 35–36. ISBN 978-0-521-04460-8. 
  15. ^ Grant, Michael (1977). Jesus: An Historian's Review of the Gospels. Scribner's. hlm. 200. ISBN 978-0-684-14889-2. 
  16. ^ Van Voorst 2000, hlm. 16.
  17. ^ Funk & Hoover 1993, hlm. 3; Sanders 1993, hlm. 73; Theissen & Merz 1998, hlm. 25.
  18. ^ Hezser 1997, hlm. 59; Dunn 2013, hlm. 290–291; Levine 2006, hlm. 4.
  19. ^ Sanders 1993, hlm. 11, 14.
  20. ^ Woodhead, Linda (2004). Christianity: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University Press. hlm. n.p. 
  21. ^ Grudem 1994, hlm. 568–603.
  22. ^ Wilhelm 1911; Metzger & Coogan 1993, hlm. 649; Hoekema 1994, hlm. 88–89; Garrett 2014, hlm. 766; Erickson 2001, hlm. 95.
  23. ^ Richard Bauckham, "Universalism: a historical survey", Themelios 4.2 (September 1978): 47–54.
  24. ^ Jacobs, Joseph; Kohler, Kaufmann; Gottheil, Richard; Krauss, Samuel. "Jesus of Nazareth". Jewish Encyclopedia. 
  25. ^ a b c d e f g h i j k Sanders, Ed P.; Pelikan, Jaroslav J. "Jesus Christ". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal June 10, 2015. 
  26. ^ a b  Maas, Anthony J. (1913). "Origin of the Name of Jesus Christ". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  27. ^ Wycliffe Bible Dictionary. entry HEBREW LANGUAGE: Hendrickson Publishers. 1975. 
  28. ^ Ehrman, Bart D. (2012). Did Jesus Exist?: The Historical Argument for Jesus of Nazareth. HarperOne. hlm. 29. ISBN 978-0-06-208994-6. 
  29. ^ "Joshua". Merriam-Webster. Diakses tanggal August 4, 2013. 
  30. ^ Hare, Douglas (2009). Matthew. Westminster John Knox Press. hlm. 11. ISBN 978-0-664-23433-1. 
  31. ^ Rogers, Cleon (1999). Topical Josephus. Zondervan. hlm. 12. ISBN 9780310230175. 
  32. ^ Eddy & Boyd 2007, hlm. 129.
  33. ^ France 2007, hlm. 53.
  34. ^ Doninger 1999, hlm. 212.
  35. ^ Heil, John P. (2010). Philippians: Let Us Rejoice in Being Conformed to Christ. Society of Biblical Lit. hlm. 66. ISBN 978-1-58983-482-8. 
  36. ^ Gwynn, Murl E. (2011). Conflict: Christianity's Love Vs. Islam's Submission. iUniverse. hlm. 92. ISBN 978-1-4620-3484-0. 
  37. ^ Vine 1940, hlm. 274–275.
  38. ^ Pannenberg 1968, hlm. 30–31.
  39. ^ Bultmann, Rudolf K. (2007). Theology of the New Testament. Baylor University Press. hlm. 80. ISBN 1-932792-93-7. 
  40. ^ Mills & Bullard 1998, hlm. 142.
  41. ^ "G5546 Χριστιανός". Strong's Greek Lexicon. Diakses tanggal July 22, 2013. 
  42. ^ Sanders, E. P. "Jesus Christ." Encyclopedia Britannica Online. Retrieved 17 Dec 2015.
  43. ^ Blomberg 2009, hlm. 441–442.
  44. ^ a b c d Fahlbusch, Erwin (2005). The Encyclopedia of Christianity. 4. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 53–56. ISBN 978-0-8028-2416-5. 
  45. ^ a b c Evans 2003, hlm. 465–477.
  46. ^ Bruce, Frederick F. (1988). The Book of the Acts. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 362. ISBN 978-0-8028-2505-6. 
  47. ^ Rausch 2003, hlm. 77.
  48. ^ a b c d Evans 2003, hlm. 521–530.
  49. ^ Brown 1997, hlm. 835–840.
  50. ^ Chilton & Evans 1998, hlm. 482.
  51. ^ Roberts, Mark D. (2007). Can We Trust the Gospels?: Investigating the Reliability of Matthew, Mark, Luke, and John. Crossway. hlm. 58. ISBN 978-1-4335-1978-9. 
  52. ^ Humphreys, Colin J. (2011). The Mystery of the Last Supper: Reconstructing the Final Days of Jesus. Cambridge University Press. hlm. 7–8. ISBN 978-1-139-49631-5. 
  53. ^ a b c White, L. Michael (2010). Scripting Jesus: The Gospels in Rewrite. HarperOne. 
  54. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v Funk & Hoover 1993, hlm. 3.
  55. ^ a b c d e May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. "Mark" p. 1213-1239
  56. ^ "John, St." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  57. ^ a b Haffner, Paul (2008). New Testament Theology. hlm. 135. ISBN 978-88-902268-0-9. 
  58. ^ a b Scroggie, W. Graham (1995). A Guide to the Gospels. Kregel Publications. hlm. 128. ISBN 978-0-8254-9571-7. 
  59. ^ "synoptic"Perlu langganan berbayar. Oxford English Dictionary (edisi ke-Online). Oxford University Press.  Templat:OEDsub
  60. ^ Moloney, Francis J.; Harrington, Daniel J. (1998). The Gospel of John. Liturgical Press. hlm. 3. ISBN 978-0-8146-5806-2. 
  61. ^ Ladd, George E. (1993). A Theology of the New Testament. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 251. ISBN 978-0-8028-0680-2. 
  62. ^ a b c d Witherington 1997, hlm. 113.
  63. ^ Stoldt, Hans-Herbert, History and Criticism of the Marcan Hypothesis, Hardcover, 302 pages, Mercer Univ Pr; First Edition (October 1980), ISBN 978-0-86554-002-6
  64. ^ Licona 2010, hlm. 210–21.
  65. ^ Sanders 1993, hlm. 71.
  66. ^ a b c Theissen & Merz 1998, hlm. 17–62.
  67. ^ a b Sanders 1993, hlm. 3.
  68. ^ Crossan & Watts 1999, hlm. 108.
  69. ^ Dunn 2003, hlm. 779–781.
  70. ^ Funk, Robert W. (1998). The acts of Jesus: the search for the authentic deeds of Jesus. Harper. hlm. 449–495. ISBN 978-0-06-062979-3. 
  71. ^ Grudem 1994, hlm. 90–91.
  72. ^ a b Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 117–125.
  73. ^ a b Ehrman 1999, hlm. 22–23.
  74. ^ a b c d Thompson, Frank Charles. The Thompson Chain-Reference Bible. Kirk bride Bible Co & Zondervan Bible Publishers. 1983. p. 1563–1564.
  75. ^ a b May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. "Matthew" p. 1171–1212.
  76. ^ a b May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. "Luke" p. 1240-1285.
  77. ^ a b c d e f "John, Gospel of." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  78. ^ a b May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. "John" p. 1286-1318.
  79. ^ a b c d e Harris 1985, hlm. 302–310.
  80. ^ a b Rahner 2004, hlm. 730–731.
  81. ^ O'Collins, Gerald (2009). Christology: A Biblical, Historical, and Systematic Study of Jesus. OUP Oxford. hlm. 1–3. ISBN 978-0-19-955787-5. 
  82. ^ a b Wiarda, Timothy (2010). Interpreting Gospel Narratives: Scenes, People, and Theology. B&H Publishing Group. hlm. 75–78. ISBN 978-0-8054-4843-6. 
  83. ^ a b Turner, David L. (2008). Matthew. Baker Academic. hlm. 613. ISBN 978-0-8010-2684-3. 
  84. ^ Brown, Raymond E. (1978). Mary in the New Testament. Paulist Press. hlm. 163. ISBN 978-0-8091-2168-7. 
  85. ^ Eusebius Pamphilius, Church history, Life of Constantine §VII.
  86. ^ R. T. France, The Gospel According to Matthew: An Introduction and Commentary (Eerdmans, 1985) page 71-72.
  87. ^ Marcus J. Borg, John Dominic Crossan, The First Christmas (HarperCollins, 2009) page 95.
  88. ^ Mills & Bullard 1998, hlm. 556.
  89. ^ a b c Marsh, Clive; Moyise, Steve (2006). Jesus and the Gospels. Clark International. hlm. 37. ISBN 978-0-567-04073-2. 
  90. ^ Morris 1992, hlm. 26.
  91. ^ a b c Jeffrey, David L. (1992). A Dictionary of biblical tradition in English literature. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 538–540. ISBN 978-0-85244-224-1. 
  92. ^ Cox & Easley 2007, hlm. 30–37.
  93. ^ Brownrigg, Ronald (2002). Who's Who in the New Testament. Taylor & Francis. hlm. 96–100. ISBN 978-0-415-26036-7. 
  94. ^ "Virgin Birth of Christ." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  95. ^ Harris 1985, hlm. 275.
  96. ^ a b Talbert, Charles H. (2010). Matthew. Baker Academic. hlm. 29–30. ISBN 978-0-8010-3192-2. 
  97. ^ a b c Harris 1985, hlm. 272–285.
  98. ^ Schnackenburg, Rudolf (2002). The Gospel of Matthew. Wm.B. Eerdmans Publishing. hlm. 9–11. ISBN 978-0-8028-4438-5. 
  99. ^ Perrotta, Louise B. (2000). Saint Joseph: His Life and His Role in the Church Today. Our Sunday Visitor Publishing. hlm. 21, 110–112. ISBN 978-0-87973-573-9. 
  100. ^ Aslan, Reza (2013). Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth. Random House. hlm. 756. 
  101. ^ Josephus (2012). Antiquities of the Jews. Acheron Press. hlm. 21247. 
  102. ^ a b c d e Harris 1985, hlm. 270–272.
  103. ^ Liddell, Henry G.; Scott, Robert (1889). An Intermediate Greek–English Lexicon: The Seventh Edition of Liddell and Scott's Greek–English Lexicon. Clarendon Press. hlm. 797. 
  104. ^ Dickson 2008, hlm. 68–69.
  105. ^ Evans, Craig A. (2001). "Context, family and formation". Dalam Bockmuehl, Markus N. A. Cambridge companion to Jesus. Cambridge University Press. hlm. 14, 21. ISBN 978-0-521-79678-1. 
  106. ^ a b c Blomberg 2009, hlm. 224–229.
  107. ^ Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 141–143.
  108. ^ a b McGrath 2006, hlm. 16–22.
  109. ^ Dunn, James D.G.; Rogerson, John W. (2003). Eerdmans commentary on the Bible. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 1010. ISBN 978-0-8028-3711-0. 
  110. ^ a b Zanzig, Thomas (2000). Jesus of history, Christ of faith. Saint Mary's Press. hlm. 118. ISBN 978-0-88489-530-5. 
  111. ^ a b c d Lee 2004, hlm. 21–30.
  112. ^ a b c Harding, Mark; Nobbs, Alanna (2010). The Content and the Setting of the Gospel Tradition. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 281–282. ISBN 978-0-8028-3318-1. 
  113. ^ Sheen, Fulton J. (2008). Life of Christ. Random House. hlm. 65. ISBN 978-0-385-52699-9. 
  114. ^ a b c d e "Jesus Christ." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  115. ^ Boring & Craddock 2004, hlm. 292.
  116. ^ a b c d e Harris 1985, hlm. 285–296.
  117. ^ a b Redford 2007, hlm. 117–130.
  118. ^ Vaught, Carl G. (2001). The Sermon on the mount: a theological investigation. Baylor University Press. hlm. xi–xiv. ISBN 978-0-918954-76-3. 
  119. ^ Redford 2007, hlm. 143–160.
  120. ^ Nash, Henry S. (1909). "Transfiguration, The". Dalam Jackson, Samuel M. The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Thought: Son of Man-Tremellius V11. Funk & Wagnalls Company. hlm. 493. ISBN 978-1-4286-3189-2. 
  121. ^ a b c d Barton, Stephen C. The Cambridge companion to the Gospels. Cambridge University Press. hlm. 132–133. ISBN 978-0-521-80766-1. 
  122. ^ Cox & Easley 2007, hlm. 137.
  123. ^ Redford 2007, hlm. 211–229.
  124. ^ a b c d e f Cox & Easley 2007, hlm. 155–170.
  125. ^ Redford 2007, hlm. 257–274.
  126. ^ Brown 1988, hlm. 25–27.
  127. ^ Boring & Craddock 2004, hlm. 292–293.
  128. ^ Patella, Michael F. (2009). "The Gospel According to Luke". Dalam Durken, Daniel. New Collegeville Bible Commentary: New Testament. Liturgical Press. hlm. 255. ISBN 978-0-8146-3260-4. 
  129. ^ a b "Kingdom of God." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  130. ^ 'Jesus himself apparently anticipated the arrival of a heavenly figure whom he called "the Son of Man," who would come on clouds of glory and gather the elect.' Sanders, E. P. "Jesus Christ." Encyclopedia Britannica Online. Retrieved 29 Dec 2015.
  131. ^ Stassen, Glen H.; Gushee, David P. (2003). Kingdom Ethics: Following Jesus in Contemporary Context. InterVarsity Press. hlm. 102–103, 138–140, 197–198, 295–298. ISBN 978-0-8308-2668-1. 
  132. ^ a b Osborn, Eric F. (1993). The emergence of Christian theology. Cambridge University Press. hlm. 98. ISBN 978-0-521-43078-4. 
  133. ^ Köstenberger, Andreas J. (1998). The missions of Jesus and the disciples according to the Fourth Gospel. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 108–109. ISBN 978-0-8028-4255-8. 
  134. ^ Pentecost, J. Dwight (1998). The parables of Jesus: lessons in life from the Master Teacher. Kregel Publications. hlm. 10. ISBN 978-0-8254-9715-5. 
  135. ^ Howick, E. Keith (2003). The Sermons of Jesus the Messiah. WindRiver Publishing. hlm. 7–9. ISBN 978-1-886249-02-8. 
  136. ^ Lisco, Friedrich G. (1850). The Parables of Jesus. Daniels and Smith Publishers. hlm. 9–11. 
  137. ^ Oxenden, Ashton (1864). The parables of our Lord?. William Macintosh Publishers. hlm. 6. 
  138. ^ Blomberg, Craig L. (2012). Interpreting the Parables. InterVarsity Press. hlm. 448. ISBN 978-0-8308-3967-4. 
  139. ^ Boucher, Madeleine I. "The Parables". BBC. Diakses tanggal June 3, 2013. 
  140. ^ Green, McKnight & Marshall 1992, hlm. 299.
  141. ^ Twelftree 1999, hlm. 350.
  142. ^ Green, McKnight & Marshall 1992, hlm. 300.
  143. ^ Hindson, Edward E.; Mitchell, Daniel R. (2010). Zondervan King James Version Commentary: New Testament. Zondervan. hlm. 100. ISBN 978-0-310-25150-7. 
  144. ^ a b Achtemeier, Paul J.; Green, Joel B.; Thompson, Marianne M. (2001). Introducing the New Testament: Its Literature and Theology. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 198. ISBN 978-0-8028-3717-2. 
  145. ^ Ehrman, Bart D. (2009). Jesus, Interrupted: Revealing the Hidden Contradictions in the Bible (And Why We Don't Know About Them). HarperCollins. hlm. 84. ISBN 978-0-06-186328-8. 
  146. ^ Twelftree 1999, hlm. 236.
  147. ^ van der Loos, Hendrik (1965). The Miracles Of Jesus. Brill. hlm. 197. 
  148. ^ Pentecost, J. Dwight (1981). The words and works of Jesus Christ. Zondervan. hlm. 212. ISBN 978-0-310-30940-6. 
  149. ^ Twelftree 1999, hlm. 95.
  150. ^ Donahue & Harrington 2002, hlm. 182.
  151. ^ Lockyer, Herbert (1988). All the Miracles of the Bible. Zondervan. hlm. 235. ISBN 978-0-310-28101-6. 
  152. ^ Kingsbury, Jack D. (1983). The Christology of Mark's Gospel. Fortress Press. hlm. 91–95. ISBN 978-1-4514-1007-5. 
  153. ^ Karris, Robert J. (1992). The Collegeville Bible Commentary: New Testament. Liturgical Press. hlm. 885–886. ISBN 978-0-8146-2211-7. 
  154. ^ Kingsbury, Jack D.; Powell, Mark A.; Bauer, David R. (1999). Who do you say that I am? Essays on Christology. Westminster John Knox Press. hlm. xvi. ISBN 978-0-664-25752-1. 
  155. ^ Donahue & Harrington 2002, hlm. 336.
  156. ^ Yieh, John Y. H. (2004). One teacher: Jesus' teaching role in Matthew's gospel. Walter de Gruyter. hlm. 240–241. ISBN 978-3-11-018151-7. 
  157. ^ Pannenberg 1968, hlm. 53–54.
  158. ^ Lee 2004, hlm. 72–76.
  159. ^ May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977. p. 1481.
  160. ^ a b Boring & Craddock 2004, hlm. 256–258.
  161. ^ Majerník, Ponessa & Manhardt 2005, hlm. 133–134.
  162. ^ a b Evans 2003, hlm. 381–395.
  163. ^ Lockyer, Herbert (1988). All the Apostles of the Bible. Zondervan. hlm. 106–111. ISBN 978-0-310-28011-8. 
  164. ^ Hayes, Doremus A. (2009). The Synoptic Gospels and the Book of Acts. HardPress. hlm. 88. ISBN 978-1-313-53490-1. 
  165. ^ Funk, Robert W., Roy W. Hoover, and the Jesus Seminar. The five gospels. HarperSanFrancisco. 1993. "John" p. 401–470
  166. ^ Cox & Easley 2007, hlm. 180–191.
  167. ^ a b Cox & Easley 2007, hlm. 182.
  168. ^ Cross, F. L.; Livingstone, E. A. (2005). "Eucharist". Oxford Dictionary of the Christian Church. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-280290-3. 
  169. ^  Pohle, Joseph (1913). "The Blessed Eucharist as a Sacrament". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  170. ^ Freedman 2000, hlm. 792.
  171. ^ a b Perkins, Pheme (2000). Peter: apostle for the whole church. Fortress Press. hlm. 85. ISBN 978-1-4514-1598-8. 
  172. ^ Lange, Johann P. (1865). The Gospel according to Matthew, Volume 1. Charles Scribner Co. hlm. 499. 
  173. ^ a b c d e f Walvoord & Zuck 1983, hlm. 83–85.
  174. ^ O'Day, Gail R.; Hylen, Susan (2006). John. Westminster John Knox Press. hlm. 142–168. ISBN 978-0-664-25260-1. 
  175. ^ Ridderbos, Herman (1997). The Gospel according to John. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 546–576. ISBN 978-0-8028-0453-2. 
  176. ^ a b "Jesus." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  177. ^ Brown 1997, hlm. 146.
  178. ^ Bromiley, Geoffrey W. (1988). International Standard Bible Encyclopedia: E–J. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 1050–1052. ISBN 978-0-8028-3782-0. 
  179. ^ a b c d Evans 2003, hlm. 487–500.
  180. ^ a b c Blomberg 2009, hlm. 396–400.
  181. ^ a b c d e Holman Concise Bible Dictionary. B&H Publishing Group. 2011. hlm. 608–609. ISBN 978-0-8054-9548-5. 
  182. ^ Evans 2003, hlm. 495.
  183. ^ Blomberg 2009, hlm. 396–398.
  184. ^ O'Toole, Robert F. (2004). Luke's presentation of Jesus: a christology. Editrice Pontificio Istituto Biblico. hlm. 166. ISBN 978-88-7653-625-0. 
  185. ^ Funk, Robert W. and the Jesus Seminar. The acts of Jesus: the search for the authentic deeds of Jesus. HarperSanFrancisco. 1998. "Mark," p. 51-161
  186. ^ Elowsky, Joel C. (2007). John 11-21. Volume 4, Part 2 of Ancient Christian Commentary on Scripture. InterVarsity Press. hlm. 303. ISBN 9780830810994. 
  187. ^ Binz, Stephen J. (2004). The Names of Jesus. Twenty-Third Publications. hlm. 81–82. ISBN 978-1-58595-315-8. 
  188. ^ Ironside, H. A. (2006). John. Kregel Academic. hlm. 454. ISBN 978-0-8254-9619-6. 
  189. ^ a b Niswonger 1992, hlm. 172.
  190. ^ Majerník, Ponessa & Manhardt 2005, hlm. 181.
  191. ^ a b Carter 2003, hlm. 120–121.
  192. ^ Blomberg 2009, hlm. 400–401.
  193. ^ Brown 1988, hlm. 93.
  194. ^ Senior, Donald (1985). The Passion of Jesus in the Gospel of Matthew. Liturgical Press. hlm. 124. ISBN 978-0-8146-5460-6. 
  195. ^ Blomberg 2009, hlm. 402.
  196. ^ a b c d e f g Evans 2003, hlm. 509–520.
  197. ^ a b Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 211–214.
  198. ^ Doninger 1999, hlm. 271.
  199. ^ Doninger 1999, hlm. 271.
  200. ^ Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 213–214.
  201. ^ Morris 1992, hlm. 727.
  202. ^ a b c d Harris 1985, hlm. 308–309.
  203. ^ Harris 1985, hlm. 297–301.
  204. ^ Cox & Easley 2007, hlm. 216–226.
  205. ^ Frederick F., Bruce (1990). The Acts of the Apostles. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 210. ISBN 978-0-8028-0966-7. 
  206. ^ a b Johnson, Luke T.; Harrington, Daniel J. (1992). The Acts of the Apostles. Liturgical Press. hlm. 164–167. ISBN 978-0-8146-5807-9. 
  207. ^  Van den Biesen, Christian (1913). "Apocalypse". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  208. ^ Levine 2006, hlm. 5.
  209. ^ Witherington 1997, hlm. 9–13.
  210. ^ Powell 1998, hlm. 19–23.
  211. ^ In a 2011 review of the state of modern scholarship, Bart Ehrman (who is a secular agnostic) wrote: "He certainly existed, as virtually every competent scholar of antiquity, Christian or non-Christian, agrees" B. Ehrman, 2011 Forged : writing in the name of God ISBN 978-0-06-207863-6. page 285
  212. ^ Michael Grant (a classicist) states that "In recent years, 'no serious scholar has ventured to postulate the non historicity of Jesus' or at any rate very few, and they have not succeeded in disposing of the much stronger, indeed very abundant, evidence to the contrary." in Jesus: An Historian's Review of the Gospels by Michael Grant 2004 ISBN 1-898799-88-1 page 200
  213. ^ Amy-Jill Levine in The Historical Jesus in Context edited by Amy-Jill Levine et al. Princeton University Press ISBN 978-0-691-00992-6 page 4: "There is a consensus of sorts on a basic outline of Jesus' life. Most scholars agree that Jesus was baptized by John, debated with fellow Jews on how best to live according to God's will, engaged in healings and exorcisms, taught in parables, gathered male and female followers in Galilee, went to Jerusalem, and was crucified by Roman soldiers during the governorship of Pontius Pilate"
  214. ^ The Quest for the Plausible Jesus: The Question of Criteria by Gerd Theissen and Dagmar Winter (Aug 30, 2002) ISBN 0-664-22537-3 page 5
  215. ^ Jesus Research: An International Perspective (Princeton-Prague Symposia Series on the Historical Jesus) by James H. Charlesworth and Petr Pokorny (Sep 15, 2009) ISBN 0-8028-6353-1 pages 1-2
  216. ^ Keener, Craig S. (2012). The Historical Jesus of the Gospels. William B. Eerdmans Publishing. hlm. 163. ISBN 978-0-8028-6292-1. 
  217. ^ a b Chilton & Evans 1998, hlm. 27.
  218. ^ Evans 2012, hlm. 4–5.
  219. ^ Borg, Marcus J. (1994). Jesus in Contemporary Scholarship. Continuum. hlm. 4–6. ISBN 978-1-56338-094-5. 
  220. ^ Theissen & Winter 2002, hlm. 142–143.
  221. ^ Anderson, Paul N.; Just, Felix; Thatcher, Tom (2007). John, Jesus, and History, Volume 1: Critical Appraisals of Critical Views. Society of Biblical Lit. hlm. 131. ISBN 978-1-58983-293-0. 
  222. ^ Meier 2006, hlm. 124.
  223. ^ Sanders, E.P. "Jesus Christ." Encyclopedia Britannica Online. Retrieved September 16, 2015.
  224. ^ a b Blomberg 2009, hlm. 431–436.
  225. ^ a b c Harris 1985, hlm. 263.
  226. ^ Rausch 2003, hlm. 36–37.
  227. ^ Anderson, Paul N.; Just, Felix; Thatcher, Tom (2007). John, Jesus, and History, Volume 2. Society of Biblical Lit. hlm. 291. ISBN 978-1-58983-293-0. 
  228. ^ Anderson, Paul N.; Just, Felix; Thatcher, Tom (2007). John, Jesus, and History, Volume 2. Society of Biblical Lit. hlm. 292. ISBN 978-1-58983-293-0. 
  229. ^ a b Funk, Robert W., Roy W. Hoover, and the Jesus Seminar. The five gospels. HarperSanFrancisco. 1993. "The Gospel of Thomas," p 471-532.
  230. ^ Tuckett, Christopher (2001). "Sources and methods". Dalam Bockmuehl, Markus N. A. Cambridge Companion to Jesus. Cambridge University Press. hlm. 123–4. ISBN 978-0-521-79678-1. All this does at least render highly implausible any far-fetched theories that even Jesus’ very existence was a Christian invention. The fact that Jesus existed, that he was crucified under Pontius Pilate (for whatever reason) and that he had a band of followers who continued to support his cause, seems to be part of the bedrock of historical tradition. If nothing else, the non-Christian evidence can provide us with certainty on that score. 
  231. ^ Van Voorst 2000, hlm. 39–53.
  232. ^ Van Voorst 2000, hlm. 83.
  233. ^ Maier, Paul L. (1995). Josephus, the essential works: a condensation of Jewish antiquities and The Jewish war. hlm. 285. ISBN 978-0-8254-3260-6. 
  234. ^ Evans, Craig A. (2001). Jesus and His Contemporaries: Comparative Studies. Brill. hlm. 42. ISBN 978-0-391-04118-9. 
  235. ^ Tafonao, Talizaro (2020-04-30). "Yesus Sebagai Guru Teladan dalam Masyarkat Berdasarkan Perspektif Injil Matius". Khazanah Theologia. 2 (1): 52–60. doi:10.15575/kt.v2i1.8390. ISSN 2715-9701. 
  236. ^ Theissen & Merz 1998.
  237. ^ Reed 2002, hlm. 18.
  238. ^ a b Gowler, David B. (2007). What are they saying about the historical Jesus?. Paulist Press. hlm. 102. ISBN 978-0-8091-4445-7. 
  239. ^ Charlesworth, James H., ed. (2006). "Jesus and Archaeology". Jesus and archaeology. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 127. ISBN 978-0-8028-4880-2. 
  240. ^ Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 114.
  241. ^ Maier 1989, hlm. 124.
  242. ^ a b Levine 2006, hlm. 4.
  243. ^ Maier 1989, hlm. 115–118.
  244. ^ a b Niswonger 1992, hlm. 121–122.
  245. ^ Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 137–138.
  246. ^ Niswonger 1992, hlm. 122–124.
  247. ^ a b Vermes, Géza (2010). The Nativity: History and Legend. Random House Digital. hlm. 81–82. ISBN 978-0-307-49918-9. 
  248. ^ Dunn 2003, hlm. 324.
  249. ^ a b Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 140.
  250. ^ a b Freedman 2000, hlm. 249.
  251. ^ Maier 1989, hlm. 120–121.
  252. ^ Maier 1989, hlm. 123.
  253. ^ Evans, Craig (2006). "Josephus on John the Baptist". Dalam Levine, Amy-Jill; Allison, Dale C.; Crossan, John D. The Historical Jesus in Context. Princeton University Press. hlm. 55–58. ISBN 978-0-691-00992-6. 
  254. ^ Gillman, Florence M. (2003). Herodias: at home in that fox's den. Liturgical Press. hlm. 25–30. ISBN 978-0-8146-5108-7. 
  255. ^ Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 398.
  256. ^ Theissen & Merz 1998, hlm. 81–83.
  257. ^ Green, Joel B. (1997). The gospel of Luke: New International Commentary on the New Testament Series. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 168. ISBN 978-0-8028-2315-1. 
  258. ^ Carter 2003, hlm. 44–45.
  259. ^ Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 398–400.
  260. ^ Barnett, Paul (2002). Jesus & the Rise of Early Christianity: A History of New Testament Times. InterVarsity Press. hlm. 21. ISBN 978-0-8308-2699-5. 
  261. ^ Pratt, J. P. (1991). "Newton's Date for the Crucifixion". Journal of the Royal Astronomical Society. 32: 301–304. Bibcode:1991QJRAS..32..301P. 
  262. ^ Sanders, E.P. Jesus Christ. Encyclopedia Britannica Online. Retrieved September 20, 2015.
  263. ^ a b Vermes, Geza (1981). Jesus the Jew: A Historian's Reading of the Gospels. Philadelphia: First Fortress. hlm. 283. ISBN 0-8006-1443-7. 
  264. ^ Sanders, E. P. (1995). The Historical Figure of Jesus. London: Penguin. hlm. 333. ISBN 978-0-140-14499-4. 
  265. ^ Bromiley, Geoffrey (1995) International Standard Bible Encyclopedia, Eerdmans Publishing, ISBN 978-0-8028-3784-4, p. 991.
  266. ^ Craig S. Keener, The Gospel of Matthew (Eerdmans 2009 ISBN 978-0-8028-6498-7), p. 83
  267. ^ Donald A. Hagner, Matthew 1-13 (Paternoster Press 1993 ISBN 978-0-8499-0232-1), pp. 14-15, cited in the preceding
  268. ^ Millard Erickson, Christian Theology (Baker Academic 1998 ISBN 978-0-8010-2182-4), p. 761
  269. ^ Fritz Allhoff, Scott C. Lowe, Christmas – Philosophy for Everyone: Better Than a Lump of Coal (Wiley-Blackwell 2010 ISBN 978-1-4443-3090-8), p. 28
  270. ^ Frederick Dale Bruner, Matthew: The Christbook (Eerdmans 2004 ISBN 978-0-8028-1118-9), p. 41
  271. ^ Powell 1998, hlm. 47.
  272. ^ Murphy, Catherine (2003). John the Baptist: Prophet of Purity for a New Age. Liturgical Press. hlm. 29–30. ISBN 978-0-8146-5933-5. 
  273. ^ a b c Theissen & Merz 1998, hlm. 144-147.
  274. ^ a b Theissen & Merz 1998, hlm. 235.
  275. ^ Borg, Marcus J. (2006). "The Spirit-Filled Experience of Jesus". Dalam Dunn, James D.G.; McKnight, Scot. The Historical Jesus in Recent Research. Eisenbrauns. hlm. 303. ISBN 978-1-57506-100-9. 
  276. ^ Theissen & Merz 1998, hlm. 310.
  277. ^ "Jesus of Nazareth." Encyclopedia of World Biography. 2004. Retrieved 29 Dec 2015.
  278. ^ Theissen & Merz 1998, hlm. 298.
  279. ^ a b c d Sanders, E. P. "Jesus Christ." Encyclopedia Britannica Online. Retrieved 15 February 2016.
  280. ^ a b c "Messiah." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  281. ^ a b Theissen & Merz 1998, hlm. 533-540.
  282. ^ Ehrman, Bart. "Judas and the Messianic Secret". The Bart Ehrman Blog. Retrieved 15 February 2016
  283. ^ Ehrman, Bart. "Jesus' Claim to be the Messiah". The Bart Ehrman Blog. Retrieved 15 February 2016.
  284. ^ Meier 2006, hlm. 126–128.
  285. ^ E. P. Sanders considers this explanation to be "likely." Sanders, E. P. The historical figure of Jesus. Penguin, 1993, pages 269-273
  286. ^ Theissen and Merz state that the Temple elites sought to avoid unrest. Theissen, Gerd and Annette Merz. The historical Jesus: a comprehensive guide. Fortress Press. 1998. translated from German (1996 edition). p. 466
  287. ^ Sanders 1993, hlm. 269-273.
  288. ^ Theissen & Merz 1998, hlm. 465–466.
  289. ^ Chilton, Bruce (2014). "Simon, Peter". The Routledge Encyclopedia of the Historical Jesus. hlm. 573. Diakses tanggal 7 February 2016. 
  290. ^ a b Ehrman, Bart. How Jesus became God. HarperOne. ISBN 978-0-06-177818-6. Chapter 7.
  291. ^ Sanders 1993.
  292. ^ Sanders 1993, hlm. 276-281.
  293. ^ Sanders 1993, hlm. 11.
  294. ^ Theissen & Winter 2002, hlm. 4–5.
  295. ^ Theissen & Winter 2002, hlm. 5.
  296. ^ "Historical Jesus, Quest of the". Oxford Dictionary of the Christian Church. Oxford University Press. hlm. 775. ISBN 978-0-19-280290-3. 
  297. ^ Theissen & Merz 1998, hlm. 1–15.
  298. ^ Mitchell, Margaret M.; Young, Frances M. (2006). The Cambridge History of Christianity. 1. Cambridge University Press. hlm. 23. ISBN 978-0-521-81239-9. 
  299. ^ Köstenberger, Kellum & Quarles 2009, hlm. 124–125.
  300. ^ Brown, Colin (2011). "Why Study the Historical Jesus?". Dalam Holmen, Tom; Porter, Stanley E. Handbook for the Study of the Historical Jesus. Brill. hlm. 1416. ISBN 978-90-04-16372-0. 
  301. ^ a b c d Houlden 2006, hlm. 63–99.
  302. ^ a b Erricker, Clive (1987). Teaching Christianity: a world religions approach. James Clarke & Co. hlm. 44. ISBN 978-0-7188-2634-5. 
  303. ^ Green, McKnight & Marshall 1992, hlm. 442.
  304. ^ Barr, James (1970). "Which language did Jesus speak". Bulletin of the John Rylands University Library of Manchester. 53 (1): 9–29. 
  305. ^ Porter, Stanley E. (1997). Handbook to exegesis of the New Testament. Brill. hlm. 110–112. ISBN 978-90-04-09921-0. 
  306. ^ Dunn 2003, hlm. 313–315.
  307. ^ Ehrman 1999, hlm. 96.
  308. ^ Stoutzenberger, Joseph (2000). Celebrating sacraments. St Mary's Press. hlm. 286. 
  309. ^ Murphy, Frederick (1991). The religious world of Jesus: an introduction to Second Temple Palestinian Judaism. Abingdon Press. hlm. 311. 
  310. ^ Elliott, John (2007). "Jesus the Israelite Was Neither a 'Jew' nor a 'Christian': On Correcting Misleading Nomenclature". Journal for the Study of the Historical Jesus. 5 (119): 119. doi:10.1177/1476869007079741. 
  311. ^ See for example:
  312. ^ Levine 2006, hlm. 10.
  313. ^ Jensen, Robin M. (2010). "Jesus in Christian art". Dalam Burkett, Delbert. The Blackwell Companion to Jesus. John Wiley & Sons. hlm. 477–502. ISBN 978-1-4443-5175-0. 
  314. ^ a b Perkinson, Stephen (2009). The likeness of the king: a prehistory of portraiture in late medieval France. University of Chicago Press. hlm. 30. ISBN 978-0-226-65879-7. 
  315. ^ Kidd, Colin (2006). The forging of races: race and scripture in the Protestant Atlantic world. Cambridge University Press. hlm. 48–51. ISBN 978-1-139-45753-8. 
  316. ^ Gibson, David (February 21, 2004). "What Did Jesus Really Look Like?". New York Times. 
  317. ^ Bart Ehrman, Did Jesus Exist? Harper Collins, 2012, p. 12, ""In simpler terms, the historical Jesus did not exist . Or if he did, he had virtually nothing to do with the founding of Christianity." further quoting as authoritative the fuller definition provided by Earl Doherty in Jesus: Neither God Nor Man. Age of Reason, 2009, pp. vii-viii: it is "the theory that no historical Jesus worthy of the name existed, that Christianity began with a belief in a spiritual, mythical figure, that the Gospels are essentially allegory and fiction, and that no single identifiable person lay at the root of the Galilean preaching tradition."
  318. ^ a b c Theissen & Merz 1998, hlm. 90.
  319. ^ James D. G. Dunn "Paul's understanding of the death of Jesus" in Sacrifice and Redemption edited by S. W. Sykes (December 3, 2007) Cambridge University Press ISBN 0-521-04460-X pages 35-36
  320. ^ Jesus Now and Then by Richard A. Burridge and Graham Gould (April 1, 2004) ISBN 0-8028-0977-4 page 34
  321. ^ Jesus by Michael Grant 2004 ISBN 1-898799-88-1 page 200
  322. ^ The Gospels and Jesus by Graham Stanton, 1989 ISBN 0-19-213241-5 Oxford University Press, page 145
  323. ^ Robert E. Van Voorst Jesus Outside the New Testament: An Introduction to the Ancient Evidence Eerdmans Publishing, 2000. ISBN 0-8028-4368-9 page 16
  324. ^ Did Jesus Exist?:The Historical Argument for Jesus of Nazareth. HarperCollins, USA. 2012. ISBN 978-0-06-220460-8. 
  325. ^ B. Ehrman, 2011 Forged : writing in the name of God ISBN 978-0-06-207863-6. page 285
  326. ^ Watson, Francis (2001). "The quest for the real Jesus". Dalam Bockmuehl, Markus N. A. Cambridge companion to Jesus. Cambridge University Press. hlm. 156–157. ISBN 978-0-521-79678-1. 
  327. ^ Evans, C. Stephen (1996). The historical Christ and the Jesus of faith. Oxford University Press. hlm. v. ISBN 978-0-19-152042-6. 
  328. ^ Delbert, Burkett (2010). The Blackwell Companion to Jesus. John Wiley & Sons. hlm. 1. ISBN 978-1-4443-5175-0. 
  329. ^ a b McGrath 2006, hlm. 4–6.
  330. ^ Jackson, Gregory L. (1993). Catholic, Lutheran, Protestant: a doctrinal comparison. Christian News. hlm. 11–17. ISBN 978-0-615-16635-3. 
  331. ^ McGuckin, John A. (2010). The Orthodox Church: An Introduction to Its History, Doctrine. John Wiley & Sons. hlm. 6–7. ISBN 978-1-4443-9383-5. 
  332. ^ Leith, John H. (1993). Basic Christian doctrine. Westminster John Knox Press. hlm. 1–2. ISBN 978-0-664-25192-5. 
  333. ^ Schreiner, Thomas R. (2008). New Testament Theology: Magnifying God in Christ. Baker Academic. hlm. 23–37. ISBN 978-0-8010-2680-5. 
  334. ^ "Great Schism". Oxford Dictionary of the Christian Church. Oxford University Press. 2005. ISBN 978-0-19-280290-3. 
  335. ^ "The Letter of Paul to the Corinthians". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal June 26, 2013. 
  336. ^ Metzger, Bruce M.; Coogan, Michael D. (1993). Oxford Companion to the Bible. Oxford University Press. hlm. 649. ISBN 978-0-19-974391-9. 
  337. ^ Cullmann, Oscar (1959). The Christology of the New Testament. Westminster John Knox Press. hlm. 79. ISBN 978-0-664-24351-7. 
  338. ^ Deme, Dániel (2004). The Christology of Anselm of Canterbury. Ashgate Publishing. hlm. 199–200. ISBN 978-0-7546-3779-0. 
  339. ^ Pannenberg, Wolfhart (2004). Systematic Theology. 2. Continuum. hlm. 297–303. ISBN 978-0-567-08466-8. 
  340. ^ a b "Antitrinitarianism." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  341. ^ Friedmann, Robert. "Antitrinitarianism". Global Anabaptist Mennonite Encyclopedia. Diakses tanggal October 24, 2012. 
  342. ^  Joyce, George H. (1913). "Blessed Trinity". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  343. ^ "Mormonism 101: What is Mormonism", MormonNewsroom.org, LDS Church, diakses tanggal October 21, 2014 
  344. ^ Hunter, Sylvester (2010). Outlines of dogmatic theology. 2. Nabu Press. hlm. 443. ISBN 978-1-177-95809-7. 
  345. ^ a b Houlden 2006, hlm. 426.
  346. ^ Kessler, Ed. "Jesus the Jew". BBC. Diakses tanggal June 18, 2013. 
  347. ^ Norman, Asher (2007). Twenty-six reasons why Jews don't believe in Jesus. Feldheim Publishers. hlm. 59–70. ISBN 978-0-9771937-0-7. 
  348. ^ Simmons, Shraga (March 6, 2004). "Why Jews Do not Believe in Jesus". Aish.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-03-16. Diakses tanggal 2016-04-12. 
  349. ^ "MALACHI, BOOK OF". Jewish Encyclopedia. Diakses tanggal July 3, 2013. 
  350. ^ "TALMUD". Jewish Encyclopedia. Diakses tanggal July 3, 2013. 
  351. ^ Jesus
  352. ^ Theissen & Merz 1998, hlm. 74–75.
  353. ^ Jeffrey, Grant R. (2009). Heaven: The Mystery of Angels. Random House Digital. hlm. 108. ISBN 978-0-307-50940-6. 
  354. ^ a b Glassé, Cyril (2008). Concise Encyclopedia of Islam. Rowman & Littlefield. hlm. 270–271. ISBN 978-0-7425-6296-7. 
  355. ^ Esposito, John L. (2003). The Oxford Dictionary of Islam. Oxford University Press. hlm. 158. ISBN 978-0-19-975726-8. 
  356. ^ Paget, James C. (2001). "Quests for the historical Jesus". Dalam Bockmuehl, Markus N. A. Cambridge companion to Jesus. Cambridge University Press. hlm. 183. ISBN 978-0-521-79678-1. 
  357. ^ Ashraf, Irshad (Director) (August 19, 2007). The Muslim Jesus (Television production). ITV Productions. 
  358. ^ "Jesus, Son of Mary". Oxford Islamic Studies Online. Diakses tanggal July 3, 2013. 
  359. ^ Aboul-Enein, Youssef H. (2010). Militant Islamist Ideology: Understanding the Global Threat. Naval Institute Press. hlm. 20. ISBN 978-1-61251-015-6. 
  360. ^ a b Fasching, Darrell J.; deChant, Dell (2001). Comparative Religious Ethics: A Narrative Approach. John Wiley & Sons. hlm. 241, 274–275. ISBN 978-0-631-20125-0. 
  361. ^ George, Timothy (2002). Is the Father of Jesus the God of Muhammad?: Understanding the Differences Between Christianity and Islam. Zondervan. hlm. 150–151. ISBN 978-0-310-24748-7. 
  362. ^ a b Morgan, Diane (2010). Essential Islam: A Comprehensive Guide to Belief and Practice. ABC-CLIO. hlm. 45–46. ISBN 978-0-313-36025-1. 
  363. ^ Understanding Islam: Basic Principles. Garnet & Ithaca Press. 2000. hlm. 71–73. ISBN 978-1-85964-134-7. 
  364. ^ Shedinger, Robert F. (2009). Was Jesus a Muslim?: Questioning Categories in the Study of Religion. Fortress Press. hlm. ix. ISBN 978-1-4514-1727-2. 
  365. ^ a b Burns, Robert A. (2011). Christianity, Islam, and the West. University Press of America. hlm. 32. ISBN 978-0-7618-5560-6. 
  366. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Peters23
  367. ^ Peters, F. E. (2003). Islam: A Guide for Jews and Christians. Princeton University Press. hlm. 23. ISBN 978-0-691-11553-5. 
  368. ^ Qur'an As-Sajdah:9
  369. ^ Cooper, Anne; Maxwell, Elsie A. (2003). Ishmael My Brother: A Christian Introduction To Islam. Monarch Books. hlm. 59. ISBN 978-0-8254-6223-8. 
  370. ^ "Islam and the Beginning of Human Life". Harvard Law Petrie Flow Center. Diakses tanggal March 29, 2024. 
  371. ^ The Quranic Arabic Corpus - Translation
  372. ^ The Quranic Arabic Corpus - Translation
  373. ^ The Quranic Arabic Corpus - Translation
  374. ^ Qur'an An-Nisa’:157
  375. ^ Khalidi, Tarif (2001). The Muslim Jesus: Sayings and Stories in Islamic Literature. Harvard University Press. hlm. 12. ISBN 9780674004771. 
  376. ^ Beattie, Hugh (2016). "The Mahdi and the end-times in Islam. In: Prophecy in the New Millennium" (PDF). 1. Routledge. Diakses pada 30 Maret 2024.
  377. ^ Religions of the World: A Comprehensive Encyclopedia of Beliefs and Practices. ABC-CLIO. hlm. 55. ISBN 978-1-59884-203-6. 
  378. ^ a b c Stockman, Robert (1992). "Jesus Christ in the Bahá'í Writings". Bahá'í Studies Review. 2 (1). 
  379. ^ a b c Cole, Juan (1982). "The Concept of Manifestation in the Bahá'í Writings". Bahá'í Studies. 9: 1–38. 
  380. ^ a b Smith, Peter (2000). "peace". A concise encyclopedia of the Bahá'í Faith. Oneworld Publications. hlm. 214. ISBN 978-1-85168-184-6. 
  381. ^ Smith, Peter (2008). An Introduction to the Baha'i Faith. Cambridge University Press. hlm. 128. ISBN 978-0-521-86251-6. 
  382. ^ Lepard, Brian D. (2008). In the Glory of the Father: The Bahai Faith and Christianity. Bahai Publishing. hlm. 118. ISBN 978-1-931847-34-6. 
  383. ^ a b Cole, Juan R. I. (1997). "Behold the Man: Baha'u'llah on the Life of Jesus". Journal of the American Academy of Religion. 65 (1): 51, 56, 60. 
  384. ^ McManners, John (2001). The Oxford Illustrated History of Christianity. Oxford University Press. hlm. 27. ISBN 978-0-19-285439-1. 
  385. ^ Ehrman, Bart D. (2003). Lost Christianities: The Battles For Scripture And The Faiths We Never Knew. Oxford University Press. hlm. 124–125. ISBN 978-0-19-518249-1. 
  386. ^ Bevan, A. A. (1930). Hastings, James, ed. Manichaeism. Encyclopaedia of Religion and Ethics. 8. Kessinger Publishing. ISBN 978-0-7661-3666-3. 
  387. ^ Brown, Peter R. L. (2000). Augustine of Hippo: A Biography. University of California Press. hlm. 43. ISBN 978-0-520-22757-6. 
  388. ^ Rishi Das, Shaunaka (24 Maret 2009). "Jesus in Hinduism". BBC. 
  389. ^ Lal Goel, Madan. "RELIGIOUS TOLERANCE AND HINDUISM" (PDF). University of West Florida. Diakses tanggal June 4, 2013. 
  390. ^ Yogananda, Paramahansa (2008). Autobiography of a Yogi. Diamond Pocket Books. ISBN 978-81-902562-0-9. 
  391. ^ Beverley, James A. (11 Juni 2011). "Hollywood's Idol". Christianity Today. 
  392. ^ Janet 2012, hlm. 3.
  393. ^ Janet 2012, hlm. 9.
  394. ^ a b Hutson, Steven (2006). What They Never Taught You in Sunday School: A Fresh Look at Following Jesus. City Boy Enterprises. hlm. 57. ISBN 978-1-59886-300-0. 
  395. ^ Pike, Sarah M. (2004). New Age and neopagan religions in America. Columbia University Press. hlm. 56. ISBN 978-0-231-12402-7. 
  396. ^ Bailey, Alice; Khul, Djwhal (2005). A Treatise on Cosmic Fire. Lucis Publishing Company. hlm. 678, 1150, 1193. ISBN 978-0-85330-117-2. 
  397. ^ "What Is Scientology's View of Moses, Jesus, Muhammad, The Buddha and Other Religious Figures of the Past?". Church of Scientology International. Diakses tanggal 13 Juni 2013. 
  398. ^ Hallowell, Billy (25 Oktober 2011). "Richard Dawkins: 'Jesus Would Have Been an Atheist if He Had Known What We Know Today'". TheBlaze. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-29. Diakses tanggal 2016-04-21. 
  399. ^ Richard Dawkins. "The God Delusion". Houghton Mifflin Harcourt. hlm. 284. Diakses tanggal December 13, 2014. 
  400. ^ Chadwick, Henry, ed. (1980). Contra Celsum. Cambridge University Press. hlm. xxviii. ISBN 978-0-521-29576-5. 
  401. ^ Stevenson, J. (1987). Frend, W. H. C., ed. A New Eusebius: Documents illustrating the history of the Church to AD 337. SPCK. hlm. 257. ISBN 978-0-281-04268-5. 
  402. ^ Nietzsche, Friedrich (2010). Twilight of the Idols, Morality as Anti-nature. Digireads.com Publishing. ISBN 978-1-4209-3717-6. 
  403. ^ Russell, Bertrand (2004). Why I am Not a Christian: And Other Essays on Religion and Related Subjects. Routledge Classics. hlm. 13. ISBN 978-0-671-20323-8. 
  404. ^ a b Russell on Religion: Selections from the Writings of Bertrand Russell. Routledge. 1999. hlm. 86. 
  405. ^ Gutmann, Joseph (1992). "Early Christian and Jewish Art". Dalam Attridge, Harold W.; Hata, Gohei. Eusebius, Christianity, and Judaism. Wayne State University Press. hlm. 283–284. ISBN 0814323618. 
  406. ^ Benedetto, Robert (2006). The New Westminster Dictionary of Church History. Westminster John Knox Press. hlm. 51–53. ISBN 978-0-664-22416-5. 
  407. ^ Schaff, Phillip (1 Juli 2006). History of the Christian Church,8 volumes, 3rd edition. Massachusetts: Hendrickson Publishers. ISBN 9781565631960. 
  408. ^ Philip Schaff commenting on Irenaeus, wrote, 'This censure of images as a Gnostic peculiarity, and as a heathenish corruption, should be noted'. Footnote 300 on Contr. Her. .I.XXV.6. ANF
  409. ^ Synod of Elvira, 'Pictures are not to be placed in churches, so that they do not become objects of worship and adoration', AD 306, Canon 36
  410. ^ a b "Icons." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  411. ^ Bigham, Steven (1995). The image of God the Father in Orthodox theology and iconography. St Vladimir's Seminary Press. hlm. 226–227. ISBN 978-1-879038-15-8. 
  412. ^ a b c "Crucifix." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  413. ^ a b c d "Creche." Encyclopædia Britannica Online. Diakses pada 16 Maret 2015.
  414. ^ Michalski, Sergiusz (1993). Reformation and the Visual Arts. Routledge. hlm. 195. ISBN 978-1-134-92102-7. 
  415. ^ Payton, James R. (2007). Light from the Christian East: An Introduction to the Orthodox Tradition. InterVarsity Press. hlm. 178–179. ISBN 978-0-8308-2594-3. 
  416. ^ Williams, Rowan (2003). The Dwelling of the Light: Praying with Icons of Christ. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 83. ISBN 978-0-8028-2778-4. 
  417. ^ Wojtyła, Karol J. "General audience 29 October 1997". Vatican Publishing House. Diakses tanggal 20 April 2013. 
  418. ^ Ratzinger, Joseph A. "General audience 6 May 2009". Vatican Publishing House. Diakses tanggal 20 April 2013. 
  419. ^ Doninger 1999, hlm. 231.
  420. ^ Casiday, Augustine (2012). The Orthodox Christian World. Routledge. hlm. 447. ISBN 978-0-415-45516-9. 
  421. ^ Ball, P. (2008). "Material witness: Shrouded in mystery". Nature Materials. 7 (5): 349. Bibcode:2008NatMa...7..349B. doi:10.1038/nmat2170alt=Dapat diakses gratis. PMID 18432204. 
  422. ^ Levine 2006, hlm. 24-25.
  423. ^ a b Helmut Koester Introduction to the New Testament, Vol. 1: History, Culture, and Religion of the Hellenistic Age. Berlin: de Gruyter Press, 1995 p 382
  424. ^ Flavius Josephus, The Jewish War Book VII, section 1.1"
  425. ^ Margaret M. Mitchell "The Cambridge History of Christianity, Volume 1: Origins to Constantine" Cambridge University Press 2006 p 298
  426. ^ Dillenberger 1999, hlm. 5.
  427. ^  Thurston, Herbert (1913). "Holy Nails". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  428. ^ Delaney, Sarah (24 Mei 2010). "Shroud exposition closes with more than 2 million visits". Catholic News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-08. Diakses tanggal 2016-04-21. 
  429. ^ Wojtyła, Karol J. (24 Mei 1998). "Pope John Paul II's address in Turin Cathedral". Vatican Publishing House. 
  430. ^ Squires, Nick (3 Mei 2010). "Pope Benedict says Shroud of Turin authentic burial robe of Jesus". Christian Science Monitor. 
  431. ^ Nickell, Joe (2007). Relics of the Christ. University Press of Kentucky. hlm. 191. ISBN 978-0-8131-3731-5. 
  432. ^ Habermas, Gary R. "Shroud of Turin." The Encyclopedia of Christian Civilization (2011). doi:10.1002/9780470670606.wbecc1257
  433. ^ Ball, P. (2008). "Material witness: Shrouded in mystery". Nature Materials. 7 (5): 349. doi:10.1038/nmat2170. PMID 18432204. 

Daftar pustaka

Pranala luar

  1. ^ a b Theissen & Merz 1998.